20 HALAMAN
NOMOR 86 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost
rabu wage, 15 november 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Mencari Gubuk Tempat Sembunyi Mang Jangol
Bali Post/rtr
NGOBROL - Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith mengobrol pada KTT ASEAN-Cina, Senin (13/11).
Jokowi Minta Korut Patuhi Resolusi PBB
Manila – Presiden RI Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Plus Three yang salah satunya membahas isu Semenanjung Korea, meminta Korea Utara (Korut) untuk mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk kegiatan denuklirisasi. KTT ke20 ASEAN Plus Three (APT) dilaksanakan di Philippine International Convention Center (PICC) Manila, Selasa (14/11) kemarin. Menurut Presiden Jokowi, ASEAN Plus Three adalah bentuk kerja sama di kawasan yang sangat penting dan strategis, baik dari segi politik maupun dari segi ekonomi. ASEAN Plus Three (ASEAN+3) terdiri atas 10 negara anggota ASEAN ditambah Jepang, Cina dan Korea Selatan. Acara KTT ke-20 ASEAN Plus Three berlangsung di sela penyelenggaraan KTT ASEAN ke-31 dan dihadiri oleh kepala negara/pemerintahan negara-negara anggota ASEAN serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Perdana Menteri Cina Li Keqiang. Presiden Jokowi mengatakan bahwa stabilitas dan kesejahteraan rakyat di kawasan akan sangat tergantung pada cara mengelola ASEAN Plus Three dan hubungan di antara 13 negara. Hal. 19 Uji Coba
Lalui Pematang Sawah Sepanjang 500 Meter Gubuk semipermanen tempat persembunyian Mang Jangol, Selasa (14/11) kemarin banyak dikunjungi warga. Di lokasi itu juga tampak aparat berjaga-jaga. Tempatnya agak terpecil. Jaraknya sekitar 500 meter dari jalan raya. Untuk mencapai lokasi itu harus jalan kaki. Itu pun dengan menyusuri pematang sawah yang becek.
Ada tiga bangunan di lokasi tersebut. Ada bangunan gubuk semipermanen di tengah-tengah sebagai bangunan inti. Di samping kanan-kirinya ada kandang sapi dan kandang babi. Lokasinya di Banjar Melinggih (bukan Banjar Sema seperti berita sebelumnya). Jaraknya sekitar 2 km dari rumah Komang Kariawan, sepupu Mang Jangol. Dari Jalan Raya Payangan, lokasi ini hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati gang kecil di sebelah utara Yayasan Melati Banjar Melingih. Setelah itu dilanjutkan menyusuri pematang
Bandung (Bali Post) – Majelis hakim Pengadilan Negeri Bandung menjatuhkan pidana penjara selama satu tahun enam bulan (1,5 tahun) terhadap terdakwa kasus dugaan pelanggaran UU ITE Buni Yani dalam pembacaan putusan di Gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung. ‘’Mengadili, menyatakan terdakwa Buni Yani terbukti melakukan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi, melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatu informasi elektronik dan atau dokumen elektronik milik orang lain atau milik publik. Hal. 19 Majelis Hakim
Buni Yani
Bali Post/ant
Bali Post/nik
BANJAR MELINGGIH - Rumah ibu kandung Mang Jangol di Banjar Melinggih, Payangan, Gianyar. Pada Kuningan lalu, Mang Jangol sempat mampir di rumah ini.
Sembahyang Diamankan, Pembantu Kuningan Pelarian Mang Jangol
Divonis 1,5 Tahun
Buni Yani Banding
sawah sepanjang 500 meter. Setiba di lokasi, suasananya semakin sepi. Hanya ada satu gubuk semipermanen. Dinding gubuk terbuat dari gedek. Di sebelah timurnya ada kandang dengan dua ekor sapi. Di sebelah barat terdapat kandang dengan seekor ternak babi. Di antara dua kandang itu, terdapat satu gubuk yang difungsikan sebagai gudang. Di dalam gudang dengan dinding gedek itu terdapat satu buah tempat tidur terbuat dari bambu. Di atasnya digelar kampil sebagai alas tidur. Hal. 19 Satu Bantal
Bali Post/nik
KANDANG SAPI - Gudang yang satu atap dengan kandang sapi, tempat Mang Jangol ditangkap.
