Edisi Jumat 20 Juli 2018 | balipost.com

Page 1

16 HALAMAN

NOMOR 315 TAHUN KE 70

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

jumat umanis, 20 juli 2018

@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Tak Masuk Dalam Daftar Bacaleg PDI-P

Bali Post

SEJAK 1948

Bangga pada Budaya Bali BUDAYA Bali terkenal ke seantero dunia. Itu tak terbantahkan. Dalam konteks itu peran krama Bali (pengusung budaya) sangatlah besar. Magnet budaya Bali yang besar itu telah dijadikan ikon pariwisata Bali yang berbasis budaya. Wisatawan mancanegara dan domestik berdatangan, tertarik keunikan budaya dan adat istiadat krama Bali. Ini membuat pariwisata maju, perekonomian menggeliat, devisa bertambah. Pertanyaannya, sudahkah pengusung budaya Bali mendapatkan perhatian sepadan dari apa yang telah dilakukan selama ini? Pertanyaan ini penting dijawab sejujurnya. Jika belum, perhatian itu perlu ditingkatkan. Kita tak ingin lagi mendengar cerita bahwa seniman Bali pentas di hotel naik truk, bayarannya pun rendah. Sementara pelaku seni lainnya dihargai lebih, dengan fasilitas yang bagus. Ke depan pengusung budaya Bali mesti diberikan apresiasi yang tinggi daripada stakeholders karena perannya yang vital dalam melestarikan budaya. Hasil dari aktivitas pariwisata mesti dikembalikan sewajarnya untuk memperkuat taksu budaya Bali. Desa pakraman sebagai wadah berkesenian, sudah sepatutnya juga dikucuri anggaran maksimal untuk melestarikan seni budaya dan adat istiadat. Sanggar-sanggar seni dan lembaga pendidikan seni juga harus mendapat perhatian lebih karena telah mencetak insan-insan seni. Demikian juga seniman, terlebih yang telah banyak berkontribusi dalam memajukan dan mengembangkan seni budaya. Mereka harus mendapat perhatian. Bisa berupa bantuan dana. Sumbernya bisa diplot dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR). Penghargaan Wija Kusuma dan penghargaan Pengabdi Seni yang diberikan pemerintah dalam rangka Pesta Kesenian Bali (PKB), itu sudah bagus. Sebab, para seniman telah berdedikasi tinggi, memajukan dan mengembangkan seni budaya Bali. Selain diberikan penghargaan pada momen tertentu, masa tua mereka juga mesti diperhatikan, mengingat peran yang diemban begitu mulia. Hal. 15 Jati Diri

Sejumlah Pengurus PAC dan DPC Klungkung Mundur KISRUH di tubuh PDI Perjuangan Klungkung tak hanya berhenti pada pengunduran diri pengurus PAC dan sembilan ranting di Kecamatan Banjarangkan, namun kepengurusan di DPC juga turut bergejolak. Ada yang sudah mengundurkan diri, termasuk sebagai kader. Penyebabnya pun sama, karena ketidakpuasan dalam proses pencalegan. Pengunduran diri dilakukan Wakil Ketua Bidang Buruh, Tani dan Nelayan, I Nengah Soma. Ditemui Kamis (19/7) kemarin, Soma mengatakan hal tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap proses pencalegan yang diikutinya. Namanya justru tidak mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat. Malahan, orang-orang baru yang belum berbuat untuk partai bisa lolos. ‘’Saya mengundurkan diri sebagai pengurus DPC PDI-P dan sekaligus mengundurkan diri sebagai kader. Alasan prinsip dan mendasar. Sebagai bentuk kekecewaan, saya yang jadi pengurus DPC, sama sekali tidak ada rasa penghor-

matan dalam proses rektrutmen pencalegan di Kabupaten Klungkung,’’ tegasnya. Sikapnya itu sudah disampaikan secara tertulis ke DPC, termasuk tembusan ke DPD, DPP maupun PAC untuk diketahui secara transparan dan terbuka. Kartu tanda anggotanya juga telah dikembalikan. ‘’Saya selaku kader dari dulu terbuka dan tidak ada permainan. Saya masuk baikbaik, keluar juga baik-baik,’’ ungkapnya. Ketidakpuasan juga dirasakan Wakil Ketua Bidang Politik dan Komunikasi I Komang Karnawan. Hal. 15 Beda Sekali

