HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 106 TAHUN KE 13
Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
SELASA, 18 JULI 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/ars)
DITAHAN - Tersangka BS (foto kiri) dan BN (foto kanan) saat digiring petugas Kejaksaan ke mobil tahanan didampingi kuasa hukum masing-masing.
Tersangka ”Vertical Dryer” Sebut Peran Orang Lain
Mantan Kadis Koperasi dan UMKM Ditahan
Mataram (Suara NTB) Dua tersangka kasus proyek vertical dryer pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) akhirnya ditahan penyidik Kejaksaan Tinggi NTB Senin (17/7). Tersangka itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga mantan Kepala Dinas (Kadis) Koperasi dan UMKM NTB, BS dan pemilik lahan BN. Keduanya sempat tidak hadir pada pemanggilan sebelumnya.
Daya Ungkit Dipertanyakan DAYA ungkit investasi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di NTB masih dipertanyakan. Meskipun investasi yang masuk ke NTB nilainya triliunan setiap tahun, namun dampaknya terhadap penurunan angka kemiskinan dan pengangguran dinilai masih minim. Untuk itu, Pemprov NTB melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sedang melakukan analisis investasi yang masuk NTB. Dari hasil analisis tersebut akan diketahui investasi yang sudah jenuh dan menjadi pertimbangan dalam pemberian perizinan. Bersambung ke hal 15 H. Chairul Mahsul (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
Terpental dari Pasar Internasional KEPERCAYAAN pasar internasional terhadap cukli luntur, akibat cacat di kualitas. Pemerintah daerah sedang turun tangan untuk mengembalikan kepercayaan pasar luar negeri. Yang dimaksud cukli itu sebenarnya ampas kerang yang didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi, Flores atau dari Jawa. Kulit kerang yang berwarna putih gading itu dipotong kecil-kecil berbentuk segi empat atau jajaran genjang, berukuran kecil. Potongan-potongan kulit kerang itulah yang ditempel dan dijadikan penghias kerajinan meja dan kursi, lemari, Bersambung ke hal 15 Hj. Putu Selly Andayani (Suara NTB/dok)
lui kuasa hukumnya yang baru, Muhtar M. Saleh, SH,MH, pada saat pencairan anggaran Rp 680 juta bukan pada masanya (bukan pada saat BS masih menjabat sebagai PPK). ‘’Waktu pencairan dana proyek, klien saya sudah tidak lagi jadi PPK. Tapi sudah pin-
dah tugas menjadi Kepala Dinas Perkebunan Provinsi NTB,’’ kata Muhtar yang dalam kasus ini menggantikan posisi pengacara sebelumnya Agus Sugiarto, SH,MH. Saat pencairan anggaran, eksekusi oleh PPK penggantinya. Praktis, kata Muhtar, be-
Kajati Monitor Kasus Sekaroh dan SPPD Dewan Dompu Mataram (Suara NTB) Dua kasus korupsi dalam pantauan Kajati NTB, Tedjolekmono, SH.,MH. Dua kasus ini sedang ditangani Kejari Dompu terkait SPPD DPRD setempat dan Kejari Lombok Timur (Lotim) terkait kasus Sekaroh. Kasus ini tidak masuk dalam tunggakan yang harus tuntas 31 Maret lalu.
‘’Meski tidak masuk dalam kategori tunggakan, tapi tetap kita minta agar ditindaklanjuti,’’ kata Kajati NTB Tedjolekmono Senin (17/7) siang kemarin. Saat ini dua kasus tersebut sedang digenjot di masing masing Kejari. Perkembangan penanganan juga disampaikan ke pihaknya. Bersambung ke hal 15
Pemprov Percepat Pembahasan Perda Kenaikan Penghasilan Dewan Mataram (Suara NTB) Pemprov dan DPRD NTB sedang menyusun payung hukum untuk mengakomodir kenaikan penghasilan para wakil rakyat yang duduk di Udayana. Agar dapat terakomodir dalam APBD Perubahan 2017, pembahasan Raperda tentang Protokoler, Kedudukan dan Keuangan DPRD Provinsi ini akan dikebut satu smapai
dua bulan ke depan. “Iya kita kebut pembahasannya. Yang jelas kita sudah bahas rancangannya. Ada beberapa materi yang memang perlu disempurnakan,” kata Kepala Biro Hukum Setda NTB, H. Ruslan Abdul Gani, SH, MH ketika dikonfirmasi Suara NTB, Senin (17/7) siang kemarin. Ruslan mengungkapkan, pihaknya bersama dengan
Sekretaris Dewan dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) pada pekan lalu sudah membahas mengenai Raperda tersebut. Dari pembahasan tersebut, berdasarkan informasi dari Sekwan DPRD NTB, H. Mahdi Muhammad, SH, MH bahwa Raperda tersebut akan menjadi inisiatif DPRD. Bersambung ke hal 15
