20 HALAMAN
NOMOR 126 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (152 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
sabtu pon, 24 desember 2016
@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Ekonomi Indonesia 2017
Ketidakpastian Global Masih Berpengaruh Jakarta (Bali Post) – Sejumlah kalangan; bankir, pelaku bisnis dan pengamat ekonomi, menyatukan suara ketika ditanya tentang prospek perekonomian Indonesia pada 2017. Mereka mengatakan bahwa perekonomian nasional pada tahun depan masih dipenuhi tantangan dan ketidakpastian. Atas kondisi itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberi tanggapan. Sri Mulyani memperkirakan kondisi ketidakpastian global masih akan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia pada 2017. ‘’Kondisi global sangat memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia saat ini, dan diperkirakan akan berlanjut pada 2017,’’ katanya, baru-baru ini. Menkeu menyebutkan APBN 2017 yang disetujui DPR akhir Oktober 2016 disusun dalam kondisi masih menghadapi lingkungan dalam dan luar negeri yang sangat menantang. Kondisi itu antara lain mulai dari keadaan
Indonesia Alami Gejala Radikalisme Global
Jakarta (Bali Post) – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa Indonesia sedang mengalami gejala radikalisme global, menyusul terungkapnya teror bom di beberapa daerah. ‘’Ini gejala global, terjadinya radikalisme. Tetapi sekali lagi saya ingin sampaikan, kalau bicara radikalisme, jangan hanya bicara bom, (bom) ada di mana, sekian korbannya. Justru kita juga harus mengkaji kenapa itu terjadi,’’ ujarnya di Kantor Wapres, Jumat (23/12) kemarin. Hal. 19 Timbulkan Kemarahan
perekonomian AS setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS maupun kebijakan ekonomi moneter negara-negara maju dan kondisi perekonomian Tiongkok. Dalam merespons kondisi dalam dan luar negeri itu, pemerintah dengan terpaksa melakukan perubahan terhadap pelaksanaan APBNP 2016 demi menjaga kredibiltas instrumen fiskal dan memperkuat fondasi ekonomi Indonesia agar tidak mudah terguncang. Hal. 19 Tantangan Global
Bali Post/ant
DISKUSI - Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat bersilaturahmi dengan para pemangku kepentingan keuangan syariah, Jumat (23/12) kemarin.
Jelang Natal, Gereja Disterilkan
Jakarta (Bali Post) – Brimob mulai mensterilisasi sejumlah gereja di seluruh Indonesia untuk menjamin keamanan perayaan Natal 2016 dalam hari pertama Operasi Lilin 2016. ‘’Telah ditunjuk siapa yang bertanggung jawab dan tindakan apa yang dilakukan. Penyisiran dilakukan secara selektif, khususnya di gerejagereja besar yang harus disterilisasi,’’ kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol. Martinus Sitompul, Jumat (23/12) kemarin. Polri juga akan berpatroli di pusat-pusat keramaian dan fasilitas umum untuk memantau situasi keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. ‘’Penga-
manan tidak hanya difokuskan di tempat ibadah, tetapi juga di pusat keramaian, pusat perbelanjaan dan tempat wisata,’’ kata Martinus. Menurutnya, hingga saat ini, situasi keamanan di Indonesia secara keseluruhan aman dan terkendali. Sementara itu polisi juga menggelar Operasi Lilin 2016 yang akan berlangsung hingga 1 Januari 2017 dengan melibatkan 150 ribu personel pasukan gabungan TNI-Polri. ‘’Total pasukan kurang lebih 150 ribu orang yang terdiri dari tim gabungan Polri, TNI dan sejumlah instansi terkait,’’ kata Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian. Hal. 19 Konflik Keagamaan
KPK Punya Bukti Kuat
Kasus Suap Bakamla
Dirut MTI Ditahan
Tidak Terbit
Jakarta (Bali Post) – KPK menahan Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia (MTI) Fahmi Darmawansyah setelah diperiksa dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan suap terkait pengadaan alat monitoring satelit di Badan Keamanan Laut (Bakamla). ‘’Saya ini datang atas inisiatif sendiri, saya belum dapat surat dari KPK. Saya mau klarifikasi ternyata surat kita cek di kantor dan di rumah tidak masuk. Karena niat baik saya, maka saya datang ke sini tapi kondisinya seperti ini,’’ kata Fahmi usai diperiksa selama sekitar 7 jam di gedung KPK Jakarta, Jumat (23/12) kemarin. Fahmi yang keluar dengan mengenakan rompi tahanan KPK warna oranye itu ditahan di Rumah Tahanan kelas I Jakarta Timur cabang gedung KPK yang berlokasi di basement gedung KPK. Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Deputi Bidang Informasi, Hukum dan Kerja Sama Bakamla Eko Susilo Hadi. Fahmi diketahui berada di luar negeri sejak 12 Desember 2016, dua hari sebelum Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada 14 Desember 2016. ‘’Saya harusnya kembali ke Jakarta 29 Desember, tetapi karena ada berita ini saya pulang. Harusnya saya ke sini besok. Jadi yang jelas saya bukan buron, saya sudah ada niat baik untuk klarifikasi tapi insya Allah, Allah akan memberikan ujian terbaik untuk saya. Kita lihat skenario Allah seperti apa,’’ tambah Fahmi sembari membantah kalau ia telah menyuap Eko Susilo Hadi untuk memenangkan proyek. (ant)
Berkaitan dengan hari raya Natal yang juga merupakan hari libur nasional, Bali Post pada Minggu (25/12) besok tidak terbit. Bali Post kembali terbit seperti biasa mulai Senin, 26 Desember 2016. Untuk itu kepada pelanggan dan relasi iklan mohon maklum. Penerbit
TAHAN - Direktur Utama PT MTI Fahmi Darmawansyah mengenakan rompi tahanan saat meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/12) kemarin. Suami aktris Inneke Koesherawati yang juga Bendahara Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020 ini ditahan KPK sebagai tersangka kasus Bakamla.
Bali Post/ant
CABUT LAPORAN - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M Iriawan (kanan) mendampingi anggota Kepolisian Direktoral Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Inspektur (Aiptu) Sutisna (kiri) dan pegawai Mahkamah Agung Dora Natalia Singarimbun. Kapolda memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pencabutan laporan kasus dugaan penyerangan terhadap personel kepolisian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (23/12) kemarin. Aiptu Sutisna mencabut laporan di Polres Jakarta Timur atas dugaan penyerangan yang dilakukan Dora Natalia Singarimbun, beberapa waktu lalu.
LAPORAN SENIN Dari tahun ke tahun, Bali makin kehilangan ciri khasnya. Salah satu yang paling mencolok adalah bangunan di perkotaan. Makin sedikit yang mengusung arsitektur Bali. Kalaupun ada, hanya sebatas aksesoris agar tak dianggap melanggar aturan terkait arsitektur bangunan di Bali yang diatur dalam Perda No. 5 Tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung. Padahal menjaga bangunan stil Bali berarti menjaga juga roh pariwisata Bali yang berlandaskan budaya dan Tri Hita Karana.
Ketimpangan Ekonomi Masih Hantui Bali Kondisi perekonomian nasional masih belum menunjukkan performa yang baik, lantaran kondisi Eropa dan USA belum normal, demikian pula Tiongkok. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah demi membangkitkan kembali kondisi ekonomi yang tergerus kondisi global. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, ekonomi Bali di triwulan III 2016 tumbuh 6,17 persen, lebih lambat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,30 persen. Jika diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 50,18 triliun dan berdasarkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp 34,92 triliun. GURU Besar Undiknas University Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M. mengatakan banyak upaya yang telah dilakukan untuk memperbaiki kondisi perekonomian dalam negeri agar kembali bergairah. Namun, pengaruh perekonomian global masih mengganggu upaya mewujudkan stabilitas perekonomian nasional.
‘’Perekonomian Indonesia masih dibayang-bayangi perekonomian dunia, karena kita belum bisa mandiri secara penuh. Jika dunia mengalami pelambatan, kita kena imbas pula,’’ ujar Prof. Raka Suardana, Jumat (23/12) kemarin. Hal. 19 Ketiga Negara
Tito Karnavian
Jakarta (Bali Post) – KPK mengantongi bukti yang kuat dugaan pemberian suap yang dilakukan oleh Fahmi Darmawansyah (FD) dalam kasus Bakamla. ‘’KPK mengantongi dan punya bukti-bukti yang kuat untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka. Tetapi tidak bisa disampaikan secara rinci rekaman pembicaraan apa, jika memang ada pembicaraan, dan dokumen terkait tapi bukti yang dimiliki KPK terbatas 5 alat bukti yang diakui KUHAP dan minimal punya 2 alat bukti untuk meningkatkan ke penyidikan,’’ kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Jumat (23/12) kemarin. Kata dia, FD terkait dengan PT ME (Merial Esa), tetapi mengenai kaitan perusahaan dan aliran dana akan diungkap dalam proses berikutnya. Apakah Fahmi merupakan inisiator pemberi suap atau merupakan perantara masih akan ditentukan dalam proses penyidikan. Febri juga belum merinci apa kaitan PT Meria Esa (ME) dan PT Melati Technofo Indonesia (MTI) yang merupakan pemenang tender monitoring satelit. ‘’Belum bisa disampaikan relasi PT MTI dan para tersangka, tetapi seperti yang disampaikan sebelumnya informasi yang didapatkan adalah FD sebagai bagian PT ME sehingga dilakukan penahanan,’’ ungkap Febri. PT Merial Esa pada 2007 pernah mengimpor 35 unit pick-up dari Thailand senilai Rp 9,9 miliar selaku perwakilan Rahal International Pte. Ltd. dari Singapura. Namun dalam dokumen impor tercantum ambulans Isuzu OZ 4x4, sedangkan barang yang diterima ternyata mobil bak terbuka jenis SUV 4x4 Isuzu D-Max. Hal. 19 Sempat Ditahan
Bali Post/ant
Optimisme di Ujung Kejenuhan IMBAS dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk Bali, pada 2016 turut memengaruhi bisnis properti. Lesunya sektor ini tercermin pada kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) yang tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Bali Nusa Tenggara mencatat, NPL pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencapai 5,75 persen pada triwulan III 2016 naik dibandingkan triwulan III 2015 yang hanya 3,03 persen. Peningkatan kredit bermasalah ini mulai terlihat pada triwulan I 2016. Namun, pertumbuhan properti di tahun 2017 dinilai akan membaik, membawa angin segar pada pengusaha properti di tengah perlambatan. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Causa Iman Karana mengatakan mulai awal tahun 2017, penjualan properti jenis rumah tapak sekunder atau rumah bekas akan semakin meningkat. ‘’Dari survei yang kami lakukan, rumah sekunder lebih laku. Kenapa rumah sekunder menarik karena ada peningkatan harga, kalau primer mungkin harganya sudah tinggi,’’ jelasnya. Kondisi tersebut, katanya, harus diantisipasi dengan prediksi peningkatan tersebut dengan ketersediaan atau supply untuk masyarakat yang akan membeli properti. Hal. 19 Uang Muka