Edisi 02 November 2016 | Balipost.com

Page 5

Rabu Umanis, 2 November 2016

A K T I V I T A S S E R E M O N I A L C E R I T A S U K S E S S T R A T E G I P R O F I L E S E J A R A H D I C A T A T D I S I N I

Pejabat Plt. di Pemkab Banyuwangi Bertambah

Banyuwangi (Bali Post) Jumlah pejabat Pelaksana tugas (Plt) di Pemkab Banyuwangi bertambah lagi. Yang terbaru posisi Sekretaris Daerah (Sekda) dijabat pejabat Plt. Meski berstatus Plt, pejabat baru tersebut diklaim mampu membawa gerbong PNS di kabupaten tetangga Bali ini lebih baik. Setelah kosong hampir sehari, Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas akhirnya menunjuk Djadjat Sudradjat sebagai (Plt) Sekda. Kepala Inspektorat Pemkab Banyuwangi ini dinilai Anas cukup mumpuni menjadi panglima di bawah jajarannya. “Sementara kita tunjuk (Plt) Sekda. Sosoknya cukup mumpuni di bidang administrasi. Dia yang ikut menggagas program e-audit di Pemkab Banyuwangi,” kata Bupati Anas, Selasa (1/11) kemarin. Menurutnya, sosok pilihannya itu sangat teliti dengan regulasi, termasuk bidang keuangan. “Saat ini perubahan regulasi dari pusat ini begitu cepat. Kadang dalam tempo tiga bulan ada beberapa peraturan yang dirubah. Karena itu perlu ketelitian untuk mencermati hal tersebut,” jelasnya. Meski berstatus Plt., Anas menjamin Sekda baru itu tetap memiliki kewenangan dan pengaruh yang sama. Termasuk mengambil keputusan langsung. Bahkan bisa ikut menanda tangani APBD 2017. Yang membedakan, kata Anas hanya tidak menerima tunjangan sebagai Sekda. Masa kerja Plt. Sekda ini, imbuh Anas belum diketahui sampai kapan. Sebab pihaknya masih menunggu panitia seleksi yang akan dibentuk bersama Pemprov Jawa Timur. “Nanti akan ada lelang jabatan oleh panitia seleksi secara terbuka untuk Sekda definitif,” jelasnya. Hadirnya Plt. Sekda ini menambah daftar panjang pejabat Plt di Pemkab Banyuwangi. Sedikitnya ada 6 pejabat Plt. yang menjabat, beberapa diantaranya sudah lebih dari setahun. Mereka masingmasing, (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, (Plt) Kepala Badan Lingkungan Hidup, (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, (Plt) Kepala Bappeda, (Plt) Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta (Plt) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Dugaannya, nasib para pejabat Plt. ini akan ditentukan setelah susunan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru berlaku. Bupati Anas memastikan tahun depan Pemkab Banyuwangi akan menggunakan struktur OPD baru yang sudah disepakati bersama DPRD Banyuwangi. (kmb30)

