20 HALAMAN
NOMOR 185 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost
Senin Paing, 26 Februari 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
OTT Anggota KPU Garut
Penyuap Akhirnya Ditangkap
Bali Post/ant
Megawati Soekarnoputri
Jakarta (Bali Post) -
Kepolisian Daerah Jawa Barat menangkap tiga orang terkait dugaan gratifikasi atau suap untuk meloloskan salah satu pasangan calon Pilbup Garut. Ketiganya adalah Ketua Panwaslu Garut Heri Hasan Basari, Komisioner KPU Garut Ade Sudrajad dan DD yang diduga pemberi suap.
Bertemu AHY
Mega Utus Prananda
Jakarta (Bali Post) Jelang perhelatan Pilpres 2019, sejumlah parpol mulai atur strategi. Salah satunya dengan menggagas pertemuan antarpimpinan parpol. Terkait hal itu pula dua petinggi parpol sudah mengagendakan bertemu dengan Ketua DPP PDI-P yang sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai capres 2019. Keduanya adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkfili Hasan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Zulkifli Hasan mengatakan sudah menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan terkait keinginannya bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. ‘’Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa jumpa ya, tunggu aja,’’ kata Zulkifli Hasan usai meghadiri Milad Kebangkitan Jawara dan Ulama (Bang Japar) I di Kalibata, Jakarta, Minggu (25/2) kemarin. Penegasan itu terkait pernyataan Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto yang mengungkapkan Zulkifli Hasan (Zulhasan) telah minta waktu untuk bertemu dengan Megawati. Hasto menyebut Zulkifli Hasan merupakan salah satu tokoh yang meminta diprioritaskan bertemu dengan Megawati. Hal. 19 Jalin Komunikasi
Bali Post/ant
MINUM KOPI - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti minum kopi di atas ‘’paddle board’’ saat menunggu lawannya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, yang tertinggal saat perlombaan adu kecepatan dalam Festival Danau Sunter, di Danau Sunter, Jakarta Utara, Minggu (25/2) kemarin.
Adu Cepat di Sunter
Susi Kalahkan Sandiaga Uno WAKIL Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno kalah telak melawan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat adu cepat di Festival Danau Sunter, Jakarta Utara, Minggu (25/2) kemarin. Sebelum melakukan aksinya dilakukan uji kelayakan oleh 91 perenang, untuk mengetahui bahwa Danau Sunter layak digunakan. Susi adu cepat menggunakan paddling, sementara Sandiaga berenang. Sorak-sorai warga terdengar sebagai pemberi semangat
manakala Susi dan Sandiaga bertanding. Namun terlihat Sandiaga tertinggal, bahkan Susi sempat menunggu Sandiaga sebelum sampai ke finis dan langsung mengambil bendera Kumparan. Suasana semakin riuh manakala Susi menunggu Sandiaga, sambil duduk di paddling dan minum kopi. Susi kemudian menceburkan diri dan mendatangi Sandiaga untuk bersama memegang bendera Kumparan. Hal. 19 Bekerja Sama
Kabid Humas Polda Jabar AKBP Heri Suprapto, Minggu (25/2) kemarin, mengatakan setelah menangkap Ketua Panwaslu dan anggota KPU Garut, polisi akhirnya menangkap satu tersangka baru dalam kasus operasi tangkap tangan gratifikasi. Heri mengatakan tersangka yang ditangkap berinisial DD yang diduga pemberi suap. Atas penangkapan tersebut, polisi akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengembangkan kasus ini. ‘’Kami masih mencari alat buktinya,’’ katanya. Sebelumnya, Satgas Anti Money Politics Bareskrim Polri dan Satgasda Polda Jabar menangkap Ketua Panwaslu Garut Heri Hasan Basari dan komisioner KPU Garut Ade Sudrajad, Sabtu (24/2) siang. Ade dan Heri ditangkap atas dugaan gratifikasi untuk meloloskan salah satu pasangan calon bupati Garut. Saat ini keduanya tengah menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar. Saat keduanya diamankan, polisi menyita satu buah unit mobil Daihatsu berwarna putih serta sejumlah uang tunai pun turut diamankan. Apabila terbukti bersalah, para tersangka melanggar Pasal 11 dan atau 12 Undang-undang Tipikor dan atau Pasal 3 dan 5 Undang-undang TPPU. Penangkapan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut Ade Sudrajat dan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Garut Heri Hasan Basri membuat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkejut. Untuk mempermudah proses penyelidikan, Bawaslu telah memberhentikan sementara (nonaktif) Ketua Panwaslu Kabupaten Garut. ‘’Bawaslu memutuskan untuk memberhentikan sementara Ketua Panwaslu Garut sambil menunggu penetapan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu),’’ kata
