HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 120 TAHUN KE 13
E-mail: hariansuarantb@gmail.com
KAMIS, 3 AGUSTUS 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Menyoal PP 18/2017
Ketua DPRD : Tunjangan Itu Harus Ditebus dengan Kinerja yang Lebih Baik Mataram (Suara NTB) Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., akhirnya buka suara terkait pemberlakuan PP 18/2017. Berita yang beredar di beberapa media massa mengenai PP 18/2017 itu dianggap masih simpang siur. ‘’Berita soal itu terlalu ‘’melompat’’ jauh,’’ kata Didi membuka jumpa pers di ruang kerjanya, Rabu (2/8). Pasalnya, menurut orang nomor satu di DPRD Kota Mataram ini, pihaknya baru
berbicara soal Perda yang mengatur soal kedudukan anggaran untuk memenuhi apa yang menjadi hak anggota Dewan. ‘’Kita belum bicara angka-angka,’’ cetusnya. Kalaupun ada media yang menyebutkan angka tunjangan, itu baru sebatas perkiraan atau asumsi. Karena, sampai saat inipun klaster juga belum ditentukan. Didi menyadari di banyak daerah di Indonesia, meributkan soal relevansi amanah PP 18/2017 dengan kinerja Dew-
an. Namun demikian, ia mengklaim bahwa kinerja DPRD Kota Mataram, cukup baik. Sehingga, tidak terlalu menjadi sorotan dengan turunnya PP 18/2017. Terkait amanat PP 18/2017 itu, Dewan, lanjut dia, sudah membangun standar kinerja berbasis tugas pokok dan fungsi Dewan. Didi menegaskan, bahwa tunjangan yang diberikan sesuai amanah PP 18/2017 harus berkorelasi terhadap kinerja. Sedangkan, substansi yang diatur dalam PP 18/
2017 itu adalah menyangkut tunjangan transportasi. ‘’Kalau yang lain-lain masih sama seperti yang dulu,’’ imbuhnya. Dengan adanya penambahan item tunjangan transportasi itu, Didi berkomitmen mengejawantahkannya secara konkret. ‘’Tunjangan itu harus ditebus dengan kinerja yang lebih baik,’’ tegasnya. Meskipun, secara nasional, grafik kinerja DPRD Kota Mataram, termasuk yang terbaik. Bersambung ke hal 15 H. Didi Sumardi, SH (Suara NTB/fit)
Pemprov akan Bentuk Satgas
Peredaran Tramadol Sasar Buruh Tani di Dompu
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB berencana akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan peredaran gelap tramadol. Peredaran gelap tramadol di NTB dinilai sudah mengkhawatirkan. Bahkan, berdasarkan laporan yang diterima Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, tramadol sudah menyasar buruh-buruh tani yang ada di Dompu. ‘’Tramadol yang beredar sekarang ilegal semua. Jadi pabriknya ilegal, jalurnya juga ilegal, jadi harus khusus kita tangani,” kata Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, S.pA ketika dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (2/8) siang kemarin. Ia mengatakan, dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)
yang dipimpin Wakil Gubernur dan dihadiri Bupati/Walikota se-NTB dan pimpinan instansi vertikal, masalah peredaran gelap tramadol ini menjadi salah satu pokok bahasan. Hal inilah yang akan ditindaklanjuti SKPD dan instansi terkait. Nurhandini mengatakan, SKPD terkait termasuk Biro
Hukum akan dilibatkan. Maraknya peredaran tramadol di NTB ini, kata Nurhandini akibat hukuman bagi pengedar yang masih belum memberikan efek jera. Pemprov akan mencari celah hukum supaya pengedar tramadol ini diberikan hukuman yang berat dan memberikan efek jera. Bersambung ke hal 15
’’
Tramadol yang beredar sekarang ilegal semua. Jadi pabriknya ilegal, jalurnya juga ilegal, jadi harus khusus kita tangani. Nurhandini Eka Dewi (Suara NTB/dok)
Gubernur Dukung Pembangunan Kerugian Negara Rp 3,1 Miliar Perusahaan Asuransi Bisa PLTN di NTB
TO K O H Jangan Ada Ego Sektoral WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si mengingatkan, supaya jangan ada ego sektoral antar-SKPD maupun kabupaten/kota dalam pengentasan kemiskinan. Menurutnya, semua pihak terkait harus memiliki pemahaman yang sama sehingga ada sinkronisasi program pengentasan kemiskinan. ‘’Jangan ada ego sektoral di antara SKPD yang satu dengan yang lain. Perlu koordinasi ditingkatkan, pemahaman yang sama. Kalau ada ego sektoral ndak bisa (program jalan). Jadi, harus ada sinkronisasi program. Sehingga tidak terjadi dobel program,” kata Wagub ketika dikonfirmasi Suara NTB usai menghadiri rapat paripurna di DPRD NTB, Rabu (2/8) siang kemarin. H. Muh. Amin Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mendukung rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di daerah ini. Teknologi yang direkomendasikan oleh banyak negara maju di dunia itu memang kini menjadi alternatif sumber energi. Terlebih, teknologi nuklir banyak menyumbangkan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tidak hanya sebagai sumber energi alternatif, tetapi dapat pula diaplikasikan pada peralatan kesehatan, pertanian dan lain-lain. Bersambung ke hal 15
Digugat Perdata
(Suara NTB/humasntb)
PLTN - Gubernur NTB,TGH.M.Zainul Majdi saat menerima Kepala BATAN terkait rencana pembangunan PLTN di daerah ini.
Mataram (Suara NTB) Tunggakan kerugian negara akibat denda keterlambatan proyek RSUP NTB hingga kini belum dituntaskan perusahaan asuransi PT. Berdikari Insurance. Nilainya mencapai Rp 3,1 miliar. Besarnya angka itu jika memang tidak maksimal penyelesaian, maka bisa dilakukan gugatan perdata. Proses penagihan itu sedang berlangsung di majelis Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi
(TPTGR) yang di dalamnya terdapat unsur Kejaksaan dan Inspektorat. Asdatun Kejati NTB Hendrik Selalau, SH yang terlibat dalam majelis TPTGR itu, menyebutkan dalam pertemuan Juni lalu, pihaknya mengusulkan kepada tim agar manajemen RSUP NTB diundang khusus menyerahkan data data terkait objek pekerjaan yang mengalami keterlambatan tahun 2013 itu, sehingga muncul denda tanggungan asuransi. Bersambung ke hal 15
NELAYAN LOBSTER - Nelayan di Dusun Sepi, Desa Buwun Mas, Sekotong, Lombok Barat, beralih jadi pedagang, karena mata pencaharian dari lobster hilang akibat laranganpusat
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/her)
Korean Air Angkut 208 Wisatawan ke NTB
(Suara NTB/lin)
SAMBUT - Kepala Dinas Pariwisata NTB H.L.Moh.Faozal saat menyambut wisatawan asal Korea Selatan yang baru mendarat di Lombok International Airport (LIA), Rabu (2/8).
Praya (Suara NTB) – Korean Air kembali mendarat di Lombok International Airport (LIA), Rabu (2/8), mengangkut 208 orang wisatawan. Penumpang yang berasal dari Korea Selatan itu akan menjelajahi destinasi wisata yang ada di NTB, khususnya Lombok. Penerbangan kedua Korean Air ini menambah daftar kunjungan wisatawan asal Negeri Gingseng itu ke NTB. ‘’Ini merupakan penerbangan ke dua Korean Air. Saat ini membawa 208 penumpang sebelumnya membawa 194 penumpang. Semuanya merupakan wisatawan yang berlibur dan ingin menikmati keindahan Lombok,’’ kata Kepala Dinas Pariwisa-
ta Provinsi NTB H.L.Moh.Faozal,S.Sos.,M.Si kepada Suara NTB, di Mataram, Rabu (2/8). Faozal mengatakan bahwa karakter destinasi wisata yang ada di NTB dianggap cocok dengan karakter wisata yang diinginkan oleh wisatawan Korea. Mereka cenderung berkunjung ke pantai dan dataran tinggi. Sedangkan NTB memiliki keduanya, yaitu banyak pantai hampir di semua daerah dan dataran tinggi berupa gunung. “Mereka suka menyelam dan suka ke gunung. Itu karakter destinasi yang disukai. Sementara yang masih menjadi tujuan utama yaitu Trawangan dan Mandalika,’’ ujarnya. Bersambung ke hal 15