HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 115 TAHUN KE 13
E-mail: hariansuarantb@gmail.com
JUMAT, 28 JULI 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Tuntas, Masalah Tata Ruang PLTGU Lombok Peaker 150 MW Mataram (Suara NTB) Polemik rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Lombok Peaker Kota Mat-
aram, akhirnya menemukan titik terang. Polemik rencana pembangunan PLTGU dengan kapasitas 150 MW yang hampir lima tahun terkatung-
katung karena tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) akhirnya tuntas. Hal ini ditegaskan Kepala
Bappeda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.Sc, M.TP yang juga Sekretaris Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi NTB. ‘’Alhamdulillah, kita sudah terima surat Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN yang merekomendasikan bahwa pembangunan P L T G U Lombok
(Suara NTB/Bappedantb)
Peaker dapat dilaksanakan,’’ kata Ridwan kepada Suara NTB, Kamis (27/7) siang kemarin. Ridwan menjelaskan, surat Menteri ATR tertanggal 18 Juli 2017 tersebut sebagai jawaban atas surat Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi tanggal 21 Mei 2017 yang memohon rekomendasi pemanfaatan ruang. Bersambung ke hal 15
H. Ridwan Syah
Kronologi usulan pembangunan PLTGU Lombok Peaker di Tanjung Karang Kota Mataram.
(Suara NTB/ist)
Bima Jadi Sasaran Pasar Ilegal Tramadol
Mataram (Suara NTB) Kota dan Kabupaten Bima jadi sasaran empuk suplai obatobatan jenis tramadol karena tingginya permintaan. Pasar ilegal tramadol pun menggempur dua daerah itu. Beberapa kali penangkapan tak juga memberi efek jera pelaku.
TO K O H Edukasi di Tempat Ibadah PEMERINTAH Kota Bima terus berupaya bekerja keras untuk memutus mata rantai peredaran serta penyalahgunaan obat keras jenis tramadol. Salah satunya berencana memberikan edukasi atau sosialisasi di tempat-tempat ibadah. Wakil Walikota (Wawali) Bima, H. A. Rahman H. Abidin SE, mengatakan, pihaknya berencana akan terus mengkampanyekan dan sosialisasi terhadap masyarakat, dampak dari penyalahgunaan obat tersebut. Bersambung ke hal 15 H. A. Rahman H. Abidin
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Tuntaskan 1.100 RTLH PEMPROV NTB masih punya pekerjaan rumah (PR) untuk menuntaskan perbaikan 1.100 unit rumah tidak layak huni (RTLH) sampai 2018 mendatang. Dari 5.000 unit yang harus diperbaiki sesuai target RPJMD 2013-2018, sampai akhir 2017 baru diperbaiki sebanyak 3.900 unit. ‘’Kita sudah tangani 3.900 unit sampai akhir tahun ini. Sehingga utang kami tinggal 1.100 unit,” sebut Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) NTB, Ir. I Gusti Bagus Sugihartha, MT ketika dikonfirmasi di Mataram, Kamis (27/7) siang kemarin. Untuk mengejar target RPJMD itu, kata Sugihartha, sebanyak 1.100 unit RTLH akan diusulkan anggarannya dalam APBD murni 2018. Bersambung I Gusti Bagus Sugihartha ke hal 15 (Suara NTB/nas)
Dari hasil penelusuran Ditresnarkoba Polda NTB, alur distribusi tramadol melalui tiga jalur. Jalur paling rawan adalah melalui bus malam. Rutenya dari Surabaya- Bali- Mataram- SumbawaDompu dan berakhir di Bima. Jalur kedua melalui jasa paket pengiriman barang, sumbernya juga banyak dari Surabaya. Sementara jalur ketiga dari laut. Suplai melalui laut dikirim dari Makassar dan juga Surabaya. ‘’Selama ini kami memantau masuknya Tramadol ke Bima lewat tiga jalur ini,’’ kata Dir Resnarkoba Polda NTB melalui Kasubdit III AKBP AA Gede Agung, SH menjawab Suara NTB, Kamis (27/7) kemarin. Pengamatan pihaknya, masuknya
Efek Tramadol Mirip Pasien Pengguna Sabu
barang dari tiga jalur itu kecenderungan RUMAH Sakit Jiwa Mutiara Sukma selama ini melalui bus malam. Bahkan jaringan telah menangani pasien yang berasal dari semua daepasarnya, dari Surabaya transit di Matrah yang ada di NTB. Penyebab pasien mengalami gangaram untuk permintaan di Gomong dan guan jiwa cukup beragam. Diantaranya karena dikucilPandan Salas. Kemudian berlanjut kan, depresi berat, faktor ekonomi, hingga mengonke pasar utama Kota Bima dan sumsi obat-obatan, salah satunya tramadol. Efek Kabupaten Bima. Pada dasarnya obat obatan yang ditimbulkan beragam, cenderung menjadi ini disebut Agung belum mamalas dan melakukan hal-hal yang tidak suk kriteria larangan meski baik. Efek ini dianggap hampir sama denkandungannya setara narkogan pengguna narkoba jenis sabu. ba jika dikonsumsi berlebi‘’Kami menangani pasien dari semua han. Sebab belum ada regudaerah yang ada di NTB. Mereka datang lasi yang mengikat bahwa dengan berbagai gejala. Salah satunya tramadol masuk kategori ketergantungan obat-obatan. narkoba. Dian Widiastuti Vietara Bersambung ke hal 15 Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/lin)
Di Inggris, TGB Kupas Strategi Transformasi Pemuda GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menghadiri konferensi ke-9 Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Sedunia (Indonesian Scholars International Convention 9th) di Kota Warwick Inggris, Rabu (26/7). Pertemuan yang rutin dilaksanakan setiap tahun secara bergilir di semua negara di dunia, diisi dengan diskusi terkait berbagai isu yang berkembang baik di dunia maupun Indonesia. Tahun ini, giliran Inggris menjadi tuan rumahnya. Konferensi yang diselenggarakan di Gedung Warwick Centre Kota Warwick Inggris itu, merupakan event gabungan Konvensi Internasional Peneliti Indonesia (ISIC) dan Symposium Internasional ke-9 Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia. Diikuti lebih dari 1.500 orang peneliti dan pemuda pelajar dunia, symposium international Warwick tersebut, mengupas tema pokok Akselerasi Sumber Daya Potensial Indonesia Menyongsong 2030. Pada symposium itu, Gubernur NTB menjadi pembicara pada diskusi panelis utama (main panel discussion). Membawakan materi, ‘’Strategi Terbaik Menyiapkan Generasi Muda Indonesia Menyongsong Bonus Demografi 2030’’. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
PEMBICARA - Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi menjadi pembicara pada konferensi ke-9 PPI Sedunia (Indonesian Scholars International Convention 9th) di Kota Warwick Inggris, Rabu (26/7).
Mendesak Diberantas
Mengkhawatirkan, Tramadol Bisa Merusak Otak Penyalahgunaan obat-obat terlarang jenis tramadol dinilai sudah sangat mengkhawatirkan di NTB, bukan saja Bima dan Dompu. Tetapi penyalahgunaan tramadol sudah menyebar di kabupaten/kota di NTB. PEMPROV NTB mendesak Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram lebih intensif melakukan pengawasan dan pemberantasan obat golongan G ini. ‘’ Ini sangat-sangat mengkhawatirkan. Saya sudah minta Kepala BNN dan BBPOM untuk meningkatkan sinergitasnya dalam pemberantasan obat-
obat terlarang. Semua tempat di NTB, bukan saja Bima,’’ kata Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si ketika dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Kamis (27/ 7) siang kemarin. Wagub mengatakan, dirinya sudah mendapatkan informasi mengenai maraknya penyalahgunaan tramadol di Bima. Dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) yang dihadiri Polda, TNI, dan bupati/walikota beberapa waktu lalu, kata Wagub masalah penyalahgunaan tramadol ini juga menjadi salah satu bahasan. ‘’Betul di Bima banyak penyalahgunaan tramadol. Dan ini jadi kasus besar dan harus kita tindak tegas. Juga pengedarnya,’’ tegas Wagub. Bahkan, lanjut Wagub, berdasarkan informasi yang diterima bahwa tramadol yang beredar bukan saja yang asli tetapi juga ada yang palsu. Ia mengatakan, tramadol yang asli saja sudah merusak organ tubuh, apalagi tramadol yang palsu.
Untuk penindakan terhadap pelaku dan penyalahguna tramadol, kata Wagub, kepolisian akan melakukan tindakan tegas. ‘’Sudah kita rapatkan dengan Polda. Pak Kapolda juga sudah mengambil langkah-langkah itu, koordinasi dan pengamanan bersama TNI dan aparat lainnya,’’ ucapnya. Maraknya penyalahgunaan tramadol ini kata Wagub, harus dicari akar persoalannya. Menurutnya, peran lembaga pendidikan terlebih orang tua dan keluarga sangat penting dalam mencegah para remaja agar tidak terjerumus dalam penyelahgunaan tramadol. ‘’Bangsa ini
memerlukan SDM, daya saing. Bagaimana kita mau berdaya saing kalau begini,’’ katanya. Menurutnya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah peredaran tramadol di NTB, bukan saja memperketat pengawasan di pelabuhan. Tetapi juga perlu pendekatan ekonomi. Ia mengatakan anakanak pengangguran cukup rentan terpengaruh dalam penyalahgunaan tramadol. ‘’Kalau sudah banyak lapangan kerja, mengurangi pengangguran, saya rasa untuk melakukan hal-hal negatif akan berkurang. Bersambung ke hal 15