Edisi 8 juni 2018 | Balipost.com

Page 1

16 HALAMAN

NOMOR 275 TAHUN KE 70

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost

@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengemban Pengamal Pancasila Pembibitan, Pembinaan, Fasilitas, Infrastruktur, Prestasi, dan Kesejahteraan Atlet

Strategi Koster-Ace Majukan Dunia Olahraga di Bali

PASLON GUBERNUR - Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) saat bertemu dengan anggota Komunitas Olahragawan Bali. SEKITAR 650 penggiat raga menjadi tanggung jawab mun setelah pensiun nasibnya olahraga di Bali yang ter- pemerintah termasuk daerah, ditelantarkan. “Contohnya gabung dalam Komunitas sehingga nasibnya sangat Ellyas Pical, legenda tinju InOlahragawan Bali, Rabu (6/6), tergantung dari pemimpin donesia. Mantan juara dunia di Desa Budaya Kertalangu, yang terpilih. “Kita harus jeli tinju yang mengharumkan Denpasar, menggelar kebu- menyikapi pemilihan kepala nama bangsa. Ketika berjaya latan tekad untuk mendu- daerah (pilkada). Karena jika dielu-elukan, tapi sesudah kung Pasangan Calon (Paslon) salah memilih gubernur, maka pensiun? Saya prihatin setelah Gubernur-Wakil Gubernur nasib dunia olahraga akan melihat dia, kini di masa Bali Nomor Urut 1, Wayan suram. Mau berlatih, peralatan tuanya hanya menjadi OB Koster-Tjok Oka Arta Ardana tidak ada. Terus terpaksa (Office Boy) di KONI Pusat,” Sukawati (Koster-Ace), pada mengemis-ngemis minta fasili- tuturnya. Pemilihan Gubernur (Pilgub) tas ke mana-mana,” jelasnya Selanjutnya, dia mengungBali 2018 ini. Anggota Komu- menegaskan. kapkan alasan Komunitas nitas Olahragawan Bali adalah Kemudian yang lebih mem- Olahragawan Bali mendumereka yang berasal dari ka- prihatinkan lagi adalah soal kung Koster-Ace. Koster langan atlet, mantan atlet, nasib para atlet itu sendiri. menurut dia, selama duduk pelatih dan pengorganisir dari Selama ini, para atlet hanya sebagai anggota Komisi X berbagai cabang olahraga yang diperhatikan pemerintah jika DPR RI yang salah satunya ada di Pulau Dewata. Kegiatan memiliki prestasi, itu pun membidangi olahraga telah kebulatan tekad tersebut lang- hanya dalam bentuk peng- terbukti memperjuangkan sung dihadiri Wayan Koster hargaan. “Namun bagaimana kemajuan dunia olahraga bersama Tjok Oka Arta Ardana setelah itu? Jika sakit ti- nasional termasuk Bali. “Kita Sukawati didampingi sejumlah dak punya biaya pengobatan. semua sudah tahu. Beliau tokoh olahraga di Bali. Terus banyak atlet muda ber- adalah salah satu anggota Menurut Ketua Komunitas prestasi yang mau kuliah tapi DPR yang paling getol memOlahragawan Bali Nyoman sekali lagi tidak ada biaya,” perjuangkan kemajuan dunia Budi Adnyana, dunia olahraga serunya. Padahal lanjut dia, olahraga kita. Termasuk saat sangat mempunyai kepentin- para atlet melalui perjuangan duduk sebagai anggota Badan gan terhadap pemilihan kepala keras telah mengharumkan Anggaran,” sebutnya. daerah termasuk pemilihan serta membuat kebanggaan Hal. 15 Gubernur Bali. Karena olah- daerah maupun bangsa. Na- Tingkat Nasional

Ketua Bawaslu Bali Tidak Pernah Sebut Bantuan ke Desa Pakraman Rp 500 Juta “Money Politics” KETUA Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali Ketut Rudia akhirnya buka suara soal adanya laporan terhadap pasangan calon (paslon) Gubernur Bali nomor urut 2 yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) tentang program bantuan kepada desa pakraman sebesar Rp 500 juta per tahun. Mantra-Kerta dilaporkan oleh masyarakat dan didampingi oleh Ketua Bali Corruption Watch (BCW) Putu Wirata Dwikora, bahwa bantuan itu tidak ada dalam visi misi paslon Mantra-Kerta sehingga dianggap sebagai money politics (politik uang). Dalam siaran pers tim Mantra-Kerta yang diterima Bali Post, semalam, menyebutkan, bahwa Rudia sangat menyesalkan, jika pernyataan

yang dikutip oleh beberapa media beberapa waktu lalu dan memberikan penafsiran seolah-olah dirinya sudah menjustifikasi jika program itu adalah bentuk dari politik uang. “Saya tidak pernah menjustifikasi bahwa bantuan Rp 500 juta ke desa pakraman per tahun itu sebagai money politics. Konteksnya saat itu adalah saya ditanya apakah program bantuan itu money politics atau tidak,” tegas Rudia Kamis (7/6) kemarin. Ketika ditanya begitu, Rudia mengaku menjelaskan pasal-pasal, baik pasal dalam UU maupun Peraturan Bawaslu, bahwa seorang calon, tim sukses, tim kampanye dilarang memberikan uang dan atau materi lainnya, atau menjanjikan sesuatu. Hal. 15 Disalahartikan

Ketut Rudia

Pulau Reklamasi Teluk Jakarta Disegel

Bali Post/ant

SEGEL - Spanduk penyegelan terpasang pada salah satu bangunan ruko di Pulau D reklamasi Teluk Jakarta, Jakarta, Kamis (7/6) kemarin.

Jakarta (Bali Post) – Sikap tegas Pemda DKI terhadap pulau reklamasi Teluk Jakarta akhirnya terbukti. Kamis kemarin, 900 bangunan yang ada di Pulau D disegel. Demikian pula areal Pulau B yang masih dalam tahap pengerasan juga disegel. Penyegelan ini langsung dipantau Gubernur DKI Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan melakukan pengawasan di pulau reklamasi di Pulau D dan B pasca-penyegelan dan penutupan lokasi. “Setelah ini ditutup nanti petugas dari Satpol PP akan mengawasi lokasi ini, sehingga tidak ada kegiatan di tempat ini,” kata Anies. Dia meminta kepada semuanya di dalam melakukan kegiatan pembangunan ikuti peraturan ikuti ketentuan. “Jangan dibalik, jangan membangun dahulu baru mengurus izin, tetapi pastikan ada izin dulu baru semua sesuai dengan tata kelola yang ada,” ucap Anies. (ant)

Pembangunan Pariwisata yang Tak Terkendali akan Hancurkan Bali “Pariwisata itu seperti api, kecil bisa untuk memasak. Namun jika membesar dan tak terkendali, api dapat membakar habis rumahmu”. Demikian ungkapan terkenal tertulis dalam junral-jurnal ilmiah mengkritisi menggilanya industri pariwisata. Bali sebagai “rumah” yang diperuntukkan menjadi locus industrialis kapitalis pariwisata, tentunya rentan “terbakar hangus” oleh api pariwisata. Krisis air di Bali yang diprediksi terjadi 2025 nanti adalah asap penanda awal kebakaran. Sayangnya tak banyak pihak yang menyadari hal ini dan bergegas melakukan penanggulangan. DOSEN senior di Geography and Environmental Management University of The West of England Dr. Stroma Cole seperti dikutip mongabay.co.id, sekitar dua tahun lalu telah melakukan riset tentang dampak pariwisata terhadap krisis air di Bali. Hasilnya diungkap dengan kalimat yang singkat; “Tourism in Bali is killing people”. Tahun 2020-2025, jika tidak segera dilakukan upaya serius menangani masalah air, Bali diperkirakan akan menghadapi kekeringan. Pariwisata yang menghebat disebut Dr. Cole menjadi salah satu penyebab utama berkurangnya ketersediaan air terutama di kawasan Bali Selatan. Selaras dengan Dr. Cole, penelitian yang dilakukan Sudiadjeng dkk (2015) menunjukkan terjadinya penurunan muka air tanah di Bali mencapai 70 hingga 200 mbmt. Sementara intrusi air laut sudah semakin parah. Wilayah Denpasar bagian selatan disebutkan hampir seluruhnya telah mengalami intrusi air laut. Menurut Manajer Water Bali Protection Komang Arya Ganaris, intrusi air laut adalah fakta tak terbantahkan besarnya potensi krisis air di Bali pada masa depan. “Fakta yang menunjukkan ancaman krisis air di Bali adalah intrusi air laut yang sudah semakin jauh masuk ke daratan 1 hingga 3 kilometer,” kata Arya Ganaris. Penyebabnya, kata pria yang akrab dipanggil Bobi ini, adalah masifnya pengambilan air bawah tanah

