20 HALAMAN
NOMOR 1 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (144 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
kamis kliwon, 18 agustus 2016
SEMARAK HUT PROKLAMASI
@balipostcom (4.295 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
RAPBN 2017
Lebih Rendah daripada APBN-P 2016
Jakarta (Bali Post) -
Pemerintah mengajukan Rencangan Anggaran Pendapatan dan Belana Negara (RAPBN) tahun anggaran 2017 sebesar Rp 2.070,5 triliun. Jumlah itu lebih rendah daripada APBN Perubahan 2016 yang besarnya Rp 2.082,9 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah mengalokasikan belanja anggaran sebesar Rp 1.737,6 triliun.
Bali Post/kmb23
Warga Banjar Pagi, Senganan, Penebel, Tabanan melaksanakan upacara bendera di persawahan dalam rangka memperingati HUT ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI, Rabu (17/8) kemarin.
Hal tersebut terungkap dalam pidato Presiden Joko Widodo dalam rapat gabungan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8). RAPBN 2017 sebesar Rp 2.070,5 triliun tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.310,4 triliun (APBN-P 2016 Rp 1.306,6), dan alokasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 760 triliun (APBN-P 2016 Rp 776,253). Sumber penerimaan negara akan diambil dari penerimaan perpajakan direncanakan sebesar Rp 1.495,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 240,4 triliun. Presiden Jokowi mengatakan penyusunan RAPBN 2017 telah memperhitungkan seluruh dinamika yang ada dan tantangan yang dihadapi. Oleh sebab itu, pemerintah telah mengajukan asumsi ekonomi makro tahun 2017. Hal. 19 Perlambatan Ekonomi Bali Post/ant
PASKIBRAKA - Presiden Joko Widodo menyerahkan bendera Merah Putih kepada anggota Paskibraka saat upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8) kemarin. HUT Kemerdekaan RI tahun ini mengangkat tema ‘’Indonesia Kerja Nyata’’.
Bali Post/kmb
Warga Kelurahan Semarapura Kangin, Klungkung melaksanakan upacara bendera di Tukad Unda, Rabu (17/8) kemarin. Upacara ini rutin digelar setiap memperingati HUT Kemerdekaan RI.
Bali Post/kmb23
Ribuan pelajar dan masyarakat di Kuta mengarak merah putih dan pengibaran bendera Merah Putih, Selasa (16/8). Kegiatan ini merupakan kirab Bali Merah Putih dan deklarasi Indonesia Damai untuk memaknai momentum Hari Kemerdekaan.
Bali Post/ant
Peserta upacara mengibarkan bendera Merah Putih saat memperingati HUT ke-71 Kemerdekaan Indonesia di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (17/8) kemarin.
Bali Post/ade
BENDERA PUSAKA - Pasukan berkuda Kereta Kencana Ki Jaga Raksa membawa bendera pusaka dan bendera duplikat Merah Putih serta teks Proklamasi berjalan menuju Istana Merdeka dalam acara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke71 di Jakarta, Rabu (17/8) kemarin. Kereta kencana bernama Ki Jaga Raksa milik Pemkab Purwakarta, Jawa Barat yang dibuat pada tahun 2009 ini sebagai penghormatan kepada leluhur tatar Sunda, salah satunya Raja Padjajaran Prabu Siliwangi.
Menangkan Persaingan
Indonesia Harus Keluar dari Zona Nyaman
Bali Post/ant
Sejumlah nelayan berada di atas perahu tradisional katinting saat mengikuti upacara bendera memperingati HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (17/8) kemarin.
Jakarta (Bali Post) Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan di era persaingan global saat ini, kompetisi antarnegara semakin keras dan semakin sengit. Oleh karena itu, untuk menjadi bangsa pemenang dituntut keberanian semua pihak keluar dari zona nyaman. ‘’Untuk memenangkan kompetisi, untuk menjadi bangsa pemenang, kita harus berani keluar dari zona nyaman. Kita harus kreatif, optimis, bahu-membahu, dan melakukan terobosan. Semua
itu demi mempercepat pembangunan nasional, demi meningkatkan daya saing kita sebagai bangsa,’’ kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung MPR/ DPR, Jakarta, Selasa (16/8). Menurut Presiden, semua pihak dituntut kreatif, optimis, bahu-membahu, melakukan terobosan demi mempercepat pembangunan nasional dan meningkatkan daya saing bangsa. Terobosan, kecepatan kerja, diperlukan lembaga-lembaga negara
agar kuat dan efektif mengatasi tiga masalah utama bangsa. Selain itu, diperlukan pula keteguhan dalam menjunjung ideologi bangsa, konstitusi negara, dan nilai-nilai keutamaan bangsa. ‘’Tanpa itu, kebesaran kita sebagai bangsa akan punah, akan digulung oleh arus sejarah. Kita tidak mau itu terjadi,’’ ujarnya. Presiden mengapresiasi kiprah MPR yang terus memperluas sosialisasi, pengkajian, dan penyerapan aspirasi masyarakat tentang implementasi nilai-nilai
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Presiden juga menyambut baik gagasan MPR untuk mengkaji sistem perencanaan pembangunan nasional jangka panjang. ‘’Dalam era kompetisi global sekarang ini, kajian seperti itu kita harapkan dapat mendukung perencanaan pembangunan yang lebih terintegrasi, berwawasan ke depan, dan berkesinambungan,’’ tegasnya. Hal. 19 Kemajuan Bersama