Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
rabu wage, 4 april 2018
Koster-Ace Disambut Ribuan Warga Busungbiu dan Gerokgak
Satu Jalur akan Percepat Pembangunan di Buleleng
’’Sing Koster, Sing Milih’’, kini menjadi jargon masyarakat Buleleng menghadapi Pilgub Bali, 27 Juni mendatang. Cagub Bali nomor urut 1 Wayan Koster yang asli putra Buleleng mendapat dukungan penuh dari warga Den Bukit. Buktinya saat pasangan Koster-Ace melakukan kegiatan di tanah kelahiranya selalu mendapat dukungan antusias, dengan tingginya tingkat kehadiran, sekaligus dukungan kepada calon yang memiliki visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ ini. Seperti saat masimakrama di Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Senin (2/4). Kehadiran Koster-Ace di Bumi Panji sakti didampingi Ketua DPC
20 HALAMAN
NOMOR 215 TAHUN KE 70
PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng I Putu Agus Suradnyana, Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Buleleng I Gede Supriatna serta sejumlah kader partai pengusul dan pendukung. Mereka disambut ribuan warga saat melakukan simakrama dengan warga Kecamatan Busungbiu yang bertempat di Balai Desa Tista. Warga yang tidak bisa masuk wantilan, terpaksa mengikuti acara dari luar ruangan. Putu Agus Suradnyana merasa optimis Koster-Ace meraup kemenangan 85 persen suara di Kecamatan Busungbiu, Buleleng. ‘’Tadi saya lihat semua warga mengacungkan salam satu jalur. Itu keluar dari hati nurani. Saya yakin Koster-Ace menang 85 persen di
Busungbiu,’’ ujarnya optimis. Antusiasnya warga terhadap Koster-Ace, menurut Agus Suradnyana, karena Cagub Wayan Koster telah banyak berbuat untuk masyarakat dan pembangunan Buleleng, khususnya Busungbiu. Mulai dari wantilan, GOR, pembangunan SMK dan jalan hotmix. ‘’Pak Koster sudah terbukti, apalagi beliau putra Buleleng. Jani be nindihin nyama gelah,’’ tegasnya. Tak mau kalah, ribuan masyarakat Kecamatan Gerokgak juga menyambut kehadiran KosterAce. Tak kurang dari dua ribu massa memenuhi wantilan Desa Sanggalangit. Hal. 19 Puluhan Remaja
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Mantra-Kerta Programkan Revitalisasi Pasar Tradisional Seluruh Bali
PASANGAN Calon Gubernur-Wakil Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmwijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra Kerta) menaruh perhatian serius pada revitalisasi pasar tradisional. Program yang telah terbukti berhasil mendongkrak perekonomian pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Denpasar tersebut hendak ditularkan ke seluruh pasar tradisional yang ada di Bali. Membuktikan keseriusannya, Selasa (3/4) kemarin Cawagub Ketut Sudikerta kembali blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Denpasar untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya pedagang. Blusukan dilakukan di sejumlah pasar tradisional yakni Pasar Ketapian, Tegal Harum, Abian Timbul, dan Pasar Padangsambian. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang setempat untuk ‘’curhat’’ dan menyampaikan aspirasi mereka. Ni Nyoman Sriasih, pedagang di Pasar Ketapian, Denpasar Timur, misalnya. Pedagang sayur tersebut berharap program revitalisasi pasar diteruskan dan ditingkatkan lagi. Menurutnya, setelah revitalisasi ia menjadi lebih nyaman berjualan. Selain itu penghasilannya pun meningkat. ‘’Kami senang pasar (ditata) seperti ini, pedagang merasa lebih nyaman. Pembeli juga,’’ ujar Sriasih. Hal. 19 Sukses di Denpasar
BLUSUKAN - Cawagub Bali nomor urut 2, I Ketut Sudikerta, saat blusukan ke pasar tradisional di Denpasar, Selasa (3/4) kemarin.
DPRD Bali Bahas Ranperda Tajen
Denpasar (Bali Post) Pansus di DPRD Bali mulai melakukan pembahasan terhadap dua ranperda inisiatif dewan yang sudah diajukan dalam rapat paripurna, Senin (2/4) lalu. Salah satunya, Ranperda tentang Atraksi Budaya Tradisional Bali yang selama ini kerap diidentikkan sebagai ranperda tajen (sabungan ayam). Dewan membantah bila keberadaan ranperda ini bukan untuk melindungi judi atau taruhan yang umumnya ada pada tajen. ‘’Kami tidak menyusun ranperda yang berkaitan dengan persoalan judi. Tapi kami berbicara, membahas, dan mengeluarkan perda yang berkaitan dengan atraksi budaya tradisional Bali,’’ tegas Ketua Pansus Ranperda Atraksi Budaya Tradisional Bali,I Wayan Gunawan usai melakukan pembahasan dengan tim ahli di Gedung Dewan, Selasa (3/4) kemarin.
SIMAKRAMA – Wayan Koster didampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng Putu Agus Suradnyana saat ‘’masimakrama’’ di Kecamatan Gerokgak.
Seluruh Daerah di Bali Dapat Opini WTP
Ranperda Atraksi Budaya sejatinya telah diusulkan sejak 2008, namun pembahasannya terus gagal lantaran selalu diidentikkan sebagai ranperda tajen. Lama terkatung-katung, DPRD Bali akhirnya mantap untuk mengajukan Ranperda tentang Atraksi
Budaya Tradisional Bali sebagai ranperda inisiatif dewan tahun ini. Gunawan menjelaskan, atraksi budaya yang dimaksud dalam ranperda adalah berbagai bentuk pertunjukan karya dan hasil karya seni, adat istiadat/tradisi, tata cara upacara
Pemerintah Siapkan Perpres Cegah Alih Fungsi Sawah
Jakarta (Bali Post) Pemerintah Daerah Provinsi Bali, Kota Denpasar dan delapan kabupaten yang ada di Bali seluruhnya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penilaian dengan opini WTP tersebut merupakan capaian terbaik yang diberikan lembaga auditor negara tersebut berkaitan dengan perbaikan kualitas, kesadaran, komitmen dan kerja keras pemerintah daerah setempat, para pengguna anggaran dalam menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LHK LKPD). Hal. 19 Enam Bulan
38 Anggota DPRD Sumut Tersangka Jakarta (Bali Post) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan 38 anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi memberi atau menerima hadiah terkait fungsi dan kewenangan anggota DPRD Sumut 2009-2014 dan/atau 2014-2019. Hal. 19 Bukti Permulaan
keagamaan yang unik dan menarik bagi siapa pun yang menikmati. Termasuk di dalamnya adalah simbolsimbol dalam agama Hindu seperti sabungan ayam. Hal. 19 Tabuh Rah
Bali Post/dok
DIAPIT BANGUNAN - Petani sedang mengerjakan sawahnya yang terhimpit bangunan perumahan. Tak hanya di Denpasar dan Badung, hal serupa juga terjadi di semua kabupaten di Bali.
Jakarta (Bali Post) – Pemerintah sedang menyiapkan peraturan presiden (perpres) untuk mencegah alih fungsi lahan sawah produktif dan mengatasi persoalan ketahanan pangan. ‘’Perpres sedang dipersiapkan dan dibahas dari berbagai sisi, tetapi ini masih perlu tim teknis,’’ kata Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil seusai mengikuti rapat koordinasi di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/4) kemarin. Sofyan mengatakan peraturan hukum ini dibutuhkan karena semakin banyak sawah produktif yang beralih fungsi menjadi daerah hunian maupun industri, terutama di kawasan Jawa. Situasi ini, tambahnya, berpotensi mengganggu pasokan pangan dalam jangka panjang. Padahal, proses penciptaan lahan sawah produktif baru membutuhkan waktu yang lama. Menurut Sofyan, saat ini sekitar 200 ribu hektar lahan sawah per tahunnya telah beralih fungsi menjadi lahan nonproduktif, termasuk di antaranya menjadi kawasan komersial. ‘’Sebanyak 150.000-200.000 hektar per tahun berubah atau alih fungsi dari sawah ke kepentingan lain,’’ jelasnya. Dengan adanya peraturan hukum yang mengikat, Sofyan mengharapkan jumlah alih fungsi lahan sawah produktif dapat ditekan dan pasokan pangan dapat lebih terkendali. ‘’Terutama di Jawa yang sudah teruji mempunyai daerah produksi sawah,’’ ujarnya. (ant)
Menata Tukad Badung
Menjadikan ’’Halaman Rumah’’ Bukan Tempat Buang Limbah Tukad Badung kini menjadi tempat rekreasi di Kota Denpasar. Namun hanya terbatas di sekitaran Jalan Gajah Mada. Di tempat itu Tukad Badung telah menjadi ikonik dan menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Namun di alur yang lain utamanya yang membelah permukiman padat, Tukad Badung masih menjadi tempat membuang limbah.
Bali Post/eka
TERTATA - Sejumlah warga Kota Denpasar menikmati suasana di bantaran Tukad Badung di sekitar Pasar Kumbasari, Denpasar. Sejak kawasan ini ditata, banyak warga menjadikannya tempat santai.
Mengubah wajah Kota Denpasar memang diperlukan upaya ekstra keras. Selain banyak permukiman padat penduduk, Denpasar juga dibelah Tukad Badung yang selama ini menjadi tempat MCK, termasuk TPA. Tentu fenomena tersebut menjadi tantangan Pemkot Denpasar yang menyandang predikat Kota Budaya. Tantangan tersebut akhirnya dijawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan program penataan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Miliaran dana digelontorkan untuk itu. Alhasil, DAS Tukad Badung akhirnya tertata dengan baik, walaupun masih terbatas di tengah kota. Salah satunya terlihat di bantaran Tukad Badung di bawah jembatan Jalan Gajah Mada sepanjang 120 meter ke arah selatan. Penataan bantaran ini menelan dana Rp 5.015.206.000. Pengerjaan proyek ini telah dilakukan sejak 22 Juni 2017 dan rampung per 18 Desember 2017 lalu. Hal. 19 Mengubah “Image”
Bali Post/eka
BANTARAN - Alur Tukad Badung yang diapit permukiman padat penduduk. Di musim hujan alur ini biasanya dipenuhi sampah.