Edisi 02 Desember 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 105 TAHUN KE 69

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (152 rb Like) http://facebook.com/balipost

jumat umanis, 2 desember 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Jalan ke Petang Putus

100 METER - Jalan utama menuju Petang, Badung, putus sepajang 100 meter. Putusnya jalan di Desa Angantiga ini merupakan yang ketiga kalinya sejak sebulan lalu.

Ambrol 100 Meter, Kedalaman 70 Meter

Mangupura (Bali Post) – Jalan utama Denpasar-Petang longsor sedalam 70 meter pada Kamis (1/12) dini hari sekitar pukul 00.30 Wita. Longsor untuk ketiga kalinya itu, menyebabkan jalan menuju kediaman Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta putus total. Longsor menggerus badan jalan sepanjang 80-100 meter, dengan kedalaman sekitar 70 meter. Titik longsor dekat dari lokasi longsor tahun 2014 lalu yang saat itu menelan korban jiwa, I Gede Sudira. Menurut Camat Petang I Gusti Ngurah Ariawan, longsor kali ini adalah longsor susulan dari dua kali longsor yang terjadi sebelumnya. Longsor pertama terjadi pada Selasa (8/11) sekitar pukul 14.00 Wita. Longsor pertama hanya berjarak sekitar 2 meter dari badan jalan. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan kala itu pemerintah langsung memasangi lokasi dengan garis polisi. ‘’Longsor kedua memang belum kena badan jalan, tetapi sudah retak. Nah sekarang yang ketiga,’’ katanya sembari menyebutkan tanda-tanda longsor ketigakalinya ini sudah diketahui sejak Rabu

(30/11) pukul 18.00 Wita. Hal ini diantisipasi dengan menutup jalan bagi pengendara. Dinas Perhubungan Badung telah memberikan alternatif jalan yang bisa dilalui. Apabila melaju dari arah Denpasar dengan tujuan ke Banjar Angantiga, Desa Petang, Desa Sulangi, Desa Beloksidan, dan Desa Plaga, bisa melalui Pasar Petang ke timur dan bisa langsung tembus ke Desa Sulangai. Sedangkan alternatif kedua dapat melewati Desa Adat Kertha, menuju Munduk Damping, Puncak Tedung, Sulangai. (kmb27)

Pemprov Hanya Perbaiki Jalan, Longsor Tanggung Jawab Badung Mangupura (Bali Post) – Perbaikan longsor di Angantiga, Petang, Badung akan membutuhkan waktu 4-5 bulan ke depan. Perbaikannya melibatkan Pemprov Bali dan Pemkab Badung. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tak mau memperbaiki total kerusakan jalan Angantiga, Desa Petang yang longsor akibat tergerus hujan. Pemprov melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) hanya akan memperbaiki aspal yang tergerus, selebihnya diserahkan ke kabupaten.

Kadis PU Bali I Nyoman Astawa Riadi berdalih pemprov hanya bertanggung jawab terhadap jalan provinsi, sementara longsor yang terjadi diakibatkan saluran irigasi milik pemerintah setempat. ‘’Kalau jalan kan memang kewenangan provinsi. Namun di sebelah jalan ada saluran irigasi yang kewenangannya ada di kabupaten,’’ ungkap Astawa Riadi saat ditemui di lokasi, Kamis (1/12) kemarin. Hal. 19 Badan Jalan

Ikut Aksi 212

Bali dan Kodam IX/Udayana,’’ kata sumber. Sumber yang enggan disebut identitasnya ini mengatakan, mereka berangkat secara bergelombang mulai pukul 08.00 Wita, pukul 10.30 Wita dan terakhir pukul 16.20 Wita. Aparat juga mencatat kode booking dan pesawat yang digunakan. Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf. I Nyoman Cantiasa membenarkan ada rombongan dari Bali berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Aksi Damai 212. Hal. 19 Panggilan Hati

