Edisi Rabu 1 Agustus 2018 | balipost.com

Page 1

16 HALAMAN

NOMOR 327 TAHUN KE 70

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost

@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengemban Pengamal Pancasila

Hadapi Pelemahan Rupiah

Bali Post

SEJAK 1948

Harus Belajar dari Masa Lalu Lima tahun sudah krama Bali berjuang untuk menyelamatkan Teluk Benoa. Panjang memang. Mereka sudah berkali-kali bertemu wakil rakyat. Mereka juga turun ke jalan ratusan kali. Bahkan sampai ke Jakarta. Tujuannya hanya satu, rencana reklamasi Teluk Benoa dibatalkan. Perjuangan mereka belum happy ending. Masih perlu waktu 25 hari. 25 Agustus 2018 nanti, merupakan batas akhir apakah rencana ini jadi atau tidak. Namun, mereka tak pernah lelah, apalagi menyerah. Tekad untuk menyelamatkan tanah Bali tetap mereka kobarkan. Bali harus dijaga. Tak hanya budayanya, juga tanah Bali termasuk manusianya. Apalagi dikaitkan dengan pariwisata, tentu penjagaan Bali menjadi sangat penting. Sebab, sedikit saja ada gangguan, kunjungan wisatawan langsung drop. Contoh Bom Bali I dan II. Keduanya, menyebabkan pariwisata Bali mati suri. Bahkan sebelumnya, isu muntaber dan penyakit ‘’massal’’ lainnya, juga memengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali. Menjaga pariwisata Bali berarti menjaga tanah Bali. Gumi Bali harus diselamatkan dari tangan-tangan investor yang rakus lahan. Sebab, keajegan Bali tidak semata dari sisi budaya, juga tetap terpeliharanya lingkungan dan pertanian Bali. Karena budaya Bali tak bisa lepas dari kehidupan pertanian. Sebuah fakta betapa Bali kini menghadapi dilema akibat terancam arogansi investor rakus lahan. Mereka sematamata memandang Bali sebagai sumber pengembangan bisnis dengan prospek keuntungan yang menggiurkan. Hal ini patut diwaspadai. Harus ada upaya yang masif dari pemerintah dah krama Bali. Keduanya harus bersinergi mencegah pengalihan kepemilikan lahan secara besar-besaran. Semua pihak harus tetap mewaspadai ancaman investor yang hanya mementingkan keuntungan finansial. Mereka harus direm. Cara mengeremnya tak sebatas membatasi pembangunan hotel atau membebaskan PBB untuk petani. Para investor harus dipaksa menghormati kearifan lokal Bali. Hal. 15 Mesti Dipahami

Waspadai Ancaman Gelombang Tinggi Jakarta (Bali Post) – Kepala Badan Meteorologi, Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) Pusat Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman gelombang tinggi di sejumlah perairan wilayah Indonesia. ‘’Sejumlah perairan masih berpotensi gelombang tinggi mencapai 4 - 6 meter,’’ kata Dwikorita dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (31/7) kemarin. Gelombang dengan ketinggian 4-6 meter atau sangat berbahaya yang berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Simuelue hingga Mentawai, perairan selatan Jawa Timur hingga Sumba dan perairan selatan Pulau Sumba. Seperti diketahui, dampak gelombang tinggi melanda perairan Indonesia kembali menelan korban pada Minggu (29/7) dengan terjadinya kecelakaan tenggelamnya kapal kayu Berkat Ilahi di Perairan Sape sekitar pukul 08.00 Wita. Berdasarkan hasil analisis pola angin antara pukul 08.00-11.00 Wita dari arah tenggara dengan kecepatan angin berkisar antara 18-27 km/jam (kategori risiko sedang). Selain itu, jika dilihat dari

hasil analisis pemodelan gelombang, tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut berkisar antara 3,0 – 4,0 meter (kategori tinggi-sangat tinggi). ‘’Karenanya kami meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap gelombang tinggi, menunda penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang mereda dan kapal-kapal, terutama perahu nelayan dan kapal-kapal kecil agar tidak memaksakan diri melaut,’’ tandas Dwikorita. Lebih lanjut, Dwikorita menerangkan, hasil analisis BMKG bahwa adanya fenomena Mascarene High yang cukup persisten di Samudera Hindia bagian selatan (barat daya Australia) yang diduga mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah Samudera Hindia, khususnya selatan Jawa hingga selatan NTT. Tinggi gelombang di wilayah tersebut didominasi oleh gelombang panjang (swell) yang dipropagasi oleh fenomena tersebut, sedangkan meningkatnya ketinggian gelombang di Laut Banda dan Laut Arafuru diakibatkan adanya peningkatan kecepatan angin timuran hingga 36 km/jam. (ant)

