Edisi Selasa 17 Juli 2018 | balipost.com

Page 1

16 HALAMAN

NOMOR 312 TAHUN KE 70

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost

@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengemban Pengamal Pancasila

Tampilkan Parade Budaya, PDI Perjuangan Daftarkan Calon Legislatif ke KPU Bali Pileg 2019, Targetkan 30 Kursi dari 55 Kursi di DPRD Bali D P D PDI Perjuangan Provinsi Bali mendaftarkan calon anggota DPRD Provinsi Bali yang akan bertarung dalam Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2019 ke KPU Provinsi Bali, Senin (16/7) kemarin. Mereka diiringi parade budaya. Partai banteng moncong putih ini ingin membuktikan komitmennya dengan konsisten menyajikan politik berkebudayaan di Bali. Iringan Paskibra pembawa bendera Merah Putih, bendera PDI Perjuangan, barisan penari Baris serta

iringan baleganjur, mengantarkan Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster didampingi Sekretaris IGN Jaya Negara, berjalan kaki bersama ratusan massa dari Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ke Kantor KPU Provinsi Bali. Seluruh calon anggota legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan atau sebanyak 55 orang dari 9 daerah pemilihan (dapil) ikut long march menuju Kantor KPU Provinsi Bali. Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka

Sandi bersama komisioner lainnya menerima penyerahan berkas pendaftaran, disaksikan Ketua Bawaslu Provinsi Bali Ketut Rudia. ‘’Calon yang kami daftarkan sebanyak 55 orang sesuai dengan jumlah kursi di DPRD Bali,’’ kata Koster didampingi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provisi Bali IGN Jaya Negara seusai mendaftarkan para calegnya. Dari caleg yang didaftarkan, incumbent masih mendominasi. Koster yang

Gubernur Bali terpilih ini menyebutkan calon incumbent hampir semuanya didaftarkan kembali. ‘’Untuk incumbent hampir semua, karena kebijakan kami di partai yang incumbent diprioritaskan, kecuali yang bermasalah. Ada yang satu yang tidak dicalonkan karena periode sebelumnya cukup lama di legislatif, dengan pertimbangan regenerasi kita lakukan perubahan,’’ terangnya. Hal. 15 Dilakukan Serentak

PDI-P - Iringan Paskibra pembawa bendera Merah Putih, bendera PDI Perjuangan, barisan penari Baris serta iringan baleganjur, mengantarkan Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster yang didampingi Sekretaris IGN Jaya Negara berjalan kaki bersama ratusan massa dari Kantor DPD PDI Perjuangan Bali ke Kantor KPU Provinsi Bali.

Modric, Pemain Terbaik

Bali Post

SEJAK 1948

Bali, Beli, ’’Bully’’ ANDAIKATA Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un bertemu di Bali, tidak di Singapura, tentu nama Bali akan semakin moncer di mancanegara. Ini cuma berandai saja, toh itu sudah lewat. Kedatangan Raja Salman dari Arab Saudi beberapa waktu lalu, sekiranya sudah cukup membuktikan bahwa Bali, pulau yang mungil ini, memang punya daya magnet yang luar biasa untuk dikunjungi. Budayanya yang unik serta alamnya yang indah, merupakan beberapa alasan mengapa para pesohor serta para pemimpin dunia datang dan datang lagi. Jutaan turis datang dan pergi setiap tahunnya. Mereka perlu mulai dari akomodasi, makanan dan minuman, air bersih, layanan yang prima dan sebagainya. Itulah sebabnya, setelah booming pariwisata sekitar awal 1990-an, berbagai fasilitas pariwisata dibangun secara masif. Hotel dibangun di mana-mana, restoran, bandara diperluas dan direncanakan membangun fasilitas yang sama di Bali Utara, kantong-kantong turis dimekarkan dan sebagainya. Tidak ada lagi konsentrasi di Nusa Dua, Kuta, Sanur serta Ubud. Hampir semua lahan dibuka untuk kepentingan ini. Atas nama kepentingan rayat, hampir semua fasilitas dibangun. Ada efek positif, iya. Dampak negatifnya juga jangan lupa. Masalah tata ruang, sampah, air bersih, lalu lintas, kependudukan dan sebagainya merupakan dampak ikutan yang belum terpecahkan hingga kini. Kalau kondisi ini membawa perbaikan ekonomi, ini pun tak bisa ditampik. Tetapi, siapa saja yang menikmati? Hal. 15 Sering Dibahas

