20 HALAMAN
NOMOR 137 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (157 rb Like) http://facebook.com/balipost
jumat umanis, 6 januari 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (4.710 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Bali Post/edi
ANUGERAH - Para penerima Anugerah Pers K. Nadha Nugraha foto bersama dengan Satria Naradha, Wagub Sudikerta, anggota DPD-RI Arya Wedakarna, Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Rektor Unud Prof. Ketut Suastika, dan Wakil Ketua DPRD Bali Sugawa Korry.
Anugerah Pers K. Nadha Nugraha 2017
Generasi Muda Bali Mesti Berperan Secara Luar Biasa GENERASI muda Bali memiliki peluang untuk berperan secara luar biasa. Bali tidak boleh hanya diam menjadi penonton, tetapi harus menjadi motor penggerak. Ke depan Bali juga perlu pemimpin yang betul-betul serius. Pemimpin yang tidak hanya bisa mewujudkan anggaran pendidikan yang lebih tinggi hingga mencapai 30 persen dari total APBD, tetapi juga mampu membentuk karakter generasi emas Bali yang lebih kokoh lagi. DISKUSI - Puluhan pelajar hadir pada diskusi ‘’Mewujudkan Generasi Emas Bali 2018-2023’’ serangkaian acara penganugerahan Anugerah Pers K. Nadha Nugraha, Kamis (5/1) kemarin.
Pimpinan Kelompok Media Bali Post Satria Naradha menyatakan hal itu saat penganugerahan Anugerah Pers K. Nadha Nugraha, Kamis (5/1) kemarin. Acara penganugerahan yang dilaksanakan di Gedung Pers Bali Ketut Nadha itu dihadiri Wakil Gubernur
Bali Ketut Sudikerta, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Rektor Unud Prof. Ketut Suastika, Ketua Umum Kadin Bali Ngurah Wiraputra, para ketua yayasan pendidikan di Bali dan undangan lainnya. Hal. 19 Lebih Serius
Bali Post/edi
Rakyat Bali Harus Dicerdaskan
BALI tidak boleh diam. Harus bergerak. Bergerak mewujudkan kehidupan yang lebih baik tanpa tercerabut dari budaya Bali. Mewujudkan generasi emas adalah solusinya. Untuk mencapainya, tentu bukan perkara mudah. Perlu kerja keras dan sinergitas semua komponen. Tahun 2017 merupakan momentum berharga bagi Bali untuk lebih serius mewujudkan generasi emas yang melanjutkan perjuangan mewujudkan cita-cita Proklamasi 1945. Demikian sari-
pati diskusi ‘’Strategi Mewujudkan Generasi Emas Bali 2018-2023’’. Diskusi ini mengawali rangkaian acara Penganugerahan Anugerah Pers K. Nadha Nugraha di Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Kamis (5/1) kemarin. Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika mengatakan, generasi emas pertama kali dicetuskan oleh mantan Menteri Pendidikan RI M. Nuh pada tahun 2012. Harapannya, generasi emas adalah generasi yang akan mampu bersaing di
dunia global, mempunyai kompetensi dan kemampuan. Baik itu hard skill atau ilmunya sendiri maupun soft skill seperti bersifat produktif, inovatif, kreatif, dan memiliki nilai spiritual. ‘’Sekarang pertanyaannya, kapan generasi emas ini dicapai oleh Indonesia? Indonesia mempunyai penduduk yang luar biasa besar. Pada tahun 2045 pada saat Indonesia diharapkan mencapai generasi emasnya, maka di sana ada populasi SDM kita yang
luar biasa yang sering sebut dengan bonus demografi,’’ ujarnya. Suastika melihat persentase masyarakat produktif akan mencapai hampir 60% pada 20 tahun mendatang. Populasi yang besar ini bisa saja menguntungkan, atau sebaliknya malah merugikan. Oleh karena itu, kata kunci yang paling penting di dalam membangun bangsa ini adalah pendidikan. Hal. 19 Usia Dini
Pancasila Dilecehkan, Kerja Sama TNI-Australia Dihentikan Sementara Bali Post/ant
KPK - Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi menaiki mobil usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/1) kemarin.
Kasus Suap PT EKP
KPK Panggil Dirjen Pajak
Jakarta (Bali Post) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugiasteadi dalam penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait permasalahan pajak PT E.K. Prima Ekspor Indonesia (EKP). ‘’Ken Dwijugiasteadi diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RRN (Rajesh Rajamohanan Nain),’’ kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Kamis (5/1) kemarin. Pemanggilan ini adalah yang pertama bagi Ken. Selain Ken, KPK dalam kasus yang sama juga memanggil Ramapanicker Rajamohanan Nair. KPK menetapkan Country Director PT E.K. Prima Ekspor Indonesia (EKP) Rajesh Rajamohanan Nain sebagai pemberi suap dan Kasubdit Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum pada Direktorat Jenderal Pajak Handang Soekarno sebagai penerima suap. Keduanya terjerat kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan/pemberian hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Hal. 19 Penyerahan Uang
Jakarta (Bali Post) – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa Kepala Staf Angkatan Udara Australia Marsekal Mark Donald Binskin telah menyampaikan permintaan maafnya terkait adanya kasus pelecehan Pancasila yang dilakukan salah satu anggota Australian Defence Force (ADF). ‘’Saya berterima kasih atas niat baik Kasau Australia Marsekal Mark Binskin yang telah menyampaikan permohonan maaf dan kemudian mengganti kurikulum Australian Defence Force serta mengadakan investigasi,’’ kata Panglima TNI, Kamis (5/1) kemarin. Marsekal Mark Binskin telah mengirim surat kepada Panglima TNI terkait empat hal, antara lain berisikan permohonan maaf, perbaikan kurikulum, akan melaksanakan investigasi dan akan
mengirimkan Chief of Army Australia untuk datang meminta maaf dan klarifikasi kepada Kepala Staf Angkatan Darat dan kepada Panglima TNI. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, penghentian sementara kerja sama militer dan pertahanan antara TNI dan Australian Defence Force (ADF) karena pihak Australia melecehkan ideologi negara Indonesia, Pancasila. ‘’Penghentian kerja sama militer antara kedua negara tersebut terkait adanya pelecehan terhadap ideologi Pancasila dan kurikulum pendidikan militer,’’ kata Panglima TNI usai memberikan ceramah pada acara Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian, di Jakarta, Kamis kemarin. Hal. 19 Timor Leste
Bali Post/ant
KANTOR PRESIDEN - Menkopolhukam Wiranto bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meninggalkan kantor Presiden usai menyampaikan keterangan pers terkait kerja sama militer Indonesia-Australia di Jakarta, Kamis (5/1) kemarin.
Joko Widodo
Bali Post/ant
Stok Beras Aman, Jagung Masih Peluang Impor
Jakarta (Bali Post) – Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah tidak berencana impor beras, mengingat stok beras di Bulog meningkat secara signifikan. ‘’Biasanya September-Oktober itu sudah rapat terbatas untuk mengatasi kekurangan stok beras. Yang kedua mengenai pengendalian harganya, berapa yang harus kita impor untuk mengendalikan harga. Ini (ratas) kok tidak ada,’’ kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rakernas Pembangunan Pertanian 2017, Kamis (5/1) kemarin. Presiden juga mengungkapkan kebahagiaannya atas pencapaian Kementerian Pertanian dalam meniadakan impor beras tersebut. Kepala Negara mengatakan stok beras di Bulog hingga Kamis pagi berjumlah 1.734.000 ton. Sementara jumlah stok beras pada akhir 2015, menurut Jokowi, hanya sekitar 800 ribu ton. ‘’Artinya sudah meningkat dua kali lipat lebih, sehingga benar pada September tidak ada ratas mau impor berapa karena stoknya sudah dua kali lipat lebih,’’ ujar Presiden. Dengan berlimpahnya stok beras maka dapat mengatasi potensi lonjakan harga karena pasar bisa mendapat sokongan suplai dari Bulog langsung. Dalam sambutannya, Kepala Negara juga mengharapkan impor jagung dapat ditiadakan pada 2018 jika upaya meningkatkan produktivitas di lapangan dilakukan secara detail. ‘’Jagung, data yang saya peroleh ini impornya 3,2 juta ton dan data terakhir yang saya terima impor kita 2016 hanya 900 ribu ton,’’ ujar Presiden. Hal. 19 Impor Jagung