16 HALAMAN
NOMOR 258 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Kasus Bom Thamrin
Aman Dituntut Hukuman Mati
Jakarta (Bali Post) – Aman Abdurrahman, terdakwa dugaan aktor bom Thamrin, Jumat (18/5) kemarin menjalani sidang di PN Jakarta Selatan. Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut hukuman mati terhadapnya. ‘’Menuntut majelis hakim menjatuhkan tuntutan pidana hukuman mati kepada terdakwa Aman Abdurrahman,’’ kata JPU Anita.
Ekspor Bali Didominasi Pertanian
Momentum Kebangkitan Pertanian
MELESATNYA komoditas pertanian sebagai unggulan utama ekspor Bali saat ini disikapi positif oleh kalangan DPRD Bali. Mereka pun mengajak semua komponen untuk kembali melirik pertanian. Pertanian harus di-support agar kembali berjaya. Ketua Komisi II DPRD Bali I Ketut Suwandhi menyatakan Bali harus bangga dengan pertanian. Sebab, sangat berkorelasi dengan budaya dan pariwisata. ‘’Syukur berkat dukungan semua pihak, pertanian bisa menduduki ranking satu. Sekarang dengan fakta di lapangan seperti itu, harusnya kita support penuh sektor pertanian,’’ ujarnya, Jumat (18/5) kemarin. Langkah utama, lanjut Suwandhi, bagaimana pemerintah membantu petani meningkatkan kualitas produknya yang sangat tergantung dengan iklim. Selain itu, mengawasi penyaluran bantuan pupuk bersubsidi kepada petani agar tidak terjadi penyimpangan di lapangan. Dengan harapan, petani dapat terus bertahan dan mau terus menjaga lahannya agar tidak beralih fungsi. Suwandhi mengamati, para petani juga mengalami masalah kekurangan modal. Belum lagi bicara gangguan lain berupa hama yang bisa menurunkan kualitas produk. ‘’Ini betul-betul harus ada pendampingan dari dinas terkait dan dicarikan solusi. Diharapkan supaya produk pertanian seperti buah-buahan yang diekspor bisa berkualitas. Ini harus dijadikan momentum untuk kebangkitan pertanian Bali,’’ tandasnya. Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba sebelumnya mengusulkan agar pemerintah membentuk konsorsium untuk bisa membeli seluruh hasil produksi pertanian se-Bali. Dengan demikian, petani mendapatkan harga yang pantas dan tidak lagi mengeluh harga anjlok saat panen raya. Produk pertanian seperti buah-buahan disimpan dalam cold storage, sebelum didistribusikan lagi ke pasar, hotel dan restoran. ‘’Kalaupun masih ada sisa buah, bisa dibuat produk minuman segar, yang kualitasnya bagus dan mampu bersaing dengan kemasan yang menarik dan sehat,’’ ujar politisi Partai Demokrat asal Jembrana ini. Tamba meyakini cara ini akan dapat membuat petani kembali bergairah dan meningkat kesejahteraannya. Dampak lain, mereka juga tidak akan lagi menjual lahan pertaniannya atau melakukan alih fungsi lahan. Sebaliknya, lahan-lahan yang ada akan dipertahankan untuk ditanami komoditas pertanian dengan hasil menjanjikan. Seperti diketahui, data Disperindag tahun 2017 menyebutkan, ekspor Provinsi Bali pada tahun 2017 naik 18,34 persen. Kenaikan ini lebih rendah dari tahun 2016 yang saat itu naik 19,29 persen. Ekspor didominasi komoditi pertanian sebesar 55,17 persen, terbesar kedua hasil kerajinan (25,43), hasil industri (18,78) hasil perkebunan 0,33 persen. (kmb32)
Aman dianggap pihak bertanggung jawab saat aksi teror di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, yang menewaskan sejumlah orang dan menjadi aktor utama beberapa serangan lain di Indonesia. Jaksa juga meminta majelis hakim memberikan kompensasi bagi para korban akibat serangan teror Aman. Aman disangkakan melanggar Pasal 14 juncto Pasal 6, subsider Pasal 15 juncto Pasal 7 UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau hukuman mati. Selain itu, Aman juga disangka dengan Pasal 14 juncto Pasal 7 subsider Pasal 15 juncto pasal 7 UU Nomor 15/2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman pidana penjara seumur hidup. Jaksa menilai tidak ada hal yang meringankan dari Aman dan hal memberatkan Aman sebagai residivis. Sementara itu anggota tim JPU lainnya, Mayasari, menyebut terdakwa Aman Abdurrahman merupakan penggagas organisasi Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Alasan tersebut menjadi salah satu pertimbangan jaksa menuntut tokoh penyebar paham Islamic State of Iraq and Syria/Negara Islam Irak dan Siria (ISIS) di Indonesia itu dengan hukuman berat. ‘’Terdakwa adalah penggagas, pembentuk, dan pendiri Jamaah Anshorut Daulah, organisasi yang jelas-jelas menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dianggapnya kafir dan harus diperangi,’’ ujar jaksa Mayasari membacakan surat tuntutan.(kmb4)
Menjadi Acuan Pengikutnya
Aman Abdurrahman
Nama Aman Abdurrahman mencuat kembali saat terjadi penyanderaan di Mako Brimob. Belum jelas apa perannya dalam peristiwa tersebut. Jaksa Agung HM Prasetyo menyebutkan Aman Abdurrahman atau Oman Rochman yang dituntut hukuman mati merupakan tokoh utama dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). ‘’Kita melihat peran yang bersangkutan sangat signifikan, dialah tokoh utama dalam jaringan JAD ini. JAD menurut penyidik kepolisian, merekalah yang ternyata terbukti pelaku pelaksanaan bom bunuh
Bali Post/ant
diri,’’ katanya, Jumat (18/5) kemarin. Bahkan, katanya, Aman Abdurrahman yang membentuk jaringan dan memberikan doktrin kepada pengikutnya. ‘’Itulah yang sekarang menyebar melakukan aksiaksi teror,’’ katanya. Jaksa Agung menyebutkan, Aman dalam setiap acara dakwahnya selalu mengatakan supaya pengikutnya melakukan jihad. ‘’Termasuk juga, Aman Abdurahman menulis buku cukup banyak dan berisi ajaran yang dijadikan acuan bagi pengikutpengikutnya,’’ katanya. (ant)
Rupiah Makin Melemah
Ada Faktor Internal
Jakarta (Bali Post) – Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan, Kamis (17/5), sebesar 0,25 persen menjadi 4,5 persen. Kebijakan tersebut ternyata belum mampu mengangkat nilai rupiah. Bahkan, Jumat (18/5) kemarin rupiah kembali terpuruk. Rupiah melemah 61 poin menjadi 14.106 dibanding posisi sebelumnya 14.045 per dolar AS. Kurs Acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang diu-
mumkan BI juga menunjukkan rupiah melemah menjadi 14.107 per dolar AS pada Jumat ini dibanding Kamis (17/5) yang sebesar 14.074 per dolar AS. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo membantah anggapan yang menyebutkan bank sentral terlambat menaikkan suku bunga acuan (behind the curve), sehingga nilai tukar rupiah pada Jumat ini tetap bergerak melemah. Dalam perbincangan dengan media di Jakarta, Jumat kemarin, Agus mengatakan rupiah yang masih depresiatif karena tekanan eksternal yang semakin besar karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve, Bank Sentral AS pada Juni 2018 yang akhirnya mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun. Kemudian juga tekanan ekonomi internal karena membengkaknya defisit perdagangan hingga 1,6 miliar dolar AS periode April 2018. ‘’Jadi kalau ada tekanan di rupiah, kami lihat ini sesuatu yang dalam hal karena faktor eksternal dan juga faktor internal,’’ ujar Agus.
Agus menegaskan langkah yang diambil BI selalu selangkah lebih maju ke depan atau ahead the curve untuk mengantisipasi tekanan terhadap inflasi dan stabilitas perekonomian domestik. Kenaikan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate pada Rapat Dewan Gubernur 16-17 Mei 2018, kata Agus, karena tekanan eksternal yang semakin deras dan bisa mengganggu pencapaian sasaran inflasi jika tidak direspons dengan kenaikan suku bunga acuan. ‘’Di Mei 2018, kita lihat eksternal ada kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS, US Treasury, tensi perdagangan antara AS dan Cina, keluarnya AS dari kesepakatan nuklir. Dan kalau kita lihat, sebenarnya inflasi sesuai arahan kita hingga Mei di 2,5-4,5 persen (yoy), tapi kita mau jaga inflasi kita stabiltas agar terus terjaga,’’ ujarnya. (ant)
’’Jadi kalau ada tekanan di rupiah, kami lihat ini sesuatu yang dalam hal karena faktor eksternal dan juga faktor internal.’’ Agus Martowardojo Gubernur BI
Pelibatan Koopssusgab
Tak Jadikan TNI ‘’Super Power’’ Lagi Jakarta (Bali Post) – Pelibatan TNI melalui Koopssusgab dalam menangani aksi terorisme tak akan melampaui tugas dan wewenangnya sebagai tentara. Demikian penegasan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Jumat (18/5) kemarin. Katanya, pelibatan tentara hanya bersifat membantu tugas kepolisian. ‘’Tidak akan militer kemudian menjadi super power lagi. Tidak mungkin militer kembali lagi ke zaman era yang dahulu,’’ katanya. Di tempat terpisah, Presiden Joko Widodo mengatakan, pembentukan Komando
Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI bertujuan memberikan rasa aman kepada masyarakat, namun dilakukan jika situasi berada di luar kapasitas Polri. Hal ini diungkapkan Presiden pada acara buka puasa bersama dengan pimpinan lembaga negara, para menteri Kabinet Kerja, tokoh Islam, pengurus Kadin, dan Hipmi di Istana Negara, Jakarta, Jumat kemarin. ‘’Proses membentuk Komando Pasukan Khusus Gabungan yang berasal dari Kopassus, Marinir, Paskhas dalam rangka memberi rasa aman kepada rakyat, tetapi dengan catatan dilakukan dengan situasi di luar ka-
pasitas Polri. Artinya tindakan preventif lebih penting dibandingkan represif,’’ kata Kepala Negara. Presiden juga mengungkapkan bahwa tindakan preventif itu adalah bagaimana tidak memberikan ruang kepada lembaga pendidikan, ruang publik, dan mimbar umum untuk ajaran ideologi sesat, yaitu terorisme. Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa pemerintah berusaha menyelesaikan dan merampungkan RUU Tindak Pidana Terorisme dalam rangka mencegah dan menghancurkan paham yang menyesatkan ini. Sementara itu, Ketua DPR-RI Bambang Soesa-
tyo mendukung penuh pengaktifan kembali pasukan elite TNI Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI untuk memberantas tindak pidana terorisme. ‘’Saya mendukung penuh upaya pemberantasan terorisme dengan melibatkan pasukan elite di satuan TNI,’’ kata Soesatyo usai acara buka bersama di Istana Negara Jakarta, Jumat kemarin. Untuk itu, kata Bambang Soesatyo, akan ada rapat Komisi I DPR yang mengagendakan membahas penggunaan pasukan elite di satuan TNI dalam membantu Polri menumpas gerakan terorisme. (ant)