Pengembala Domba, Sempat Difilmkan Saint Petersburg – Meski kalah di final, Kapten Kroasia Luka Modric terpilih menjadi pemain terbaik Piala Dunia 2018 dan meraih penghargaan Bola Emas. Modric tampil konsisten di Rusia. Modric mencetak dua gol, satu assist, dan dengan persentase umpan sukses 86,4 persen. Modric juga memiliki rataan key-passes atau umpan berbuah peluang 2,7 per laga. Rataan ini masuk 10 besar jumlah key-passes tertinggi di Piala Dunia. Dari total 736 pemain yang datang ke Rusia. Di antara pemain Kroasia lainnya, dia juga punya menit bermain paling tinggi yaitu 604 menit dari enam pertandingan. Pemain 31 tahun itu tentu berada di jantung prestasi bersejarah Kroasia ini. Berada di lini tengah dengan berduet bersama rivalnya di Liga Spanyol, Ivan Rakitic, Modric adalah sumber ketenangan bagi rekan-rekannya. Lahir di Zadar, Kroasia pada 9 September 1985, masa kecil Modric penuh dengan konflik karena bertepatan dengan Perang Kemerdekaan Kroasia. Ketika kondisi semakin parah, keluarganya terpaksa melarikan diri dari konflik dan ayahnya mendaftarkan diri menjadi tentara nasional. Pada bulan Desember 1991, ketika Modric berumur enam tahun, dia dan keluarganya harus

menyaksikan kakeknya, bersama dengan enam warga sipil lansia lainnya dieksekusi oleh pemberontak Serbia. Rumah mereka pun dibakar habis. Modric dan keluarganya dipaksa hidup sebagai pengungsi selama tujuh tahun di Hotel Kolovare. Mereka kemudian pindah ke Hotel Iž yang dikelilingi oleh suara granat meledak dan pecahan kaca. Modric masih ingat betul dengan momen sulit dalam hidupnya itu. Sepak bola hanya menjadi media pelarian diri dari konflik yang mengerikan yang melanda Kroasia pada awal tahun sembilan puluhan itu. Seorang juru bicara untuk Hotel Kolovare pernah menyatakan: ‘’Modric telah memecahkan lebih banyak kaca di jendela hotel daripada apa yang telah diledakkan oleh bom. Dia bermain sepak bola non-stop di sekitar aula hotel.’’ Sebelum kariernya di lapangan hijau sukses besar seperti saat ini, Modric juga menemui banyak kendala. Bahkan, Modric juga sempat menjadi penggembala domba. Pembuat film, Pavle Balenovic, membuat dokumenter mengenai kawanan serigala di Kroasia pada 1990. Dalam film tersebut, ternyata ada cuplikan sebuah keluarga peternak domba di Kroasia sebelum perang Balkan. Hal. 15 Kawanan Domba

Soal Cawapres

Jokowi Akui Godok TGB, Mahfud dan Airlangga Jakarta (Bali Post) – Presiden RI Joko Widodo masih mematangkan calon wakil presiden yang akan mendampinginya maju dalam Pemilihan Umum Presiden 2019. Ada tiga nama yang disebut yakni Tuan Guru Bajang (TGB), Mahfud MD dan Airlangga Hartarto. ‘’Sekali lagi saya sampaikan masih digodok supaya matang. Kalau matang itu nanti enak semuanya,’’ kata Presiden Jokowi usai memberikan kuliah umum di Akademi Bela Negara Partai NasDem di Jakarta, Senin (16/7) kemarin. Jokowi menyebutkan, hingga saat ini terus bertemu dengan ketua partai politik untuk membahas masalah itu. ‘’Saya

terus bertemu dengan ketuaketua partai, hampir setiap hari, tetapi banyak yang tertutup,’’ kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Menurutnya, dari pertemuan itu, banyak usulan yang disampaikan oleh para ketua partai. ‘’Banyak usulannya, tetapi sekali lagi saya sampaikan masih digodok, dimatangkan,’’ katanya. Ia mengaku telah bertemu dengan Tuan Guru Bajang dan dia termasuk nama yang digodok untuk cawapresnya. ‘’Tadi bicara banyak, tanyakan saja kepada Tuan Guru Bajang langsung. Jangan saya,’’ katanya. Hal. 15 Sangat Bagus

Semua Polda Diinstruksikan Bentuk Satgas Antiteror

Depok (Bali Post) – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan telah menginstruksikan semua Kepolisian Daerah (Polda) membentuk Satgas Antiteror guna memberantas para pelaku terorisme. ‘’Saya sudah perintahkan semua Polda membuat Satgas Antiteror. Jumlah personelnya tergantung pada wilayah dan peta kerawanan masing-masing,’’ kata Jenderal Tito di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (16/7) kemarin. Menurutnya, tujuan pembentukan Satgas Antiteror ini untuk memberantas orangorang yang terlibat dalam teror Bom Surabaya hingga ke akar-akarnya. ‘’Untuk kasus Bom Surabaya, siapa pun yang terlibat, tangkap! Ideolog, inspirator, pelaku, dan pendukung, yang menyiapkan dana, yang menyiapkan bahan peledak, harus ditangkap. Kami sudah tahu peta jaringannya,’’ katanya. Mantan Kapolda Metro Jaya ini mencatat sedikitnya ada 197 orang pelaku terorisme telah ditangkap, yang 20 di antaranya meninggal dunia. Pihaknya pun meminta jajarannya berhati-hati dalam menangkap para pelaku terror, karena pelaku teror merupakan para pelaku siap mati yang tidak segan-segan melukai targetnya, termasuk polisi. ‘’Jangan mengambil risiko. Kalau mereka mengancam petugas, membahayakan masyarakat, petugas diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan tegas dan terukur,’’ katanya. Terkait teror di Polres Indramayu, Tito Karnavian mengatakan pelaku teror yang menerobos dan melempar panci berisi bom berdaya ledak rendah itu merupakan anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). ‘’Kasus Indramayu itu (anggota) JAD,’’ kata Tito. Menurutnya, saat ini Polri tengah gencar menangkapi para pelaku kelompok teror. Terjadinya beberapa aksi ter-

or seperti kasus di Indramayu dan kasus di Yogyakarta merupakan peluang bagi Polri untuk menindak para pelaku teror dan menelusuri keterlibatan sejumlah orang lainnya. ‘’Mereka melakukan tindak pidana itu membuka pintu bagi kami. Ketika mereka melakukan pelanggaran hukum, maka kami punya alasan untuk menangkap pelaku dan mengungkap jaringan pelaku,’’ katanya. Sebelumnya, pada Minggu (15/7) pukul 02.35 WIB dini hari, dua orang tak dikenal yang belakangan diketahui merupakan pasangan suamiistri berinisial NH dan G menerobos masuk Mapolres Indramayu dengan berboncengan menggunakan motor matik. Hal. 15 Menerobos Masuk

’’Oversupply’’ Membuat Pariwisata Bali Lunglai

Tjokorda Artha Ardhana Sukawati

Bali Post/dok

Bagaimana menjaga pariwisata Bali agar tetap berkualitas, menjadi pertanyaan besar yang sepertinya tidak akan mudah dijawab. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah melakukan seleksi bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Bali. Contohnya, kalangan pelaku pariwisata diharapkan selektif mengundang wisatawan dari Cina yakni dari kalangan menengah atas. Bukan seperti yang kini membanjiri Bali yakni dari kelas menengah ke bawah. Usulan Konjen Tiongkok Gou Huadong ini (BP, 16/7), menarik dicermati. Namun, masalahnya adalah mungkinkah itu dapat dilakukan dengan kondisi industri pariwisata Bali saat ini?

USULAN agar Bali membidik wisatawan Cina dari kalangan menengah atas sebenarnya cukup beralasan. Data World Travel and Tourism Council menyebutkan, industri perjalanan Cina diprediksi tumbuh rata-rata 8 persen per tahun dari 2017 hingga 2027. Jauh di atas negara-negara seperti Eropa, Amerika Serikat, Korea Selatan, Spanyol dan India yang hanya tumbuh 2 persen. Sementara analis di Blumberg Intelligence memprediksi sedikitnya 400 juta warga Cina tahun 2020 akan bepergian ke luar negeri untuk berwisata. Ini setara dengan 70 persen total jumlah wisatawan seluruh dunia. Anggapan bahwa wisatawan Cina pelit berbelanja juga tidak sepenuhnya benar. Data hasil survei Kementerian Pariwisata Indonesia menunjukkan wisatawan Cina saat berwisata di Indonesia lebih royal dibandingkan wisatawan Singapura dan Malaysia. Belanja wisatawan per kunjungan masing-masing; Cina

1.018 dolar AS, Singapura 680 dolar ASdan Malaysia hanya 630 dolar AS. Sejalan dengan data tersebut, lembaga riset Nielsen menyatakan belanja turis Cina di seluruh dunia rata-rata 762 dolar AS. Sementara non-Cina 645 dolar AS. Royalnya wisatawan Cina menurut Bussines Insider Singapore ketika berbelanja dengan sistem transaksi nontunai (chashless payment). Bahkan jumlah yang dibelanjakan lebih banyak enam kali lipat dibandingkan wisatawan non-Cina jika menggunakan cashless payment. Meski demikian, hukum dasar ekonomi telah menyebutkan, jika jumlah penawaran lebih tinggi daripada permintaan barang atau jasa, maka harga jual akan turun. Saat ini Bali telah mengalami hal itu. Bali sudah oversupply kamar hotel. Dalam sebuah diskusi di Bali TV beberapa waktu lalu terungkap bahwa jumlah kamar hotel di Bali telah mencapai sekitar 140.000. Terjadi kelebihan

mencapai 50.000 kamar dan ini telah terjadi sejak tahun 2015. Kelebihan kamar berarti terjadi kelebihan penawaran, sementara permintaan dari wisatawan untuk akomodasi hotel cenderung stagnan bahkan kadang menurun. Kembali ke hukum besi ekonomi, oversupply kamar hotel ini dipastikan membuat harga jual dipaksa untuk turun. Sementara itu hingga Mei 2018, data Biro Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tingkat hunian hotel berbintang di Bali mentok di angka 67,55 persen. Tingkat hunian hotel nonbintang, jauh lebih memprihatinkan yakni hanya 28,64 persen. Tidak sulit menginterpretasikan data tingkat hunian ini, bahwa jumlah wisatawan yang menggunakan akomodasi hotel berbintang maupun nonbintang lebih sedikit dibandingkan jumlah kamar yang tersedia dan telah memicu perang tarif. Hal. 15 Perang Tarif


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.