72 Anak di Banyuwangi Terinfeksi HIV/AIDS

Banyuwangi (Bali Post) Kasus penderita HIV/AIDS di Banyuwangi memprihatinkan. Tak hanya kaum dewasa, penyakit mematikan ini sudah menjangkit anka-anak. Sebanyak 72 anak di kabupaten ini positif mengidap HIV/ AIDS. Seluruhnya tertular dari sang ibu. Diduga jumlah ini masih terus bertambah. Anak-anak yang tertular HIV/AIDS ini mulai umur 0-9 tahun. Mereka mulai ditemukan sejak tahun 1999. “ Itu data per Mei 2016. Yang terbaru masih kita update lagi. Anak-anak itu hanya korban,” kata M. Khairon, Direktur Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS), LSM pendamping HIV/AIDS di Banyuwangi, Selasa (1/11) kemarin. Dijelaskan, dari sekian anak-anak yang terdeteksi terjangkit HIV/AIDS, sekitar 30 anak berasal dari Kecamatan Genteng. Sayangnya belum diketahui berapa jumlah anak-anak yang meninggal akibat terjangkit HIV/AIDS ini. Hasil penelusuran timnya, anak-anak itu tertular dari ibu yang mengidap HIV/AIDS. Para ibu rumah tangga ini, kata Khairon tertular HIV/AIDS dengan cara beragam. Diantaranya dari sang suami. Ada juga yang nyambi sebagai pekerja seks komersial (PSK). Anak-anak yang terjangkit HIV/AIDS ini, imbuhnya mendapatkan pendampingan khusus. Bahkan dibuatkan rekening untuk perawatan. “Anak-anak dengan HIV/AIDS perlu perawatan ekstra, terutama asupan susu dan obat-obatan,” jelasnya. Apalagi, kata dia rata-rata mereka berasal dari keluarga kurang mampu. Biasanya anakanak ini terdeteksi dengan kasus gizi buruk. Padahal terjangkit HIV/AIDS. Selain anak-anak, jumlah penderita HIV/ADS di kota Gandrung ini juga mencengangkan. Total mencapai 2.673 orang, dari jumlah ini kalangan ibu rumah tangga sebanyak 669 orang. Hingga Mei lalu jumlah penderita yang meninggal sebanyak 356 orang. Dari 24 kecamatan di Banyuwangi, Kecamatan Banyuwangi yang memiliki penderita HIV/AIDS total 496 orang. Mereka kebanyakan tertular akibat hubungan seksual. Sedangkan anak-anak dari air susu ibu (ASI) yang diminumnya. Karena itu, pihaknya sepakat dengan pembahasan rancangan Perda (Raperda) penanggulangan HIV/AIDS yang digagas Pemkab Banyuwangi. Sementara itu, empat fraksi di DPRD Banyuwangi menyatakan sepakat dengan usulan Raperda Penanggulangan HIV/AIDS. Pertimbangannya, harus ada payung hukum untuk menanggulangi dan memberangus penyebaran HIV/AIDS. (kmb30)

info seremoniAL

5

DPD-RI Minta Desa Anggarkan Dana untuk Kegiatan Sekaa Teruna

Wedakarna Dukung STT Inisiator Program Speaker Puja Trisandya

EKSISTENSI Hindu sangat tergantung pada bagaimana generasi mudanya memandang sebuah perubahan dan harapan akan pemuda di desa atau yang biasa di Bali disebut dengan Sekaa Teruna Teruni (STT), melanjutkan kaderisasi kepemimpinan desa adat menjadi perhatian Komite III Bidang Pemuda DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III. Demikian diungkapkan Senator Arya Wedakarna (AWK) saat hadir di Desa Gitgit, Sukasada, Buleleng dan bertatap muka dengan komponen STT. ‘’Saya minta agar dana desa yang merupakan amanat UU Desa juga agar dialokasikan untuk pembinaan STT dan karang taruna. Saya harap para kepala desa di Bali tidak melupakan hal ini dan jangan selalu urusan infrastruktur. Karena kaderisasi kepemimpinan Bali dari orang tua ke anak muda perlu dipercepat, mengingat tantangan desa khususnya adat di Bali semakin kuat. Ke depan desa adat tidak saja harus mengurus parahyangan atau urusan ritual dan yadnya belaka, tapi juga mengurusi pertahanan desa menghadapi krama tamiu dan nyama dauh

SATYAGRAHA – Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III bersama tokoh Desa Gitgit Sukasada, Buleleng. tukad alias palemahan. Ini penting agar eksistensi Hindu dan Bali bisa terjaga. Tanpa kaderisasi dan tanpa action plan yang jelas, maka proses transisi kepemimpinan adat justru akan mandek dan menyebabkan kehancuran. Sudah banyak contoh kegagalan kaderisasi menyebabkan desa

adat di Bali menjadi lemah. Ini dibuktikan dengan maraknya pendatang di Bali, gampangnya desa mengeluarkan KTP, maraknya minimarket yang mematikan usaha Hindu, maraknya joged porno, adanya oknum pejabat yang membuat bangkrut LPD dan kepemimpinan jago kandang yang mer-

Mulai Rp 15 Juta Per Lot Bisa Punya Villa Harmonis di Ubud Modal Kecil Untung Besar