oleh industri pariwisata dan rumah tangga. Ketidakmampuan perusahaan daerah air minum menyediakan air kebutuhan dengan bahan baku air permukaan, mendorong pengambilan air bawah tanah secara masif. Bobi menyatakan hingga kini tidak ada kajian mendalam dan komprehensif yang dilakukan pemerintah mengenai ketersediaan air dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat maupun industri atau yang diistilahkan dengan neraca air. Adapun data neraca air selama ini yang dapat dipergunakan sebagai acuan berasal dari penelitian Setyawan Purnama dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Berdasarkan data tersebut, ketersediaan air di Pulau Bali mencapai 2.604.483.300 m3/tahun, yang terdiri atas air tanah sebesar 693.296.200 m3/tahun, air sungai 1.903.678.000 m3 /tahun dan mata air 7.509.600 m3/ tahun. Sementara kebutuhan air di Pulau Bali mencapai 1.213.625.300 m3/tahun, yang terdiri atas kebutuhan domestik sebesar 121.276.260 m3/tahun, industri dan hotel 20.038.068 m3/tahun, ternak 31.272.435 m3/ tahun, perikanan 125.305.574 m3/tahun dan irigasi 915.733.000 m3/tahun. Berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan air tersebut, rasio neraca air di Pulau Bali adalah 47%, atau hampir mendekati titik kritis. Hal. 15 Banyak Konflik

Kasus Narkoba

Jro Jangol dan Istrinya Sama-sama Divonis 12 Tahun

Bali Post/eka

GENDONG BAYI - Luh Ratna Dewi menggendong bayi sebelum sidang, Kamis kemarin.

Denpasar (Bali Post) Mantan Wakil Ketua DPRD Bali, Jro Gede Komang Swastika alias Jro Jangol, Kamis (7/6) kemarin, divonis pidana penjara selama 12 tahun. Tidak hanya itu, terdakwa Jro Jangol oleh majelis hakim pimpinan Ida Ayu Nyoman Adnya Dewi, juga dipidana denda Rp 1 miliar subsider empat bulan kurungan. Pada sidang terpisah, istri Jro Jangol, Luh Ratna Dewi, juga divonis 12 tahun. Majelis hakim pimpinan Gusti Ngurah Parta Bhargawa didampingi anggota majelis hakim Made

Pasek dan Ketut Suarta, Ratna Dewi juga didenda Rp 1 miliar subsider empat bulan kurungan. Atas putusan tersebut, Jro Jangol langsung menyatakan menerima. “Saya menerima yang mulia,” ucap Jro Jangol tanpa konsultasi dengan penihat hukumnya. Majelis hakim sejatinya sudah memberikan kesempatan konsultasi dengam kuasa hukumnya. Namun, Jro Jangol memilih menjawab sendiri dan menyatakan menerima dihukum 12 tahun penjara. Begitu juga dengan JPU

Dewa Narapati dan Dewa Lanang Arya menyatakan menerima putusan itu. Vonis itu sejatinya lebih rendah tiga tahun dari tuntutan jaksa. JPU dari Kejari Denpasar sebelumnya menuntut supaya terdakwa dihukum selama 15 tahun penjara. Namun, baik jaksa maupun terdakwa menerima putusan 12 tahun tersebut. Berbeda dengan Jro Jangol, Ratna Dewi yang didampingi kuasa hukumnya Puguh, menyatakan pikir-pikir. Begitu juga dengan pihak kejaksaan. Hal. 15 Anak Tahanan

Jro Gede Komang Swastika

Bali Post/eka


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.