Edisi 15 September 2017 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 155 TAHUN KE 13

E-mail: hariansuarantb@gmail.com

JUMAT, 15 SEPTEMBER 2017

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Gubernur TGB Raih Penghargaan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M.Zainul Majdi yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) Kamis (14/9) pagi, menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta. Pada Rakernas dengan tema “Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Negara untuk Indonesia Sejahtera” itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya terhadap hasil pemeriksaan BPK baik di Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. ‘’Di mana Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) pada tingkat Kementerian/Lembaga mencapai 85%, tingkat Provinsi 90%, dan pada tingkat Kabupaten/Kota 66%, ‘’ujar Presiden. Khusus untuk Provinsi NTB di bawah kepemimpinan Gubernur TGB telah berhasil meraih predikat Opini WTP selama 6 kali berturut turut ber-

(Suara NTB/humassetdantb)

TERIMA - Gubernur NTB Dr. TGH. M.Zainul Majdi menerima Plakat Penghargaan atas Opini WTP 6 tahun berturut-turut dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. dasarkan hasil pemeriksaan BPK-RI atas laporan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah Provinsi NTB sejak tahun 2011 hingga tahun 2016. Atas prestasi itu, pada Rakernas yang dibuka langsung Presiden Joko Widodo terse-

but, Kementerian Keuangan RI memberikan Plakat Penghargaan atas Opini WTP 6 tahun berturut turut kepada Gubernur TGB yang diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Bersambung ke hal 15

Lotim dan Loteng Terparah Kena Kekeringan

Masyarakat Beli Air hingga Rp 300 Ribu Per Tangki Mataram (Suara NTB) Palang Merah Indonesia (PMI) NTB menemukan, dua kabupaten yang paling parah terkena dampak kekeringan tahun ini adalah Lombok Timur (Lotim) dan Lombok Tengah (Loteng) bagian selatan. Bahkan di wilayah Kecamatan Jerowaru, Lotim, masyarakat sanggup membeli air bersih dengan harga mencapai Rp 300 ribu per tangki.

TO K O H

(Suara NTB/why)

Peran Pengendara dan Eksekutor DENSUS 88 Anti Teror Polri mengidentifikasi empat pelaku penembakan dua polisi di Bima. Dua pasang pelaku masih dalam perburuan. Sementara lima orang yang diamankan sebelumnya dipulangkan. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Kristiaji mengungkapkan, penanganan kasus penembakan Senin (11/9) lalu itu sudah dilimpahkan ke Densus 88 Anti Teror. Tim Densus dengan backup Reskrimum Polda NTB masih melakukan perburuan para pelaku. “Kemungkinan empat pelakunya,” ungkapnya ditemui Kamis (14/9). Empat pelaku itu masing-masing beraksi menjadi dua pasang. Bersambung Kristiaji ke hal 15

KO M E N TTAA R

‘’Kalau yang di Lombok Timur tepatnya di Jerowaru itu, rata-rata di situ ada perkumpulan mobil tangki khusus mengangkut air bersih, dijual ke warga. Kadang harganya tergantung jauhnya, antara Rp 150 – 300 ribu per tangki,” kata Koordinator Penanggulangan Bencana PMI NTB, Hilman ketika dikonfirmasi Suara

NTB, Kamis (14/9) siang kemarin. Ia menjelaskan, sebelum datang bantuan air bersih dari pemerintah daerah maka warga terpaksa membeli air bersih dari pengusaha mobil tangki yang ada di daerah tersebut. Harga satu mobil tangki air bersih tergantung letak daerah. ‘’Semakin jauh, semakin ma-

hal lagi harganya,’’ tuturnya. Hilman yang aktif turun ke lapangan mendistribusikan air bersih bagi warga terdampak kekeringan ini mengatakan, dari empat kabupaten yang ada di Pulau Lombok, Loteng dan Lotim paling parah kena kekeringan terutama pada daerah bagian selatan. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/pmintb)

DISTRIBUSI - PMI NTB saat mendistribusi kan air bersih pada daerah terdampak kekeringan.

