Edisi 27 Juli 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 329 TAHUN KE 68

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (144 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

rabu pon, 27 Juli 2016

@balipostcom (4.295 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Pemerintah Kaji Perppu Tak Penjarakan Koruptor

Jakarta (Bali Post) – Pemerintah sedang mengkaji kebijakan untuk tidak memenjarakan terpidana korupsi. Kebijakan ini diambil dengan alasan, para koruptor tidak akan merasakan efek jera ketika dibui, sehingga hukuman alternatif perlu dirancang. Demikian penegasan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Pandjaitan, Selasa (26/7) kemarin. Selain itu, pertimbangan lain untuk tidak memenjarakan koruptor juga dipilih karena kondisi sel di Indonesia yang sudah tidak memadai untuk menerima tambahan narapidana dalam jumlah banyak. ‘’Kalau dia (koruptor) terbukti merugikan negara, kita bisa hukum dengan mengembalikan uang negara, ditambah penalti dan pemecatan dari jabatannya. Kalau masuk penjara, maka penjara kita bisa penuh nanti,’’ ujar Luhut di kantornya. Terkait rancangan kebijakan tersebut, menurutnya, pemerintah saat ini telah membentuk tim pengkaji penerbitan peraturan pe-

merintah pengganti undang-undang (perppu). ‘’Pemerintah juga sedang membandingkan praktik hukuman alternatif yang digunakan sejumlah negara lain terhadap para pelaku tindak pidana korupsi,’’ tambahnya. Namun, Menkopolhukam menerangkan, pembahasan mengenai aturan ini masih pada tahap awal, sehingga perlu lebih dimatangkan lagi konsep pemberian hukuman dan efek jeranya. ‘’Kita masih bicarakan masalah (hukuman) itu, saat ini masih terlalu awal,’’ katanya. (ant)

Amnesti Pajak

Bali Posrt/rtr

BERTENAGA SURYA - Solar Impulse 2, pesawat bertenaga surya, terbang di atas Abu Dhabi saat persiapan untuk terbang keliling dunia, Kamis (26/2) tahun lalu.

Pesawat Bertenaga Surya Berhasil Keliling Dunia

Abu Dhabi Pesawat bertenaga surya Solar Impulse 2 berhasil menyelesaikan penerbangan mengelilingi dunia tanpa bahan bakar. Penerbangan pertama ini, telah kembali ke Abu Dhabi setelah perjalanan 16 bulan untuk menunjukkan potensi energi terbarukan. Solar Impulse 2 mendarat di ibu kota Uni Emirat Arab pada Selasa (26/7) pukul 04.05 waktu setempat. Pesawat itu pertama kali lepas landas dari Abu Dhabi pada 9 Maret 2015, memulai perjalanan sekitar 40.000 kilometer dengan waktu terbang hampir 500 jam. Hal. 19 Lebih Besar

Uang Tebusan Capai Rp 23,7 M Jakarta (Bali Post) – Penerimaan uang tebusan dari program amnesti pajak telah mencapai Rp 23,7 miliar, meski pelaksanaan dari kebijakan ini baru berjalan efektif selama satu pekan. ‘’Tebusannya telah mencapai Rp 23,7 miliar, itu dari deklarasi aset sebesar Rp 989 miliar,’’ kata Juru Bicara Kementerian Keuangan Luky Alfirman, Selasa (26/7) kemarin. Ia menjelaskan, uang tebusan tersebut seluruhnya berasal dari deklarasi aset dengan rincian sebesar Rp 735 miliar dari deklarasi aset

Program ’’Menutup Jurang’’

dalam negeri dan sebanyak Rp 253 miliar dari deklarasi aset luar negeri. ‘’Jumlah itu berasal dari 82 Surat Pernyataan Harta (SPH),’’ ujar Luky yang juga Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan ini. Ia optimistis para wajib pajak yang melakukan deklarasi aset maupun repatriasi modal dari luar negeri semakin bertambah terutama menjelang berakhirnya masa periode pertama pada akhir September 2016. Hal. 19 Secara Bertahap

