Edisi 16 November 2016 | Balipost.com

Page 2

DENPASAR

2

Rabu Kliwon, 16 November 2016

Sindikat Curanmor Ditangkap Denpasar (Bali Post) Tim Jatanras Polda Bali menangkap sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial AI (24), MD (27) dan ST (25) di dekat Pasar Kereneng dan Kuta Selatan, Jumat (4/11) lalu. Tersangka buruh proyek ini dibekuk saat hendak menjual mesin motor curian yang dimutilasi (dibongkar). Dari pengakuannya, mereka mencuri lima sepeda motor. ‘’Selama ini mereka beraksi di wilayah Denpasar Selatan dan Kuta Selatan. Paginya mereka bekerja sebagai buruh, malamnya mereka beraksi mencuri motor,’’ kata Kanit Jatanras Dit. Reskrimum Polda Bali Kompol Pande Sugiarta, Selasa (15/11) kemarin. Kompol Pande menegaskan, ketiga tersangka asal Jawa Timur ini bekerja sebagai buruh bangunan hanya kedok. Padahal, tujuan mereka ke Bali untuk mencuri. Dalam aksinya, tersangka MD dan ST berperan sebagai joki. Eksekutornya adalah AI dan dia merupakan mantan napi Rutan Jombang, Jawa Timur. Tersangka AI beralamat di Jalan Nirmala, Jimbaran ini dalam aksinya bermodal kunci T. Selain ahli mencuri sepeda motor, AI juga membobol toko di Jombang, Jawa Timur. Awalnya, polisi menangkap AI yang hendak transaksi di dekat Pasar Kereneng, Denpasar. Waktu itu, dia membawa mesin motor Yamaha Vixion curian. ‘’Saat ini kami masih memburu satu pelaku berinisial Rf alias Kiki. Dia sudah masuk DPO. Lima motor kami amankan sebagai barang bukti, ada juga palu dan tiga kunci pas,’’ ujar Pande didampingi Kasubbid Penmas AKBP Sri Harmiti. (kmb36)

Bali Post/eka

TERSANGKA - Tiga orang tersangka beserta barang bukti sepeda motor hasil curian digelar polisi di Mapolda Bali, Selasa (15/11) kemarin. Para tersangka ini melakukan operasinya di lima lokasi di Denpasar.

Bunuh Wanita Panggilan, Arim Dihukum 10 Tahun

Denpasar (Bali Post) I Komang Arim Sujana (23), terdakwa kasus pembunuhan wanita panggilan yang menjadi teman kencannya, divonis 10 tahun penjara. Oleh majelis hakim pimpinan IGN Parta Bhargawa, terdakwa dinyatakan terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap teman kencannya itu di kamar Hotel Wisma Arta. Korban dalam kasus ini adalah wanita yang di-booking-nya, Ni Luh Tety Ramuna. Dalam sidang Selasa (15/11) kemrin, terdakwa juga dinyatakan terbukti bersalah melakukan pencurian. Putusan majelis hakim tersebut lebih rendah dua tahun dari tuntutan jaksa. Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) Dewa Arya Lanang, dkk. meminta supaya terdakwa dihukum selama 12 tahun penjara. Hakim sependapat soal kesalahan perbuatan terdakwa, yakni menyatakan perbuatan terdakwa sudah memenuhi unsur dalam dakwaan, yakni melanggar Pasal 338 KUHP (dakwaan primer) dan Pasal 362 KUHP dalam dakwaan subsider. Yang memberatkan, akibat perbuatannya, keluarga korban merasa kehilangan dan setelah perbuatan pembunuhan itu terdakwa juga merampas barang-barang milik korban. Atas putusan itu, terdakwa melalui kuasa hukumnya, Ketut Bakuh, dkk. menyatakan pikir-pikir. Begitu juga dengan jaksa. Sebelumnya, dalam dakwaan jaksa disebutkan, awalnya terdakwa menginap di Hotel Wisma Warta, Jalan Pidada VI, Ubung, Denpasar, 19 Juli lalu. Terdakwa minta saksi Teuku Ismail yang merupakan karyawan di penginapan itu untuk dicarikan PSK (pekerja seks komersial/wanita panggilan). Dengan menumpang taksi, terdakwa bersama saksi Ismail sempat mencari PSK di sebuah hotel di Jalan Cargo, namun tidak menemukan wanita penghibur yang cocok. Setelah menuju Hotel Diana bersama Teuku Ismail dengan diantar sopir taksi I Gede Getas, terdakwa cocok dengan Ni Luh Tety Ramuna. Terdakwa kemudian memboyong Tety Ramuna di Hotel Diana pada pukul 17.00 Wita. Namun karena lupa membawa dompet, terdakwa Komang Arim meminjam uang Rp 250 ribu kepada sopir taksi. Terdakwa berjanji akan mengganti uang yang dipinjamnya itu di Hotel Wisma Warta. Pukul 21.30 Wita, terdakwa kembali mengajak korban ke Hotel Wisma Warta. Saat di hotel itulah korban meminta uang Rp 1,5 juta kepada terdakwa karena telah melakukan hubungan layaknya suami-istri di Hotel Diana. Merasa tertekan dengan ucapan dan makian korban, terdakwa langsung mencekik leher korban hingga korban lemas. Tak hanya itu, wajah korban juga dibekap dengan bantal, hingga Luh Tety akhirnya meregang nyawa. (kmb37)

