Edisi 17 Oktober 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 59 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (152rb Like) http://facebook.com/balipost

Senin Kliwon, 17 Oktober 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Jembatan Kuning di Nusa Lembongan Ambruk

Delapan Tewas, 18 Luka-luka Semarapura (Bali Post) -

Satu-satunya jembatan yang menghubungkan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan, Minggu (16/10) sore kemarin ambruk. Sedikitnya delapan orang tewas dan belasan warga luka-luka. Tragedi ambruknya Jembatan Kuning itu terjadi bertepatan dengan Nyepi Segara di Nusa Penida. Ambruknya jembatan yang dibangun tahun 1994 itu diduga akibat tidak kuatnya menahan beban warga yang melintas secara bersamaan pada saat piodalan di Pura Bakung dekat jembatan tersebut. Perbekel Desa Jungut Batu Made Gede Suryawan membenarkan hal itu. Ada puluhan orang melintas saat jembatan tersebut ambruk. Ia belum mengetahui secara pasti berapa korban tewas dalam peristiwa itu. ‘’Saya saat ini berada di puskesmas untuk membantu dan mengecek korban,’’ katanya ketika dihubungi sekitar pukul 20.00 Wita. Dari informasi di lapangan, warga yang jatuh dari jembatan tersebut beberapa di antaranya melintas dengan sepeda motor. ‘’Banyak yang meninggal, sekarang masih melakukan pencarian. Saya saat ini sedang di puskesmas,’’ tutur Gede Suryawan yang saat dikonfirmasi masih mengecek kondisi korban di Puskesmas Nusa Penida II Desa Jungut Batu. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat dikonfirmasi mengakui telah mendengar informasi tersebut. Pihaknya pun sebelumnya sudah melakukan pengecekan terkait kondisi Jembatan Kuning karena mendapatkan informasi bahwa sejumlah tali sling jembatan telah putus. Ia juga sudah mengingatkan warganya agar tidak melewati jembatan tersebut secara bersamaan. ‘’Kemarin (12 Oktober) saya telah melihat tali sling putus maka kita turun. Kekhawatiran perbekel dan saya pun terbukti. Sebelum kejadian, warga naik jembatan secara bersamaan saat piodalan di Pura Bakung,’’ bebernya. Hal. 19 Masih Dirawat

Bali Post/ist

AMBRUK - Jembatan Kuning pasca-ambruk, Minggu (16/10) sore kemarin. Sedikitnya delapan orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Ikon Nusa Lembongan, Tempat Ber-’’selfie’’ Ria Jembatan Kuning merupakan ikon Nusa Lembongan. Jembatan sepanjang 100 meter dan lebar 1,5 meter dibangun tahun 1994. Tidak ada yang tahu pasti makna warna kuning jembatan ini. Namun warga sekitar mengidentikkannya dengan warna Partai Golkar yang saat itu menjadi partai penguasa. Saking uniknya, Jembatan Kuning sering dijadikan tempat selfie baik oleh wisatawan asing maupun nusantara. Bahkan tidak jarang generasi muda setempat yang pulang kampung dari merantau sering ber-selfie ria di tempat itu. JEMBATAN ini merupakan akses satu-satunya menuju Nusa Ceningan. Jembatan ini hanya dapat dilalui satu sepeda motor saja. Bila berpapasan, salah satu pengendara harus mengalah dengan berhenti di bibir jembatan. Ada dua buah tali sling utama disambungkan dengan sekitar 80 tali sling serabut yang menghubungkan antara tali sling utama dan badan jembatan. Alas jembatan terdiri dari balok kayu

Bali Post/dwa

BAHAYA - Petugas memasang rambu peringatan bahwa jembatan ini rawan jebol. Tanda ini dipasang Dishub Klungkung pada 12 Oktober lalu, pascaditinjau Bupati Suwirta. NUSA LEMBONGAN - Jembatan Kuning merupakan satu-satunya penghubung Nusa Lembongan-Nusa Ceningan. Setelah jembatan itu ambruk kedua Nusa itu hanya bisa dicapai melalui jalur laut. Bali Post/dok

ditopang dengan rangka besi. Bila melalui jembatan ini menggunakan sepeda motor sangat dirasakan suara kayu bergesekan dan sepeda motor terasa bergoyang. Saat Nusa Penida Festival II yang diselenggarakan tahun 2015, sempat terjadi tali sling terputus akibat warga beramairamai berada di atas jembatan untuk berfoto. Hal. 19 Dilakukan Perbaikan

OTT KPK di Kebumen

Dua Tersangka, Empat Saksi Jakarta (Bali Post) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengungkap siapa saja yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kebumen, Jawa tengah (BP, 16/10). Dalam OTT yang dilakukan di beberapa lokasi di Kebumen tersebut, KPK menetapkan dua orang tersangka dan empat orang berstatus saksi. Kedua tersangka adalah YTH (Yudhi Tri H), Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kebumen, dan Sigit Widodo (SGW), PNS Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kebumen. Sementara empat orang sak-

si yang juga diamankan, meliputi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen Andi Pandoyo, dua anggota DPRD Kabupaten Kebumen Dian Lestari dan Hartono, serta pihak swasta yang merupakan anak perusahaan dari Osma Group bernama Salim. ‘’Perkara ini berhubungan dengan masalah APBD 2016 yang ada di Kabupaten Kebumen, khususnya di Dinas Pendidikan yang akan diberikan uang sebesar Rp 4,8 miliar,’’ kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Kantor KPK, Minggu (16/10) kemarin. Hal. 19 Dinas Pariwisata Sigit Widodo, PNS.

Marc Marquez

MotoGP

Jepang – Pembalap tim Honda, Marc Marquez, mengamankan gelar juara dunia MotoGP ketiganya dalam empat tahun dengan menjuarai Grand Prix Jepang, di Motegi, Minggu (16/10) kemarin, setelah pesaing terdekatnya Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terjatuh dan tidak menyelesaikan balapan. Kemenangan pembalap asal Spanyol berusia 23 tahun itu di Motegi memberi dia keunggulan 77 poin yang tidak mungkin dikejar lagi atas pembalap Italia Rossi, yang mengawali balapan dari posisi terdepan namun tergelincir masuk ke area berpasir pada awal balapan. Setelah menjadi pembalap termuda yang menjuarai balapan dan gelar juara dunia MotoGP pada musim pertamanya pada 2013, kemenangan Marquez di Jepang membuatnya menjadi pembalap termuda yang meraih tiga gelar. Dia mencapai finis hampir tiga detik di depan pembalap Ducati Andrea Dovizioso dan pebalap Suzuki Maverick Vinales, di posisi ketiga. Dengan Rossi, juara tujuh kali kelas utama, keluar dari persaingan lebih cepat, Lorenzo membutuhkan untuk finis setidaknya di posisi keempat agar peluangnya untuk mempertahankan gelar tetap hidup. Hal. 19 Posisi Ketiga

Bali Post/ant

Yudi Tri Hartanto, anggota DPRD.

Pungli Rp 10.000-an Diurus Jokowi

Bali Post/rtr

Marquez Juara Dunia

Bali Post/ant

Bali Post/ant

BARANG BUKTI - Petugas memperlihatkan barang bukti uang yang disita ketika melakukan OTT kasus dugaan suap proyek pendidikan Pemkab Kebumen, Jateng, di gedung KPK Jakarta, Minggu (16/10) kemarin.

Surakarta (Bali Post) – Presiden Joko Widodo menegaskan akan memberantas pungutan liar (pungli) hingga ke bawah, bahkan pungli yang hanya Rp 10.000 akan dia urusi. ‘’Bukan hanya Rp 500.000 atau Rp 1 juta, urusan Rp 10.000 pun akan saya urus,’’ kata Jokowi dalam acara penyerahan 3.515 sertifikat tanah program strategis 2016, di Surakarta, Minggu (16/10) kemarin.

Hal ini dia ungkapkan menanggapi beberapa kritikan terhadap pengungkapan pungli di Kementerian Perhubungan yang nilainya kecil untuk ditangani Presiden. ‘’Bukan urusan uangnya. Banyak yang sampaikan ke saya, Pak Presiden kemarin di Kementerian Perhubungan hanya ada uang berapa juta saja diurus. Bukan hanya urusan kecil seperti itu, yang lebih kecil pun akan saya urus,’’ tegas

Jajak Pendapat

Perlu Pembenahan Berantas Pungli PRAKTIK pungutan liar (pungli) kini dibidik. Pelakunya pun diisyaratkan langsung dipecat. Peranyataan perang terhadap pungli yang dilontarkan Presiden Joko Widodo memberi harapan segar lahirnya birokrat bersih dan sistem layanan publik yang transparan. Isyarat Presiden ini pun berembus kencang. Sejumlah kepala daerah dan jajaran kepolisian juga ikut menyatakan perang terhadap praktik pungli. Menyikapi hal ini, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat seminggu belakangan ini. Jajak dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon kepada responden. Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden, dominan responden menyatakan dukun-

gannya terhadap langkah pemerintah memberantas pungli. Tercatat 79,02 persen responden menyatakan setuju dan mendukung pemerintah langsung memecat pelakunya. Responden menilai pungli telah menjadi budaya birokrat yang selama ini jarang tersentuh. Praktik pemerasan terselubung dengan imbalan percepatan proses dan kemudahan administrasi ini nyaris terjadi di semua lembaga pelayanan publik. Sayangnya, rakyat dan pengusaha sebagai korban pungli juga jarang mengadu. Rakyat, menilai itulah sistem yang berlaku pada masanya. Kini, dengan langkah nyata pemerintah menangkapi dan memecat birokrat pungli, responden yakin gerakan ini akan berhasil. Pemerintah juga diingatkan agar transparan

kepada warganya dalam pengurusan berbagai syarat administrasi baik untuk kepentingan usaha, sekolah termasuk bekerja. Di lain pihak, 17,69 persen responden mengaku pesimis gerakan ini akan berhasil. Masalahnya baik pengawasan dan pelaku praktik pungli selama ini nyaris satu jaringan. Bahkan, sistem pungli pun nyaris sudah menjadi kesepakatan bersama sehingga alurnya pun jelas. Ironisnya praktik pungli berlangsung bertahun tahun dan tak tersentuh. Responden mengatakan gerakan ini berpotensi gagal jika pemerintah tak membenahi model pengawasan internal di masing-masing institusi. Hal. 19 Terkesan Ragu

Jokowi. Menurut Jokowi, yang kecilkecil ini justru sangat menjengkelkan dan meresahkan, sehingga harus dibangun budaya yang baik dan cepat. ‘’Memang kecil. Tetapi kalau dari Sabang sampai Merauke, ada di kantor instansi, pelabuhan dan jalan raya, kalau dihitung bisa puluhan triliun (rupiah),’’ ungkapnya. Hal. 19 Awasi Pelayanan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.