Ketua Bawaslu RI Abhan dalam koferensi pers di media center Gedung Bawaslu, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu kemarin. Abhan menilai dua orang penyelenggara pemilu ini telah mencederai proses demokrasi. Ia berharap aparat penegak hukum mengusut tuntas aktor di balik penyuapan ini. Ke depan, Abhan mengingatkan kasus ini bisa menjadi pembelajaran kepada penyelenggara pemilu agar tidak tergoda suap selama menyelenggarakan pilkada serentak 2018 maupun Pemilu 2019. ‘’Anggota penyelenggara pemilu selalu dikelilingi oleh banyak godaan yang menggiurkan. Namun, mereka harus mampu menahan hasratnya supaya tidak mudah tergoda dengan janji atau pemberian apa pun dari pihak yang berkaitan dengan pilkada,’’ kata Abhan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Mohammad Iqbal di Jakarta mengatakan, Polri berharap penangkapan terhadap Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Garut dan anggota KPU Kabupaten Garut atas dugaan suap bisa memberikan efek jera, sehingga ke depannya tidak ada lagi praktik politik uang dalam pilkada. ‘’Bahwa penangkapan terhadap penyelenggara pilkada di Jawa Barat itu atas perintah Kapolri untuk menekan dampak negatif pilkada langsung agar tidak ada praktik money politics yang merusak sistem demokrasi kita,’’ katanya. Menurutnya, operasi tangkap tangan yang digelar Satgas Politik Uang akan terus berlanjut. Satgas Politik Uang telah dibentuk di tingkat Mabes Polri dan di Poldapolda. ‘’Mabes dan Polda-polda sudah bentuk satgas money politics. Jadi, jangan coba-coba praktik bayar-membayar yang melibatkan peserta pilkada dan penyelenggara pilkada,’’ katanya. (kmb4/ant)
Di Tulamben Karangasem
Sembilan Orang Disambar Petir, Dua Tewas
Bali Post/ant
ERUPSI - Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik ketika erupsi, Senin (19/2) lalu. Ketika itu tinggi kolom mencapai 5.000 meter.
Sinabung Erupsi Lagi
Medan (Bali Post) – Gunung Sinabung kembali erupsi, Minggu (25/2) malam. Tinggi abu yang disemburkan setinggi 3 kilometer. Sebelumnya, Senin (19/2) Sinabung juga erupsi besar. Tinggi kolom abu yang diseburkan melebihi 3 kilometer. Hal. 19 Awan Panas
Amlapura (Bali Post) – Malang nasib sembilan warga Desa Tulamben, Karangasem, Minggu (25/2) siang kemarin. Saat berteduh di gubuk ketika hujan turun dengan lebatnya, mereka tiba-tiba disambar petir. Akibatnya dua orang langsung tewas di TKP dan tujuh lainnya kini menjalani perawatan di Puskesmas Kubu I, Karangasem. Informasi yang dikumpulkan dari aparat menyebutkan, sekitar pukul 06.00 Wita kesembilan orang tersebut berangkat ke tegalannya. Mereka bekerja di kebun untuk memanen kacang tanah. Turunnya hujan yang diselingi petir, membuat mereka harus berteduh di sebuah gubuk yang ada di tempatnya bekerja. Namun sekitar pukul 14.00 Wita petir pun menyam-
bar gubuk mereka. Akibatnya dua orang langsung meninggal di TKP. Dia adalah I Wayan Tebeng (70) dan Ni Nyoman Bawak (35). Keduanya beralamat di Banjar Dinas Beluhu Kauh Desa Tulamben. Peristiwa itu baru diketahui sekitar pukul 14.30 Wita. Ketika itu I Wayan Sujana, anak dari I Wayan Jenek, datang ke gubuk untuk mengambil pakan ternak. Dilihatnya salah satu korban I Komang Erik menangis dan Ni Ketut Sari mengatakan bahwa mereka telah disambar petir. Selanjutnya I Wayan Sujana pulang memberi tahu I Wayan Sutama serta mendatangi TKP. Ketujuh orang yang selamat dibawa ke Puskesmas Kubu I untuk mendapat perawatan. Hal. 19 Beluhu Kauh
Bali Post/ist
PETIR - Gubuk yang disambar petir. Tampak pula korban sebelum dievakuasi.
