Edisi Sabtu, 07 April 2018 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 218 TAHUN KE 70 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

sabtu paing, 7 april 2018

@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Kelurahan Pemecutan Bulatkan Tekad Menangkan Koster-Ace

Cok Pemecutan: Saya Pendiri Golkar, Demi Bali Saya Pilih Koster RATUSAN warga Kelurahan Pemecutan menghadiri simakrama dengan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Pertemuan itu digelar di Geria Penyaitan, Denpasar di Jalan Gunung Batur Gang Kaliasem Nomor 5 Denpasar Barat, Jumat (6/4) kemarin. Ada yang menarik dalam simakrama tersebut, terlontarnya pernyataan dari Dewan Pertimbangan DPD Golkar Bali Ida Cokorda Pemecutan XI yang hadir pada simakrama tersebut. Apa pernyataannya?

Cokorda Pemecutan menegaskan sikapnya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018. Meski sebagai pendiri Partai Golkar dan partainya itu mendukung kandidat lain, namun ia lebih memilih mendukung paket Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati. ‘’Saya pendiri Golkar, tapi demi Bali saya pilih Koster,’’ kata Cokorda Pemecutan di hadapan ratusan warga. Cokorda Pemecutan mengaku tahu betul sepak terjang Wayan Koster selama ini. Wayan Koster, tegas Cokorda Pemecutan, adalah pribadi sederhana yang tak pernah neko-neko. ‘’Saya tahu dia (Wayan Koster) seder-

hana. Jarang, Koster mau tidur di hotel. Dia lebih milih tidur di sofa,’’ katanya. Soal kinerja, Cokorda Pemecutan menilai Koster amat nyata. Ia sendiri terlibat langsung bersama Koster membangun beberapa pura di berbagai daerah di Bali. ‘’Ke mana-mana saya bersama dia membangun pura,’’ tuturnya. Dia pun mengajak seluruh masyarakat agar tidak salah memilih pada Pilgub Bali mendatang. Pilihan tepat untuk membangun Bali, menurutnya, adalah Koster-Ace. Hal. 19 Umat Muslim

Bali Post/kmb

ORASI - Cok Pemecutan didampingi Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati berorasi saat simakrama di Denpasar.

Bali Perlu Perda Perlindungan Adat dan Budaya, Bukan Memperdakan Tajen Rencana DPRD Bali membentuk Ranperda Atraksi Budaya Tradisional Bali yang di dalam masuk tajen (sabungan ayam) mendapat tanggapan serius dari sejumlah kalangan. Tak hanya tokoh adat, juga PHDI dan MMDP. Intinya, rancangan perda yang sekarang sedang dibahas oleh DPRD Bali tersebut dinilai kurang tepat. Mereka yakin, apabila tajen diperdakan akan menimbulkan persoalan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat Bali.

KETUA Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Buleleng Dewa Putu Budrasa, Jumat (6/4) kemarin mengatakan, Ranperda tentang Tajen dipastikan menimbulkan dampak negatif di kalangan masyarakat. Bila tajen yang ada unsur judinya diatur perda, sama saja dengan memberi keleluasaan masyarakat untuk berjudi. Selain itu, dia juga khawatir kalau tajen sendiri dilegalkan maka muncul kesan rancu terhadap ritual tabuh rah yang diatur tattwa (ajaran

- red) Hindu. Situasi ini bisa saja dijadikan kesempatan menggelar tajen dengan dalih tabuh rah itu sendiri. ‘’Tidak sependapat kalau tajen diperdakan. Kalau diatur sama saja melegalkan judi di masyarakat. Kalau disebut tidak ada unsur judinya siapa yang akan mengawasi,’’ katanya. Senada diungkapkan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Buleleng Dewa Nyoman Suardana. Ia mengatakan, DPRD Bali seharusnya tidak membahas

’’…kami tidak setuju tajen dibuatkan perda. Kalau ini sampai dibuat legal, maka berjudi yang memang dilarang di negara ini justru menimbulkan dampak tidak baik terutama kepada generasi muda.’’ Dewa Nyoman Suardana Ketua PHDI Buleleng

perda tentang tajan. Alasnanya karena generasi muda Bali bisa saja akan terpengaruh dan terbiasa dengan kehidupan berjudi apakah itu tajen, domino, cap jeki, atau judi-judi lainnya. ‘’Kalau kami tidak setuju tajen dibuatkan perda. Kalau ini sampai dibuat legal, maka berjudi yang memang dilarang di negara ini justru menimbulkan dampak tidak baik, terutama kepada generasi muda yang tidak canggung untuk berjudi,’’ jelasnya.

”Tidak sependapat kalau tajen diperdakan. Kalau diatur sama saja melegalkan judi di masyarakat. Kalau disebut tidak ada unsur judinya siapa yang akan mengawasi.”

