20 HALAMAN
NOMOR 72 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
Senin Pon, 30 Oktober 2017
@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
PULANG - Pengungsi asal Desa Muncan Kecamatan Selat, Minggu (29/10) kemarin memilih pulang setelah adanya penurunan status Gunung Agung dari level Awas ke Siaga.
Status Gunung Agung Turun, Warga Pulang RIBUAN pengungsi menyambut gembira penurunan status Gunung Agung dari Awas ke Siaga. Atas penurunan status tersebut, banyak di antara mereka memilih langsung pulang. Bahkan, mereka langsung berkemas dengan menaikkan peralatannya ke truk atau mobil pribadi. Rindu mereka akan rumah akhirnya terobati. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geoligi (PVMBG) menurunkan status Gunung Agung dari level IV (Awas) ke level III (Siaga). Penurunan tersebut terungkap saat jumpa pers di Kantor Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Minggu (29/10) kemarin. Atas penurunan status tersebut maka warga yang lokasinya di luar radius 6 kilometer dipersilakan pulang ke rumah masing-masing. Kepala PVMBG/KESDM Kasbani didampingi Kepala
Sub-Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Devy Kamil Syahbana menjelaskan, aktivitas Gunung Agung sejak 20 Oktober turun drastis. Selama tiga hari pertama, aktivitas turun drastis dan fluktuatif. Sedangkan enam hari terakhir turunnya pelan-pelan dan cenderung menurun. Kata Kasbani, untuk aktivitas kegempaan yang sebelumnya 600-1.000 turun drastis menjadi 200-300 gempa per harinya. Dan enam hari dari sekarang kegempaan turun. Sementara dari hasil
Tenda di GOR Swecapura Lengang
700 600
AWAL kedatangan warga berbagai usia ini, GOR yang berlokasi di Desa Gelgel itu nampak ramai. Tercatat sekitar lima ribu orang yang tertampung. Saat malam, dalam tenda seakan tak ada renggang. Seluruhnya penuh dipadati pengungsi yang tengah beristirahat. Hal. 19 Nampak Berbeda
200
Bali Post/sos
GOR - Warga Karangasem bergegas pulang dari pengungsian di GOR Swecapura.
DATA JUMLAH GEMPA HARIAN GUNUNG AGUNG
800
Pada 22 September, 37 hari lalu, GOR Swecapura, Klungkung diserbu pengungsi. Ribuan warga Karangasem berdatangan sejak malam hingga pagi hari. Ketika itu status Gunung Agung ditetapkan pada level IV (Awas). Namun ketika status itu diturunkan menjadi Siaga, Minggu (29/10) kemarin, sontak GOR Swecapura sepi. Puluhan tenda yang berdiri di tengah lapang tampak lengang.
data deformasi yang ditunjukkan oleh GPS, dan juga tilemeter juga menunjukkan adanya perlambatan atau deflasi. Termasuk data dari satelit menunjukkan energi termalnya juga ada penurunan. Dan secara visual juga dilihat hari ini (kemarin - red) bahwa aktivitas manivestasi yang ada di atas kawah juga menunjukkan sedikit penurunan dari sebelumnya. ‘’Jadi berdasarkan hasil dari itu semua, maka kita sampaikan terhitung mulai 29 Oktober ini level Gunung
Agung kita turunkan statusnya. Dari level IV Awas kita turunkan menjadi level III Siaga. Radius bahayanya menjadi berkurang. Dari 9 kilometer menjadi 6 kilometer dari puncak. Kemudian dari 12 kilometer menjadi 7,5 kilometer. Jadi perluasan secara sektoralnya menjadi 7,5 kilometer dari puncak Gunung Agung. Jadi daerah itu masih perlu diwaspadai. Karena gunung ini belum sepenuhnya mereda. Dan sewaktu-waktu bisa peningkatan status kembali,’’ ungkap Kasbani. Kasbani juga mengatakan, penurunan status ini memang tidak ada paksaan dari siapa pun. Hal. 19 Aktivitas Gunung
Bali Post/sos
VB-Vulkanik Dalam VA- Vulkanik Dangkal TL-Tektonik Lokal
500 400 300
100 0
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 8 2 1 3 4 3 2 6 5 2 7 2 2 2 2 2 /09 3/09 4/09 5/09 6/09 7/09 8/09 9/09 0/09 /10 /10 /10 /10 /10 /10 /10 /10 /10 0/10 1/10 2/10 3/10 4/10 5/10 6/10 7/10 8/10 9/10 0/10 1/10 2/10 3/10 4/10 6/107/10 8/10 9/10
22
Bupati Eka ’’Nyarengin Ngerehan” dan ’’Ngeratep’’ Ratu Gede di Pura Dalem Cacab Jangkahan
Ngerehan - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti ‘’nyarengin’’ prosesi ‘’Ngerehan’’ Tapakan Ratu Gede di Pura Dalem Cacab Jangkahan, Biaung, Penebel, Jumat (27/10).
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti nyarengin prosesi Ngerehan Tapakan Ratu Gede di Pura Dalem Cacab Jangkahan, Biaung, Penebel, Jumat (27/10). Bersama Jero Mangku Gede Subagia, Bupati Eka menjalankan ritual ngerehan tersebut. Mulai dari sembahyang bersama, dan mendoakan Tapakan Barong, Ida Ratu Hyang Batari Ida Ratu Mas Sakthi dan Ida Ratu Bagus Sakti. Turut hadir dalam acara tersebut anggota DPRD Kabupaten I Nyoman Arnawa, Putu Eka Nurcahyadi dan Camat Penebel IGA Supartiwi.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, usai prosesi mengungkapkan rasa syukurnya karena telah diberi kepercayaan dan atas perkenan Beliau Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dirinya bisa ikut bersama-sama masyarakat mengikuti prosesi Ngerehan Tapakan Ratu Gede di Pura Dalem Cacab Jangkahan. ‘’Semua ini karunia Beliau, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Sesuhunan yang berstana di Pura Dalem ini. Tiang diberi kepercayaan dan karunia, bisa ngeratep dan ikut ngerehan sesuhunan iriki. Ini sebagai wujud bakti saya,’’
ucapnya. Dalam prosesi ngerehan tersebut, ia langsung berbaur dengan masyarakat. Bupati Eka juga berkesempatan menari Rejang bersama masyarakat. Tarian ini digelar saat Tapakan Ratu Gede kairing lunga ke Pura Dalem. Bupati Eka mengaku pertama kali menarikan tarian Rejang dan anehnya dia menghafal semua gerakan. ‘’Ini wahyu yang diberikan Hyang Widhi. Padahal baru pertama kali menarikan tarian ini dan saya langsung hafal,’’ ujarnya. Hal. 19 Ratu Gede
NGERATEP - Bupati Eka Wiryastuti saat prosesi ngeratep Ratu Gede.