Edisi 03 Nopember 2017 | Balipost.com

Page 1

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

jumat paing, 3 november 2017

Peduli Pengungsi Gunung Agung Bali Post menerima titipan sumbangan untuk disalurkan kepada para pengungsi Gunung Agung. Bagi masyarakat yang peduli dan ingin membantu saudara kita yang kini berada di pengungsian, bisa menitipkan sumbangan ke Bali Post. Sumbangan bisa langsung diserahkan ke Sekretariat Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar, telepon (0361) 225764 atau melalui dompet simpati Anda Bali Post BCA Cabang Denpasar NO: 040-3555000. I Kade Suastika, Desa Adat Bugbug Rp 200.000 I Nengah Sariada, Desa Adat Bugbug Rp 100.000 I Ketut Tanggu, Desa Adat Bugbug Rp 50.000 Wy Adi Susanta, Desa Adat Bugbug Rp 50.000 Pt Suranadi,SE., Desa Adat Bugbug Rp 50.000 I Made Bolot, Desa Adat Bugbug Rp 50.000 I Nengah Kari, Desa Adat Bugbug Rp 50.000 Md Latra Adnyana, Desa Adat Bugbug Rp 50.000 I Wayan Suarna, Desa Adat Bugbug Rp 50.000 I Nengah Sujana, Desa Adat Bugbug Rp 50.000 I Ketut Sudiarta G, Desa Adat Bugbug Rp 50.000 I Wayan Marta L, Desa Adat Bugbug Rp 50.000 Ni Made Sariana, Desa Adat Bugbug Rp 50.000 I Ketut Kasih, Desa Adat Bugbug Rp 30.000 I Nengah Merta, Desa Adat Bugbug Rp 30.000 Ni Wayan Simpen, Desa Adat Bugbug Rp 30.000 I Nyoman Sudiada, Desa Adat Bugbug Rp 30.000 I Ketut Sukra, Desa Adat Bugbug Rp 30.000 I Wayan Lanus, Desa Adat Bugbug Rp 30.000 I Ketut Punduh, Desa Adat Bugbug Rp 30.000 Wy Sumantra, Desa Adat Bugbug Rp 30.000 I Ririg, Desa Adat Bugbug Rp 30.000 Gonteng, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 I Nengah Suweca, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 Kt Werdiantara, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 I Wayan Suadiasa, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 I Made Sueca, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 I Wayan Riasa, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 I Nyoman Tanis, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 I Wayan Kasah, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 I Wayan Ardika, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 Md Agus Artawan, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 I Ketut Pondal, Desa Adat Bugbug Rp 25.000 I Ketut sudiarta, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 I Kade suasta, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 Ni Wayan Madir, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 I Wayan Suastika, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 I Nengah Lendo, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 I Nengah Kundi, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 Kt Kasih/ Lolokan, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 I Komang Rai, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 Sudi, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 I Nyoman Mider, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 I Nyoman Mendra, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 I Made Artawan, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 Ni Nym. Mawartini, Desa Adat Bugbug Rp 20.000 Hal. 19 Jumlah diterima kemarin Rp 2.360.000

@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Saat ’’Pakelem’’, Ratusan Kera Naik ke Puncak

SAAT Gunung Agung dinyatakan awas, ratusan kera dikabarkan ikut ‘’mengungsi’’, turun dari puncak gunung. Namun beberapa hari berikutnya, ketika dua pemangku dari Desa Besakih naik ke puncak, disebutkan masih menemukan beberapa kera dalam perjalanan. Bahkan ketika digelar upacara pakelem di kawah Gunung Agung, Kamis (2/11) pagi kemarin, ratusan kera ikut ‘’menyerbu’’ ke puncak Gunung Agung bersama para bakta yang membawa sesajen. I Wayan Bawa yang ikut ngaturang pakelem menuturkan, menemukan banyak kera dalam perjalanan. Bahkan ketika sampai di pucak gunung, ratusan kera sudah ‘’menunggu’’ di sana. ‘’Kera yang naik cukup banyak kurang lebih mencapai 250 ekor. Saya tidak tahu kenapa kerakera itu bisa sampai naik ke puncak Gunung Agung saat upacara pakelem,’’ kata Bawa. Hal. 19 Keluar Asap PUNCAK GUNUNG - Lebih dari 200 umat ngaturang pakelem di puncak Gunung Agung, Kamis (2/11) kemarin. Upacara ini terkait pujawali di Pura Pasar Agung, Selat, Karangasem.