Bali Post/asa

VONIS - Terdakwa pembunuh wanita panggilan mendengarkan vonis dari majelis hakim. Terdakwa dihukum 10 tahun penjara.

(0361) 819446, 081337032965 FM 96,5

Topik : KINERJA LP LPD DISOROT Sampaikan opini Anda hari ini di acara Warung Global FM 96,5 web : www.radioglobalfmbali.com E-mail : info@radioglobalfmbali.com

Bali Post/eka

KEBINEKAAN - Berbagai unsur dari masyarakat seperti pecalang mengikuti upacara Kebhinekaan Cinta Damai di Lapangan Lumintang, Denpasar, Selasa (15/11) kemarin.

Sikapi Pengeboman Tempat Ibadah

Polresta Perketat Pengamanan Denpasar (Bali Post) -

Menyikapi kasus pengeboman wihara di Singkawang, Kalimantan Barat dan gereja di Samarinda, Polresta langsung memperketat pengamanan, terutama di tempat ibadah. Apalagi, berbagai suku, agama dan budaya ada di Bali. ‘’Ada (perketat pengamanan - red) mengawasi tempat ibadah, gereja, wihara, masjid, pura dan lainnya. Jangan sampai pengalihan isu terjadi di Bali. Ciptakan Bali aman. Sampai saat ini kondisi Denpasar kondusif,’’ kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Hadi Purnomo usai apel besar Khebinekaan Cinta Damai di Lapangan Lumintang, Denpasar, Selasa (15/11) kemarin. Mengantisipasi kasus itu tidak merembet ke Bali, lanjut Kapolresta, perintah Mabes Polri dilaksanakan apel besar Khebinekaan Cinta Damai di kabupaten/kota seluruh Indonesia. Kegiatan itu mengusung tema ‘’Melalui hikmah Hari Pahlawan ke-71 tahun 2016, kita tingkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI yang kokoh’’. Tujuannya, untuk

mempererat toleransi umat beragama di Indonesia. Ia berharap jangan sampai ada permusuhan antarumat, apalagi menjadi SARA karena susah menyelesaikannya. ‘’Maka dari itu, kita harus menghindari hal itu. Digelarnya apel seperti ini, tujuannya untuk itu,’’ ujar mantan Kapolres Gianyar ini. Sebagai irup Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra. Peserta apel terdiri

dari anggota TNI, Polri, PNS, Linmas, organiasi kepemudaan lintas agama, pecalang dan ormas. Dalam sambutannya, Rai Mantra mengatakan, kebinekaan seyogianya jadi ikatan bangsa. Kebinekaan ras, agama dan budaya merupakan suatu kekayaan yang tidak ternilai harganya. Indonesia adalah negara kesatuan terdiri dari suku, agama dan budaya yang menolak kekerasan, radikalisme

Bersinergi dengan Pemkot WHDI Denpasar akan Bangun PAUD dan TK Berbasis Hindu ZAMAN sekarang di mana teknologi semakin maju dan budaya semakin berkembang, generasi muda atau anak-anak di Bali khususnya Denpasar sangat haus tentang pendidikan agama, budi pekerti, dan sosial budaya. Apalagi Denpasar merupakan kota yang berwawasan budaya, diharapkan anak-anak sedini mungkin dari tingkat PAUD maupun TK sudah diberikan pendidikan agama dan budi pekerti serta pengenalan bahasa Bali (bahasa ibu) yang merupakan jati diri mereka. Untuk itu, Wanita Hindu Darma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar bekerja sama dengan Pemerintah Kota Denpasar akan membangun sebuah sekolah berbasis agama Hindu. Hal ini juga didasari di Denpasar bahkan Bali belum ada PAUD atau TK yang berbasis agama Hindu. Hal itu disampaikan Wakil Ketua WHDI Kota Denpasar Komang Sri Marheni saat audiensi dengan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra di Kantor Wali Kota Denpasar, beberapa waktu lalu. Dikatakannya, pendidikan agama Hindu adalah suatu proses seseorang untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan serta mengembangkan kepribadian (sikap, sifat dan mental) yang berpedoman pada ajaran agama Hindu. Melalui pendidikan agama Hindu, diharapkan para siswa nantinya mampu mengetahui dan memahami esensi dari ajaran agama Hindu itu sendiri serta mampu mengaplikasikannya ke dalam sebuah kepribadian yang utuh dan bersifat positif. Untuk itu, sejak dini penge-

WHDI Wali Kota Denpasar Rai Mantra menerima pengurus WHDI Kota Denpasar di Kantor Wali Kota Denpasar, beberapa waktu lalu. tahuan mengenai Hindu sangat perlu diberikan kepada anakanak. Nantinya, sekolah berbasis agama Hindu ini akan mengarah dan memiliki tujuan pendidikan dalam mentransformasi nilainilai pendidikan agar anak didik memiliki kepribadian yang seutuhnya. Komitmen pendidikan pada dasarnya membawa anak agar menyadari akan kesejatian dirinya (self realizing). ‘’Apa yang dikatakan sebagai pendidikan dewasa ini adalah apa yang masih tertinggal pada diri kita setelah semuanya terlupakan. Jadi, apa yang masih tertinggal setelah semuanya terlupakan, watak yang baik. Tanpa watak atau budi pekerti yang baik, pendidikan tidak ada gunanya,’’ ungkap Marheni. Untuk itu, WHDI Kota Denpasar sangat berkinginan membangun sebuah sekolah PAUD berbasis agama Hindu di Denpasar. Semua persyaratan sudah diurus dan dilengkapi, tinggal lokasi untuk pembangunan saja yang belum tersedia. ‘’Untuk itu, kami mohon bantuan dan siner-

gitas kepada Pemkot Denpasar,’’ jelasnya. Wali Kota Rai Mantra menyambut baik dan mendukung rencana pembangunan sekolah PAUD dan TK berbasih agama Hindu ini. Mengingat, anakanak sekarang sudah ada yang melenceng dari ajaran-ajaran agama dan sudah banyak yang melupakan berbahasa Bali. Dengan berdirinya sekolah berbasis Hindu ini, nantinya anak-anak diharapkan akan bisa benarbenar menjadi anak yang memiliki budi pekerti luhur, bermoral dan beretika yang berpedoman pada agama Hindu. Nantinya, bisa mengaplikasikannya ke dalam sebuah kepribadian yang utuh dan bersifat positif di keluarga maupun masyarakat serta mampu mengembangkan nilainilai budaya yang ada. ‘’Apalagi dewasa ini perkembangan dan kemajuan zaman yang semakin mengglobal, anak-anak harus dibentengi mentalnya sejak dini sehingga tidak tercerabut dari akar dan budaya Bali,’’ tegas Rai Mantra. (ad495)

dan terorisme yang memecah NKRI. ‘’Walau beda suku, ras dan agama, tetapi saling menghargai untuk menjaga NKRI. Menolak segala bentuk paham kekerasan mengatasnamakan agama. Mari bergandengan tangan dan menjunjung tinggi hak anak bangsa, mendorong terjadinya perdamaian dalam perbedaan,’’ ungkapnya. Di samping itu, ditandatangani Deklarasi Khebinekaan Cinta Damai. Adapun isi deklarasi itu, yakni bangsa Indonesia adalah bangsa yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang menjunjung tinggi kebinekaan dan kesetaraan di antara semua komponen bangsa. Saling menghargai perbedaan ajaran agama dan keyakinan masing-masing