Cok Rat Turun Gunung Menangkan Mantra-Kerta di Buleleng
SIMAKRAMA - Cok Rat bersama sejumlah tokoh Buleleng, sesepuh dan tokoh PDI-P saat simakrama di Puri Singaraja.
PASANGAN calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), makin percaya diri dan optimis bisa menang dalam perhelatan Pilgub Bali 2018. Optimisme itu tambah menguat menyusul keberhasilan Mantra-Kerta membobol basis-basis suara pendukung lawannya di Buleleng dan Karangasem, Minggu (25/2) kemarin. Seharian, Minggu ini Mantra-Kerta berbagi lokasi kampanye. Cagub Rai Mantra menemui masyarakat Desa Kubu, Kecamatan Kubu dan Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem. Sementara Sudikerta yang menggebrak Buleleng berhasil
membobol basis suara lawan di ‘’Bumi Panji Sakti’’ itu. Indikator keberhasilannya, tampak jelas dengan hadirnya sejumlah sesepuh dan tokoh PDI-P yang dimotori A.A. Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat dalam simakrama dengan tokoh-tokoh senior lintas partai dan lintas agama di Puri Singaraja. Tampak hadir tokoh PDI-P yang mantan Wabup Buleleng Made Arga Pynatih, mantan anggota Fraksi PDI-P DPRD Bali Ida Komang Banjar, mantan Ketua DPC PDI-P Buleleng Dewa Nyoman Sukrawan yang bersama puluhan kader PDI-P menyatakan kebulatan tekad memilih Mantra-Kerta. Dalam simakrama yang
dipandu panglingsir Puri Singaraja A.A. Ugrasena itu hadir juga mantan Sekda Kota Denpasar I Made Westra, para tokoh dan anggota DPRD dari Golkar sejak 1971, tokoh lintas agama, parpol koalisi, tokoh independen dan masyarakat umum. Termasuk pula hadir para tokoh dari Desa Sembiran. Saat berorasi, mantan Ketua DPD PDI-P Bali Cok Rat mengajak semua pihak membangun demokrasi yang sehat. ‘’Kami mendukung dan memilih Mantra-Kerta karena kami memilih figur. Kebersamaan kita ini harus terus diperkokoh sampai Mantra-Kerta menang!’’ ujar panglingsir Puri Satria, Denpasar itu. Cok Rat mengajak
para tokoh membulatkan tekad memenangkan MantraKerta pada Pilgub Bali 2018 dengan mencoblos gambar pasangan nomor urut 2. Ajakan itu dijawab teriakan massa, ‘’Mantra-Kerta menang! Coblos nomor 2!’’ Menurut salah seorang tokoh Buleleng, Nyoman Sugawa Korry, begitu antusiasnya masyarakat Buleleng memenangkan Mantra-Kerta terutama karena lima alasan. Figur Rai Mantra adalah figur dinilai sudah teruji dan terbukti komit menjaga adat, budaya dan taksu Bali, sebagaimana gagasan cemerlang ayahandanya, Prof. IB Mantra. Hal. 19 Ujung Tombak