20 HALAMAN
NOMOR 321 TAHUN KE 68
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (144 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
selasa kliwon, 19 Juli 2016
@balipostcom (4.295 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Soal Reklamasi Teluk Benoa
Adi Wiryatama Merasa Eksekutif dan Legislatif Jadi Bulan-bulanan DPRD Bali dan Gubernur, Senin kemarin, menggelar rapat kerja membahas pertanggungjawaban APBD 2015 di gedung dewan. Dalam rapat kerja ini, isu rencana reklamasi Teluk Benoa kembali diperbincangkan. Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, yang kerap enggan angkat bicara soal reklamasi bahkan ikut urun pendapat. Awalnya, Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry, menyinggung soal banyaknya demo dari masyarakat yang menolak rencana menguruk Teluk Benoa seluas 700 hektar itu. Menurutnya, eksekutif dan legislatif mesti mengambil pola pikir yang jelas untuk rencana ini ke depan. Terkait hal ini, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menjawab, urusan reklamasi Teluk Benoa bukanlah kewenangannya. Namun, masyarakat menganggap seolah-olah yang ingin reklamasi adalah dirinya. “Ini supaya jelas, bukan saya yang mau ini. Kalau mau jadi, bagus. Nggak jadi juga nggak
apa-apa. Supaya jelas ini di masyarakat,” ujarnya. Pastika mengaku sudah dua kali berbicara dengan Presiden RI Joko Widodo soal reklamasi, tetapi belum ada keputusan sampai sekarang. Kini, dirinya akan mengikuti apa pun keputusan DPRD Bali soal reklamasi Teluk Benoa. “Terakhir kami mohon petunjuk Pak Ketua (DPRD Bali, red) soal ini,” jelas Gubernur. Sementara itu, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, justru mendorong Gubernur agar menanyakan masalah reklamasi langsung kepada Presiden. Pasalnya, rencana reklamasi
sampai sekarang masih mengambang. Tidak ada pernyataan dari Presiden yang menyatakan reklamasi ini berlanjut atau tidak, dilarang atau tidak, maupun disetop atau tidak. “Ditanya pada menterinya, yang pro nanyain, yang kontra menanyakan kan muter-muter saja terus. Kuncinya kan di Presiden ini. Kalau Presiden menyetop atau memberlakukan, biar jelas dan tegas kita tahu. Saya dukung Pak Gub menyampaikan langsung ke Presiden, sehingga kita tidak jadi bulan-bulanan di Bali ini,” tegasnya. Hal. 19 Pemimpin Tuli
‘’Eksekutif dan legislatif mesti mengambil pola pikir yang jelas untuk rencana ini ke depan.’’
“…Terakhir kami mohon petunjuk Pak Ketua (DPRD Bali, red) soal ini.” Mangku Pastika Gubernur Bali
Sugawa Korry Wakil Ketua DPRD Bali
“…Kalau presiden menyetop atau memberlakukan, biar jelas dan tegas kita tahu. Saya dukung Pak Gub menyampaikan langsung ke presiden, sehingga kita tidak jadi bulan-bulanan di Bali ini.” Adi Wiryatama Ketua DPRD Bali
Ryamizard Soal Sandera
Dipecah Dua Kelompok, Gandakan Uang Tebusan
Bali Post/ant
IKUTI PELAJARAN - Arya Permana bersama teman-temannya bersiap-siap mengikuti pelajaran di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cipurwasari, Jabar, Senin (18/7) kemarin.
Jakarta (Bali Post) – Sepuluh orang ABK WNI masih disandera di Filipina. Semuanya atas penguasaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, Senin (18/7) kemarin, memaparkan keberadaan sepuluh WNI tersebut. “Saat ini, tujuh WNI terpantau di Panamao, sedangkan tiga lainnya terpisah di Pulau Lapac,” kata Menhan. Tujuh WNI anak buah kapal (ABK) Charles 001 dan tongkang Robby 152
yang ditangkap di perairan Sulu 23 Juni, terlihat di wilayah Sitio Lupah Kapituhan, Panamao, Kepulauan Sulu pada 27 Juni bersama pucuk pimpinan kelompok Abu Sayyaf, Alhabsy Misaya dan Salip Mira Kayawan, serta 50 personnel bersenjata. Namun pada 1 Juli, dari tujuh WNI tersebut empat masih berada di sebuah desa bernama Pangdan, Kalingalang Caluang (berdekatan dengan Panamao) di bawah pengawasan subkelompok
Alhabsyi, sedangkan tiga WNI lain dipindahkan ke Pandami, Pulau Lapac (64 kilometer dari Panamao), di bawah pengawasan subkelompok Majal Adja. Selain bertujuan untuk menghindari deteksi aparat keamanan dan memudahkan perpindahan, kelompok Abu Sayyaf membagi posisi sandera WNI untuk mengambil keuntungan dengan mengajukan dua tuntutan tebusan. Hal. 19 Tujuh Sandera
Korban Vaksin Palsu Divaksinasi Ulang
Arya Permana Mulai Sekolah
ARYA PERMANA, bocah obesitas ekstrem asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mulai masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri Cipurwasari, Senin kemarin. Hari ini juga merupakan hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2016/2017. Bocah berusia 10 tahun yang memiliki berat badan 190 kilogram tersebut datang ke sekolah dengan diantar kedua orang tuanya, Ade Somantri (42) dan Rokayah (37). Hal. 19 Merasa Lelah
Jakarta (Bali Post) – Presiden Jokowi, Senin kemarin, mengunjungi Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi ulang korban vaksin palsu. “Pagi ini, kita melaksanakan vaksinasi ulang untuk korbankorban vaksin palsu yang telah didata yang telah ditelusuri baik oleh Bareskrim, oleh Puskesmas, maupun oleh Kemenkes,” kata Presiden. Ia mengatakan sampai saat ini, ada 167 korban vaksin palsu yang terdata di sekitar wilayah Ciracas dan vaksinasi ulang sekarang baru dilakukan pada 36 korban. Presiden mengatakan vaksinasi ulang akan dilakukan bertahap sampai seluruh pasien yang terdata mendapat vaksin ulang mendapat vaksinasi kembali. “Besok diundang lagi, berikutnya diundang lagi, sampai semuanya terselesaikan sesuai dengan data yang telah dilakukan,” katanya. Mantan Gubernur DKI itu me-
Turki Minta AS Serahkan Dalang Kudeta
Istanbul – Turki meminta Amerika Serikat (AS) menyerahkan Fethullah Gulen, ulama terduga dalang kudeta gagal terhadap pemerintahan Presiden Tayyip Erdogan. Selain itu, pemerintah Turki juga terus melakukan pembersihan terhadap anasir pemberontak setelah menangkap ribuan tentara. Pejabat keamanan kepada Reuters, Senin kemarin, mengungkapkan bahwa sekitar 8.000 polisi dipecat dari jabatannya karena diduga terlibat dalam upaya kudeta pada Jumat pekan lalu itu. Sekitar 30 gubernur dan 50 pejabat sipil juga dipecat, demikian berita dari CNN Turk. Hal. 19 Bantahan Gulen
Bali Post/ant
Kembalikan Kejayaan Bali
Fungsi Pertanian dari A sampai G jeruk, merupakan komoditas bisnis. Dengan demikian di situ kita bicara quality dan seterusnya, sehingga gampang kemudian yang melakukan perdagangan di sektor pertanian itu,” ujarnya dalam diskusi pertanian serangkaian acara Gathering Agrobisnis Petani Bali di Bale Banjar Bali Global Shankara, Sanur, Denpasar, Sabtu (16/7). Hal. 19 Fungsi Pertanian
Bali Post/dok
Wisnu Bawa Tenaya
nyatakan bahwa dia mengecek langsung vaksinasi ulang di Puskesmas Ciracas antara lain untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang benar mengenai vaksinasi. “Masyarakat mendapatkan informasi yang benar mendapatkan penjelasan yang baik, baik dari Puskesmas maupun dari kementerian dan juga pelayanan dari Kemenkes dari Dinkes di DKI,” katanya. Dia juga meminta warga bersabar menunggu penyelesaian penanganan kasus peredaran vaksin palsu karena proses itu membutuhkan waktu dan memerlukan kehati-hatian. “Perlu penelusuran dalam jangka panjang sehingga yang dirugikan dari adanya vaksin ulang ini nanti betul-betul terdata, ini prosesnya agak panjang, jadi perlu didata, perlu ditelusuri, sehingga betul-betul nanti yang menjadi korban itu bisa kita tangani,” katanya. (ant)
VAKSINASI ULANG - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek berbincang dengan orangtua korban vaksin palsu saat meninjau pelaksanaan vaksinasi ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7) kemarin.
Gathering Agrobisnis Petani Bali
SEKTOR pertanian di Bali sejatinya memiliki fungsi yang sangat banyak. Guru Besar FEB Unud, I Wayan Ramantha, merangkumnya dari A sampai G. Pertanian berfungsi sebagai aset (A) masyarakat Bali. Kalau tanah pertanian dijual, sama artinya orang Bali telah menjual asetnya kepada orang lain. Kemudian B, pertanian adalah bisnis, jangan diartikan hanya lumpur atau sekadar menanam padi, jeruk, dan sebagainya. “Tetapi yang kita tanam apakah itu padi,
Ryamizard Ryacudu
Ramantha
Subadia
BEDENG - Puluhan bedeng dibangun di tengah sawah saat panen tiba. Kini di Tabanan, sudah tak lagi diberikan membangun bedeng yang biasanya ditempati pasangan suami-istri.
UNDAGI Layangan Internasional, Ida Bagus Ugrasena, mengatakan, kejayaan Bali kaitannya dengan pertanian harus dikembalikan. Bila menengok ke belakang, teknologi pertanian sudah ada di Bali sejak zaman purba. Hal ini pun didukung ribuan lontar yang ada di Pusdok Dinas Kebudayaan Bali, serta sastra-sastra yang datang dari India, Cina dan lainnya. “Jadi, kejayaan Bali di pertanian itu di abad pertama sebenarnya, di masa kesuwakan, jadi subak yang asal katanya kesuwakan. Jadi kita mengenal teknologi tradisonal yang sudah sangat maju di zaman itu dan saya keliling dunia untuk memperkenalkan teknologi itu melalui layang-layang,” ujarnya. Hal. 19 Pengusir Hama