Kejaksaan Sita Dokumen dan Perangkat IT BPR Pemprov Tak Intervensi Kasus Merger BPR NTB Mataram (Suara NTB) Penyidik Kejati NTB akhirnya melakukan penggeledahan dan penyitaan dokumen dalam kasus merger PT. BPR NTB menjadi PT Bank BPR NTB. Penyitaan diawali di PD BPR Praya, Lombok Tengah , Kamis (14/9) kemarin. Selain itu disegel juga perangkat Information Technology (IT) yang merupakan pengadaan dari tim merger BPR. Bersambung ke hal 15

EMPROV NTB memastikan tak akan melakukan intervensi persoalan hukum terkait penanganan kasus merger BPR NTB yang saat ini bergulir di Kejaksaan Tinggi NTB. Proses sepenuhnya dipercayakan kepada Aparat Penegak Hukum (APH). Menurut Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, Pemprov NTB menurutnya akan sangat terbuka dan persoalannya kepada aparat. Apakah proses merger akan tetap dilaksanakan? Wagub mengatakan, terus akan dilakukan, walaupun dalam perjalanannya ada kendalakendala. ‘’Tetapi tentu juga, dengan adanya proses ini saya kira pasti juga akan menjadi hambatan percepatan (merger),’’ katanya. Termasuk soal calon direksi yang sudah diusulkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Amin mengatakan, saat ini yang harus dilakukan adalah pembenahan internal. Terutama penolakan merger oleh dua kabupaten, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. ‘’ Perlu dilakukan pembicaraan,’’ pungkasnya. (bul)

(Suara NTB/ars)

Tim penyidik Pidsus Kejati NTB sedang melakukan penggeledahan dan penyitaan dokumen merger PT. BPR NTB menjadi PT Bank BPR NTB, kemarin.

Dipangkas Rp 2,3 Miliar TIM Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melalui Badan Pegelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB sudah selesai melakukan penyisiran belanja Alat Tulis Kantor (ATK) dan perjalanan dinas seluruh SKPD lingkup Pemprov NTB. Hasilnya, sekitar Rp 2,3 miliar belanja ATK dan perjalanan dinas SKPD yang dipangkas. ‘’Hasil penyisiran BPKAD terhadap belanja ATK dan perjalanan dinas sekitar Rp 2,3 miliar. Penyisiran selesai dilakukan beberapa hari lalu,” Bersambung ke hal 15

Penanganan Daerah Kekeringan

NTB Butuh Perda Percepatan Cakupan Air Bersih (Suara NTB/nas)

Mataram (Suara NTB) – Bencana kekeringan yang berakibat krisis air bersih terus terulang setiap musim kemarau di NTB. Untuk penanganan daerah-daerah yang krisis air bersih dibutuhkan Perda Percepatan Cakupan Air Bersih sebagai solusi penanganan jangka panjang mengatasi kekeringan di daerah ini. ‘’Menurut saya Perda percepatan untuk cakupan air bersih yang diperlukan, tidak hanyasekadar mengatasi kekeringan. Meningkatkan cakupan air bersih, tetapi mungkin bisa lebih

strategis mengatasi kekeringan. Kalau meningkatkan cakupan air bersih, berarti bisa kita meng-cover daerah-daerah yang memang krisis air dan sebagainya,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP ketika dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (14/9). Ia menilai cukup bagus jika ada Perda mengenai percepatan cakupan air bersih ini. Sehingga semua masyarakat NTB, baik di pedesaan dan perkotaan dijamin dapat ter-

layani air bersih. Dengan adanya Perda percepatan cakupan air bersih, maka persoalan kekeringan yang berakibat krisis air bersih penanganannya dapat secara simultan dan dirumuskan dengan langkah-langkah yang jelas. ‘’Masalah air bersih ini kita harus memastikan sumber airnya, air baku kita bisa dimanfaatkan untuk itu. Kemudian kita pilah, mana yang ditangani dengan air permukaan dan air tanah. Semuanya punya konsekuensinya,’’ terangnya. Untuk air permukaan, dapat

dimaksimalkan pemanfaatan bendungan dan embung yang ada. Namun jika air permukaan tak memungkinkan dimanfaatkan maka dicari sumber air tanah dengan membangun sumur bor. Khusus untuk wilayah selatan Lotim yang menjadi langganan kekeringan tiap tahun, menurut Ardhi sudah tidak memungkinkan dibangun sumur bor. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.