info seremoniAL
4 A K T I V I T A S S E R E M O N I A L P R O F I L E C E R I T A S U K S E S B R A N D I N G D I S I N I
PAUD Central Bali Diresmikan dan Di-”pelaspas”
SEBAGAI upaya untuk mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini, diperlukan sekolah yang memiliki visi dan misi dalam mendidik anak agar memiliki karakter yang bagus. Oleh karena itu, PAUD Central Bali yang berada di bawah Yayasan Satu Cahaya, kini hadir di Bali yang beralamat di Jalan Tukad Badung XIV No. 7 Denpasar. PAUD Central Bali yang merupakan sekolah standar Jepang, Selasa (19/7) kemarin menggelar upacara pamelaspasan serta peresmian berte-
patan dengan Purnama Kasa. Meski menggunakan standar Jepang, namun sekolah ini juga akan mengolaborasikan sistem pendidikan yang ada di Bali. Menurut Ketua Yayasan Satu Cahaya Anak Agung Sagung Ratih Amelia, PAUD Central Bali ini didirikan dengan tujuan mengolaborasi pendidikan yang ada di Jepang dengan pendidikan di Indonesia, khususnya di Bali. Sekolah PAUD ini merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi siapa saja atau terbuka untuk umum. Ditambahkannya, sistem
PERESMIAN - Pendiri Yayasan Satu Cahaya Yoshimichi Iwabuchi (kiri) di sela-sela acara peresmian dan pamelaspasan PAUD Central Bali, Selasa (19/7) kemarin.
pendidikan mulai dari tenaga pengajar maupun bahasa yang digunakan dalam pendidikan nantinya menggunakan bahasa Indonesia dan dipadukan dengan bahasa Jepang. Selain itu, tenaga pengajar juga akan digabungkan antara pengajar lokal dan Jepang sendiri. “Di sini nantinya yang akan ditekankan dalam pengajaran adalah masalah kedisiplinan dan yang menjadi prioritas adalah pendidikan karakter dan budaya,” katanya. Pihaknya berharap, nantinya dengan keberadaan sekolah ini bisa mejadi pilihan alternatif masyarakat Bali untuk menyekolahkan putra=putrinya. Pendiri Yayasan Satu Cahaya Yoshimichi Iwabuchi pada kesempatan tersebut menjelaskan, sekolah di Indonesia dan Jepang sebenarnya memiliki kemiripan. Oleh karena itu, dengan hadirnya sekolah PAUD Central Bali ini diharapkan bisa mewakili kedua negara. Pihaknya merasa bangga bisa membuat sekolah PAUD di Bali. “Dengan hadirnya PAUD Central Bali ini, semoga ke depannya bisa menghasilkan anak-anak yang hebat yang bisa membuat perubahan untuk Bali,” harapnya. (ad1121)
Bank Indonesia Gandeng Bendesa Adat Sosialisasikan Peraturan KUPVA
Gusti Wedakarna Dukung Desa Adat Tertibkan KUPVA Ilegal di Kawasan Wisata
SALAH satu masalah krusial yang seakan tidak pernah selesai di dunia pariwisata adalah masalah maraknya praktik valuta asing (valas) yang merugikan nama baik Bali di mata wisatawan. Praktik kecurangan yang dilakukan oleh oknum pengusaha ini sudah berlangsung puluhan tahun, dan belum ada langkah konkret untuk menanganinya sampai adanya intervensi dari Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (DPD-RI) dan Bank Indonesia (BI) Denpasar, di bawah pimpinan Dewi Setiowati untuk bersama-sama membantu Bali mengurai masalah ini. Hal ini tampak dari sinergi antara BI dan sejumlah desa adat di kawasan wisata, untuk mengawasi usaha KUPVA yang dinilai melanggar UU dan Peraturan BI. Dalam pertemuan terbatas antara DPD-RI, Pimpinan BI, DPRD Bali, Polda Bali dan sejumlah desa adat yang diundang BI, di antaranya Desa Adat Kuta, Legian, Seminyak, Nusa Dua, Ubud, Bualu, Tanjung Benoa, Kerobokan dan Sanur. “Saya puji peran Ibu Dewi Setiowati dengan gebrakan membantu kaum marhaen, khususnya dunia pariwisata di Bali yang selama ini memiliki masalah dengan beredarnya valas ilegal. Ini jelas berdampak pada citra Bali. DPD-RI juga sudah mendapatkan penjelasan dari BI terkait modus praktik KUPVA ilegal. Ini perlu ditertibkan dan harus by system dan kita masuk lewat adat,” ungkap Gusti Wedakarna.