Kejadian Sebelumnya

Mandor Tewas, Penggali Tanah Tertimbun Longsor

BENCANA tanah longsor bukan kali ini saja terjadi di Banjar Angantiga, Desa Petang, Badung. Tahun 2014 lalu, longsor juga terjadi di dekat lokasi longsor sekarang. Tepatnya pada tanggal 20 Desember 2014, mandor proyek I Gede Sudira (40) tewas setelah tubuhnya tertimbun longsor. Sedangkan lima buruh lainnya lolos dari maut. Buruh tersebut menggarap proyek senderan di sisi barat jalan. Sementara longsor yang terjadi dini hari kemarin terjadi di sisi timur jalan. Seperti diberitakan Bali Post (21/12/2014), pukul 15.30 Wita, korban asal Dusun Suci Desa Tejakula, Buleleng ini masih menggarap proyek tersebut bersama beberapa buruh. Tiba-tiba tanah yang disender setinggi 30 meter dan panjang 50 meter itu ambrol. Lima buruh lolos dari maut karena sempat lari menghindari longsoran tanah. Sedangkan nasib korban tak seberuntung anak buahnya. Pasalnya, tubuhnya langsung tertimbun longsoran proyek senderan tersebut. Upaya pencarian tubuh korban memakan waktu tiga jam. Tim gabungan Polsek Petang, Polres Badung, SAR Polda Bali, dan BPBD Badung bekerja keras mencari tubuh korban yang tertimbun tanah, batu, dan material lainnya. Sekitar pukul 18.00 Wita, jenazah korban berhasil ditemukan. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Petang untuk divisum. Di Banjar Angantiga juga ada dua proyek galian C masing-masing di sisi utara dan selatan jalan. Hal. 19 Berhenti Total

Kasusnya Dilimpahkan

Kejaksaan Tak Tahan Ahok

44 Orang dari Bali Terbang ke Jakarta Denpasar (Bali Post) Aparat sudah melakukan dialog dan mengeluarkan imbauan agar warga dari Bali tidak ikut aksi 212 di Jakarta. Namun, ada juga yang berangkat. Pada Kamis (1/12) kemarin, puluhan umat muslim terbang ke Jakarta secara bertahap menumpang empat pesawat berbeda. Informasi diperoleh, jumlah umat muslim dari Bali yang berangkat ke Jakarta 44 orang. Mereka terbang mulai pukul 08.00 Wita hingga 16.30 Wita. ‘’Semua identitas sampai tempat duduk di pesawat diketahui dan dilaporkan ke pimpinan Polda

Bali Post/edi

Bali Post/ade

PELIMPAHAN - Ahok keluar ruangan usai pelimpahan berkas di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (1/12) kemarin.

Jakarta (Bali Post) – Kejaksaan Agung tidak menahan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. ‘’Sesuai SOP, apabila penyidik (polisi) tidak melakukan penahanan maka kejaksaan tidak melakukan penahanan juga,’’ kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung M. Rum sesuai menerima pelimpahan tahap kedua dari Badan Reserse Kriminal Polri, Kamis (1/12) kemarin. Pertimbangan lain, katanya, penyidik telah melakukan pencegahan bepergian ke luar negeri terhadap Ahok dan pendapat peneliti juga menilai tidak perlu ada penahanan. ‘’Yang bersangkutan juga siap dipanggil,’’ ucapnya. Kejaksaan Agung’, resmi menerima pelimpahan tahap kedua dari Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia. Penyerahan berkas dan tersangka itu dihadiri sang tersangka Ahok yang didampingi Prayuna di Gedung Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, Jakarta Selatan.

Berkas itu setebal 826 halaman, berisikan keterangan 42 saksi, yang terdiri dari 30 saksi, 11 ahli dan satu tersangka. Terkait pelimpahan itu, petahana calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginginkan persidangan Ahok dalam perkara dugaan penistaan agama ditayangkan televisi secara langsung. ‘’Saya harapkan dilakukan secara terbuka, seperti Jessica sehingga masyarakat tidak perlu datang ke lokasi sidang, bisa dipantau bersama-sama melalui televisi,’’ kata Djarot usai menemui masyarakat di rumah pemenangan Ahok-Djarot di Jakarta Pusat, Kamis kemarin. Sementara itu, pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio justru menilai bahwa persidangan dari Ahok tidak perlu secara terbuka, apalagi dilakukan secara langsung. ‘’Kalau dilakukan secara langsung, maka Ahok juga akan dihakimi oleh opini publik selain dari peradilan, dan itu bisa akan melebar ke mana-mana isunya,’’ kata Hendri. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 02 Desember 2016 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu