16 HALAMAN
NOMOR 294 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Gunung Agung Erupsi Lagi
Warga Mulai Mengungsi MINGGU pagi, 24 Juni 2018, wartawan Bali Post, berada di pinggir kawah Gunung Agung. Saat itu berlangsung upacara mulang pakelem (BP, 25/6). Ketika itu kawah sudah mengeluarkan asap. Bahkan sarana upacara yang ‘’dihaturkan’’ ke tengah kawah juga diterbangkan. Ini menandakan masih ada tekanan kuat dari dasar kawah. Tak hanya asap, saat itu juga terjadi hujan abu di sekitar kawah. Bahkan ketika rombongan masih setengah perjalanan menuju pucak, hujan abu mulai mengguyur, walaupun masih sangat tipis. Rupanya, peristiwa serupa berlanjut sampai Rabu malam hingga Kamis (28/6) malam kemarin. Hujan abu mengguyur sejumlah desa di Karangasem. Sejumlah warga sudah mulai mengungsi. Ada informasi bahwa warga Kidulingkerteg dan Temukus sudah melakukan pengungsian. Demikian juga warga Juntal dan Kubu mulai mengungsi. Mereka berkumpul di balai desa setempat atau balai desa tetangga yang sebelumnya ditetapkan sebagai tempat pengungsian. Sementara itu belasan warga Sebudi juga mengungsi. Semalam mereka menuju Rendang. Sedangkan warga
Bukit Galah, Desa Sebudi, Kecamatan Selat mengungsi ke tempat pengungsian mereka di Banjar Tegeh, Desa Amerta Bhuana, Selat. Jumlahnya 21 orang. Mereka mengungsi karena jembatan yang menuju perkampungan mereka masih rusak sehingga sangat riskan jika tiba-tiba terjadi erupsi Meski asap tebal putihkelabu terus membubung dari kawah gunung, penduduk di kawasan lereng gunung yang jaraknya lebih dari enam kilometer umumnya masih bertahan di rumah masing-masing. ‘’Siang sampai sore masyarakat masih beraktivitas seperti biasa,’’ kata Ketua Pasebaya Gunung, I Gede Pawana. I Nengah Karta, relawan Pasebaya asal Banjar Temukus, Besakih, mengatakan hingga sore ini (kemarin) warga masih bertahan di
rumah masing-masing. Warga tetap bertahan meskipun dari banjar tersebut suara gemuruh dari dalam gunung juga terdengar jelas. Banjar Temukus juga diguyur hujan abu tipis. Hujan abu dengan intensitas cukup tebal justru dilaporkan terjadi di wilayah Pemuteran, Desa Pempatan. ‘’Semua warga kami masih bertahan di rumah masing-masing,’’ ungkap Karta saat melaporkan kondisi wilayahnya ke Posko Pasebaya melalui jaringan radio. Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah mengeluarkan rilis bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Embusan berlangsung dengan ketinggian relatif konstan di kisaran 1.500 meter. Hal. 15 Sampai Kintamani
Erupsi Bisa Terjadi Kapan Saja
ERUPSI - Gunung Agung mengeluarkan asap putih mulai Rabu malam hingga Kamis (28/6) malam kemarin. Pada erupsi kali ini, abu Gunung Agung sampai di Kintamani.
Bali Post/ist
PASCA-ERUPSI 27 Juni 2018 pukul 22.21 Wita, secara visual teramati kolom gas berwarna putih tebal dari pagi tadi sekitar 200 meter di atas puncak. Pada sekitar pukul 10.30 intensitas emisi gas mengalami peningkatan dan disertai abu tipis. Emisi gas dan abu terjadi secara menerus dengan ketinggian berkisar 1.500-2.000 meter di atas puncak dan hingga kini masih berlangsung. Arah sebaran abu utamanya ke barat kemudian membelok ke barat daya. Kepala Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM dalam siaran persnya menyatakan, Tim PVMBG melaporkan bahwa hujan abu dengan intensitas tipis teramati di sekitar Desa Puregai (7 km dari puncak). Sampai saat ini (18.00 Wita), aktivitas emisi gas dan abu ini masih terus berlangsung dengan ketinggian relatif konstan di kisaran 1.5002.000 meter di atas puncak. Hal. 15 Meningkat Tajam
Bali Post/wan
MERANGAS – Pasca-erupsi tiga bulan lalu, banyak pohon di Gunung Agung yang masih merangas
Mantra-Kerta Ucapkan Ucapkan Selamat Selamat pada Koster-Ace Jokowi Telepon Koster
KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan ucapan selamat kepada Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, karena telah berhasil menang dalam Pilgub Bali tahun 2018. Megawati mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali, karena pilgub telah berjalan aman dan lancar. Tak hanya Presiden ke-5 RI yang mengucapkan selamat, Presiden Joko Widodo melalui sambungan telepon Rabu (27/6) pukul 22.29 Wita juga memberikan ucapan selamat kepada Koster. Menurut Koster, Ibu Ketua Umum memberikan arahan agar dirinya bersama seluruh jajaran partai mengawal dan mengamankan proses rekapitulasi perolehan suara hingga pleno di KPU Bali. ‘’Ibu Ketua Umum juga memberikan instruksi agar melakukan evaluasi secara menyeluruh kepada petugas partai di wilayah yang kalah sampai ke tingkat desa,’’ ungkapnya. Wilayah kalah yang