Perda Budaya Rencana melegalkan tajen di Bali juga menjadi sorotan masyarakat di Kabupaten Badung. Mereka berharap DPRD Bali membuat peraturan daerah (perda) yang melindungi setiap adat istiadat dan budaya yang berkembang di Pulau Dewata, bukan melegalkan tajen. Hal. 19 Desa Adat

”Kami lebih setuju perda perlindungan untuk semua aktivitas budaya dan adat yang ada di Bali sebagai bentuk pengakuan pemerintah. Seperti makotekan, perang tipat, omed-omedan dan lainnya. Itu perlu sebelum orang lain mengakui.” IGN Sudiarsa Bendesa Adat Legian

Dewa Putu Budrasa Ketua MMDP Buleleng

JK ’’Bela’’ Dr. Terawan

Jakarta (Bali Post) – Kasus dipecatnya Mayor Jenderal TNI dr. Terawan Adi Putranto mengundang keprihatinan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Bahkan, Jusuf Kalla menyinggung ‘’keberhasilan’’ dr. Terawan dalam merawat pasiennya. Kata JK, enam dari 10 menteri Indonesia berhasil dirawat oleh mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto Mayor Jenderal TNI Terawan Adi Putranto. ‘’Ya… tadi kami rapat kabinet, terbatas, ada 10 menteri. Saya tanya, ada berapa yang dirawat dr. Terawan, dan dari 10 (menteri) itu ada enam, termasuk saya,’’ kata Jusuf Kalla usai menghadiri penyerahan bantuan di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jakarta, Jumat (6/4) kemarin.

Bali Post/ant

PUTU WIJAYA - Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Putu Wijaya saat silaturahmi bersama budayawan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/4) kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Presiden menerima masukan dari para budayawan dan berkesempatan melukis ‘’Indonesia Maju’’.

Infrastruktur untuk Mempersatukan

Jakarta (Bali Post) – Presiden Joko Widodo menyatakan pembangunan infrastruktur fisik tidak hanya untuk tujuan ekonomi saja, tetapi ada tujuan lain yang lebih besar yaitu mempersatukan Indonesia. ‘’Infrastruktur tidak hanya ekonomi, ini akan mempersatukan kita,’’ kata Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan budayawan di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta,

Jumat (6/4) sore kemarin. Ia menyebutkan, perjalanan udara dari daerah paling barat Indonesia yaitu Aceh hinggga ke daerah paling timur yaitu Papua memakan waktu sekitar sembilan jam. ‘’Kalau dari London terbang ke arah timur selama sembilan jam, itu sudah sampai ke Turki, sudah melewati berapa negara,’’ ujar Presiden Jokowi. Hal. 19 Negara Besar

’’Memberikan contoh yang baik seperti bagaimana etos kerja yang baik lebih baik daripada kita berteriakteriak.’’ Jokowi Presiden

Jusuf Kalla mengatakan, metode penyembuhan yang dilakukan oleh Terawan lebih banyak manfaatnya, sehingga keputusan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberhentikan sementara kegiatan Terawan selama 12 bulan perlu dikaji ulang. ‘’Saya kira banyak sekali orang yang mendapat manfaat. Pak Try (Sutrisno) itu termasuk orang yang dibantu tepat waktu oleh Pak Terawan,’’ tambahnya. Oleh karena itu, Wapres meminta IDI untuk mengkaji ulang pemberhentian Terawan sebagai anggota lembaga kedokteran Indonesia tersebut. ‘’Tidak begitu, tapi lebih baik di internal lab, dikaji dengan baik,’’ ujarnya. Mayjen CKM dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad. (K) dijatuhi sanksi pemberhentian sementara sebagai anggota IDI oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI karena diduga melakukan pelanggaran etik kedokteran dengan menerapkan metode Digital Subtraction Angiography (DSA) atau dikenal dengan cuci otak. Terawan dinilai tidak memiliki kode etik kedokteran untuk mengobati pasien penderita gejala stroke atau stroke, karena dia adalah dokter spesialis radiologi, bukan spesialis penyakit saraf. Namun, metode yang dipelajari Terawan terbukti telah berhasil mengobati sejumlah pasien termasuk tokohtokoh politik di Tanah Air. Beberapa tokoh yang pernah diobati oleh Terawan antara lain mantan Wapres Try Sutrisno, Wapres Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto dan Mahfud MD. (ant)

Jusuf Kalla

’’Ya… tadi kami rapat kabinet, terbatas, ada 10 menteri. Saya tanya, ada berapa yang dirawat dr. Terawan, dan dari 10 (menteri) itu ada enam, termasuk saya.’’

Lemah, Landasan Ilmiah Metode Dr. Terawan

KETUA Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Prof. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S.(K) mengatakan landasan ilmiah tentang metode cuci otak yang dilakukan oleh dr. Terawan Agus Putranto masih lemah. ‘’Saya sebagai Ketua Umum PP Perdossi telah mengeluarkan statemen resmi bahwa brain wash tidak memiliki landasan ilmiah kuat,’’ kata Prof. Hasan dalam pernyataannya di laman Bali Medical Journal dikutip di

Jakarta, Jumat (6/4) kemarin. Hasan menyatakan hal tersebut setelah mengkaji prosedur metode cuci otak yang diterapkan oleh dr. Terawan yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah berdasarkan hasil disertasinya di Universitas Hassanudin Makassar. Dokter Terawan selama ini menggunakan metode cuci otak melalui Digital Substraction Angiography (DSA) dengan menggunakan heparin sebagai obat yang disuntikkan intra arterial ke peredaran darah di otak

guna mengobati stroke iskemik kronik. ‘’Secara klinis, DSA dengan heparin hanya berfungsi sebagai sarana diagnosis untuk melihat deviasi pembuluh darah otak,’’ kata Hasan. Namun, Hasan telah melakukan penelitian yang hasilnya telah dipublikasikan di BAOJ Neurology Amerika Serikat bahwa terapi heparin pada stroke tidak memiliki landasan ilmiah kuat. Hal. 19 Hasil Disertasi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.