Ia pun mengakui masih banyak kekurangan di UU No.7 Tahun 2011 dan aturan terkait (BI) dengan KUPVA, khususnya penanganan terkait KUPVA ilegal, mengingat BI hanya bisa menertibkan KUPVA legal yang bermasalah. “Salah satu strategi yang cerdas adalah dengan memasukkan unsur desa adat sebagai pihak yang bisa melaporkan dan menindak. Tempo hari sudah ada perjanjian dan MoU antara Desa Adat Kuta dengan BI, dan itu sudah berjalan dengan baik. Kita jadikan Desa Adat Kuta sebagai contoh baik dari pelaksanaan KUPVA yang tertib. Dan saya harap desa adat lainnya menyusul,” ungkap Gusti Wedakarna. Terkait dengan bisnis KUPVA di Bali, di tengah persaingan pembayaran berbasis teknologi digital, pihaknya memperkirakan bisnis KUPVA akan berjalan stagnan. “Contoh kecil di dunia turisme, sekarang pelancong lebih sering berbelanja dengan pembayaran elektronik, begitu
juga langsung mengambil dana cash di mesin ATM ketimbang harus repot ke money changer. Apalagi rate yang ditetapkan sejumlah bank lebih menarik dan saya rasa usaha KUPVA ini tidak secerah masa lalu. Dunia ke depan lebih tergantung pada teknologi dan sistem non-cash dan ini kita dukung. Karena makin banyak transaksi cash, itu akan makin membuka peluang kecurangan. Sementara ini, desa adat harus tetap mengawal agar desa adatnya bebas dari praktik curang. Saya harapkan banyak pengusaha pribumi yang mengambil alih bisnis ini. Saya perlu banyak orang Bali, orang pribumi yang bisa mengawal bisnis ini. Pelan-pelan kita rebut kembali. Ini disebut Satyagraha, bahwa ekonomi keuangan di Bali agar dikuasai kembali oleh orang lokal dan umat. Tentu kita dukung desa adat di Bali yang berbasis Hindu,” ungkap Gusti Wedakarna yang bagian dari Komite III DPD-RI Bidang Kesra. (ad554)
BERSAMA – Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III bersama Dewi Setiowati, Direktur BI Denpasar, dan Cok Kerthiyasa (DPRD Bali) dan para bendesa adat kawasan wisata di Kantor BI.
Lepas 441 Wisudawan
PPLP Mapindo Gelar Wisuda XXIII MELEPAS 441 orang wisudawan, yang terdiri dari 81 orang Tingkat Madya (D-2) dan 360 orang Tingkat Dasar (D-1), Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata Manajemen Pariwisata Indonesia (PPLP Mapindo) Dalung, Tabanan, Singaraja dan SPA Teraphis menggelar Wisuda XXIII di Inna Grand Bali Beach, Selasa (19/7) kemarin. Dalam acara wisuda ini juga ada penandatanganan kerja sama (MoU) antara pihak Mapindo dengan Lembaga Penyalur Tenaga Kerja Singapura. Wisudawan terbaik periode ini diraih oleh Ida Ayu Suwitra Dewi (Mapindo Dalung), Ni Putu Devi Devayanthi (Mapindo Tabanan) dan Evan Sebastian Dharmawan (Mapindo Singaraja). Direktur PPLP Mapindo Dr. I Ketut Putra Suarthana, M.M., Ph.D. mengatakan, acara wisuda di Mapindo digelar setiap setahun sekali dengan lulusan yang
sudah siap dengan keterampilan dan kompetensi untuk bersaing di dunia kerja. Tidak hanya di Bali, namun juga ke luar negeri sesuai dengan keterampilan dan kemauan para lulusan. “Selama ini lulusan kami mencari pekerjaan di hotel-hotel yang ada di Bali. Namun hari ini kami juga menandatangani MoU bersama dengan lembaga penyalur tenaga kerja dari Singapura yang siap merekrut calon tenaga kerja lulusan Mapindo yang siap diperkerjakan di hotel-hotel di Singapura, Malaysia dan Dubai. Di samping juga dipekerjakan di kapal-kapal pesiar yang mereka miliki,” ujarnya. Suarthana menambahkan, dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja menghadapi MEA, PPLP Mapindo jauh-jauh hari sebelum MEA diberlakukan sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan sertifikat uji kompetensi. Sehingga para lulusan
WISUDA - Managing Director of Inter Island Group of Companies Elvis Thong (tengah) didampingi Manager Director Branch Office Inter Island Bali I Dewa Gede Mahendradata (kanan) dan Director PPLP Mapindo Dr. I Ketut Putra Suarthana, M.M., Ph.D. (kiri) saat diwawancarai di sela-sela acara Wisuda XXIII PPLP Mapindo.