dimaksud adalah Karangasem, Denpasar dan Klungkung. Evaluasi ini, lanjut Koster, akan dijadikan bahan pertimbangan dalam menghadapi Pileg dan Pilpres tahun 2019, termasuk dalam penentuan daftar calon legislatif (caleg) yang akan bertarung pada Pileg 2019. ‘’Ibu Ketua Umum juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang telah memilih pasangan Koster-Ace, dan meminta seluruh kader partai menjaga situasi Bali agar tetap kondusif,’’ katanya. Kader diminta menghormati perbedaan pilihan masyarakat, tetap bersikap santun, beretika, berbudaya, simpatik dan jangan arogan dalam merayakan kemenangan. Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo secara khusus memberikan ucapan selamat kepada calon Gubernur Bali Wayan Koster, karena telah memenangkan Pilgub Bali 2018. Hal. 15 Siap Menerima
Denpasar (Bali Post) Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra - I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), mengakui kekalahannya atas paslon nomor urut 1, Wayan Koster - Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KosterAce), dalam Pilgub Bali 2018. Paket Mantra-Kerta ini juga mengucapkan selamat atas kemenangan KosterAce. Kendati, tetap harus menunggu hasil penghitungan suara resmi dari KPU Provinsi Bali. ‘’Dari penghitungan real count yang kami dapatkan 42,44 persen, sehingga saya dan Pak Sudikerta sudah bersepakat tentang masalah ini dan tentunya kami juga harus mengucapkan selamat kepada pasangan nomor urut 1, Pak Koster dan Pak Cok Ace,’’ ujar Rai Mantra dalam keterangan pers didampingi Sudikerta dan jajaran Koalisi Rakyat Bali di Rumah Apresiasi Mantra-Kerta, Kamis (28/6) sore kemarin. Rai Mantra kembali menyatakan bila pihaknya menerima dengan sebaik-baiknya apa pun hasil pilgub
karena merupakan pilihan masyarakat. Wali Kota Denpasar ini juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya pada 27 Juni kemarin. ‘’Kita kembali ke tugaslah,’’ kata Rai Mantra ketika ditanya apakah akan kembali menjabat wali kota usai pilgub. Mengingat, jabatan itu bisa disandangnya lantaran diusung PDI Perjuangan yang menjagokan Koster-Ace dalam pertarungan Pilgub Bali 2018. Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta menyampaikan hasil final penghitungan real count berbasis C1 oleh Tim IT MantraKerta di 6.296 TPS, Koster-Ace meraih 57,56 persen atau 1.210.134 suara. Sedangkan Mantra-Kerta meraih 42,44 persen atau 892.170 suara. Partisipasi masyarakat tercatat 71 persen. ‘’Mantra-Kerta unggul di tiga kabupaten/kota yakni Denpasar 68 persen, Klungkung 67 persen, dan Karangasem 59,36 persen,’’ ujarnya. Hal. 15 Data Resmi
HASIL SEMENTARA PILGUB BALI 2018 KABUPATEN/KOTA DENPASAR
Koster bersama kader PDI-P.
Bali Post/kmb
KOSTER-ACE
MANTRA-KERTA
87.824
190.405
BADUNG
210.285
70.296
TABANAN
197.982
92.455
JEMBRANA
81.785
72.803
BULELENG
225.340
100.673
GIANYAR
184.651
102.864
BANGLI
96.018
48.783
KLUNGKUNG
39.616
81.272
KARANGASEM
92.838
133.262
Bali Post/kmb
Rai Mantra bersama istri saat nyoblos, Rabu lalu.
Penyebab Tergerusnya Suara Mantra-Kerta Denpasar (Bali Post) I.B. Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta boleh saja legowo dengan kekalahan mereka di Pilgub Bali 2018. Namun, tim pemenangan mereka telah mencatat beberapa penyebab kekalahan itu. Mengingat, hasil survei internal satu bulan sebelum hari H pemungutan suara, Mantra-Kerta justru unggul 53,2 persen dengan jumlah swing voter 14,8 persen. ‘’Itu memang tergerus, bahkan yang swing voter itu juga mayoritas lari ke nomor urut 1,’’ ujar Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta. Menurut Mudarta, faktor utama yang membuat suara Mantra-Kerta tergerus adalah dinamika yang sangat luar biasa pascadebat terbuka. Pasangan calon nomor urut 2 ini banyak digempur isu-isu yang berkaitan dengan reklamasi Teluk Benoa, hingga kampanye hitam di media sosial. Beberapa partai pengusung Mantra-Kerta disebut-sebut mengusung
HTI dan seterusnya. Belum lagi ada rilis tentang MantraKerta yang mayoritas didukung masyarakat non-Hindu atau nonwarga Bali, sehingga menyebabkan terjadi perubahan peta politik. ‘’Itu menjadi faktor utama tergerusnya karena ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab berusaha menggunakan isu SARA itu. Sesungguhnya itu menjadi catatan penting kami kepada penyelenggara maupun pengawas untuk melakukan pengawasan lebih efektif ke depannya,’’ jelasnya. Menurut Mudarta, suara Mantra-Kerta memang sangat terdegradasi oleh isu-isu sensitif tersebut. Padahal, Mantra-Kerta sebetulnya bisa unggul di lima kabupaten/kota yakni Denpasar, Klungkung, Karangasem, Jembrana, dan Bangli. ‘’Di Jembrana saja kita kalah tipis,’’ imbuhnya. Selain isu-isu tersebut, Mudarta juga masih mendapati adanya upaya intimidasi di beberapa TPS. Hal. 15 Berjalan Kondusif