Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Selasa Kliwon, 28 Agustus 2018
Reklamasi Teluk Benoa Gagal
Pergerakan 5 Tahun tolak Reklamasi
Kemenangan Rakyat Bali
26 Desember 2012 SK Gubernur Bali nomor 2138/02-C/HK/2012 tentang Pemberian Izin dan Hak Pemanfaatan Pengembangan dan Pengelolaan Perairan Teluk Benoa.
Denpasar (Bali Post) -
27 Juni 2013
NI MA
Pe
rp
re
s
51
/
s
li a it
MI SI
E -S
Pesepak bola dunia Christiano Ronaldo menanam mangrove di Taman Hutan Rakyat (Tahura) di Teluk Benoa bersama SBY, pejabat di Bali dan pengusaha.
16 HALAMAN
NOMOR 11 TAHUN KE 71
E N - AK AD
ap
k
20
14
16 Agustus 2013 Gubernur Bali cabut SK No: 2138/02-C/HK/2012 dan menerbitkan SK No. 1727/01-B/HK/2013 tentang Izin Studi Kelayakan Rencana Pemanfaatan, Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa kepada PT TWBI selama dua tahun.
Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) mengumumkan kemenangan masyarakat Bali atas Teluk Benoa di Sekretariat Walhi Bali, Senin (27/8) kemarin. Ini menyusul kegagalan PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) untuk mereklamasi Teluk Benoa seluas 700 hektar. Mengingat, izin lokasi yang dikantongi TWBI dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah habis masa berlakunya pada 25 Agustus lalu. Amdal juga belum dinyatakan layak oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sepanjang lima tahun ForBALI menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Bali dan Kantor DPRD Bali. Massa ForBALI juga menggelar aksi di depan Istana Presiden di Jakarta. Bahkan bendera ForBALI Tolak reklamasi juga sempat dibentangkan di Amerika Serikat.
25 Agustus 2018
2 September 2013
1 Maret 2014
Hasil kajian Unud bahwa reklamasi Teluk Benoa tidak layak.
Koordinator aksi Sidakarya ditahan di Polda Bali. Karena ada ancaman dan makian di spanduk bercap jempol darah. Sebelumnya ratusan warga melakukan aksi cap jempol darah menolak reklamasi Teluk Benoa.
Izin lokasi rencana reklamasi Teluk Benoa yang dimiliki PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) berakhir 25 Agustus 2018. Sampai tanggal tersebut izin Amdal belum diperoleh PT TWBI. Koordinator ForBALI Gendo Suardana pastikan reklamasi Teluk Benoa batal sementara, sebab Perpres 51/2014 belum dicabut.
Koordinator ForBALI I Wayan ‘’Gendo’’ Suardana mengatakan, lima tahun perjuangan masyarakat Bali untuk menolak reklamasi Teluk Benoa dapat diakhiri dengan kemenangan. Kemenangan ini diharapkan menjadi pemantik bagi seluruh masyarakat untuk terus mengkritisi pembangunan yang dilakukan secara tidak adil. Sekaligus menjadi pembelajaran bagi penguasa dan pengusaha yang hendak berinvestasi di Bali agar tidak semena-mena dan memperhatikan kepentingan lingkungan hidup, serta melibatkan masyarakat secara penuh. Pihaknya secara khusus berterima kasih kepada KLHK yang telah secara objektif melakukan proses penilaian amdal dengan berpatokan pada peraturan, prosedur, dan pedoman penilaian amdal. ‘’Kepada seluruh masyarakat, kami harapkan kemenangan ini tidak memadamkan sikap kritis kita karena ke depan masih ada PR agar Perpres No.51 Tahun 2014 dapat dibatalkan atau Presiden menerbitkan aturan hukum baru yang memastikan Teluk Benoa kembali menjadi kawasan konservasi,’’ jelasnya. Hal. 15 Kawasan Sarbagita
’’Kemenangan ini adalah milik semua pejuang. Bukan hanya di Bali tetapi seluruh pejuang yang sedang mempertahankan hak hidup dan masa depan mereka. Kemenangan ini bukan akhir dari perjuangan, tetapi ini adalah pemantik agar setiap orang terusmenerus menjaga alam demi kehidupan yang lebih baik.’’ Gendo Suardana
Kumandangkan Lagu ’’Bali Tolak Reklamasi’’ LAGU ‘ ’ B a l i T o l a k Reklamasi’’ yang terbilang fenomenal ini berkumandang di Sekretariat Walhi Bali, Senin (27/8) kemarin. Tepatnya setelah ForBALI mengumumkan kemenangan masyarakat Bali atas Teluk Benoa. Lagu ini dulu diciptakan oleh trio folk, Nosstress, pada 2 Agustus 2013 sekitar pukul 3 sore di Lapangan Renon. Gitaris dan juga vokalis N o s s tress Komang Gunawarma alias Kupit menuturkan, saat itu dirinya tidak sengaja membaca postingan aktivis Mitra Bali yang bernama Gung Alit di facebook. Postingan itulah yang kemudian dibuat menjadi lirik lagu, hanya dalam waktu 30 menit saja. ‘’Seminggunya lagi kita aksi di DPRD, lagu itu
’’Bangun Bali subsidi petani Kita semua makan nasi Bukannya butuh reklamasi Keputusan bau konspirasi Penguasa pengusaha bagi komisi Konservasi dikhianati’’
Bali Post/eka
Komang Gunawarma
pertama kali dinyanyikan di sana. Terus didengar sama Jerinx (drummer SID - red) lagunya. Lagi beberapa hari direkam di studionya Bobby (Vokalis SID - red). Klipnya juga langsung jadi, rekamannya juga kita undang saja tementemen musisi Bali sama lain-lainnya yang mau, mereka datang saja tanpa tahu lagu. Langsung kita tempel-tempel saja di studio itu liriknya,’’ tuturnya mengenang. (kmb32) REKLAMASI Koordinator ForBALI Wayan ‘’Gendo’’ Suardana, Senin (27/8) kemarin, menggelar konferensi pers terkait gagalnya reklamasi Teluk Benoa.
Bali Post/eka
Kalahkan Malaysia, Komang Harik Sabet Emas RUSSIA GEORGIA
CYPRUS
China JAPAN INDONESIA
LEBANON ISRAEL JORDAN
JAPAN
TURKEY ARMENIA AZERBAIJAN
SYRIA
UZBEKISTAN TURKMENISTAN
IRAQ
SAUDI ARABIA
NORTH KOREA
KAZAKHSTAN
IRAN KUWAIT
QATAR
AE
MONGOLIA SOUTH KOREA
KYRGYZSTAN TAJIKISTAN
CHINA
AFGHANISTAN
TAIWAN
PAKISTAN
NEPAL
OMAN
perolehan medali SEMENTARA Asian games 2018 YEMEN
INDIA
MYANMAR
BANGLADHES
LAOS
THAILAND
BRUNEI
MALAYSIA
SRI LANKA
KOREA IR IRAN THAILAND INDIA KHAZAKHTAN CHINESE TAIPEI MALAYSIA UZBEKISTAN
PHILIPPINES
VIETNAM
CAMBODIA
NO No.
negara NEGARA
MALDIVES
China 1 Jepang 2 Korea Selatan 3 Indonesia 4 Iran 5 Chinese Taipei 6 Korea Utara 7 Thailand 8 India 9 Uzbekistan 10 Kazakhstan 11 Bahrain 12 13 Hong Kong 14 Uni Emirat Arab 15 Mongolia 16 Filipina 17 Malaysia 18 Kirgistan 19 Singapura Hal. 15 Qatar
total g emas s perak b perunggu INDONESIA
EAST TIMOR
78 41 28 22 16 11 11 9 7 6 6 4 3 3 3 3 2 2 2
69 34 32 15 15 12 6 9 10 11 8 3 7 6 2 0 7 5 4
40 52 38 27 14 16 7 32 20 12 28 2 15 3 5 11 6 9 10
Bali Post/ant
BERLARI - Pesilat Indonesia Komang Harik Adi Putra berlari membentangkan bendera Merah Putih usai mengalahkan pesilat Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari dalam babak final kelas E putra Asian Games 2018, Senin (27/8) kemarin. Atlet asal Bali ini memberi kontribusi medalai emas pada kontingen Indonesia. Sebelumnya pesilat putri asal Bali Cok Istri menyumbang medali perunggu.
Jakarta (Bali Post) – Pesilat Indonesia Komang Harik Adi Putra meraih medali emas setelah menumbangkan pesilat andalan Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari di babak final cabang olahraga pencak silat di ajang Asian Games ke-18 tahun 2018. Komang meraih skor 4-1 di kelas E putra 65kg-70kg yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin (27/8) kemarin. Sejak babak pertama dimulai, Komang berhasil menguasai jalannya pertandingan. Bahkan, Komang berhasil dua kali membanting Mohd Al Jufferi hingga terjatuh. Menjatuhkan lawan merupakan poin tertinggi dalam pertandingan pencak silat, yakni tiga poin. Di babak ini, Komang unggul dengan perolehan poin 10-1, 10-2, 10-2, 8-3, dan 12-4. Di babak kedua, pesilat Malaysia berusaha bangkit dan melakukan seranganserangan kepada Komang. Serangan yang dilancarkan pun berhasil mengenai tubuh Komang. Poin yang diperoleh Mohd Al Jufferi lebih tinggi dibandingkan Komang yakni 17-9, 8-4, 12-6, 12-5, dan 12-
8. Pesilat Malaysia unggul di babak kedua. Di babak ketiga, kedua pesilat saling serang. Pukulan, tendangan terus dilancarkan agar memperoleh poin. Mohd Al Jufferi pun sempat unggul, namun Komang berhasil membalikkan keadaan. Dua detik lagi laga usai, tepatnya 01:58, Mohd Al Jufferi mundur dari pertandingan karena menganggap wasit juri tidak adil dalam memberikan penilaian. Di belakang arena, tepatnya ruang pemanasan untuk atlet Mohd Al Jufferi sempat meluapkan emosinya dengan memukul bangunan yang terbuat dari triplek hingga jebol. Mohd Al Jufferi terlihat emosi dan marah-marah hingga sempat ditenangkan oleh pelatihnya. Mohd Al Jufferi mengaku dirinya meluapkan kemarahannya itu lantaran tidak menerima poin yang diberikan oleh wasit juri. ‘’Saya tidak marah dengan pesilatnya atau pendukungnya, tapi saya marah dengan wasit karena tidak memberikan nilai dengan adil,’’ kata Mohd Al Jufferi yang menyayangkan keputusan wasit tersebut. (ant)