Mapindo sudah siap bersaing secara global dalam dunia kerja. “Tentu itu sudah kami antisipasi kepada para calon wisudawan dengan memberikan sertifikat uji kompetensi. Inilah salah satu keunggulan dari Mapindo. Bagi mereka yang mendapat sertifikat uji kompetensi ini, sudah tentu menjadi nilai tambah bagi mereka dalam bersaing di dunia kerja, sehingga mereka sederajat dengan tenaga kerja asing,” lanjutnya. Pihaknya berharap, dengan dilepasnya 441 wisudawan, para lulusan dapat menerapkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang telah didapatkan sebaik mungkin dalam menghadapi persaingan secara global. Sebab, persaingan tenaga kerja saat ini cukup ketat karena banyak calon tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan. “Kami berharap baik dari segi sikap, keterampilan dan pengetahuan yang sudah kami siapkan di PPLP Mapindo bisa diterapkan, sehingga mereka nantinya mampu bersaing secara internasional,” harapnya. Manager Director Branch Office Inter Island Bali I Dewa Gede Mahendradata didampingi Managing Director of Inter Island Group of Companies Elvis Thong menyambut baik para wisudawan PPLP Mapindo tahun 2016. Dikatakan, dengan ditandatanganinya MoU para lulusan Mapindo agar siap untuk dipekerjakan di Singapura, Malaysia dan Dubai. Pihaknya berharap agar kerja sama tersebut bisa berlangsung dan berlanjut ke depannya dan Mapindo terus bisa membantu dan menjembatani masyarakat untuk bekerja keluar negeri. (bns2)
Rabu Umanis, 20 Juli 2016
Siswa SMP Saraswati 1 Denpasar Duta Bali di Jumbara Nasional Raih Juara Umum Paskibra di SMAN 6 Denpasar
SISWA SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar tak pernah berhenti mencetak prestasi. Mengawali tahun ajaran baru ini, dua prestasi pemuncak diraih siswanya. Prestasi pertama, Putu Wira Widiantara (IX-bilingual) menjadi duta Bali dalam Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) PMI se-Indonesia. Jumbara akan diadakan di Sulawesi 24-30 Juli mendatang. Selasa (19/7) kemarin Putu Wira Widiantara bersama pembinanya Ida Ayu Dewi Adnyaswadani, S.Sos. dan Kepala SMP Saraswati 1 Denpasar Dra. A.A. Adnyani, M.M. diterima Pelaksana Ketua Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. didampingi Drs. Dewa Sukanada. Saat itu juga Bagus Ketut Lodji melepas dan menyerahkan uang saku untuk Wira dan guru pembinanya selama di Jumbara. Wira Widiantara merupakan satusatunya siswa SMP yang dikirim Bali ke Jumbara. Dia terpilih setelah menjalani seleksi di tingkat Kota Denpasar. Saat itu seleksi diikuti puluhan peserta, dengan menjalani tes teori, praktek pertolongan pertama dan perawatan keluarga. Wira yang masuk tim ekstra PMI SLUB Saraswati bidang traveling ini sukses meraih ranking pertama di Denpasar dan Bali. Ini juga berkat dukungan kemampuan bahasa Inggrisnya saat masuk di kelas bilingual dan tim jurnalistik SMP Saraswati 1 Denpasar. Wira mengaku bangga bercampur tegang menjadi duta Bali di ajang nasional. Bangga karena mampu menjadi yang terbaik, tegang karena ajang bergengsi ini juga diikuti peserta luar negeri. Prestasi kedua, siswa SMP Sara-