Mantan Koruptor

Jokowi Minta Menterinya Tak Main-main Bogor (Bali Post) – Nilai tukar rupiah sebulan ini fluktuatif dan cenderung mengalami pelemahan. Atas kondisi itu, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya serius menghadapi situasi pelemahan nilai tukar rupiah dan kondisi negara yang membutuhkan cadangan dolar saat ini. ‘’Saya tekankan lagi bahwa situasi negara saat ini butuh dolar. Oleh sebab itu saya minta seluruh kementerian/lembaga betul-betul serius, tidak main-main menghadapi ini. Semua harus serius menghadapi ini,’’ kata Presiden saat memimpin Rapat Terbatas dengan topik ‘’Strategi Kebijakan Memperkuat Cadangan Devisa’’ di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa

Barat, Selasa (31/7) kemarin. Dalam rapat yang dihadiri jajaran menteri kabinet, Presiden mengatakan, perlu implementasi berbagai rencana yang telah dibahas sebelumnya. Presiden juga meminta persoalan itu tidak hanya terus-menerus dibahas dalam rapat tetapi minim pelaksanaan. Hal. 15 Pengendalian Impor

Saya tidak mau lagi bolak-balik rapat, bolak-balik rapat, tapi implementasi tidak berjalan baik.

Evakuasi Pendaki Tuntas

Jakarta (Bali Post) – Sebanyak 1.091 pendaki Gunung Rinjani telah berhasil dievakuasi setelah sebelumnya terjebak saat terjadi gempa bumi 6,4 SR yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (29/7) pagi. ‘’Sejak tanggal 29 hingga 31 pagi total yang berhasil dievakuasi 1.091 jiwa. Sebanyak 1.090 jiwa selamat dan satu meninggal dunia,’’ kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di kantor BNPB di Jakarta, Selasa (31/7) kemarin. Hal. 15 Segara Anak

EVAKUASI - Pendaki Gunung Rinjani Suharti (kanan) berpelukan dengan adiknya setelah berhasil dievakuasi dan tiba di Lapangan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (31/7) kemarin.

Perundingan Bagi-bagi ’’Jatah’’ TIDAK ada kawan dan lawan abadi; yang abadi ialah kepentingan, kepentingan untuk maju, kepentingan untuk menang, kepentingan untuk jadi presiden. Jadi semua itu mungkin saja. Itu prinsip politik. Demikian pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait pertemuan pimpinan parpol seminggu belakangan ini. Selain soal cawapres, pertemuan pimpinan parpol juga membahas bagi-bagi ‘’jatah’’ apabila menang nanti. Terkait dengan Partai Demokrat, Kalla mengatakan, posisi Partai Demokrat saat ini fleksibel dan mudah untuk mencari koalisi, mengingat pada Pemilu 2014 lalu partai tersebut terlihat lebih netral. Hal itu dikatakan Jusuf Kalla untuk menanggapi rencana pembentukan koalisi antara Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya

(Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). ‘’Jadi semua mungkin saja (terjadi). Jadi koalisi itu cocok-cocokan. Memang pada Pemilu 2014, Partai Demokrat lebih netral, jadi mudah untuk ke kiri dan ke kanan sekarang,’’ kata Wapres Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (31/7) kemarin. Dalam sepekan terakhir, pertemuan antarpetinggi Partai Demokrat, Partai Gerindra, PAN dan PKS terjadi untuk membicarakan koalisi dan rencana mengusung pasangan capres-cawapres sebagai lawan Presiden Joko Widodo selaku petahana di Pemilu 2019. Dengan berlakunya syarat dukungan paling sedikit 20 persen kursi partai atau gabungan partai di Dewan Perwakilan Rakyat

Hingga hari terakhir masa perbaikan syarat caleg yang diberikan KPU kepada parpol, masih terdapat lima bakal caleg yang terindikasi sebagai mantan napi koruptor. Kelima caleg itu yaitu dua berasal dari Partai Golkar dan tiga berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sekretaris Dewan Pakar DPP Partai Golkar Firman Subagyo menyatakan, Golkar menyatakan caleg yang memiliki latar belakang narapidana korupsi hari ini akan dipenuhi. Sementara Ketua DPP PKB Lukman Edy juga memastikan telah mengganti tiga bakal caleg PKB yang akan memperebutkan kursi DPR-RI itu diganti, karena tidak memenuhi syarat lantaran berstatus mantan terpidana korupsi. (kmb4)

(DPR), Jusuf Kalla menjelaskan, maka partai politik yang terdaftar di Pemilu 2019 harus berkoalisi untuk memenuhi syarat tersebut. ‘’Dari koalisi yang ada, dapat diperkirakan bahwa kemungkinan itu hanya dua (pasangan) calon, karena itulah maka dua ini harus mengatur. Memang kesulitannya adalah banyak yang ingin jadi wakil presiden,’’ tuturnya. Menurut Jusuf Kalla, pertemuan semacam itu wajar terjadi di masa menjelang pendaftaran capres-cawapres karena lebih membahas mengenai pembagian ‘’jatah’’ kekuasaan jika memenangi Pemilu. ‘’Sehingga harus terjadi perundingan, power sharing yang dirundingkan itu sebenarnya. Jadi kalau menang nanti bagaimana, posisi masing-masing nanti seperti apa,’’ ujarnya. (ant)

Bali Post.ant

…pertemuan semacam itu wajar terjadi di masa menjelang pendaftaran capres-cawapres karena lebih membahas mengenai pembagian ‘jatah’ kekuasaan jika memenangi pemilu.

Jusuf Kalla

Hadapi Kontestasi Pilpres 2019

SBY Siap Jadi Mentor Prabowo

KPU Coret Lima Bacaleg Jakarta (Bali Post) Komisioner KPU Wahyu Setiawan menyatakan mencoret lima bakal caleg DPR-RI yang diketahui mantan terpidana kasus korupsi. Keputusan itu diambil di tengah proses uji materi terhadap Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018 yang mengatur larangan mantan koruptor menjadi caleg masih berlangsung di MA. Wahyu menegaskan, KPU tidak ingin berandai-andai terhadap putusan MA yang belum juga keluar meski masa perbaikan syarat bakal caleg sudah ditutup pukul 24.00 Selasa (31/7) malam. ‘’Kami terus bekerja sesuai dengan tahapan dan tidak bisa menunggu sampai dengan putusan pengujian itu terjadi,’’ tegas Wahyu.

Jokowi

Bali Post/ant

PKS - Susilo Bambang Yudhoyono bersalaman dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri sebelum melakukan pertemuan tertutup, Senin (30/7) malam.

Jakarta (Bali Post) – Gerindra sudah sepakat menjalin koalisi dengan Partai Demokrat. Bahkan dalam Pilpres 2019, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap menjadi mentor Prabowo, yang disiapkan menjadi calon presiden. Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana mengatakan, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat meminta SBY untuk menjadi mentornya dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2019. ‘’Prabowo sendiri memohon dan meminta SBY untuk menjadi mentornya,’’ kata Putu, Selasa (31/7) kemarin. Permintaan itu dikatakan Prabowo saat bertemu SBY di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Senin (30/7). Putu mengatakan bahwa Prabowo sering menyampaikan bahwa SBY merupakan figur panutan-

nya dan berterima kasih atas kesediaan SBY mau berbagi pengalaman dalam upaya memenangkan Prabowo pada pilpres mendatang. ‘’Saya lihat Prabowo sangat santun dalam berkomunikasi dengan SBY. Begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, mutual respect terjaga dengan baik,’’ ujarnya. Anggota Komisi X DPR-RI itu menegaskan bahwa SBY sudah menyatakan kesiapannya dan komitmennya memberikan kontribusi terbaiknya bagi perubahan di Indonesia dengan menjadi mentor Prabowo. Ia mengatakan bahwa pada Pemilu 2014 Demokrat tidak bersikap. Namun, pada Pemilu 2019, partainya akan ambil bagian berkoalisi bersama Partai Gerindra, PKS, dan PAN. SBY sebagai Ketum Demokrat, lanjut Putu, diajak berperan strategis untuk pemenangan pada Pilpres 2019 karena pengalamannya sangat menentukan dalam konteks pertarungan tersebut.

Sementara itu, langkah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang hadir di tengahtengah Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, akan menjadikan kontestasi tersebut semakin menarik karena di pilpres lalu Demokrat tidak ikut serta. ‘’Jangan lupa, tahun 2014 Demokrat dan SBY belum menggunakan kemampuannya untuk turun dan saat ini kami turun dengan seluruh kemampuan. Jadi pertandingan ulang ini akan menarik,’’ kata Hinca. Dia mengatakan, kontestasi Pilpres 2019 akan sama dengan lima tahun lalu yaitu capresnya yang bertanding adalah Prabowo dan Joko Widodo, namun yang berbeda saat ini adalah kehadiran Demokrat dalam koalisi Prabowo. Menurutnya, kehadiran SBY secara langsung dalam kontestasi Pilpres 2019 membuat mesin partai secara otomatis bergerak untuk memenangkan kontestasi. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.