Anak Agung Gede Anom

AKSI pengunduran diri kader karena tak masuk daftar caleg seperti dianggap hal biasa. Sebab, partai memiliki kriteria kader atau nonkader yang bisa masuk daftar. Intinya, mereka dianggap punya kemampuan untuk mendulang suara. PDI Perjuangan, misalnya. Partai moncong putih itu memiliki beberapa kriteria untuk menentukan siapa saja yang berhak diajukan sebagai calon legislatif. Baik di DPRRI, DPRD provinsi maupun kabupaten/kota. Itu sebabnya,

caleg yang diajukan tidak saja kader yang memiliki jabatan struktural di partai, bisa pula wajah baru yang bahkan sebelumnya bukanlah kader banteng. ‘’Ada yang di struktur dan incumbent tidak dicalonkan kembali, itu sudah ada penilaiannya di partai. Partai punya penilaian tersendiri dari suatu proses yang panjang,’’ ujar Ketua Fraksi PDI-P di DPRD Bali I Kadek Diana, Kamis (19/7) kemarin. Menurut Diana, penilaian yang dilakukan bukanlah

penilaian kemarin sore. Melainkan sudah dilakukan selama yang bersangkutan menjabat di struktur partai atau menjadi anggota dewan. Tentu mereka sudah melewati berbagai proses politik seperti Pilpres 2014, Pileg 2014, Pilgub Bali, serta pilkada di kabupaten/kota. Kalau mereka meraih prestasi agak kurang, sangat kurang atau biasa-biasa saja di dapilnya, maka partai mempertimbangkan mereka untuk tidak maju pada Pileg 2019. ‘’Kepentingan partai yang

I Nengah Soma

I Komang Karnawan

Diutamakan yang Mampu Dulang Suara utama adalah mendongkrak perolehan suara partai dari pemilu sebelumnya. Itulah kajian strategis partai sebagai tolok ukur pemasangan caleg,’’ jelas politisi asal Gianyar ini. Untuk wajah baru, kata Diana, juga dipilih yang diperkirakan mampu mendongkrak popularitas dan perolehan suara partai. Seperti di tingkat nasional, ada artis yang digaet sebagai ‘’wajah baru’’. Ada pula akademisi, budayawan, agamawan, dan tokoh adat termasuk di Bali. Ada caleg yang direkrut dari kalangan

wartawan, birokrat atau eks kader partai lain. Diana tak menampik ada kader yang memilih mundur ketika tidak didaftarkan sebagai bakal caleg dari PDI-P, yakni Ketua PAC PDI-P di Klungkung. Menurutnya, persoalan ini harus dicermati secara jernih dan bijaksana. Jangankan ketua PAC, di tingkat DPRD Bali saja bahkan ada incumbent yang tidak dicalonkan lagi. ‘’Jadi, selaku kader harus siap karena kita kan berserah kepada partai,’’ tandasnya.(kmb32)

SBY Kelelahan

Bali Post/ant

JENGUK SBY - Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla menjenguk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta, Kamis (19/7) kemarin.

Survei LIPI

Soal Suap PLTU

Jakarta (Bali Post) – Survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan sebanyak 12,7 persen masyarakat menginginkan Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden Joko Widodo dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. ‘’Pertanyaan terbuka terkait dengan cawapres, sebanyak 12,7 persen responden menginginkan cawapres Jokowi adalah Prabowo,’’ kata peneliti LIPI Wawan Ichwanuddin dalam pemaparan survei bertajuk ‘’Partisipasi Politik, Kepemimpinan Nasional, dan Masa Depan Demokrasi’’ di

Jakarta (Bali Post) – KPK memeriksa Menteri Sosial Idrus Marham sebagai saksi dalam penyidikan dugaan tindak pidana korupsi suap kesepakatan kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1, Kamis (19/7) kemarin. ‘’Hari ini sebenarnya saya juga ada undangan di DPR, ya… bersama beberapa menteri di Komisi IX. Akan tetapi, karena saya juga dapat undangan dari KPK, saya harus hormati dan saya harus penuhi undangan pada hari ini karena saya anggap penting. Oleh karena itu, saya hadir di sini,’’ kata Idrus saat tiba di Gedung KPK RI, Jakarta.