LEPAS - Bagus Ketut Lodji didampingi Dewa Sukanada dan Kasek A.A. Adnyani saat melepas Wira dan pembinanya ke Jumbara. swati 1 Denpasar sukses meraih Dewa Sukanada tampak ternyum juara umum Paskibra di SMAN 6 manis mendengar prestasi yang diraih Denpasar. Dengan demikian, mereka siswa SMP Saraswati 1 Denpasar. berhak atas piala bergilir Kepala Bahkan, dia mengaku prestasi anakSMAN 6 Denpasar. anak SMP Saraswati 1 sudah terbukti Kepala SMP (SLUB) Saraswati 1 go national dan go international. UnDenpasar A.A. Adnyani mengatakan, tuk itu, dia merasa bangga memiliki kedua prestasi ini adalah kado tahun siswa cerdas dan unggul. ajaran baru bagi siswa SMP Saraswati Bagus Ketut Lodji mengaku tak 1 Denpasar, sekaligus untuk memacu membebani Wira harus menjadi siswa lain untuk mencetak prestasi yang terbaik. Yang penting bersebanyak-banyaknya. Hingga kini ada buat maksimal, sebab di ajang itu empat piala bergilir yang bersemayam Wira tak hanya membawa bendera di sekolahnya. Di antaranya piala Yayasan Saraswati, juga Kota Denbergilir Paskibra di SMAN 5, Paskibra pasar dan Bali. “Silakan bersaing SMAN 6, piala bergilir Preslist Trisma di tingkat nasional, yayasan ikut dan piala bergilir PMR se-Bali di memberikan dukungan dan doa SMAN 4 Denpasar. “Anak-anak kami restu semoga sukses,” ujarnya. selalu datang dengan piala dan juara,” Kepada Kasek Adnyani, Bagus ujar Adnyani yang tahun ini merekrut Ketut Lodji meminta untuk terus 268 siswa baru. Ini membuktikan mengikuti event penting, serta masyarakat mengejar sekolah ini mencetak prestasi sebanyak-bankarena kualitasnya. yaknya. Dengan demikian, nama Pelaksana Ketua Yayasan PR Sara- Yayasan PR Saraswati dikenal di swati Denpasar Bagus Ketut Lodji dan mancanegara. (ad1122)
Emas Berlian Rp 499.000, Cincin Batu Mulia Rp Rp 9.999.000
FELICE Jewellery hadir lagi dalam pameran perhiasan emas dan berlian selama dua hari. Terhitung mulai hari Rabu (20/7) ini sampai dengan Kamis (21/7) di Business Center, Hotel Aston, Jl. Gatot Subroto, Denpasar. Kali ini Felice menyediakan harga istimewa bagi pelanggan setianya. “Kami suguhkan harga istimewa saat ini. Emas berlian berupa anting dan liontin kami tawarkan seharga Rp 499 ribu,” ujar Sales Felice Jewellery Ni Kadek Widnyani, saat dikonfirmasi, Selasa (19/7) kemarin. Selain menawarkan produk dengan harga istimewa tersebut, kata Kadek Felice juga menghadirkan perhiasan emas berlian fashion model terbaru. Setiap desain dibuat terbatas atau limited edition, sehingga tidak akan ada duanya di tempat lain. “Setiap pembelian perhiasan akan mendapatkan sertifikat. Kalau nanti customer ingin mereparasi perhiasannya, tinggal menunjukkan sertifikat ini. Reparasi bisa dalam bentuk memperbesar atau memperkecil ukuran cincin, memasang
permata yang lepas dan renew seperti baru lagi,” imbuhnya. Menurut Kadek, Felice lebih banyak mengeluarkan desain klasik atau abadi yang selalu cocok dipakai kapan saja dan tidak membosankan. Felice juga ingin menghilangkan kesan bahwa berlian itu mahal. Tapi bukan berarti
harga murah yang ditawarkan ini murahan. Tunggu apa lagi, segera kunjungi pameran perhiasan emas dan berlian Felice Jewellery. Harga relatif terjangkau, ditambah desain yang unik menjadikan berlian-berlian Felice layak menjadi bagian dari koleksi anda. (br555)
MENGHADIRKAN - Felice Jewellery menghadirkan anting dan liontin emas berlian seharga Rp 499 ribu.
Karya Diksa Jero Mangku Kondra
Bupati Giri Prasta Sematkan Pin Sulinggih KARYA Diksa-Dwijati/Mapodgala Jero Mangku Gede Kondra, S.Ag. beserta istri Jero Mangku Istri Luh Gede Swindrawati, S.Ag. di Gera Gede WidyabhawanasanaPedukuhan Pande Munggu, Banjar Dukuh Pandean, Desa Adat Pande Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, dilaksanakan bertepatan pada Purnama Kasa, Anggara Kliwon Kulantir, Selasa (19/7) kemarin. Karya tersebut dihadiri para sulinggih, pemangku, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi Ketua Komisi III DPRD Badung I Nyoman Satria, Ketua PHDI Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana, dari Dinas Kebudayaan Badung, PHDI Badung, Camat Mengwi IGN Gede Jaya Saputra, Maha Semaya Warga Pande (MSWP) Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, krama Banjar Dukuh Pandean Munggu, serta krama pemaksan agung Pura Penataran Pande Munggu. Pada kesempatan itu, Bupati Giri Prasta diberi kehormatan untuk menyematkan tanda sulinggih kepada yang di-diksa, serta menyerahkan dana punia sebesar Rp 10 juta yang diterima Prawartaka Karya I Ketut Sunadra. Karya padiksan tersebut berdasarkan SK PHDI Provinsi Bali No. 01/PHDI Bali/SK-Izin Diksa/V /2016 tentang Izin Diksa/Dwijati. Melalui SK PHDI tersebut, Jero Mangku Kondra mabiseka Sire Mpu Pandhya Visva Adhyatmika Putra dan Jero Mangku Putri Swindrawati mabiseka Sire Mpu Galuh Visva Adhyatmika Putri. Menurut Ketua Prawartaka Karya Ir. I Ketut Sunadra, M.Si., karya diksa ini digelar sudah berdasarkan kesepakatan melalui paruman krama Dukuh Pandean beserta keluarga besar geria dan krama pemaksan Pura Kawitan Pande di Banjar Dukuh Pandean Munggu. Dudonan karya telah dimulai sejak 8 Mei lalu, dengan diksa pariksa oleh Tim PHDI Provinsi Bali bersama Guru/Nabe Diksa. Ngawit nanceb tetaring 12 Juni, nuasen karya 19 Juni, mabumi sudha dan
mlaspas karang Geria Gede pada 9 Juli. Sang maraga calon diksita melaksanakan tapa brata pada 17 Juli, sementara puncak karya dimulai pada 18 Juli malam dengan upacara amati raga dan besoknya 19 Juli puncak padiksan. Ditambahkan, upacara diksa dwijati ini bertujuan meningkatkan kesucian lahir dan batin dari Jero Mangku Kondra dan istri, yang sebelumnya menjadi Pemangku Pura Siwa/Kawitan Pande di Dukuh Pandean, Munggu. Bupati Giri Prasta pada kesempatan tersebut menyampaikan, Pemkab Badung sangat mengapresiasi dan mendukung karya diksa di Geria Gede Padukuhan Pande Munggu ini. Menurutnya, RPJMD Semesta Berencana yang memuat visi-misi Badung lima tahun ke depan, sangat komit dalam upaya pelestarian agama, adat, seni dan budaya. ”Segala pembangunan fondasinya adalah budaya. Kami Pemkab Badung berkomitmen dalam membangun agama, adat maupun seni melalui budaya,”
tambahnya. Giri Prasta menjelaskan, salah satu komitmen Pemkab Badung dalam pelestarian budaya, yakni melalui pelestarian geria sebagai tempat pamucuk pamuput pujawali. Pemkab Badung juga akan membantu pembangunan parahyangan, mulai dari pura sad khayangan, dang khayangan, khayangan jagat, pura khayangan tiga desa adat, pura dadia dan paibon. Selain itu, para sulinggih termasuk pemangku, mulai pemangku pura sad khayangan hingga mangku khayangan tiga juga akan menjadi perhatian Pemkab Badung ke depan. Sementara itu, Ketua PHDI Provinsi Bali Gusti Ngurah Sudiana menambahkan, dari upacara diksa ini sudah bertambah lagi satu sulinggih di Bali maupun di Badung. Sulinggih ini merupakan milik seluruh umat. Untuk itu, Sire Mpu patut mengayomi umat dan wajib memberikan pencerahan kepada umat, muput yadnya serta nyastra. (ad553)
MENYEMATKAN - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyematkan pin sulinggih kepada Jero Mangku Gede Kondra saat acara pediksan di Geria Gede Widyabhawanasana-Pedukuhan Pande Munggu, Banjar Dukuh Pandean, Desa Adat Pande Munggu, Kecamatan Mengwi.
Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan usaha/lembaga, csr, kegiatan public relations, promosi usaha, dll hub bag iklan: 0361-225764 atau sekretariat @ balipost.com Naskah maksimum 2000karakter + foto (jpg/tiff) diterima paling lambat pkl. 17.30 wita.