Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
Senin kliwon, 4 Juli 2016
20 HALAMAN
NOMOR 308 TAHUN KE 68
balipost (141rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (4.195 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
LAUTAN PEMUDIK DI GILIMANUK
Jerman Melaju ke Semifinal
Bordeaux Jerman melaju ke babak semifinal Piala Eropa 2016 dengan menyingkirkan Italia lewat drama adu penalti, Minggu (3/7) kemarin. Jonas Hector memastikan kemenangan Jerman 6-5 atas Italia pada laga di Bordeaux itu. Kemenangan ini mengakhiri kegagalan tim die Mannschaft menundukkan tim Azzurri di sembilan pertemuan, baik di Piala Dunia maupun Piala Eropa. Selanjutnya Jerman menanti pemenang antara Prancis vs Islandia yang berlaga Senin dini hari di Marseille, untuk memperebutkan tiket ke partai utama. ‘’Dari sudut daya juang, luar biasa penampilan pemainpemain Jerman,’’ puji pelatih Joachim Loew yang untuk ketiga kalinya mengantarkan Jerman ke semifinal berturut-turut di turnamen ini. Pada laga di Stade Bordeaux kemarin, Jerman lebih dahulu memimpin melalui Mesut Ozil. Gelandang Arsenal itu memainkan kerja sama apik dengan rekan-rekannya sebelum menaklukkan kiper veteran Gianluigi Buffon menit ke-65. Hal. 19 Menambah Gol
Bali Post/ant
MUDIK - Jelang Lebaran, Pelabuhan Gilimanuk terus dipadati pemudik. Hingga H-3, Minggu (3/7) kemarin, 100 ribu lebih kendaraan bermotor menyeberang ke Ketapang, Banyuwangi. Sementara jumlah penumpang sejak H-12 mencapai 330 ribu orang. (Selengkapnya baca di halaman 12)
Kasus Suap Putu Leong
KPK Nilai Lampaui Tugas, Demokrat Siapkan Sanksi Jakarta (Bali Post) – Kasus suap Putu Sudiartana terus bergulir di KPK. Demikian pula di Partai Demokrat. Ketua Departemen Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Partai Demokrat Ruhut Sitompul menjelaskan bahwa status keanggotaan Sudiartana (Putu Leong) masih dibicarakan secara internal partai. ‘’Dia lagi diproses, kalau ada dua alat bukti kami tidak segan langsung memecat,’’ ujarnya, Minggu (3/7) kemarin. Gianluigi Buffon
Jajak Pendapat
Politisi Serakah Munculkan Korupsi
TERSERETNYA sejumlah politisi Bali dalam kasus korupsi membuat krama Bali miris. Rasa tak percaya pada politisi berpotensi menguat jika tak segera dilakukan pembenahan rekrutmen kader. Parpol juga diharapkan melakukan berbagai terobosan politik untuk membentengi kadernya agar tak menjadi makelar proyek atau menjadi garong di jajaran kekuasaan politis. Biaya politik yang mahal juga ditengarai turut serta menjadikan politisi Bali terjerat korupsi. Selain itu, diyakini juga ada oknum politisi memang memiliki mentalitas korup dan serakah. Pandangan itu mengemuka saat Pusat Data Bali Post melakukan jajak pendapat terkait dengan mentalitas politisi yang cenderung pragmatis dan korup. Pada jajak yang dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon ini, tercatat 29,37 persen responden menilai perilaku pragmatis politisi yang mendapat kekuasaan politik akibat tingginya biaya politik yang dikeluarkan saat pilkada. Banyak politisi terjerat ‘’pinjaman’’ rentenir untuk membiayai ambisi politiknya. Kondisi ini akhirnya dikelola oleh politisi dengan mengelola kekuasaan sebagai ruang bisnis. Bahkan, banyak politisi yang menjadi anggota DPRD maupun DPR-RI menjadi makelar proyek untuk menutup investasi politiknya. Hal. 19 Kader Parpol
Sementara itu, KPK terus mendalami motif dugaan pemberian suap kepada anggota DPR-RI I Putu Sudiartana. Karena dugaan tindak
pidana korupsi yang dikasuskan melampaui tugas dan fungsi pokoknya sebagai anggota Komisi III. ‘’Kami mendalami mengapa kepala
dinas dan pengusaha menyerahkan uang itu kepada yang bersangkutan (Putu),’’ kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarief, beberapa hari lalu.
Putu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pemulusan proyek ruas jalan senilai Rp 300 miliar agar dibiayai lewat APBN-P 2016. Hal ini dinilai oleh KPK ‘’melampaui’’ ruang lingkup dan pasangan kerja Komisi III DPR-RI yang sejatinya mencakup hukum, hak asasi manusia, dan keamanan. Sementara proyek ruas jalan termasuk
dalam cakupan kerja Komisi V DPR-RI yang memiliki ruang lingkup dan pasangan kerja bidang infranstruktur dan perhubungan. Sudiartana sendiri diamankan saat KPK melakukan OTT pada Selasa (28/6) pukul 21.00 WIB di kompleks DPR-RI di Ulujami, Jakarta Selatan. Hal. 19 Ruang Kerja
Tolak Reklamasi ’’Nyegara-Gunung’’ Mangupura (Bali Post) Penyelamatan Bali utamanya kawasan pesisir, juga disuarakan rakyat di daerah pegunungan. Ini bukti bahwa penyelamatan Bali menjadi kewajiban semua orang Bali, baik yang ada di pedesaan, perkotaan, apalagi yang ada di
pesisir pantai. Seperti gerakan menolak reklamasi Teluk Benoa yang disuarakan pemuda ST Teruna Karya, Banjar Pande, Desa Abiansemal dan ST Kumara Canti, Banjar Petang Kelod, Desa Petang, Minggu (3/7) kemarin. Aksi ratusan pemuda
Bali dan ForBALI meminta agar Presiden RI Joko Widodo mencabut Perpres 51 Tahun 2014 serta memohon untuk mengembalikan kawasan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi. Hal. 19 Investasi Rakus
Hillary Clinton
Bali Post/ist
Tuding Hillary Korup
Trump Dikecam
Bali Post/kmb23
AKSI DAMAI - STT Taruna Karya, Banjar Pande, Abiansemal, Badung menggelar aksi damai untuk menyuarakan penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa, Minggu (3/7) kemarin.
Washington – Bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik Donald Trump menuai kecaman, Sabtu (2/7) waktu setempat, setelah menuding lawannya asal Partai Demokrat Hillary Clinton korupsi melalui Twitter dengan menyertakan simbol Bintang Daud Yahudi. Bintang berbentuk heksagonal ini disertai dengan latar belakang tumpukan uang dolar Amerika pecahan 100 dolar (setara Rp 1,3 juta) dengan pesan yang berbunyi ‘’calon (presiden) paling korup sepanjang masa!’. Hal. 19 Anti Islam
Banyak OTT KPK
Bukti Aparat Masih Diatur ’’Mafia Kasus’’ PADA 2016 ini sudah empat panitera ditangkap tangan oleh KPK. Semuanya terlibat suap terkait kasus di pengadilan. Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa aparat penegak hukum di pengadilan masih terbelenggu oleh para mafia kasus. Persoalan tersebut juga menjadi bukti bahwa mafia kasus
masih merajalela dalam lingkup peradilan di Indonesia. ‘’Kenapa aparat mau diatur para mafia kasus? Itu yang saya sedih,’’ kata Ruhut Sitompul, Minggu (3/7) kemarin. Seperti diketahui, 30 Juni 2016, KPK kembali melakukan OTT panitera pada PN Jakarta Pusat, Santoso. Dengan penangkapan Santoso itu tercatat sudah empat
orang panitera yang ditangkap KPK terhitung sejak awal tahun 2016 ini. Ruhut yang lama berprofesi sebagai pengacara mengakui para mafia kasus berusaha agar sebisa mungkin dapat mengatur aparat pengadilan untuk memenangkan pihak yang dibela. Tetapi, semua dikembalikan lagi kepada aparat di lingkup pengadilan, baik panitera,
hakim dan aparat peradilan lainnya yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, soal jualbeli perkara di pengadilan ini, Ruhut mengaku kesalahan bukan pada lembaga peradilannya, tetapi oknum aparat di lembaga peradilan itu sendiri yang masih tergiur oleh janji-janji para mafia kasus. ‘’Kalau melihat salahnya, oknum-oknum itu
yang salah. MA dan pengadilan tingginya tidak salah, tetapi oknumnya,’’ ujarnya. Seperti diketahui, praktik jual-beli perkara di pengadilan saat ini menjadi sorotan publik karena banyaknya aparat di lembaga peradilan yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan KPK. Hal. 19 PN Jakpus