Prabowo Cocok Dampingi Jokowi Jakarta, Kamis (19/7) kemarin. Nama-nama lain yang dinilai layak mendampingi Jokowi adalah Anies Baswedan dengan persentase 11 persen, Gatot Nurmantyo 10,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 8,1 persen, dan Jusuf Kalla 7,2 persen. Sementara itu, tokohtokoh yang dinilai dekat dengan kalangan santri, seperti Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD hanya memperoleh 4,7 persen dan 3,3 persen. Untuk cawapres Prabowo Subianto, nama teratas adalah Anies Baswedan dengan persentase 23,1 persen, Gatot

Nurmantyo (20 persen), AHY (15,7 persen), TGB Zainul Majdi (5,9 persen), dan Wiranto (3,8 persen). ‘’Nama Jokowi pun muncul sebagai pilihan cawapres Prabowo. Namun, angkanya hanya 2,5 persen,’’ ujarnya. Ia juga memaparkan tingkat keterpilihan Jokowi di perdesaan unggul dibandingkan Prabowo, yaitu sebesar 60 persen, sementara Prabowo 24,7 persen. Di kalangan masyarakat perkotaan, Jokowi juga lebih unggul dengan 52,2 persen, sedangkan Prabowo 33,3 persen. (ant)

Jakarta (Bali Post) – Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie mengatakan Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menderita sakit infeksi ginjal. ‘’Sakit di ginjal katanya. Infeksi di ginjal. Karena kecapekan barang kali,’’ ujar Aburizal seusai menjenguk SBY di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta, Kamis (19/7) siang. Aburizal mengatakan, SBY belum sembuh sepenuhnya tetapi wajahnya cerah. Ia berharap SBY cepat sembuh dan bisa segera keluar dari rumah sakit. ‘’Beliau belum sembuh, tapi SGOT (serum glutamic pyvuric transaminase) dan SGPT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) sudah menurun. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini bisa keluarlah gitu. Tapi alhamdulillah wajahnya cerah,’’ kata Aburizal. Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan doa untuk kesembuhan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sedang dirawat di RSPAD Gatot Subroto. ‘’Ya tadi saya dengan Pak JK, dengan ibu, menjenguk Pak SBY, dan beliau kita lihat juga sudah membaik, lebih sehat dan kita berdoa bersama agar Pak SBY cepat diberikan kesembuhan,’’ kata Presiden, Kamis kemarin. Presiden bersama Ibu

Negara Iriana Jokowi telah menjenguk SBY bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla sekitar pukul 10.00 WIB. Menurut keterangan Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Presiden Jokowi dan Wapres JK disambut langsung oleh staf pribadi SBY, Ossy Darmawan. Presiden kemudian menuju ruangan perawatan SBY yang berada di lantai tiga bangsal kepresidenan. Di lantai itu, Presiden disambut oleh Kepala RSPAD Gatot Subroto dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad. Selama sekitar 15 menit Presiden berada di dalam ruangan tempat SBY dirawat. Presiden Jokowi menjelaskan selama di ruang perawatan, dirinya bersama SBY membahas tentang masalah kesehatan. ‘’Ya… ngobrol penyakit beliau. Tadi beliau menyampaikan katanya kecapekan,’’ kata Presiden. Mantan presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu dirawat di RSPAD sejak 17 Juli 2018. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan sebelumnya menjelaskan SBY kelelahan setelah berkunjung dari Pacitan dan Yogyakarta. SBY dirawat di RSPAD sejak Selasa (17/7), karena kelelahan setelah melakukan kunjungan ke Pacitan dan Yogyakarta. (ant)

Idrus Marham Bersaksi untuk Eni Maulani Idrus mengaku diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI dari Fraksi Golkar Eni Maulani Saragih dan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johannes Budisutrisno Kotjo. ‘’Nanti materinya apa? Saya belum bisa menyampaikan kepada teman-teman semua. Saya percaya KPK itu tidak melakukan di luar aturan jadi pasti aturannya biasanya tiga hari sebelumnya sudah diterima,’’ kata Idrus. Namun, Idrus tidak menjelaskan mengenai apa yang ia ketahui mengenai kasus tersebut. ‘’Nanti ya, saya kira sudah, ya, sudah ditunggu,’’ ungkap Idrus.(ant)

Bali Post/ade

DIPERIKSA - Mensos Idrus Marham usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/7) kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Jumat 20 Juli 2018 | balipost.com by e-Paper KMB - Issuu