laan akan jadi bahan pembuktian di Pengadilan Tipikor. Bukan kali ini saja BS menyebut pihak lain. Sebelumnya dalam materi praperadilan sempat menyinggung peran Kepala Dinas Pertanian dan TPH, Ir. Husnul Fauzi. Kadis dianggap mengetahui proses pemindahan fisik objek penyidikan tersebut dari Kelurahan Sayang Sayang ke Desa Gontoran Timur Kecamatan Lingsar Lombok Barat. Bahkan proses serah terima disebutnya dilakukan kepala dinas. Bersambung ke hal 15
Naik, Ketimpangan Miskin-Kaya di NTB Mataram (Suara NTB) Pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk NTB yang diukur oleh gini ratio tercatat sebesar 0,371. Angka ini meningkat sebesar 0,006 poin jika dibandingkan dengan gini ratio September 2016 yang sebesar 0,365. Sementara itu jika dibandingkan dengan gini ratio Maret 2016 yang sebesar 0,360, gini ratio Maret 2017 naik sebesar 0,012 poin. Demikian disampaikan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Endang Tri Wahyuni di kantornya, Senin (17/7) kemarin. Giniratiodidaerahperkotaan padaMaret2017tercatatsebesar 0,413 naik dibanding gini ratio September 2016 yang sebesar 0,410 dan gini ratio Maret 2016 yang sebesar 0,391. Bersambung Endang Triwahyuningsih ke hal 15 (Suara NTB/dok)
Soal ”Hortipark” dan Pelabuhan Telong Elong
Sekda Minta SKPD Segera Berikan Laporan ke Gubernur Mataram (Suara NTB) Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D meminta SKPD terkait segera membuat laporan ke gubernur terkait tidak adanya kejelasan lanjutan pembangunan hortipark Lombok Tengah dan Pelabuhan Telong Elong, Lombok Timur. Menurutnya, SKPD terkait perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dua proyek yang mangkrak tersebut. “Tugas kita (Pemprov) mengevaluasi. Saya minta mereka (SKPD terkait) untuk memberikan laporan ke gubernur segera,” kata Sekda dikonfirmasi Suara NTB, Senin (17/ 7) siang kemarin. Mantan Kepala Bappeda NTB ini mengatakan, perlu dilakukan evaluasi oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) terkait dengan kelanjutan pengembangan hortipark yang berada di Kecamatan Batukliang Utara, Lombok
Tengah tersebut. Kemudian hal yang sama juga perlu dilakukan Dinas Perhubungan terkait kelanjutan pembangunan Pelabuhan Telong Elong yang berada di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. “Itu kan ada masterplannya, di mana mandeknya? Siapa yang bertanggung jawab? Memang itu harus dievaluasi. Bagaimana kelanjutannya, perkembangannya seperti apa sekarang,’’ tanyanya. Sekda menambahkan, sejauh yang dia ketahui untuk pengembangan hortipark di Lombok Tengah sudah ada masterplannya. Bahkan, lokasi pengembangan hortipark itu sempat akan dipakai menjadi lokasi perkemahan tingkat nasional tahun lalu. Sebelumnya, Kepala Distanbun NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si mengatakan, pengembangan hortipark ini sejak awal pengelolaannya oleh Pemkab
”
Itu kan ada masterplannya, di mana mandeknya? Siapa yang bertanggung jawab? Memang itu harus dievaluasi. Bagaimana kelanjutannya, perkembangannya seperti apa sekarang? H. Rosiady H. Sayuti Lombok Tengah melalui SKPD terkait. Pemprov hanya memfasilitasi supaya mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
TO K O H
Sebelum ditahan, tersangka BS mengungkap soal keterlibatan pihak lain dalam kasus yang membelitnya sejak 2015 itu. Dalam posisinya sebagai PPK, BS mengakui sebagai pelaksana teknis. Mulai dari melakukan lelang sampai dengan penentuan rekanan. Mela-
ban kerugian negara harusnya pada PPK pengganti tersebut karena bertanggung jawab atas pengeluaran dana. ‘’Jaksa menjadikan biaya pengadaan (Rp 680 juta) ini sebagai kerugian Negara. Artinya harus ditanggung oleh PPK yang mengeksekusi pencairan,’’ terang Muhtar, sembari meminta penyidik memproses PPK pengganti tersebut. Namun terkait teknis penyidikan itu, dia tidak ingin mengintervensi dan menyerahkan sepenuhnya ke penyidik Pidsus Kejati NTB. Menyangkut substansi pembe-