Eksekusi Tahap I 18 Januari 2015

Ang Kiem Soei Warga Belanda Dibekuk 8 April 2002, pemilik pabrik dan lab esktasi, jaringan Asia Tenggara. Marco Archer Cardoso Morieira Warga Brazil Ditangkap di Bandara Soeta 2 Agustus 2003, bawa 13,4 kg kokain. Rani Andriani Warga Indonesia Ditangkap 12 Januari 2002 di Bandara Soeta, bawa 3,5 kKg heroin. Namaona Denis Warga Malawi Ditangkap Bandara Soeta 2004, bawa 1.000 gram heroin. Daniel Enamuo Warga Nigeria Selundupkan 1,15 kg heroin. Dia divonis mati oleh PN Tangerang pada 22 September 2004 Tran Thi Bich Hanh Warga Vietnam Selundupkan heroin 1,1 kg pertengahan 2011.

Bali Post/ant

KEDUTAAN - Keluarga terpidana mati berada di Kejaksaan Negeri Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (26/7) kemarin. Kejaksaan mengumpulkan sejumlah keluarga terpidana mati beserta staf dari kedutaan beberapa negara, menjelang pelaksanaan eksekusi mati tahap III.

Jelang Eksekusi Mati

Keluarga dan Kedubes Datangi Kejari Cilacap Cilacap (Bali Post) – Keluarga dan penasihat hukum beberapa terpidana mati kasus narkoba serta perwakilan kedutaan besar dari beberapa negara mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (26/7) kemarin. Halaman kantor Kejaksaan Negeri Cilacap penuh dengan mobil-mobil berpelat nomor luar daerah dan beberapa mobil berpelat konsulat atau kedutaan besar. Menurut informasi, penasihat hukum dan perwakilan kedutaan besar atau konsulat memenuhi undangan Kejaksaan Agung untuk menghadiri rapat mengenai persiapan eksekusi hukuman mati. Selain penasihat hukum dan perwakilan kedutaan besar atau konsulat, keluarga beberapa terpidana mati pun tampak mendatangi kejaksaan. Selain keluarga terpidana mati, penasihat hukum, dan perwakilan kedutaan besar, Koordinator Rohaniwan Lapas se-Nusakambangan K.H. Hasan Makarim juga terlihat mendatangi Kejari Cilacap. Saat ditemui wartawan, Hasan mengaku hanya datang untuk pertemuan biasa. ‘’Biasa saja, ketemuan saja,’’ katanya. Sebelumnya, Kejaksaan Agung menya-

takan waktu eksekusi mati jilid III sudah semakin dekat, sehingga segalanya sudah dipersiapkan meski belum selesai semuanya. ‘’Kita sudah persiapkan (eksekusi mati) karena waktunya sudah semakin dekat. Tapi persiapan belum final. Jadi kita belum bisa kasih kepastian waktunya dan jumlah yang akan dieksekusi mati,’’ kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung M. Rum di Jakarta. Kejaksaan Agung sudah melakukan notifikasi ke kedutaan masing-masing terpidana mati. Hal itu merupakan bagian dari persiapan. Kendati demikian, ia tidak bisa menyebutkan berapa negara yang dinotifikasi. ‘’Pokoknya sudah dinotifikasi-lah,’’ tandasnya. Pada kesempatan yang sama, ia menyebutkan saat ini jumlah terpidana mati sebanyak 152 orang yang terdiri atas kasus pembunuhan sebanyak 92 orang, terorisme 2 orang dan narkotika 58 orang. Kapuspenkum menyiratkan jumlah terpidana mati yang bakal dieksekusi sebanyak 16 orang. ‘’Anggarannya sudah di-cover untuk 16 orang, tetapi jumlah yang dieksekusi tentunya kita prioritaskan yang sudah melaksanakan semua hak hukumnya,’’ katanya. (ant)

Eksekusi Tahap II 29 April 2015

Andrew Chan Warga Australia Tertangkap 2005 atas kasus penyulundupan 8 kg heroin ke Bali (Bali Nine). Myuran Sukumaran Warga Australia Tertangkap 2005 atas kasus penyulundupan 8 kg heroin ke Bali (Bali Nine).

Emil Salim

Jakarta (Bali Post) – Ekonom senior Emil Salim mengatakan kebijakan amnesti pajak yang sedang diberlakukan oleh pemerintah sampai 31 Maret 2017 memiliki tingkat kegagalan yang rendah dalam memenuhi tujuannya meningkatkan penerimaan pajak untuk pembiayaan berbagai program yang telah direncanakan. ‘’Amnesti pajak tingkat kegagalannya tidaklah tinggi, jadi saya kira tidak perlu terlalu khawatir bahwa kebijakan ini akan gagal,’’ kata Emil, Selasa (26/7) kemarin. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) ini beranggapan tingkat kegagalan kebijakan amnesti pajak tergolong rendah karena adanya keseriusan pemerintah dalam merumuskan program yang pada akhirnya ditujukan untuk pembangunan tersebut. ‘’Pokoknya yang terpenting adalah kita berusaha dengan maksud untuk memberlanjutkan proses pembangunan,’’ katanya. Hal. 19 Kondisi Global

Polda Cek Kesiapan Pengamanan Eksekusi

SEJUMLAH pejabat Kepolisian Daerah Jawa Tengah mendatangi Dermaga Wijayapura, Cilacap, untuk mengecek persiapan pengamanan eksekusi hukuman mati di Pulau Nusakambangan. Pejabat Polda Jateng yang mendatangi Dermaga Wijayapura, Selasa (26/7) siang, di antaranya Kepala Biro Operasi Kombes Pol. Tatang dan Direktur Sabhara Kombes Pol. Tetra Megayanto. Kapolres Cilacap terlihat memberikan penjelasan mengenai rencana pengamanan di sekitar Dermaga Wijayapura yang merupakan tempat penyeberangan khusus menuju lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan. Setelah mengecek persiapan pengamanan, pejabat Polda Jateng dan Kapolres Cilacap meninggalkan Dermaga Wijayapura. Saat ditemui wartawan, Kepala Subbagian Humas Polres Cilacap AKBP Bintoro Wasono mengatakan kedatangan pejabat Polda Jateng tersebut dalam rangka mengecek persiapan pengamanan pelaksanaan eksekusi. ‘’Mulai hari Rabu (27/7) ini akan dilakukan sterilisasi di sekitar Dermaga Wijayapura. Nantinya, parkir kendaraan akan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu

kendaraan yang keluar-masuk dermaga,’’ katanya. Menurutnya, pengamanan tersebut melibatkan sekitar 1.000 personel dari Polres Cilacap maupun Polda Jateng. Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui kapan eksekusi hukuman mati itu akan dilaksanakan. Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Condro Kirono mengatakan menjelang eksekusi mati terpidana kasus narkoba tahap ketiga, pengamanan di sekitar Lapas Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih seperti biasa. ‘’Hingga sekarang belum ada pemberitahuan, jadi untuk sementara pengamanan Cilacap masih seperti biasa,’’ katanya, Selasa kemarin. Menyinggung proses eksekusi mati terhadap terpidana narkoba tahap ketiga, dia enggan memberikan keterangan lebih jauh. ‘’Sudah dua orang terpidana mati yang dikirim kemarin, tetapi selebihnya itu kewenangan Kementerian Hukum dan HAM serta Jaksa Agung, jadi tanyakan saja ke sana,’’ katanya. Selama pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah belasan terpidana mati kasus narkoba dieksekusi di Nusakambangan hingga tahap kedua. (ant)

Okwudili Oyatanze Warga Nigeria Kasus ‘’petelur’’ heroin, ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta 2001. Silvester Obiekwe Nwolise Warga Negeria Menyelundupkan heroin 1,2 kg. Ia divonis hukuman mati oleh PN Tangerang. Rodrigo Gularte Warga Barzil Selundupkan kokain seberat 19 kg pada tahun 2004. Kokain disembunyikan di papan seluncur. Raheem Agbaje Salami Warga Spanyol Penyelundupan heroin seberat 5 kg, tertangkap tahun 1999. Sergei Areski Atlaoui Warga Prancis Kasus pabrik ekstasi dan sabu. Barang bukti 138,6 kg sabu, 290 kg ketamine dan 316 drum prekursor. Martin Anderson Warga Ghana Pemilik heroin 50 gram. Ditangkap 7 November 2003 Zainal Abidin Warga Indonesia Kasus sabu seberat 156 gram.

Bali Post/ant

MENAIKI PERAHU - Keluarga terpidana mati menaiki perahu menuju Pulau Nusakambangan di Dermaga Penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (26/7) kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 27 Juli 2016 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu