20 HALAMAN
NOMOR 334 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (158rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
sabtu paing, 5 agustus 2017
@balipostcom (4.812rb Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Wisnu Bawa Tenaya dan Bintang Puspayoga Diharapkan Pimpin Bali
REAKSI publik terhadap pencalonan gubernur Bali dan wakil gubernur Bali 2018 terus bergulir. Popularitas calon, ketokohan dan track record kandidat tampaknya tetap menjadi dasar untuk menentukan pilihan. Tak hanya itu, harapan masyarakat Bali terhadap terpilihnya pemimpin bersih, jujur, dan kredibel juga cenderung mendasari logika politik pemilih di Bali. Berdasarkan dukungan yang masuk, pilihan politik masyarakat yang terakomodasi dalam polling RAKYAT BALI MEMILIH, hingga Jumat (4/8) kemarin, Wisnu Bawa Tenaya (WBT) dan Bintang Puspayoga diharapkan memimpin Bali ke depan. Hal. 19 Mantan Pangdam
Sertifikat Tanah Jangan Digadaikan untuk ’’Matajen’’
Hanura Siap Kawal Perppu Ormas Badung (Bali Post) Partai Hanura sebagai salah satu partai pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilihan Presiden 2014 lalu, berkomitmen untuk terus mengawal program-program pembangunan pemerintah. Termasuk mendukung pembubaran ormas-ormas anti-Pancasila melalui terbitnya Perppu No.2 Tahun 2017. Pada Pilpres 2019 mendatang, Partai Hanura bahkan menyatakan kembali mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden. ‘’Sikap dari Dewan Perwakilan Daerah beserta seluruh Partai Hanura dari 34 provinsi menyatakan mencalonkan kembali Bapak Presiden RI Joko Widodo sebagai calon presiden 2019-2024,’’ ujar Ketua Umum DPP Partai Hanura Dr. H. Oesman Sapta saat menyampaikan pidato politiknya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Kuta, Badung, Jumat (4/8) kemarin. Menurut Oesman, pemikiran Presiden Joko Widodo sangat sejalan dengan Partai Hanura. Salah satunya terkait sikap pemerintah terhadap ormas-ormas anti-Pancasila dan UUD 1945. Hal. 19 Jangan Takut
Denpasar (Bali Post) Presiden RI Joko Widodo mengingatkan masyarakat agar berhati-hati bila ingin menggunakan sertifikat tanah untuk meminjam uang di bank. Sebab, ada konsekuensi untuk mengangsur pinjaman berikut dengan bunganya. Itu sebabnya, masyarakat harus bisa mengkalkulasi kemampuannya terlebih dahulu untuk menghindari sertifikatnya disita.
Bali Post/rin
SERAHKAN SERTIFIKAT - Presiden Jokowi didampingi Gubernur Bali Mangku Pastika pada acara penyerahan 5.903 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat Bali yang mengikuti Program Strategis Nasional Pembinaan dan Fasilitasi serta Kerja Sama Akses Reform Tahun 2017 di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Jumat (4/8) kemarin.
‘’Setelah pegang sertifikat (tanah), bisa saja digunakan untuk jaminan atau untuk agunan ke bank. Tapi hati-hati kalau ingin menggunakan sertifikat ini untuk pinjam ke bank. Tolong dihitung dulu, dikalkulasi dulu, bisa mengangsur enggak bunga dan pokoknya setiap bulan,’’ ujarnya dalam acara penyerahan 5.903 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat Bali yang mengikuti Program Strategis Nasional Pembinaan dan Fasilitasi Serta Kerja Sama Akses Reform Tahun 2017
di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (4/8) kemarin. Kalau sudah mendapat pinjaman, lanjut Jokowi, masyarakat diminta bijak dalam mengelola pinjaman itu. Jangan sampai dipakai untuk membeli hal-hal yang sifatnya konsumtif belaka. Apalagi dipakai untuk berfoya-foya atau berjudi, karena yang dipertaruhkan adalah tanah. Hal. 19 Bantu Masyarakat
Tsunami Juga Berpotensi di Bali Rodrigo Duterte
Duterte Gratiskan Biaya di PT Negeri Manila – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menandatangani undang-undang pemberian pendidikan gratis di semua universitas atau perguruan tinggi (PT) negeri, kata pejabat kabinet pada Jumat (4/8) kemarin, mengesampingkan saran manajer ekonominya untuk menolak tindakan tersebut. Presiden meyakini manfaat dari undang-undang tersebut melebihi potensi tantangan anggaran jangka pendek, kata Menardo Guevarra, wakil sekretaris eksekutif senior, dalam jumpa pers, sebagaimana dilaporkan AFP. Manajer ekonomi Duterte mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mampu membayar biaya pendidikan gratis, yang diperkirakan mencapai 100 miliar peso atau Rp 26 triliun setahun. Hal. 19 Biaya Kuliah
