Edisi 30 Maret 2017 |Balipost.com

Page 5

DAERAH

Kamis Wage, 30 Maret 2017

5

137 Napi Lapas Kerobokan Dapat Remisi Nyepi

NYEPI DI BERBAGAI DAERAH

Denpasar (Bali Post) –

Kalsel Sementara itu, tiga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Kalimantan Selatan (Kalsel) menerima pengurangan masa hukuman atau remisi khusus (RK) hari raya Nyepi. Kepala Kanwil Kemenkum HAM Kalsel Imam Suyudi di Kota Banjarmasin, Selasa (28/3), mengatakan pemberian remisi adalah hak setiap warga binaan pemasyarakatan sesuai peraturan yang berlaku. “’’Tiga WBP yang mendapat RK masing-masing

satu orang dari Lapas Kelas IIA Banjarmasin, satu orang dari Lapas IIB Kotabaru dan satu orang dari LPKA Kelas I Martapura,’’ ujarnya. Satu WBP dari LPKA Martapura dengan kasus narkoba masih dalam proses usulan remisi, sedangkan dua WBP lain terkait kasus pidana umum sudah langsung menerima remisi. ‘’Pemberian remisi kepada tiga warga binaan beragama Hindu menunjukkan Kemenkum HAM Kalsel berupaya memberi pelayanan terbaik terkait hak warga binaann,’’ ucapnya. Dijelaskannya, pemberian remisi atau pengurangan masa hukuman diberikan kepada narapidana sesuai UU RI Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan PP serta diatur dalam Perpres. Tujuannya, mem-

berikan motivasi kepada diri sendiri atau sesama warga binaan agar berkelakuan baik dan memiliki bekal berupa keahlian selama menjalani masa hukuman. ‘’Banyak kegiatan yang bisa diikuti warga binaan seperti pertukangan, perbengkelan, tata boga dan lain-lain, sehingga jika kembali ke masyarakat bisa lebih mandiri,’’ ungkapnya. Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkum HAM I Wayan K. Dusak mengatakan, remisi khusus hari raya Nyepi diberikan kepada narapidana yang beragama Hindu. ‘’Warga binaan penerima remisi harus memenuhi persyaratan administratif dan substantif di antaranya menjalani pidana minimal 6 bulan dan tidak terdaftar pada register F (buku pelanggaran),’’ jelasnya. Jumlah penghuni lapas dan rutan di seluruh Indonesia per tanggal 23 Maret 2017 sebanyak 213.810 orang dengan rincian narapidana 147.092 dan tahanan 66.718. (ant)

Kupang (Bali Post) – Umat Hindu di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diharapkan dapat memaknai hari raya Nyepi sebagai momentum untuk kembali memupuk rasa persaudaraan dan membangun toleransi umat beragama di Indonesia. ‘’Pada tahun sebelumnya, negara kita dirundung oleh berbagai macam intoleran. Oleh karena itu, kami ingin umat Hindu dalam Tahun Baru Çaka ini dapat menjadikan momentum tersebut untuk kembali membangun toleransi umat beragama,’’ kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia

(PHDI) Kota Kupang Nyoman Widiarta Mahayasa di Kupang, Selasa (28/3). Menurutnya, sejak tahun 2016 muncul berbagai masalah yang berkaitan dengan intoleransi yang mana dapat merusak keharmonisan bangsa dan menghancurkan kebinekaan bangsa Indonesia. Bahkan, ada pihak-pihak tertentu yang berusaha mengadu domba antaragama untuk merusak toleransi umat beragama di negara ini. Oleh sebab itu, pawai ogoh-ogoh yang digelar Senin (27/3) lalu bertujuan membakar semua sifat-sifat negatif

yang ada dalam kehidupan masyarakat khususnya dalam kehidupan umat Hindu sendiri. ‘’Nah, pawai ogohogoh kemarin merupakan saat untuk bakar dan menghilangkan berbagai sifat-sifat jelek kita tahun yang lalu,’’ ujarnya. Makna perayaan hari Nyepi adalah umat bisa melakukan tapa atau introspeksi diri. Ada yang namanya amati karya atau tidak melaksanakan aktivitas bekerja selama hari raya, sehingga diharapkan tidak melakukan kerja apa saja dan berdiam diri di rumah. Kalau melaksanaan

kerja tentu ada nafsu, artinya ada api di situ, jadi kalau sudah dipadamkan apinya berarti tidak boleh bekerja dan hanya berdiam diri. Selanjutnya ada yang disebut amati lelulangan, artinya tidak bepergian ke mana-mana sebab kalau bepergian mata menikmati segala macam godaan duniawi di luar. Widiarta Mahayasa mengharapkan pada momen Nyepi ini umat Hindu di Kupang dan seluruh wilayah NTT bisa terus menjaga dan memaknai Nyepi sebagai bagian dari menjaga toleransi umat beragama. (ant)

Sampit (Bali Post) – Perayaan hari raya Nyepi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dimanfaatkan untuk mempererat silaturahmi dan pembauran masyarakat tanpa memandang berbagai perbedaan. ‘’Lihat sendiri, yang datang ke sini dari berbagai kalangan. Tidak peduli agamanya apa, sukunya apa dan golongan apa. Semua membaur jadi satu. Kami ingin silaturahmi seperti ini terus terjalin, apa pun momennya,’’ kata Ketua Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan Kotawaringin Timur, Dewin Marang, di Sampit, Rabu

(29/3) kemarin. Tokoh yang saat ini juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur itu adalah salah satu umat Hindu di daerah tersebut yang menggelar open house. Usai menjalani Nyepi, ia mengundang warga lainnya untuk bersilaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan makan bersama. Dewin menggelar open house di rumah jabatan Wakil Ketua DPRD di Jalan Achmad Yani, Sampit. Ratusan warga datang silih berganti, mulai dari masyarakat biasa, mahasiswa, pelajar hingga kalangan pejabat dan politikus.

Suasana kekeluargaan sangat terasa di rumah jabatan tokoh yang cukup disegani di Kotawaringin Timur. Semua membaur tanpa melihat berbagai perbedaan yang ada. Dewin mengaku bangga melihat suasana keakraban itu. Tokoh agama dan politikus senior itu selama ini memang dikenal sebagai tokoh yang selalu menyuarakan persatuan, pembauran dan kerukunan. Secara pribadi, kata Dewin, perayaan Nyepi bermakna agar setiap orang mengintrospeksi diri atas apa yang dilakukan selama ini. Meninggalkan berbagai aktivitas dan

berdiam diri saat Nyepi, harus dimaknai sebagai momen merenung untuk memperbaiki diri. ‘’Dengan introspeksi diri, mudah-mudahan kita menjadi pribadi yang lebih baik. Jika semua orang bisa melakukannya, hidup kita akan selalu aman dan damai,’’ kata Dewin. Dewin mengajak seluruh masyarakat meningkatkan kerukunan hidup. Berbagai perbedaan jangan sampai menimbulkan permusuhan dan perpecahan. Toleransi dan saling menjaga, akan menjadi kunci kerukunan dan kedamaian hidup bermasyarakat. (ant)

Palangka Raya (Bali Post) – Pemerintah Kota Palangka Raya menggelar Safari Nyepi ke sejumlah tokoh agama Hindu yang ada di kota setempat. ‘’Kami laksanakan kunjungan atau silaturahmi ke saudarasaudara kita dari Parisada Hindu Dharma dan Majelis Hindu Kaharingan yang melaksanakan perayaan Nyepi,’’ kata Wakil Wali Kota Mofit Saptono Subagio di Palangka Raya, Rabu (29/3) kemarin. Dalam rombongan tersebut Mofit didampingi Plt. Sekda Palangka Raya Kandarani, Wakil Ketua DPRD Kota

Chrismes D. Djaga, Wakapolres, Dandim 1016/Plk. serta sejumlah kepala SKPD di lingkungan pemerintah Kota Palangka Raya. Kegiatan ini telah menjadi agenda rutin yang dilakukan Pemerintah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah setiap perayaan hari besar keagamaan. Pria nomor dua di Palangka Raya itu mengatakan, safari tersebut juga sebagai wujud kerukunan, keragaman serta toleransi dan mengharagai antarumat beragama di kota ini. ‘’Kota Palangka Raya sebagai ibu

kota provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila harus bisa menjadi representasi julukan itu sendiri,’’ katanya. Pihaknya mengajak masyarakat semakin mempererat komunikasi dan koordinasi antarumat beragama, sehingga seamanan dan ketertiban masyarakat terus terjaga. Sementara itu, Ketua Umum Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan, Palangka Raya, Walter S. Penyang, menyambut baik kedatangan rombongan pemerintah kota tersebut ke Balai Kaharingan

Palangka Raya. ‘’Atas nama umat Hindu kami mengucapkan terima kasih atau kedatangan rombongan pemerintah kota. Terlebih open house ini secara kelembagaan agama baru dilaksanakan pertama kali di balai ini. Karena biasanya acara dilaksanakan di rumah masingmasing,’’ ujarnya. Melalui momentum perayaan serta safari Nyepi 2017, pihaknya berharap seluruh pihak dapat meningkatkan hubungan baik dengan pemerintah atau antarumat beragama. (ant)

Sebanyak 137 narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung, mendapat remisi khusus hari raya Nyepi. Penyerahan remisi dilangsungkan sehari setelah hari raya Nyepi Tahun Baru Çaka 1939 di aula lapas setempat. Besaran remisi atau pengurangan masa tahanan yang didapatkan berkisar dari 15 hari hingga dua bulan.

Bali Post/ant

TANGERANG - Sejumlah umat Hindu di Tangerang sembahyang saat hari raya Nyepi di Pura Kertajaya, Tangerang, Banten, Selasa (28/3).

Kepala Lapas Kerobokan Tonny Nainggolan, di Denpasar, Rabu (29/3) kemarin menjelaskan, dari 137 warga binaan yang beragama Hindu penerima remisi tersebut, dua di antaranya langsung bebas. Warga binaan yang mendapatkan remisi salah satunya warga negara asing dari Rusia, Alexander Simonov, dengan pengurangan masa tahanan selama satu bulan. Di Lapas Kerobokan terdapat 471 orang warga binaan terdiri atas narapidana (298) dan tahanan (173) beragama Hindu dari total jumlah warga binaan yang menghuni lapas mencapai 1.405 orang. Dari jumlah ini, 154 narapidana diusulkan mendapatkan remisi Nyepi, namun hanya 137 yang diputuskan Kantor Wilayah Kementerian Hu-

kum dan HAM Provinsi Bali mendapat pengurangan masa tahanan. Sementara 17 orang masih menunggu keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM karena terkait dengan kasus tertentu seperti korupsi dan narkotika atau PP Nomor 99 Tahun 2012.

Momentum Bangun Toleransi Umat Beragama

Bali Post/ant

BANTEN - Umat Hindu menggotong ogoh-ogoh saat upacara Tawur Kasanga di Pura Eka Wira Anantha, Serang, Banten, Senin (27/3).

Perayaan Nyepi untuk Pererat Silaturahmi

Bali Post/ant

SURABAYA - Warga mengarak ogoh-ogoh melintasi Jembatan Suroboyo menjelang hari raya Nyepi Tahun Çaka 1939 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/3).

MATARAM Umat Hindu mengikuti tradisi ritual perang api di Lingkungan Negara Sakah, Sweta, Mataram, Lombok, NTB, Senin (27/3). Tradisi yang merupakan rangkaian menyambut hari raya Nyepi ini mempunyai makna membersihkan diri dari unsurunsur jahat.

Pemkot Palangka Raya Safari Nyepi

Kantor Notaris Dibobol Maling

Kerugian Rp 500 Juta

Bali Post/ant

Bali Post/ant

JAKARTA - Sejumlah kendaraan melintas di jalan yang lengang di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (28/3). Lengangnya jalan di ibu kota karena bertepatan dengan libur hari raya Nyepi Tahun Çaka 1939.

Mangupura (Bali Post) Komplotan maling memanfaatkan momen Nyepi untuk melakukan aksinya. Pada Selasa (28/3) lalu, Kantor Notaris Putu Sarjana, S.H. di Jalan Raya Padang Luwih, Dalung, Kuta Utara, Badung disatroni pencuri. Setelah membobol brankas, tamu tak diundang itu membawa kabur uang tunai sekitar Rp 500 juta. Kapolres Badung AKBP Ruddi Setiawan saat diminta konfirmasinya membenarkan adanya kejadian itu. ‘’Langsung hubungi Kasat Reskrim ya,’’ ujarnya, Rabu (29/3) kemarin. Informasi di lapangan, kejadian itu baru diketahui kemarin saat korban mau mabanten di kantornya. Awalnya korban curiga karena pintu harmonika kantor terbuka. Setelah dicek ke dalam, brankas tempat menyimpan uang kliennya untuk membayar pajak raib. ‘’Kantor pajak kan lama tutup karena libur panjang. Informasinya, uang itu milik kliennya,’’ ujar sumber. Kasus tersebut langsung dilaporkan ke Polres Badung. Saat ini polisi masih menyelidikinya. (kmb36)

Umat Hindu di Manado Laksanakan Dharma Santi Manado (Bali Post) – Umat Hindu di Kota Manado melaksanakan upacara Dharma Santi dalam persembahyangan di Pura Jagadita, Taas, untuk menutup perayaan hari raya Nyepi Tahun Baru Çaka 1939. “Sehari setelah melaksanakan Catur Brata Panyepian, umat melakukan Dharma Santi dengan sembahyang lalu diteruskan saling silaturahmi,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Manado Ida Bagus Ketut Alit, di Manado, Rabu (29/3) kemarin. Menurut Alit, dengan melaksanakan dharma santi, diharapkan seluruh umat Hindu termasuk di Manado, berkumpul dan saling mengucapkan maaf dan membangun simakrama yang lebih baik di masa mendatang serta mengingatkan pentingnya hubungan dengan sesama umat manusia sebagai pelaksanaan konsep Tri Hita Karana. Dharma santi, lanjutnya, seba-

gai kegiatan untuk menjalin kebersamaan, sebagai sesama umat manusia saling menghormati dan menghargai serta mencari kedamaian. “Mencari kedamaian bukan hanya dengan diri sendiri, tetapi juga dengan sesama termasuk dengan alam,” ujarnya. Sekretaris Daerah Kota Manado Rum Usulu mewakili pemerintah menyampaikan selamat kepada umat Hindu yang sudah melalui hari raya Nyepi Tahun Baru Çaka 1939, dengan melaksanakan catur brata panyepian. ‘’Pemerintah berharap hubungan silaturahmi antara sesama umat atau dengan yang lainnya akan tetap terjalin dengan baik, sehingga tercipta kedamaian,” jelasnya. Ia juga mengharapkan melalui perayaan Nyepi, umat Hindu Manado makin memantapkan hubungan dengan pemerintah, dengan terus mendukung program pemerintah sehingga makin baik dari waktu ke waktu. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 30 Maret 2017 |Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu