20 HALAMAN
NOMOR 183 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost
rabu wage, 28 februari 2018
Blusukan, Rai Mantra Dorong Revitalisasi Pasar Tradisional
CALON Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, mengisi waktu kampanyenya dengan blusukan ke pasar tradisional di Kabupaten Gianyar, Selasa (27/2) kemarin. Ada dua pasar yang ia sambangi yakni Pasar Desa Tegallalang dan Pasar Payangan. Di sela-sela blusukan, Rai Mantra selalu menyempatkan diri berdialog dan bertegur sapa dengan pedagang sembari menyicipi jajanan khas setempat. Di Pasar Payangan, misalnya, Rai Mantra berdialog degan pedagang babi guling, Ketut Murnata, yang menyambutnya dengan pandangan mata berbinar-binar. Kepada Rai Mantra yang datang ditemani oleh beberapa relawan, Murnata dengan lugas mengatakan bahwa dirinya sangat berharap agar pasangan Rai Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Bali mendatang. Alasannya, kedua figur ini diyakini mampu menjalankan pemerintahan yang melayani,
sehingga nasib para pedagang kecil seperti dirinya mendapat perhatian yang layak. Semisal pasar tempat mereka berjualan dapat ditata dengan baik dan akses permodalan dibuka lebih lebar bagi mereka. ‘’Meskipun rakyat kecil kami mengikuti juga perkembangan di luaran. Kita tahu Bapak Rai Mantra sangat perhatian (terhadap) masyarakat kecil. Kita yakin beliau dan Pak Sudikerta bisa membantu kami menata pasar seperti di Denpasar dan membantu urusan permodalan,’’ papar Murnata sembari menambahkan bahwa dirinya jatuh hati pada Rai Mantra karena dikenal bersih dan jujur selama memimpin Kota Denpasar. Menanggapi pernyataan Murnata, Rai Mantra mengatakan bahwa revitalisasi pasar tradisional merupakan salah satu program utamanya saat memimpin Denpasar yang akan menjadi salah satu program unggulannya jika dipercaya memimpin Bali. Hal. 19 Rakyat Kecil
BLUSUKAN - Rai Mantra blusukan di pasar di Gianyar.
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
11 Ekonom Bertemu Jokowi
Sarankan Jaga Stabilitas Harga Pangan Jakarta (Bali Post) – Situasi kenaikan harga pangan dan kaitannya dengan kemiskinan, dua topik bahasan 11 ekonom ketika bertemu Presiden Jokowi, Selasa (27/2) kemarin. ‘’Kami sebelas ekonom, hampir seluruhnya adalah ekonom bidang pertanian dan perikanan, tadi diajak Bapak Presiden untuk mendiskusikan dua hal yang saling terkait,’’ kata ekonom Institut Pertanian Bogor Bayu Krisnamurthi. Kata dia, kalau dipelajari hasil dari analisis terhadap kemiskinan yang diumumkan pemerintah pada Januari 2018, menunjukkan stabilitas harga pangan berkontribusi sangat besar terhadap penurunan angka kemiskinan di Indonesia. Mantan Wamendag itu menyebutkan, pihaknya menyampaikan perlunya perhatian adanya kenaikan harga pangan yang sekarang terjadi khususnya di perberasan. ‘’Kalau dipelajari hasil dari analisis terhadap kemiskinan yang diumumkan pemerintah pada bulan Januari 2018 itu menunjukkan stabilitas harga pangan berkontribusi sangat besar terhadap penurunan angka kemiskinan di Indonesia,’’ tuturnya. Menurutnya, pertemuan 11 ekonom dengan Presiden Jokowi juga membahas banyak hal antara lain mengenai masalah data, perkembangan konsumsi yang sudah berubah, dan bagaimana usaha meningkatkan pendapatan petani. ‘’Tadi kami bersepakat dengan pandangan Presiden bahwa stabilitas harga pangan berdampak positif kepada pendapatan petani,’’ ujarnya. Menurutnya, stabilitas harga pangan akan berdampak pada pengurangan kemiskinan pada kelompok petani jika ada kegiatan-kegiatan petani di luar usaha taninya. Intinya bagaimana petani dapat memperoleh nilai tambah dari kegiatan pengolahan, rice miling (penggilingan padi) bahkan sampai ke penjualan atau pemasaran. ‘’Itu yang kita bahas dengan Bapak Presiden, diskusinya cukup panjang sebenarnya,’’ kata Bayu Krisnamurthi. (ant)
Modus Baru
Kapal Ikan Bawa Narkoba
Bali Post/ant
WORLD BANK - Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde foto bersama saat konferensi internasional tingkat tinggi di Jakarta, Selasa (27/2) kemarin. Konferensi bertema “Models in a Changing Global Landscape” yang merupakan rangkaian dari IMF-World Bank Annual Meetings 2018, membahas mengenai perkembangan ekonomi global.
Lagarde Ingatkan Revolusi Digital
Jakarta (Bali Post) – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengingatkan pentingnya persiapan dalam menghadapi revolusi digital yang pelan-pelan mulai mengubah struktur ekonomi kawasan dan global. ‘’Kita harus mulai mengendalikan revolusi digital dalam cara yang terbaik den-
gan meningkatkan kualitas infrastruktur digital dan membuat sistem pendidikan yang sesuai untuk masa depan,’’ kata Lagarde saat menyampaikan sambutan dalam acara High Level International Conference di Jakarta, Selasa (27/2) kemarin. Hal. 19 Kondisi Berubah
Sering Mengkritik
Mendagri Singgung Fadli Zon Yogyakarta (Bali Post) – Kritik yang disampaikan wakil rakyat terhadap pemerintahan Jokowi ditanggapi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Ia pun meminta seluruh aparatur pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah siap menerima kritik dalam proses pengambilan kebijakan. ‘’Sepedas apa pun namanya kritik. Kritik dengan penghinaan itu beda,’’ kata Tjahjo saat memberikan pidato pengarahan dalam Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Regional I Tahun 2018 di Yogyakarta, Selasa (27/2) kemarin. Dalam konteks pemerintahan daerah, kritik biasa muncul dari DPRD. Hal itu tidak ada masalah dan harus diterima karena memang tugas DPRD
Jakarta (Bali Post) – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan berbagai pihak agar terus waspada karena kejahatan penangkapan ikan secara ilegal kerap dibarengi dengan aktivitas kriminalitas lainnya. Menteri Susi dalam jumpa pers di kantor KKP, Jakarta, Selasa (27/2) kemarin, menyebutkan berbagai tindak kejahatan lainnya yang menumpangi kejahatan perikanan antara lain perdagangan manusia, hewan langka yang dilindungi undang-undang, senjata api ilegal hingga narkoba. Terkait dengan narkoba, Menteri Susi juga mengemukakan, kesimpulan yang diperoleh adalah modus penyelundupan narkoba melalui kapal laut karena minimnya pengawasan yang dilakukan aparat di sejumlah lokasi yang menjadi ‘’pelabuhan tikus’’ yang kerap digunakan kriminal untuk mendaratkan barang haram itu. Sepanjang Februari, aparat menangkap beberapa kapal asing yang juga ditemukan membawa narkoba. Pertama, TNI-AL melalui Gugus Keamanan Laut Wilayah Barat (Guskamlabar) melaporkan penangkapan KM Sunrise Glory oleh KRI Sigurot 864 di perairan Selat Philip pada 7 Februari sekitar pukul 14.00 WIB. KM Sunrise Glory yang berbobot 70 gross tonnage (GT) itu memiliki kru empat orang anak buah kapal (ABK) dan nakhoda warga negara Taiwan, serta memiliki tujuan Malaysia-Taiwan. Hal. 19 Dipantau Setahun
’’Lha sekarang Presiden kita dihujat, dihina, kok tidak ada PNS pun yang membela. Harusnya kan kita bela.’’ Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri
memberikan kritik dan saran terhadap pemerintah daerah. ‘’Di DPR-RI ada Saudara Fadli Zon, Wakil Ketua DPR-RI yang terhormat. Kerjanya mengkritik pemerintah terus, ya… tidak ada masalah karena dia oposisi, sehingga tugas yang benar pun dia kritik,’’ katanya. Menurutnya, aparatur pemerintah di daerah harus mampu memberikan gambaran dan penjelasan secara gamblang kepada masyarakat mengenai program-program yang dijalankan. ‘’Masyarakat juga banyak yang mengkritik, kita terima, sehingga teman-teman di daerah juga harus bisa menjelaskan program dengan baik dan mendetail,’’ katanya. Kendati demikian, kata Tjahjo, aparatur pemerintah juga harus memahami perbedaan kritik dengan penghinaan. Jika mendapatkan penghinaan, maka wajib melakukan pembelaan karena telah menyangkut kehormatan dan harga diri. Ia berharap aparatur pemerintah di berbagai tingkatan tidak takut membela diri jika mendapat penghinaan selama program dan kebijakan sudah sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada. Hal. 19 Pegawai Negeri
Lapas Anak Karangasem
Karakter dan Mental Jadi Fokus Pembinaan Meski sempat bermasalah dengan hukum, masa depan anak-anak harus tetap dijaga. Lapas Anak Karangasem sangat menyadari apa yang harus dilakukan dalam proses pembinaan. Sejalan dengan target pemerintah kabupaten, Lapas Anak Karangasem bertekad mewujudkan program rumah ramah anak di lingkungan lembaga pemasyarakatan tersebut, dengan proses pembinaan yang fokus pada karakter dan mental anak.
KALAPAS Anak Karangasem Lalu Jumaidi mengatakan, tujuan proses pembinaan yang demikian, agar selepas dari lapas, anak-anak yang sempat bermasalah dengan hukum bisa mengubah perilaku dan bisa menjadi generasi yang berguna. Dari sisi metode penanganan anak-anak binaan, pria asal Lombok itu mengatakan pembinaan karakter dan mental anak-anak binaan, diarahkan dengan mengikuti kegiatan yang bersifat ekstrakurikuler seperti bermusik, olahraga dan pelatihan keterampilan. Program ini sudah diterapkan sejak awal, mengacu pada UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Peradilan Pidana Anak. Sayangnya, saat ini program tersebut diakui belum berjalan maksimal karena saat ini bangunan lapas di Lingkungan Susuan,
Karangasem itu masih kental dengan aroma penjara. ‘’Mengacu UU No. 11 Tahun 2012 tentang peradilan pidana anak, Lapas Anak semestinya tidak ada terali besi. Bangunan-bangunan kita masih seperti itu,’’ ungkap Kalapas Anak Karangasem Lalu Jumaidi, belum lama ini. Untuk mendorong penguatan program pembinaan tersebut, pihak lapas telah menyusun perencanaan perehaban total terhadap semua bangunan lapas, khususnya bagian Lapas Anak, termasuk sarana-prasarananya. Usulan terkait rencana rehab mencapai Rp 2,9 miliar. Usulan itu sudah diajukan ke Pemprov Bali. Lalu Jumaidi berharap usulannya segera direspons, agar bisa direalisasikan tahun ini. Hal. 19 Paling Menonjol
Bali Post/dok
ERUPSI - Proses pemindahan penghuni Lapas Anak di Karangasem ketika terjadi erupsi Gunung Agung.
Ada Perlakuan yang Salah dari Keluarga Denpasar (Bali Post) Beberapa penyebab maraknya kasus tindakan kejahatan yang dilakukan anak di bawah umur tidak terlepas dari peran orangtua. Peran orangtua sangat penting dalam mengawasi anak di luar sekolah. Menurut Komisioner Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Bali Ni Luh Gede Yastini, salah satu faktor penyebab adalah kurangnya perha-
tian dari orangtua dan ada perlakuan yang salah dari keluarga. Perlakuan yang salah dari keluarga yang dimaksudnya adalah semua bentuk perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional. Beberapa anak yang melakukan tindak kejahatan yang pernah ia wawancarai menuturkan alasannya. Beberapa dari mereka biasa mengalami kekerasan sejak kecil atau melihat kekerasan. Sehingga
mereka menganggap kekerasan adalah biasa dan menjadi sensasi tersendiri untuk melakukannya. ‘’Kemudian anakanak ini secara sosial memerlukan pengakuan dan itu mereka dapatkan dari teman sebaya mereka. Akhirnya untuk bisa terus bersama dan diakui, mereka bersama-sama melakukan tindakan kejahatan. Maka muncullah geng anakanak,’’ tuturnya. (kmb42)