Gianyar (Bali Post) Sebelum ditangkap pada Senin (13/11) malam, Jro Gede Komang Swastika alias Mang Jangol ternyata sudah berkunjung ke rumah ibunya di Banjar Melinggih (bukan Banjar Sema seperti berita sebelumnya). Ia berkunjung Sabtu (11/11) saat hari raya Kuningan. ‘’Dia memang sempat pulang sendiri saat Kuningan,’’ ucap Komang Kariawan, sepupu Mang Jangol, Selasa (14/11) kemarin. Kata Kariawan, Mang Jangol yang menjadi DPO sejak Sabtu (4/11) itu, datang ke rumah tersebut mengenakan pakain adat. Bahkan, dia sembahyang ke sanggah di areal rumah tersebut. Hal. 19 Basa-basi
Denpasar (Bali Post) Polda Bali enggan membuka secara gamblang proses penangkapan bandar narkoba Komang Swastika alias Mang Jangol di Payangan, Gianyar, Senin
(13/11) lalu. Saat ini Mang Jangol dalam proses pemeriksaan intensif di Mako Brimob, Tohpati. Hal. 19 Membantu Pelarian
Kapolsek Payangan AKP I Gede Endrawan
Bali Post/nik
Diskusi ’’Mengawal Perekonomian Bali dan Pariwisata’’ 1
Daya Dukung Bali Jangan Diabaikan Pariwisata selama ini telah menjadi kehidupan Bali. Dengan kata lain, pariwisata diyakini sebagai salah satu sektor yang bisa mengantarkan masyarakat Bali ke kehidupan yang lebih baik. Tanpa disadari, kemajuan pariwisata saat ini sejatinya merupakan given atau warisan dari para leluhur. Oleh karena itu, perlu ada suatu kebijakan untuk menjaga keberlangsungannya. Demikian terungkap dalam diskusi ‘’Mengawal Perekonomian Bali dan Pariwisata’’ kerja sama Bali Post dan Kadin Bali di Warung 63, Jl. Veteran Denpasar, Selasa (14/11) kemarin. Diskusi menghadirkan narasumber Ketua BKS LPD Bali I Nyoman Cendikiawan, Wakil Ketua Umum I DPP IHGMA I Made Ramia Adnyana, Praktisi Tata Ruang Putu Rumawan Salain, Praktisi Ekonomi Viraguna Bagoes Oka, dan Ketua Kadin Bali A.A. Ngurah Alit Wiraputra. ‘’Dengan suksesnya pariwisata, itu multiplier effect-nya sangat besar sekali. Kita berbicara salah satu penopang pariwisata itu sendiri adalah sektor akomodasi. Di Bali, sektor akomodasi tumbuh begitu pesat, 130 ribu room inventory di seluruh Bali,’’ kata I Made Ramia Adnyana. Menurut Ramia, keseluruhan room inventory itu merupakan 65 persen dari 200 ribu room inventory yang ada di seluruh Indonesia. Artinya, kontribusi Bali sangat besar dari segi akomodasi tersebut. Dari 130 ribu kamar, 97 ribu di antaranya ada di Kabupaten Badung. ‘’Ke depan pemerintah harus mengontrol inventory investasi di
bidang akomodasi di Badung Selatan, sehingga pemerataan pembangunan pariwisata itu terasa ke seluruh masyarakat di seluruh pelosok Bali,’’ imbuhnya. Di sisi lain, lanjut Ramia, pemerintah melalui BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) harus menganalisis pasar mana yang wisatawannya potensial untuk Bali. Sebagai contoh, pemerintah bisa memfokuskan promosi ke Jepang. Salah satunya dengan melakukan lobi agar Japan Airlines bisa kembali melakukan penerbangan langsung dari Jepang ke Bali. Sebab, masyarakat negeri sakura tergolong wisatawan high quality alias memiliki daya beli tinggi, dan mereka cenderung lebih mempercayai maskapai penerbangannya sendiri. ‘’Saya yakin, Bali sudah sangat profesional dan kita ke depan, SDM Bali karena sudah tersertifikasi, dsb. diharapkan kontribusi pariwisata akan lebih terhadap ekonomi Bali,’’ jelasnya. Ramia menambahkan, ada 4 hal yang berafiliasi menjadi kekuatan pariwisata Bali yakni habitat, histori, heritage, dan handycraft. Sekarang hanya tinggal mendorong bagaimana menggerakkan keempat hal itu menjadi potensial bagi ekonomi Bali. Praktisi tata ruang Putu Rumawan Salain mengatakan, segala sesuatu yang diperoleh dari pariwisata sejatinya adalah sebuah warisan. Utamanya karena heritage dan culture yang menjadi daya tarik pariwisata selama ini. Sayangnya, pelaku pariwisata selama ini tidak didampingi pemerintah