Jakarta (Bali Post) – Peneliti sekaligus pakar geologi dari Brigham Young University, Prof. Ron Harris, mengatakan gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Aceh pada 2004 berpotensi terjadi di selatan Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Hal itu, menurut Harris, didasarkan dari penelitian endapan tsunami yang dilakukan pada 2016 di beberapa wilayah selatan Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, demikian disampaikannya dalam diskusi terkait mitigasi bencana gempa bumi di Jakarta, Jumat (4/8) kemarin. Harris mengungkapkan timnya mendapatkan pola endapan tsunami purba, berupa endapan pasir di dalam tanah yang terbawa saat terjadi gelombang, berupa dua garis endapan pasir. Pola endapan tersebut memiliki hasil yang sama di lokasi-lokasi penelitian, yakni Pelabuhan Ratu Jawa Barat, Pangandaran Jawa Barat, Pacitan Jawa Timur, Bali, Lombok dan Sumba Nusa Tenggara Barat, Timor dan Waingapu Nusa Tenggara Timur. Gunanya mengetahui pola endapan pasir tsunami purba tersebut ialah untuk mengetahui terjadinya tsunami di masa lalu sekaligus memprediksi pengulangan tsunami di masa datang. Harris menjelaskan, selama ini masyarakat Indonesia hidup di masa tanpa aktivitas gempa bumi dan tsunami, atau disebutnya berada pada fase ‘’tidur’’. Namun pada waktunya
akan ada pada saat fase ‘’bangun’’ di mana gempa-gempa bermunculan. Harris yang kerap melakukan penelitian tentang tsunami di Indonesia menerangkan bahwa masa tanpa aktivitas gempa dan tsunami tersebut dikarenakan tumbukan dua lempeng tektonik, yakni Indo-Australia dan Eurasia sedang saling mengunci. Ilustrasinya, salah satu lempeng tersebut sedang mendorong lempeng yang lainnya. Sementara lempeng yang terdorong menjadi melengkung secara terusmenerus, hing-
ga pada akhirnya lempengan yang melengkung mendorong balik hingga akhirnya terjadi pergeseran lempeng tektonik yang menyebabkan gempa bumi dan tsunami. Berdasarkan kalkulasi dari penelitian tersebut, pergeseran lempeng tektonik yang akan terjadi cukup berpotensi untuk menimbulkan gempa dengan kekuatan di atas 9 skala Richter. ‘’Potensi itu cukup membuat gempa
berkekuatan 9,1 skala Richter, atau mungkin 9,2 atau bahkan 9,5,’’ kata Harris. Gempa dengan kekuatan sebesar itu diprediksi akan berlangsung selama 20 detik, bisa menimbulkan gelombang maksimal setinggi 20 meter dengan kecepatan 620 kilometer per jam, dan bisa mencapai bibir pantai dalam waktu sekitar 20 menit. Hal. 19 Pusat Gempa
TSUNAMI - Gedung Museum Tsunami Aceh yang dibangun untuk mengenang bencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004 di Banda Aceh.
Diskusi Budaya
Perkokoh Nasionalisme, Perkuat Paham Multikultur Radikalisme telah menyebar ke berbagai daerah dan kalangan, tak terkecuali di lembaga pendidikan. Hal ini sangat disayangkan mengingat sesungguhnya sudah sejak lama komponen bangsa ini geram dengan radikalisme. Untuk itu, perlu kembali dilakukan penguatan nasionalisme dari berbagai pendekatan khususnya budaya dan kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan lokal yang tertanam dalam budaya harus dimaknai dengan baik dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu terungkap dalam diskusi budaya HUT ke-69 Bali Post bertemakan ‘’Memaknai Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Membangkitkan Nasionalisme’’. Diskusi yang dihadiri lima guru besar itu merupakan kerja sama Bali Post dengan ISI Denpasar.
REKTOR ISI Denpasar Prof. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum. menjelaskan, bangsa Indonesia telah lama terjerumus dalam cara berpikir logosentris yang hanya menganggap ilmu dan pengetahuan (iptek) sebagai tulang punggung pembangunan semesta. Iptek penting untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan lahiriah. Namun dalam tatanan kehidupan bersama, berbangsa dan bernegara juga diperlukan penguatan jiwa dan sensibilitas terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keindahan agar masyarakat bisa hidup rukun dan
saling memahami. ‘’Di sinilah pembangunan budaya diperlukan. Secara individu, budaya dapat melatih kecerdasan logika, etika, kepekaan emosional, estetika dan mengembangkan daya kreatif,’’ jelasnya. Diungkapkannya, ketika penerapan sains modern tidak mampu menata masalah sosial yang sangat kompleks, akhirnya budaya dengan segala manifestasinya memiliki peluang sebagai obat mujarab untuk memperkuat nasionalisme. Dalam hal penguatan nasionalisme, ada beberapa konsep pembangunan budaya yang ditawarkannya. Pertama, penguatan paham multikultur. Multikulturalisme harus menjadi budaya dan paradigma berpikir masyarakat di mana keragaman tetap dipelihara. Beberapa upaya memperkuat multikultur adalah menjadikan kerja sama dan kolaborasi sebagai sebuah kebutuhan setiap komunitas. Hal. 19 Warisan Budaya
I Ketut Widnya
I Gede Arya Sugiartha