BILA kita berbicara tentang bisnis vila, hal ini identik dengan modal besar. Untuk itulah pelaku bisnis ini dimonopoli oleh orang-orang yang bermodal besar. Melihat fenomena ini, saya I Gede Dermawan merasa tertantang untuk mencari solusi bagaimana caranya agar banyak orang bisa menjadi pemilik vila. Dengan modal keberanian saya mendirikan PT Pengembang Properti Harmonis dengan brand Harmonis Land. Villa Harmonis yang berlokasi di Ubud, Bali ini berbasis ekonomi kerakyatan yang sejalan dengan prinsip gotong royong. Konsep Villa Harmonis ini memungkinkan setiap orang bisa menjadi pemilik vila. Mulai Rp 15 juta per lot bisa menjadi pemilik Villa Harmonis dengan manfaat yang berlimpah. Di antaranya, mendapat voucher menginap senilai investasi, mendapat penghasilan pasif selama 25 tahun di tahun ke-1 (31 Desember 2017) dan ke-2 (31 Desember 2018) mendapat 10 persen dari modal. Ini berarti di 2 tahun pertama sudah mendapat penghasilan pasif 20 persen. Kemudian di tahun ke-3 (30 Juni & 31 Desember 2019) sampai dengan di tahun ke-25 (31 Desember 2041) setiap 6 bulan mengikuti untung vila dengan rumus berapa lot yang dibeli dibagi 3.000 lot dan dikalikan keuntungan bersih vila selama 6 bulan. Tak hanya itu, juga komisi 10

persen setiap mengajak tamu menginap di Villa Harmonis, ikut undian grand prize berupa mobil BMW, Honda Jazz, Avanza & emas mutiara, tergabung dalam komunitas pemilik Villa Harmonis mendapat ID card & sertifikat pemilik Villa Harmonis dan surat jual-beli lot yang sudah disahkan oleh notaris. Pembelian lot Villa Harmonis bisa dilakukan dengan uang tunai atau barter dengan produk yang dibutuhkan oleh Villa Harmonis. Saksikan dialognya nanti malam, 2 November 2016 pukul 20.00 Wita di Bali TV, live streaming www.balitv.tv. Ikuti Presentasinya gratis, Sabtu 5 November 2016 pukul 16.00 Wita, di Lokasi Villa Harmonis, Ubud, Bali. Untuk alamat detailnya ketik Villa Harmonis di google maps. Dapatkan door prize yang menarik dan harga promo pembelian lot saat presentasi Villa Harmonis. Daftar sekarang juga, ketik NAMA/HADIR, SMS: 081236790818, WA: 081999646318. Tempat terbatas, hanya untuk 20 orang. Sebelum presentasi, peserta dapat melihat proses pembangunan Villa Harmonis yang saat ini dalam tahap finishing. Bagi yang tidak bisa hadir saat presentasi, silakan hadir ke kantor Harmonis Land, Perum Kerta Dalem Mansion Blok B/29 Sidakarya–Denpasar. Untuk info lebih lanjut kunjungi www.harmonisland.com. (br037)

Villa Harmonis

ugikan Bali. Saya ingin agar desa ke depan dipimpin oleh anak muda yang berani dan pintar, tidak sekadar jago kandang,’’ kata Gusti Wedakarna. Ia mencontohkan bagaimana generasi tua yang kini menjadi prajuru adat disinyalir hanya jago kandang dan ahli dalam mengatur orang–orang Bali saja, tetapi tidak mahir dalam memanajemen pendatang. ‘’Sejak saya terjun ke politik dan bergaul dengan para pemimpin dan politisi lokal di desa, saya perhatikan banyak senior dan panglingsir di Bali hanya mampu berkiprah di tingkat domestik. Tapi ketika berhadapan dengan pendatang, maka mereka tidak akan berkutik. Ini salah satu output ketika Bali tidak mampu menyiapkan anak muda. Makanya kita perlu merevolusi sistem kaderisasi di desa dengan memberikan kesempatan pada STT untuk tampil terdepan menjadi eksistensi adat. Agar eksis tentu memerlukan artha (anggaran) dan itu tugas dari kepala desa untuk menyiapkannya. Saya minta, mulai hidupkan organisasi STT dan Karang

Taruna. Ajak rapat, beri dana untuk kegiatan seni dan olahraga. Buatkan panggung dan beri kesempatan mereka di kegiatan desa. Secara politik, jika seorang kepala desa bisa berhasil membina dan merangkul STT, maka dia akan mendapatkan nama baik dan penting untuk investasi politik para kepala desa dan bendesa adat ke depan. Mulailah merangkul STT dan Karang Taruna sekarang juga,’’ jelas Gusti Wedakarna. Terkait dengan rencana dan ide dari STT Desa Gitgit untuk menempatkan loudspeaker otomatis di desa untuk menyosialisasikan Puja Trisandya, pihak DPD-RI menyatakan persetujuannya. ‘’Saya salut, STT di sini mengumpulkan dana untuk mendorong agar desa punya loudspeaker Puja Trisandya. Ini upaya agar Bali tetap eksis sebagai Pulau Dewata. Hampir tiap hari saya mendapat laporan bahwa di desa kini Puja Trisandya sudah bergema. Ini bagus dan akan saya gelorakan di tiap banjar ada Puja Trisandya,’’ imbuh Gusti Wedakarna yang juga memberikan sumbangan pengadaan loudspeaker pada STT. (ad038)

Kampanye Stop Narkoba

BNNP Bali Sasar Ratusan Mahasiswa STKIP Agama Hindu PENCEGAHAN bahaya penyalahgunaan narkoba semakin intens dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali. Upaya yang terus digenjot adalah mengampanyekan ‘’Stop Narkoba’’ menyasar mahasisswa dan pelajar di Buleleng. Sasaran kampanye pertama dilakukan di kampus STKIP Agama Hindu Singaraja, Selasa (1/11) kemarin. 100 mahasiswa dan siswa SMA TI Bali Global, dosen, dan pegawai mengikuti kegiatan ini. Hadir dalam kampanye ini Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Drs I Putu Gede Suastawa, S.H. Turut mendampingi Ketua STKIP Agama Hindu Singaraja Dr. I Wayan Gara. M.Hum. Kepala BNN Bali Brigjen Pol. Suastawa mengatakan, mahasiswa dan pelajar belakangan ini mulai terjamah oleh kejahatan narkoba. Bahkan pejabat dan kalangan intelektual yang datang dari kalangan kampus juga ada yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Atas kondisi ini, BNNP menggenjot upaya pencegahan untuk membentengi kalangan kampus atau pelajar dari kejahatan narkoba yang dapat merusak masa depan tersebut. Pola pencegahan yang dilakukan adalah mengampanyekan bahaya penyalahgunaan narkoba. Dari kampanye ini, kalangan kampus maupun pelajar selain bisa terhindar dari bahaya narkoba, namun juga dijadikan kader untuk menyebarluaskan upaya pencegahan pada lingkungan terkecil dan masyarakat secara umum. ‘’Dari banyak kasus yang sudah terungkap oran-orang intelek, pejabat, bahkan pelajar sudah ada yang menjadi pelaku penyalahgunaan narkoba. Kita tidak ingin situasi ini bertambah parah, sehingga pencegahan melalui kampanye ‘Stop Narkoba’ seperti ini terus kita genjot,’’ katanya. Selain kampanye ‘’Stop Narkoba’’ di kalangan kam-

SERAHKAN PAPAN - Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Drs Putu Gede Suastawa, S.H. menyerahkan papan informasi ‘’Stop Narkoba’’ kepada Ketua STKIP Agama Hindu Singaraja Dr. I Wayan Gara, M.Hum., Selasa (1/11) kemarin. pus dan pelajar, BNNP juga memontivasi kampus untuk mengelola lingkungannya bebas narkoba. Untuk merangsang kemauan membentuk lingkungan bebas narkoba itu, BNNP memberikan sertifikat ‘’Bebas Narkoba’’ kepada lembaga yang telah berhasil melakukan pencegahan dengan optimal. Salah satu kampus yang sudah mendapat sertifikat dari BNNP Bali adalah STKIP Agama Hindu Singaraja. Dengan penghargaan ini, civitas akademika atau pengelola sekolah dapat mempraktikkan ilmu pengetahuan tentang pencegahan bahaya narkoba. ‘’Target kami bagaimana kurikulum antinarkoba ini diterapkan, baik di kampus maupun sekolah. Hal ini akan kita genjot mulai tahun 2017, sehingga kampus maupun sekolah seluruhnya

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan usaha/lembaga, csr, kegiatan public relations, promosi usaha, dll hub bag iklan: 0361-225764 atau sekretariat @ balipost.com Naskah maksimum 2000karakter + foto (jpg/tiff) diterima paling lambat pkl. 17.30 wita.

terlindungi dari peredaran narkoba,’’ jelasnya. Sementara itu, Ketua STKIP Agama Hindu Singaraja Dr. I Wayan Gara menyambut positif kampanye ‘’Stop Narkoba’’ yang dilancarkan BNNP Bali. Dia mengatakan, kampus yang dipimpinnya ini sudah menjalin kerja sama dengan BNNP dan telah mendapatkan sertifikat ‘’Bebas Narkoba’’. Dengan kerja sama dan penghargaan itu, Gara yakin kalau mahasisswa yang menempuh pendidikan terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Selain itu, segenap civitas akademika di kampusnya telah dibekali dengan ajaran dan filsafat Hindu, sehingga pergaulan penyalahgunaan narkoba atau hal negatif lain dapat dicegah dengan optimal. (ad036)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.