dalam pengembangan pariwisata. ‘’Kalau boleh saya lihat mereka berjalan jauh lebih cepat dari pemerintah kalau pemerintah bermain di regulasi. Artinya, bahwa dengan demikian Bali tidak pernah siap daripada supporting infrastructure terhadap penerimaan jumlah wisatawan. Apalagi tadi ada keinginan mau 6 juta (kunjungan wisatawan - red),’’ ujarnya. Menurut Rumawan, masyarakat Bali juga perlu hidup dengan nyaman. Tapi kalau ada target kunjungan wisatawan yang terus meningkat, maka akan ada masalah dalam hal daya dukung. Terlebih, Bali terbilang lemah pada sektor primer. Basisnya agak melompat ke sektor jasa, bahkan tidak melalui basis sektor sekunder. Kenyataan ini lebih berbahaya lagi. ‘’Ini berbahaya lagi, buktinya, digoyang saja informasi Gunung Agung, ada lonjakan (harga) pasir. Pembangunan lokal yang bisa meningkatkan ekonomi di dalam negeri sudah gonjang-ganjing bahkan memporakporandakan kesempatan kerja,’’ jelasnya. Rumawan menambahkan, Bali mesti memiliki peta jalan yang baik di dalam pembangunan pariwisata ke depan. Tentunya atas dasar daya dukung dan kemampuan Bali untuk melakukan apa yang terbaik, sehingga pariwisata bisa sustainable atau berkelanjutan. ‘’Kalau bicara sustainable, kita harus bicara daya dukung. Peta jalan ini adalah membuat regulasi infrastruktur pendukung kepentingan pariwisata,’’ imbuhnya. (kmb32)
I Made Ramia Adnyana
Putu Rumawan Salain
Kementerian PAN RB Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemkot Denpasar
Reformasi Birokrasi Pemkot Jadi ’’Pilot Project’’ Nasional Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) melakukan evaluasi terhadap kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar. Terlebih lagi reformasi birokrasi Pemerintah Kota Denpasar menjadi pilot project nasional. Hal tersebut disampaikan Tim Evaluasi Kementerian PAN dan RB Arif Tri Hariyanto saat melakukan evaluasi kinerja instansi Pemerintah Kota Denpasar di Ruang Pertemuan Praja Utama Kantor Wali Kota, Selasa (14/11) kemarin. Evaluasi kinerja instansi Pemkot Denpasar tersebut langsung dihadiri Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara. Lebih lanjut Arif Tri Hariyanto menambahkan, secara umum di Kota Denpasar dilaksanakan dua evaluasi yaitu evaluasi penerapan sistem akuntabilitas kinerja yang sering disebut manajemen
kinerja (SAKIP) dan evaluasi penerapan reformasi birokrasi. Terkait SAKIP ada beberapa kriteria penilaian mulai dari perencanaan, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi dan pencapaian kinerja. ‘’Dari komponen tersebut kita akan gabung sehingga dapat mengetahui predikat kinerja Pemerintah Kota Denpasar tahun 2017,’’ ujarnya. Untuk tahun tahun 2016 SAKIP Pemerintah Kota Denpasar meraih predikat B. Ini menunjukkan bahwa semua kriteria telah dilaksanakan dengan baik, namun ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian seperti melakukan review RPJMD dan tahun ini telah dilaksanakan. Dalam reformasi birokrasi di dalamnya terdapat kriteria pelayanan publik. Secara umum Pelayanan Publik Kota Denpasar sudah bagus bahkan telah terkenal di nasional. Meski demikian perlu dilakukan evaluasi untuk menge-
tahui secara mendalam bagaimana SOP pelayanan publik, SDM, pengawasan dan akuntabilitas termasuk manajemen perubahan di dalamnya. Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik evaluasi yang dilaksanakan Kementerian PAN dan RB. Karena evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui kinerja instansi OPD Pemerintah Kota Denpasar yang akan menjadi bahan evaluasi pimpinan OPD itu sendiri. ‘’Kita ingin mengetahui program kerja yang dilaksanakan setiap OPD terutama dari asas kemanfaatan kepada masyarakat,’’ ujarnya. Seperti revitalisasi pasar dan penataan sungai termasuk rumah berdaya. Menurut Rai Mantra, ini merupakan program dengan asas kemanfaatannya sangat tinggi untuk masyarakat. Hal. 19 Predikat B
EVALUASI - Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra saat menyambut Tim Evaluasi Kementerian PAN dan RB pada acara evaluasi kinerja instansi Pemerintah Kota Denpasar di Ruang Pertemuan Praja Utama Kantor Wali Kota, Selasa (14/11) kemarin.