Hari Ini, Pujawali di Pura Pasar Agung

Amlapura (Bali Post) Pujawali Purnama Kalima di Pura Pasar Agung, Selat, Karangasem tetap dilaksanakan, Jumat (3/11) pagi ini. Pujawali akan dilaksanakan selama sehari dan langsung masineb. Panglingsir Pura Pasar Agung Jro Mangku Gede Umbara, Kamis (2/11) kemarin mengatakan, untuk pelaksanaan upacara Pujawali Purnama Kalima biasanya dilaksanakan selama sebelas hari. Namun karena kondisi Gunung Agung yang masih dinyatakan kritis dan Pura Pasar Agung berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, maka pelaksanaan upacara digelar sehari. Hal. 19 Jagat Bali

Kota Surabaya Raih ’’Global Green City’’ PBB

Bali Post/dok

TAMAN - Tri Rismaharini langsung terjun menata taman bersama-sama dengan petugas kebersihan dan pertamanan.

Surabaya (Bali Post) – Kota Surabaya meraih penghargaan Sustainable City and Human Settlements Award (SCAHSA) untuk kategori Global Green City dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penghargaan diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di New York, Selasa (31/10) waktu setempat. Kabag Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser, di Surabaya, Kamis (2/11) kemarin, mengatakan penghargaan tersebut diberikan, karena Wali Kota Tri Rismaharini dianggap telah mengubah wajah Surabaya menjadi kota yang jauh lebih bersih dan hijau. ‘’Selain itu, PBB menilai kegiatan yang telah digagas Pemerintah Kota Surabaya dalam urusan lingkungan sangat baik,’’ katanya. Menurutnya, kegiatan yang mendapat apresiasi PBB di antaranya berupa penataan permukiman kumuh, menghijaukan taman dan menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Lewat penghargaan ini, Surabaya didaulat menjadi salah satu dari sederet kota bersih yang ada di dunia. Surabaya terpilih sebagai tiga kota terbaik dunia kategori global green city bersama Kota Maanheim (Jerman) dan Zhejiang Province (Tiongkok). ‘’Kerja keras yang dilakukan pemkot bersama dengan masyarakat dan semua pihak dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan hijau, mendapatkan pengakuan dari dunia. Penghargaan ini untuk masyarakat Surabaya,’’ ujarnya. Hal. 19 Jadi Pembicara

Dipertanyakan, Nasionalisme Pejabat Pemberi Izin Reklamasi Jakarta (Bali Post) Moratorium proyek reklamasi Teluk Jakarta sudah dicabut pemerintah pusat. Namun, Pemerintah DKI Jakarta di bawah Anies-Sandi tak mau menyerah. Mereka tetap berkomitmen untuk menghentikan proyek tersebut. Langkah Anies-Sandi tersebut didukung pakar kelautan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Muslim Muin. Ia bahkan mempertanyakan rasa nasionalisme para birokrat dan pejabat Indonesia yang memberi izin proyek reklamasi. Ia menyebut rasa kebangsaan para birokrat itu telah tenggelam ke dasar laut. ‘’Suara orang yang mendukung reklamasi ini tenggelam (kebangsaannya), enggak ada harga diri,’’ kata Muslim Muin dalam diskusi ‘’Stop Reklamasi Teluk Jakarta’’ di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11) kemarin. Meski reklamasi Teluk Jakarta sudah direncanakan sejak era Presiden Soeharto dengan terbitnya Keppres 52/1995, menurut Muslim, proyek itu sebetulnya dilanjutkan setelah adanya masukan dari Belanda kepada pemerintah Indonesia di era reformasi. Hal. 19 Tembok Raksasa

20 HALAMAN

NOMOR 74 TAHUN KE 70

Bali Post/ant

TELUK JAKARTA - Sebagian laut sudah diuruk dalam proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Bali Post/ist

WEWALUNGAN - Umat yang ngaturang ayah bhakti pakelem di Gunung Agung membawa sesajen dan wewalungan, Kamis kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 03 Nopember 2017 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu