Edisi 21 Desember 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 123 TAHUN KE 69

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (152 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

Rabu kliwon, 21 desember 2016

@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Warga Ubud Geger

Tas Berisi Bahan Peledak Diletakkan Dekat Pertamini

Gianyar (Bali Post) Warga digegerkan temuan tas berisi kertas tertulis ‘’BOM’’ di warung milik Ketut Suela (47) di Banjar Lungsiakan, Desa Kedewatan, Ubud, Selasa (20/12) kemarin. Bahkan tas itu diletakkan dalam jarak dua meteran dengan kios Pertamini. Adapun barang yang ada dalam tas itu di antaranya rangkaian mercon ukuran 7 cm sebanyak 4 buah yang di dalamnya berisi mesiu, timer dalam bentuk kalkulator, charger dengan rangkaian kabel, tiga buah paku, satu kaleng minuman dan lakban. Tas misterius tersebut pertama kali ditemukan Ketut Suela, Selasa pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Ia pun sontak terkejut melihat tas berisi tulisan ‘’BOM’’ tepat di depan warung

makan miliknya ini. ‘’Saya buka warung jam 04.30 pagi, tapi saya baru lihat tas itu setelah saya selesai beres-beres di warung,’’ ucap Ketut Suela. Beberapa menit kemudian, puluhan polisi

dikomando Kapolsek Ubud AKP Nyoman Wirajaya mendatangi lokasi tersebut, memagari TKP dengan police line. Hal. 19 Dua Kali

Bali Post/nik

GEGER - Tas hitam yang menggegerkan warga Ubud, Selasa (20/12) kemarin.

Tas Milik Warga Belanda

Bali Post/nik

RAKITAN BOM - Kapolsek Ubud AKP Nyoman Wirajaya saat menunjukkan rakitan bom yang ditemukan dari dalam tas milik wisatawan Belanda.

TAS berisi rakitan bom, ternyata milik wisatawan asal Belanda, Mark Aart. Ia pun sudah menjalani pemeriksaan di Mapolsek Ubud, Selasa (20/12) siang sekitar pikul 11.00 Wita. Kepada polisi, Mark Aart mengaku kehilangan tas tersebut pada Senin malam saat sedang makan di salah satu restoran di Jalan Rama, Ubud. Kapolsek Ubud AKP I Nyoman Wirajaya mengatakan, Mark Aart melaporkan kehilangan tas tersebut pada Selasa pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Ia menduga ada keterkaitan dengan laporan tas hilang tersebut. ‘’Setelah kami cocokkan ternyata benar, itu tas milik Mark Aart,’’ ucapnya. Dari hasil pemeriksaan di Mapolsek Ubud, Mark Aart mengaku tidak tahu- menahu terkait isi rakitan bom di dalam tas berwarna abu-abu tersebut. Ia hanya menuturkan kehilangan tas pada Senin malam, dan dilaporkan ke Mapolsek Ubud pada Selasa pagi. Polisi pun telah berkoordinasi dengan pemilik restoran tempat Mark Aart makam malam. Hal. 19 Unsur Kesengajaan

TAS - Tim Gegana dari Polda Bali saat melakukan pengamanan tas misterius, di Desa Kedewatan, Ubud, Selasa (20/12) pagi. Bali Post/nik

Kasus Bintang Pamungkas

Ahmad Dhani dan Buni Yani Bersaksi

Jakarta (Bali Post) – Musisi Ahmad Dhani dan Buni Yani memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya guna menjadi saksi untuk tersangka Sri Bintang Pamungkas terkait dugaan percobaan makar. Hal. 19 Jadi Tersangka

Bali Post/ant

DIKAWAL - Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjalan seusai menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di PN Jakarta Utara, Jakarta, Selasa (20/12) kemarin. Ahok dikawal polisi bersenjata lengkap ketika datang dan meninggalkan pengadilan. Sementara di luar gadung pengadilan, massa melakukan aksi menuntut agar Ahok ditahan.

LAPORAN BESOK Buleleng diidentikkan dengan ‘’kabupaten buah’’. Namun petaninya tak banyak memetik ‘’buah’’ keuntungan. Terutama ketika musim panen raya tiba, harga buah menjadi murah. Petani pun tak berdaya. Solusinya, sudah saatnya Pemkab Buleleng memikirkan pengolahan pascapanen. Caranya membentuk sentra industri kecil di pusat-pusat produksi buah. Ini tantangan pemimpin Buleleng pasca-Pilkada 15 Februari mendatang.

MUI Tegaskan Ormas Tak Boleh ’’Sweeping’’

Tito Minta Tangkap Semua Pelaku Jakarta (Bali Post) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak memberikan toleransi kepada organisasi kemasyarakatan (ormas) yang melakukan sweeping atau pembersihan paksa atribut keagamaan non-Islam. Demikian pula Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menegaskan ormas bukan penegak hukum sehingga tidak seharusnya melakukan sweeping. Ketua Umum MUI Maruf Amin dalam konferensi pers di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (20/12) kemarin, mengatakan sejak dahulu, sekarang, kapan pun, MUI tidak akan memberikan toleransi kepada masyarakat dan ormas untuk melakukan eksekusi dan sweeping. Penegasan Maruf Amin itu terutama menyoroti langkah sweeping oleh ormas yang beralasan mengawal Fatwa MUI Nomor 56 Tahun 2016 tentang Hukum Menggunakan Atribut Keagamaan Non-Muslim yang diterbitkan pada 14 Desember 2016. Fatwa MUI 56/2016 memutuskan bahwa menggunakan atribut keagamaan non-muslim adalah haram dan tindakan mengajak atau memerintahkan penggunaan atribut keagamaan non-muslim juga adalah haram. ‘’Ormas mestinya hanya melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat terkait fatwa tersebut,’’ ucapnya. Maruf juga meminta pemerintah dan instrumen resminya melindungi masyarakat dan mencegah terjadinya pemaksaan untuk pemakaian atribut keagamaan non-

muslim kepada pemeluk Islam. Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Tito Karnavian juga menegaskan ormas bukan penegak hukum sehingga tidak seharusnya melakukan sweeping. ‘’Ormas tidak boleh melakukan langkah upaya paksa dengan alasan penegakan fatwa. Mengawal fatwa untuk sosialisasi dan berkoordinasi dengan pemerintah boleh. Akan tetapi, kalau melakukan langkah sendiri tidak boleh,’’ katanya. Tito mengatakan, jika pelaku sweeping tidak bersedia dibubarkan, maka aparat kepolisian dapat mengenakan Pasal 218 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Dia menegaskan aparat kepolisian jangan ragu menindak sekelompok orang yang melakukan sweeping atau melakukan sosialisasi sweeping. Jika setelah dibubarkan pelaku sweeping melawan, maka mereka dapat ditangkap sesuai aturan hukum. ‘’Kalau ada petugas (kepolisian) yang terluka ancamannya tujuh tahun, pelaku bisa ditahan. Jangan ragu-ragu,’’ ucap Tito. Hal. 19 Perusakan Restoran FATWA MUI - Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian bersama Ketua MUI Pusat Ma’ruf Amin ketika memberi keterangan terkait fatwa MUI tentang penggunaan atribut keagamaan nonmuslim di kediaman dinas Kapolri, di Jakarta, Selasa (20/12) kemarin. Bali Post/ant

Entaskan Kemiskinan

Bangli Mesti Lebih Serius Tingginya angka kemiskinan menjadi salah satu persoalan utama Kabupaten Bangli. Meski potensinya cukup besar, namun sektor pertanian, pariwisata hingga keanekaragaman hayati belum mampu digarap maksimal. Program pemerintah masih terkesan mengedepankan pembangunan fisik yang monumental ketimbang mengarah pada pemberdayaan masyarakat untuk menjamin distribusi pembangunan berlangsung dari hulu ke hilir. Guna mengangkat perekonomian masyarakat, ke depannya pola pembangunan harus diubah. Bangli mesti punya grand design pembangunan yang menjamin terwujudnya sinergitas antarsektor dan komponen masyarakat.

BERDASARKAN data BPS, angka kemiskinan di Bangli cenderung fluktuatif. Bahkan, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Selasa (13/12) lalu, mengakui angka kemiskinan meningkat 0,92 persen selama kurun waktu tahun 2011 hingga 2015. Hal tersebut mengindikasikan program pemerintah belum menyentuh substansi persoalan yang dihadapi masyarakat. Anggota DPRD Provinsi Bali dapil Bangli I Wayan Gunawan mengatakan dalam mengukur tingkat keberhasilan pembangunan, angka kemiskinan menjadi salah satu indikator. Jika angka kemiskinan meningkat, maka program yang digelontorkan pemerintah dapat diindikasikan telah gagal. Sulitnya upaya pengentasan kemiskinan tak terlepas dari grand design pembangunan yang dirancang Pemkab Bangli belum jelas dan masih parsial. Dalam artian, belum menyentuh seluruh potensi daerah dan kebutuhan masyarakat. Hal. 19 Harus Cermat

Perkuat Sektor Pendidikan

BERBAGAI program telah digulirkan pemerintah untuk pengentasan kemiskinan. Namun faktanya angka kemiskinan justru meningkat. Guru Besar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Prof. Wayan Lasmawan menilai masih adanya masyarakat yang terbelenggu kemiskinan bukan berarti karena program pemerintah gagal. Persoalan itu lebih karena ada hidden factors atau faktor tersembunyi yang harus diurai lebih bijak. Lasmawan menjelaskan, kemiskinan yang selama ini terjadi di masyarakat dapat dikategorikan menjadi tiga jenis yakni kemiskinan faktual, kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Kemiskinan kultural yang paling sulit dientaskan karena dipicu kultur atau kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang telah demikian lama dianutnya, sehingga mereka merasa nyaman berada pada zona kemiskinan, baik secara pemikiran, sikap maupun perilaku. Meski ada banyak indikator kemiskinan menurut BPS, namun pada dasarnya strategi pengentasan kemiskinan di pedesaan khususnya di Kabupaten Bangli bisa dilakukan dengan mengoptimalkan tiga bidang sebagai major driven yakni penguatan akses dan layanan kesehatan, penguatan akses dan layanan pendidikan dan penguatan akses dan bantuan modalitas ekonomi. Hal. 19 Penguatan Layanan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.