16 HALAMAN
NOMOR 329 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Tambang Batu Jadi Tambang Dolar PEMBANGUNAN patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) sudah selesai. Bahkan dalam waktu dekat ini akan digelar syukuran. Pusat Data Bali Post mencatat, I Nyoman Nuarta bersama Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Joop Ave menggagas pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana tahun 1989. Setahun kemudian, penataan kawasan GWK seluas 67 hektar dimulai. Awalnya, kawasan GWK adalah lokasi tambang kapur. Nuarta pun berupaya keras melakukan penataan lahan, sehingga menjadi kawasan kebudayaan dengan beragam keistimewaan dan keindahannya. Pada 1993, Presiden Soeharto memberikan izin untuk pembangunan GWK. Pembangunan patung GWK sempat terhenti karena krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998. Kini megaproyek sudah rampung dan diharapkan menjadi kawasan penambangan dolar. (*)
Ekonomi Alami Tekanan Keras
Bali Post
SEJAK 1948
Jangan Kejar Prestasi Semu PRESTASI atlet Bali termasuk luar biasa. Di tengah dana dan infrastruktur yang amat minim, prestasi atlet Bali tetap tegak. Pada PON XIX/2016 prestasi atlet provinsi berpenduduk kurang dari 4 juta jiwa ini berhasil menduduki peringkat ke-6. Mengalahkan provinsi besar dan kaya seperti Sumatera Barat, Banten, Riau, Papua dan Kalimantan Utara. Padahal kontingen Bali hanya diguyur dana Rp 30 miliar. Bandingkan dengan Kalimantan Timur yang dananya Rp 152 miliar, namun hanya mampu ung-
Bali Perlu Sumber Ekonomi Lain
HARGA ayam naik menjadi Rp 45.000/kg. Harga telur ayam ras juga naik menjadi Rp 22.500/kg. Harga cabai rawit merah menjadi Rp 53.000/kg. Kenaikan harga kebutuhan pokok ini juga dibarengi dengan penurunan daya beli masyarakat. Di dunia usaha pun demikian. Pengusaha mengalami kesulitan modal. Akibatnya banyak pengusaha meminta restrukturisasi kredit ke perbankan. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bali A.A. Ngurah Alit Wiraputra menuturkan, lebih dari 70 persen pengusaha mengalami kesulitan likuiditas sehingga mereka agak sulit untuk membayar cicilan kredit di bank. ‘’Ekonomi kita mengalami tekanan yang sangat keras saat ini,’’ ujarnya, Kamis (2/8) kemarin. Ia memprediksi pelemahan ekonomi ini akan terjadi sampai dengan tahun depan. Jika kondisi ini tidak segera teratasi, maka pengusaha akan
melakukan efisiensi. Salah satunya PHK. Ia menilai pemerintah telah gagal meningkatkan ekonomi Indonesia. Pemerintah harus mencari alternatif lain untuk menjalankan dan memperbaiki ekonomi Bali dan Indonesia. Misalnya dengan memberikan insentif bunga dan restrukturisasi kredit perbankan, juga bisa memberikan insentif pajak dan bantuan lunak dan langsung kepada para UMKM. Pengamat ekonomi Bali Viraguna Bagoes Oka juga mengungkapkan hal yang sama. Kelesuan ekonomi saat ini tidak lain adalah dampak dari perang dagang Ameriksa Serikat dan Cina. Kurs dolar menguat, sementara kurs mata uang di negara kawasan
Asia terdepresiasi. Kondisi ini pun berdampak pada ekonomi Indonesia, khususnya Bali. Nilai rupiah yang terus terdepresiasi membutuhkan cadangan devisa yang lebih banyak. Salah satu cara menambah devisa adalah dengan menggenjot ekspor. Bali sebagai daerah pariwisata juga mendatangan devisa bagi negara. Namun pariwisata yang rentan dengan isu keamanan dan kesehatan, perlu disangga oleh sumber ekonomi lain. Maka dari itu, dunia usaha menjadi kuncinya. Dunia usaha di luar pariwisata saat ini memerlukan likuiditas untuk bisa terus berproduksi. Hal. 15 Bayar Cicilan
Viraguna Bagoes Oka
gul satu peringkat di atas Bali. Dana pembinaan olahraga di Bali dapat dikatakan minim. Per tahun dari APBD di kisaran Rp 10-15 miliar, sekitar 0,02 persen dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali. Pembangunan infrastruktur olahraga di Bali juga harus diakui memang sangat minim. Bali tidak memiliki lintasan atletik atau kolam renang bertaraf internasional. Bukti infrastruktur olahraga minim adalah tidak pernah menangnya Bali dalam perebutan tuan rumah PON. Saat penentuan tuan rumah PON XX/2020, Bali dikalahkan Papua, sedangkan PON XXI/2024, Bali yang menggandeng NTB juga kalah dari Aceh dan Sumut. Hal. 15 Sarana Olahraga
Mobil Pedesaan Diluncurkan
70% Komponen Asli Indonesia
Tiga Nama Cawapres Pendamping Prabowo
Jakarta (Bali Post) – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan nama-nama bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden 2019 sudah mengerucut tiga nama. Tiga nama itu, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Salim Segaf Al-Jufri, dan Ustaz Abdul Somad. ‘’Kami sudah kuat paling tidak ada tiga nama calon untuk cawapres. Misalnya Demokrat AHY, lalu rekomendasi ijtima ulama untuk cawapres ada Ustad Salim Segaf dan Ustad Abdul Somad,’’ kata Fadli di kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, Rabu (1/8) malam. Ia mengatakan, PAN mengajukan nama Abdul Somad, namun harus dibicarakan bersama-sama, karena PKS mengajukan Salim Segaf dan Demokrat mengajukan AHY, meskipun SBY tidak menyebut nama. Namun, Fadli meyakini ketiganya memiliki kapasitas dan mampu berkomunikasi dengan semua kalangan, termasuk kaum muda. ‘’Setahu saya tiga nama itu yang mengerucut menjadi pembicaraan di dalam partai, jadi jauh lebih mudah memutuskannya,’’ katanya pula. Ia mengatakan, karena nama-nama cawapres yang sudah mengerucut itu, semakin memudahkan partai-partai pendukung Prabowo Subianto ini dalam mencari pendamping dalam Pilpres 2019. (ant)
Causa Iman Karana
Bali Post/ant
GIIAS - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meninjau Stan AMMDes di lokasi pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-26 di Indonesia Convention Exhibition Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (2/8) kemarin.
INDONESIA kini telah memproduksi mobil pedesaan atau Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes). Mobil yang diciptakan untuk membantu para petani dan membangkitkan industri kecil dan menengah (IKM) dalam menyiapkan komponen diluncurkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Peluncuran dilakukan Presiden Jokowi didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kamis (2/8) kemarin. ‘’Setelah perjalanan panjang, dan dilakukan serangkaian uji coba dan pengembangan, AMMDes telah memasuki tahapan produksi massal,’’ kata Airlangga saat memberikan sambutan pada pembukaan GIIAS 2018 di Tangerang Selatan. Airlangga menyampaikan, PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) selaku produsen AMMDes telah membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri komponen dalam negeri untuk siap menjadi pemasok komponen AMMDes dan sebagian merupakan IKM. Saat ini industri dalam negeri telah mampu memproduksi 185 jenis komponen atau setara 70 persen dari nilai harga AMMDes. ‘’Ke depannya, kemampuan pasok tersebut akan terus didorong untuk ditingkatkan. Untuk itu, dengan bangga kami sampaikan bahwa AMMDes telah siap untuk diluncurkan pada hari ini, pada pembukaan GIIAS 2018,’’ kata Airlangga. Hal. 15 Pemutih Beras
Bulfest ’’The Spirit of Pluralism’’
Dibuka dengan Pentas Tari Rangrang, Simbol Keberagaman
BULFEST - Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar RI Dra. Esthy Reko Astuty bersama sejumlah pejabat penting membuka Buleleng Festival (Bulfest) VI, Kamis (2/8) kemarin.
PEMBUKAAN Buleleng Festival (Bulfest) VI Tahun 2018, Kamis (2/8) kemarin, berlangsung meriah dan semarak. Bulfest yang mengusung tema ‘’The Spirit of Pluralism’’ tersebut dibuka dengan pementasan tarian dari sejumlah etnis di Buleleng dan penampilan tari Rangrang yang mencerminkan keberagaman. Bulfest dibuka Staf Ahli Bidang Multikultural Kementrian Pariwisata (Kemenpar) RI Dra. Esthy Reko Astuty, M.Si. Sejumlah pejabat penting hadir menyaksikan upacara pembukaan di antaranya Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Gubernur Bali terpilih Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali terpilih Tjokorda Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, anggota
DPRD Bali, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS), Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG. dan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna. Mereka menyaksikan langsung pementasan massal dari empat etnis yakni Islam, Buddha, Kristen, dan Hindu di sepanjang Jalan Ngurah Rai. Diawali pementasan Legong Tombol, Baris Gede, Kesenian Budrah dan pementasan Barongsai. Pementasan ini merepresentasikan pluralisme dengan beragam etnis di Bali Utara. Seluruh tamu kemudian menuju paggung utama di depan Tugu Singa Ambara Raja untuk mengikuti upacara pembukaan. Sejumlah tarian disuguhkan dalam acara pembukaan ini. Salah satunya tari Rangrang garapan Sanggar Santi Budaya. Mereka tampil dengan apik sehingga memukau pe-
nonton. Tarian ini melambangkan pluralisme atau keberagaman di Buleleng. Tarian Rangrang ini secara filosofi berarti warna-warni, yang melambangkan kehidupan masyarakat di Buleleng yang heterogen. Melibatkan 58 penari Rangrang begitu atraktif tampil di atas panggung. Mereka mereprentasikan empat etnis seperti etnis Tionghoa, Bali, Muslim, dan Kristen hidup bersatu padu di Buleleng dengan damai. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, Bulfest mampu menjadi event tahunan yang ditunggu-tunggu masyarakat dan wisatawan utamanya turis mancanegara. Kebanggaan lain dari event wisata gagasannya itu adalah Bulfest masuk dalam kalender 100 event tingkat nasional Kemenpar.
Ini tidak lepas karena setiap tahunnya Bulfest selalu menampilkan hal-hal yang spesifik. Dia mencontohkan tema ‘’The Pluralism’’ sebagai upaya untuk menggali seluruh etnis yang ada di Buleleng. ‘’Dulu di awal dihadapi dengan pro-kontra, sekarang ditunggu-tunggu dan saya kira apa yang kita lakukan ini dalam track yang benar untuk mengembangkan potensi pariwisata, kesenian, kerajinan, kuliner dan UKM. Hampir setiap tahun selalu menampilkan yang spesifik,’’ katanya. Menurut Bupati, pengembangan pariwisata di Buleleng sudah pasti tergantung tiga aspek. Di antaranya Amenity atau investasi, Aksebilitas atau insfrastruktur dan Atraksi budaya. Hal. 15 Menyambut Baik