untuk menciptakan suasana damai dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan serta kedaulatan negara RI. Sanggup menjaga kerukunan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bermasyarakat di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Menolak segala bentuk paham dan tindakan kekerasan, radikalisme dan terorisme dengan mengatasnamakan agama yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat dan mengancam kedaulatan Indonesia. (kmb36) Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM FM 96,5 Pukul 08.00 - 09.30 wita. Hubungi telepon 0361-7400391.

PTM Serang Golongan Menengah ke Atas

Denpasar (Bali Post) Tidak hanya penyakit menular yang angka kasusnya tinggi, tetapi juga penyakit tidak menular (PTM). PTM sangat berhubungan dengan gaya hidup, pola konsumsi, dan aktivitas tubuh. ‘’Asumsi yang berkembang, PTM menyerang kalangan menengah ke atas karena sangat terkait dengan gaya hidup, makanan, alkohol, dan rokok,’’ papar Kasi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ayu Rai Andayani, Selasa (15/11) kemarin. Mengingat menyerang kelompok menengah ke atas, lanjutnya, kemungkinan para penderita PTM mendatangi pelayanan kesehatan swasta, sehingga data PTM yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Bali terlihat sedikit/kecil. ‘’Data kita tidak mewakili jumlah angka kasus di seluruh Bali, karena data di RSUP Sanglah yang merupakan RS rujukan terakhir dan RS swasta,’’ tandasnya. Berdasarkan data Dinkes Provinsi Bali, data tertinggi kasus PTM yang dirawat jalan tahun 2015 yaitu hipertensi 5.474 kasus, DM (diabetes mellitus) 4.519 kasus, keganasan/kanker 2.591 kasus. Demikian halnya pada tahun 2016, kasus PTM tertinggi yang dirawat jalan yaitu hipertensi 3.821 kasus, DM 3.057 kasus, keganasan/kanker 1.328 kasus. Pihaknya yang mempunyai tupoksi melakukan pencegahan penyakit, IVA dan Cryo yang merupakan pencegahan untuk kanker serviks, terus digencarkan. ‘’Untuk PTM seperti kanker serviks, kita saat ini kedepankan IVA, deteksi pra kanker. Cukup dengan mengoleskan asam asetat, kita bisa lihat langsung hasilnya,’’ ujarnya. Pelayanan IVA pun gratis karena dijamin BPJS di FKTP. Cakupan IVA tahun 2015 di Provinsi Bali yaitu 4,7 persen, sedangkan targetnya 10 persen. Meski demikian, beberapa kabupaten/kota telah menginisiasi pemberian vaksin yang merupakan pencegahan primer. Kabupaten/kota itu adalah Buleleng, Tabanan, Gianyar, Denpasar, Badung. Dana untuk alokasi vaksinasi dari APBD II, sumbernya dari pajak rokok atau murni dari APBD II. Menurutnya, program vaksinasi bagus. Namun, ia berpesan untuk tetap melakukan IVA karena vaksinasi hanya efektif untuk wanita yang belum pernah berhubungan. Selain itu, untuk wanita yang sudah mendapatkan vaksin juga terus di-follow up ke depannya dan dilakukan pembinaan. Dosen KM Unud Ni Luh Putu Suariyani mengatakan, PTM memang cenderung diderita oleh kelompok menengah ke atas. Pengaruh terbesar adalah perubahan gaya hidup, baik dari makanan yang lebih memilih junkfood, inaktivitas yang dimudahkan oleh teknologi. ‘’Seperti ke warung yang dekat rumah saja pakai motor, anak-anak lebih dibekali main dengan gadget daripada permainan konvensional (petak umpet, main lompat karet, dll.), merokok, minum minuman beralkohol, obesitas dan lainnya. (kmb42)

Mantan Dekan FK Unud

Prof. dr. I Ketut Suata, DTM&H., Sp.MK., Ph.D. Berpulang KEPERGIAN Prof. dr. I Ketut Suata, DTM&H., Sp.MK., Ph.D. tidak hanya meninggalkan rasa duka yang mendalam bagi keluarga besarnya. Namun, juga merupakan kehilangan besar bagi segenap civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud). Betapa tidak, mantan Dekan FK Unud selama dua periode (1996-2004) ini juga dikenal sebagai salah satu motor penggerak kemajuan fakultas favorit di lembaga pendidikan tinggi negeri tertua dan terbesar di Bali tersebut. Guru Besar Mikrobiologi Klinik kelahiran Tabanan, 17 Mei 1944 (72 tahun) ini mengembuskan napas terakhirnya di ICU RS Sanglah, Denpasar, sekitar pukul 03.00 Wita, Selasa (15/11) kemarin, akibat penyakit yang dideritanya. Sejak 2004 lalu, almarhum menderita sirosis hepatik dan beberapa kali menjalani perawatan di RS Sanglah. Senin (31/10) lalu, almarhum kembali dirawat intensif di ICU RS Sanglah dan akhirnya meninggal dunia, Selasa kemarin. Almarhum meninggalkan seorang istri DAK Sriasih dan empat orang putraputri yakni Putu Ayu Isma Warastini, S.E. (menantu Fransiskus Sumita Atmadja, S.E.), Gede Dodi Harisandi

(alm), dr. Komang Ayu Witarini, Sp.A. (menantu dr. Agus Roy R.H. Hamid, Sp.BP-RE.), Ketut Wira Hadikusuma, S.T. (menantu dr. Made Ayu Krishna Levina, M.Biomed., Sp.A.) serta 10 orang cucu. Ditemui di rumah duka di Jalan Gunung Sanghyang 40 Kelurahan Padangsambian, Denpasar, kakak almarhum, I Made Artha, BAE., didampingi istri almarhum, DAK Sriasih, memaparkan rangkaian prosesi upacara terkait kematian almarhum. Prosesi Ngaringkes dan Ngaskara akan dilaksanakan di rumah duka, Kamis (17/11) sekitar pukul 15.00 Wita. Palebon dilaksanakan di Krematorium Santha Yana, Jl. Cekomaria 777 Peguyangan Kangin, Denpasar, Jumat (18/11) sekitar pukul 13.00 Wita. Sementara prosesi Nyekah yang berlangsung di rumah duka akan dilaksanakan, Sabtu (19/11) sekitar pukul 10.00 Wita dan diakhiri dengan prosesi Nyegara Gunung yang dilaksanakan Minggu (20/11) mulai pukul 08.00 Wita. Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD.-KEMD. mengatakan, berpulangnya Prof. Suata membuat pihaknya merasa sangat kehilangan. Sebab, almarhum meru-

pakan salah seorang putra terbaik FK Unud dan seorang guru sejati. ‘’Saya sebagai mahasiswa beliau, menilai Prof. Suata benar-benar guru teladan bagi saya dan semua mahasiswanya. Beliau tidak saja menguasai bidang ilmunya, namun juga sangat baik dalam membimbing para mahasiswa. Boleh dikatakan beliau seorang dosen yang sangat sabar, rasanya tidak pernah memarahi mahasiswanya,’’ katanya mengenang. Selama menjadi Dekan FK Unud, kata Suastika, almarhum mempunyai inisiatif membangun gedung baru yang kini berdiri megah dan membanggakan. Almarhum juga merintis, membangun dan mereformasi kurikulum baru di FK Unud melalui hibah pendidikan yang bernama Due Like pada tahun 2002. Berkat ide ini, FK Unud menjadi salah satu perintis Kurikulum Berbasis Kompetensi FK di Indonesia. ‘’Pada saat mejadi Dekan FK Unud, beliau juga merintis menerima mahasiswa asing dalam rangka internasionalisasi pendidikan dokter. Beliau juga pendorong para staf untuk mendapatkan pendidikan S-3 di luar negeri dalam rangka peningkatan kualitas FK Unud secara menyeluruh,’’ paparnya. (ian)

Prof. dr. I Ketut Suata, DTM&H., Sp.MK., Ph.D. (alm)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 16 November 2016 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu