16 HALAMAN
NOMOR 254 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA KLIWON, 15 mei 2018
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Mantra-Kerta di Panggung Konser ’’Salam 2 Jari’’ Koster Siap Tuntaskan Krisis Air Duka Surabaya adalah Duka dan Infrastruktur Jalan di Karangasem Indonesia, Duka Kita Bersama
Bali Post/kmb
SIMAKRAMA - Koster-Ace saat simakrama dengan ratusan warga Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Karangasem. CALON Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster, Sabtu (12/5) lalu menggelar kampanye di Kabupaten Karangasem. Ia menyapa ratusan warga Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu. Mengambil lokasi di Banjar Sangsana, sejumlah warga mengeluhkan persoalan ketersediaan air bersih dan infrastruktur yang mereka rasakan. Ketua Tim Pemenangan
Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KosterAce) Kabupaten Karangasem I Gede Dana menjelaskan, kepada dirinya mereka telah berpesan agar pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PKB dan PPP itu memperhatikan persoalan dasar yang selama ini menghampiri mereka agar dapat diselesaikan secara tuntas. ‘’Persoalan air, infrastruktur dan kesehatan itu yang
mereka butuhkan dan amat mendesak, selain pendidikan dan pengangguran,’’ kata I Gede Dana. Di sisi lain, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karangasem ini melanjutkan, warga siap mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace pada pilkada serentak 27 Juni 2018. ‘’Di sini jumlah pemilihnya sebanyak 8.000. Desa Tianyar Tengah siap memenangkan dengan
perolehan suara 70 persen,’’ katanya. Wayan Koster yang diberi kesempatan bicara langsung menjawab tuntas persoalan yang dihadapi warga. Ia telah memiliki solusi agar persoalan air bersih, infrastruktur dan kesehatan dapat selesai dalam waktu cepat. ‘’Saya sudah sejak lama mengikuti perkembangan permasalahan yang ada di sini. Soal air saya berkomitmen penuh masalah ini akan dituntaskan dalam waktu lima tahun paling lama,’’ papar Koster. Begitu terpilih, ia berjanji akan langsung meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk mencarikan solusi bagi kebutuhan air bersih untuk warga Karangasem. ‘’Saya akan meminta Dinas PU agar dibuatkan program agar tuntas. Masak tidak pernah selesai-selesai sudah puluhan tahun,’’ ujarnya. Soal infrastruktur jalan, Koster menyiapkan solusi hotmix jalan desa. Dananya diambil dari APBD Provinsi Bali. ‘’Soal infrastruktur jalan menurut saya cukup dari APBD provinsi saja. Ini kan jalan desa, akan diberikan hotmix supaya jalannya bagus,’’ tuturnya. Hal. 15 Jaminan Kesehatan
AKSI terorisme yang meletus di Surabaya, Minggu (13/5), dan menimbulkan sejumlah korban jiwa menoreh keprihatinan mendalam di hati Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Merujuk ajaran Tat Twam Asi, bagi calon Gubernur Bali nomor urut 2 itu, duka yang membuncah di Surabaya adalah duka bersama. ‘’Duka saudara kita di Surabaya adalah duka Indonesia, duka kita bersama,’’ ujar Rai Mantra di panggung Konser Salam 2 Jari yang digelar di Lapangan Buwana Patra, Singaraja, Buleleng, Minggu (13/5) malam. Seraya menyeru salam perdamaian di tengah ribuan massa yang memadati arena konser, Rai Mantra mengajak para seniman dan penonton yang hadir untuk sejenak hening dan berdoa untuk kedamaian bersama. Konser Salam 2 Jari adalah konser yang digagas Komunitas Taksu Seni Bali untuk menyuarakan aspirasi mereka dalam helatan Pemilihan Gubernur Bali 2018. Mereka di antaranya Jun Bintang, Joni Agung & Double T, Rah Tut XXX, Ocha, Cedil, dan banyak lagi. Seperti dua konser sebelumnya, pada konser
KONSER - Pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), tampil di panggung Konser Salam 2 Jari di Singaraja, Minggu (13/5) malam. ini para musisi papan atas Bali tersebut tampil menghipnotis penonton dengan aksi panggung mereka yang apik dan diselipi pekikan salam 2 jari. Gandeng KPK Di panggung itu para seniman kembali menyuarakan aspirasi mereka untuk calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang berpasangan dengan I Ketut Sudikerta sebgai calon Wakil Gubernur.
Jun Bintang mewakili suara banyak kalangan, menyampaikan agar jika terpilih menjadi Gubernur Bali, hendaknya Rai Mantra konsisten berjuang membatalkan reklamasi Teluk Benoa sebagaimana telah dia kumandangkan sejak menjabat sebagai Wali Kota Denpasar. ‘’Tolak reklamasi Teluk Benoa!’’ teriak Jun Bintang disambut gegap-gempita penonton yang memadati lokasi acara. Hal. 15 Bebas Korupsi
Bom Bunuh Diri di Polrestabes Surabaya
EMPAT TEWAS, ANAK PELAKU SELAMAT
Surabaya (Bali Post) – Lima orang dengan dua sepeda motor menerobos masuk Polrestabes Surabaya. Ketika diperiksa petugas, kedua sepeda motor itu meledak, Senin (14/5) kemarin. Dari video yang beredar, tak jelas apa yang terjadi pascaledakan. Karena asap mengepul di sekitar lokasi. Namun sejurus kemudian, muncul anak kecil. Dia berdiri dari puing-puing korban meninggal. Polisi pun bergegas menyelamatkannya, walaupun situasi masih sangat tegang. Belakangan anak perempuan itu diketahui berinisial A. Umurnya sekitar 8 tahun. Dia diduga anak dari pelaku peledakan bom tersebut. Aneh memang, dia bisa selamat padahal berada di dua titik bom meledak. Kapolri Tito Karnavian menyebut anak itu bisa selamat dari ledakan, karena terlempar saat bom diledakkan pelaku. ‘’Anak tersebut terlempar dan masih selamat,’’ kata Tito. Beredar berbagai analisis mengapa anak
Pengebom Polrestabes Juga Satu Keluarga Surabaya (Bali Post) – Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian mengatakan pelaku penyerangan bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5) pagi, merupakan satu keluarga. Dalam aksi bom bunuh diri itu, pelaku membawa dua sepeda motor dan bom peledak. ‘’Ada lima orang. Mereka ini masih satu keluarga, lagi masih diidentifikasi oleh kita,’’ ujar Tito. Dalam aksinya, lima orang itu meledakkan diri dan empat di antaranya meninggal dunia. ‘’Mereka mau masuk dan penjagaan cukup ketat. Saat distop ada mobil anggota masuk kemudian
ada ledakan. Empat orang meninggal. Sementara anak yang dibawa pengebom tersebut terlempar dan selamat,’’ ungkapnya. Tito mengungkapkan, saat ini anggota kepolisian mengalami luka, namun tidak meninggal dunia atas ledakan itu. Tito mengemukakan, kelompok yang melakukan aksi di Polrestabes Surabaya merupakan bagian dari kelompok yang sama yang melakukan aksi di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) lalu, yakni kelompok sel Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Surabaya. ‘’Kenapa aksinya di Surabaya?
Wanita Bercadar Itu Tinggal di Densel
Karena mereka menguasai daerah ini. Mengapa mereka melakukan aksi ini? Karena pimpinan mereka ditangkap. Instruksi juga dari ISIS sentral di Suriah,’’ ucapnya. Ia menilai fenomena bom bunuh diri ini bukan hal yang baru, dan bom bunuh diri yang melibatkan wanita juga bukan hal yang pertama, namun aksi kali ini yang berhasil. Pada tahun baru, pihaknya berhasil menghentikan bom bunuh diri oleh saudari Novi di Jakarta. Dia ditangkap dalam keadaan hamil dan dibawa ke Rutan Mako Brimob. Beberapa bulan kemudian yang bersang-
Bali Post/059
kutan melahirkan. Ini fenomena serangan bunuh diri oleh wanita bukan yang pertama di dunia. Namun, fenomena menggunakan anak-anak baru pertama kali di Indonesia untuk usia 9 dan 12 tahun. ‘’Di ISIS mereka sudah melakukan di Suriah menggunakan anak-anak. Memprihatinkan. Perkembangan seperti ini dan ini tidak terkait agama, tetapi ini terkait dengan jaringan dalam negeri, regional, Filipina dan Timur Tengah. Kita akan bekerja lebih keras lagi untuk menangani ini,’’ ucapnya. (059/ant)
Denpasar (Bali Post) Video pengendara sepeda motor yang memakai cadar yang viral di media sosial (medsos), langsung ditindaklanjuti kepolisian, Senin (14/5) kemarin. Hasil penelusuran anggota Densus 88, Bhabinkamtibmas, pecalang dan Linmas, wanita tersebut tinggal di Jalan Pendidikan, Denpasar Selatan (Densel). Polisi tidak menemukan hal-hal mencurigakan. ‘’Kepolisian wajib menelusuri kebenaran informasi di medsos, agar tidak bias. Tujuannya agar Bali tetap aman dan kondusif,’’ kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja. Terkait beredarnya foto lima laki-laki terkait jaringan teroris dikabarkan masuk Bali, Hengky Widjaja belum berani memastikan kebenarannya. Namun polisi tetap melakukan penelusuran dan antisipasi. Informasi di lapangan, wanita bercadar dibo-
BOM - Pintu masuk Mapolrestabes Surabaya pascaledakan yang menewaskan empat orang, Senin (14/5) kemarin. Korban tewas tersebut semuanya pelaku bom bunuh diri. Sementara seorang anak yang diajak dalam peristiwa itu selamat.
tersebut bisa selamat. Anak tersebut berada pada sepeda motor nomor dua. Posisinya berada di depan pengendara. Sebab, disinyalir kedua motor tersebut masing-masing membawa bom yang dipangku oleh korban yang dibonceng. Diamati dari tempat duduki A, posisinya cukup terlindung dari ledakan. Saat ledakan pertama terjadi, A terlindung oleh bodi bagian depan sepeda motor dan terlindungi pula oleh tubuh pelaku yang berbonceng di sepeda motor yang berhenti di depan. Sementara itu, saat bom kedua meledak, A terlindungi pria yang mengendarai sepeda motor yang ditumpanginya. Selain itu, daya ledak bom di Polrestabes tak sebesar daya ledak bom di Gereja Santa Maria. (059/ant)
Kuswati, Anak Juragan Jamu KELUARGA bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, salah satunya warga Banyuwangi. Dia Puji Kuswati (43). Dia yang meledakkan diri bersama dua anaknya di GKI Diponegoro, ternyata anak juragan jamu tradisional terkenal di Dusun Krajan RT3/16, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Rusiono, perwakilan keluarga di Banyuwangi, Senin (14/5) kemarin mengatakan, sejak kecil Kuswati diasuh tantenya di Magetan, Jawa Timur. Pihak keluarga jarang berkomunikasi dengan pelaku. Bahkan, kata Rusiono, saat hendak menikah, pihak keluarga di Banyuwangi sempat menolak. Sebab, sang calon suami, Dita Upriyanto, di mata keluarga Banyuwangi, terlihat beda. ‘’Terlihat agak aneh, terutama pemahaman soal keagamaan. Jadi, keluarga Banyuwangi menolak, tapi tetap nekat menikah,’’ jelas Rusiono. Sejak menikah itulah, lanjut Rusiono, perilaku Puji Kuswati yang lulusan sekolah perawat ini berubah. Mulai tertutup, jarang bergaul dengan keluarga. Termasuk jarang pulang. Terakhir, Puji Kuswati pulang bersama keluarganya, Januari 2018.
nceng pria tersebut dibuntuti anggota hingga ke rumahnya di Jalan Pendidikan, Densel. Setibanya di sana, petugas melakukan pemeriksaan identitas wanita tersebut berinisial Su dan suaminya, Wa. Pasutri ini memiliki empat anak dan sudah lama tinggal di alamat tersebut. Rumah tersebut milik mereka dan sudah ber-KTP Bali. Wa bekerja sebagai sopir pribadi pemilik toko emas di Jalan Kalimantan, Denpasar. ‘’Karena tidak ada hal-hal mencurigakan, polisi langsung meninggalkan rumah tersebut,’’ ungkap sumber. Selain itu beredar juga foto di medsos wanita bercadar bersama anaknya duduk di areal GOR Ngurah Rai, Denpasar. ‘’Setelah ditelusuri wanita itu kos di Jalan Gunung Batur, Denpasar Barat (Denbar). Dia kos di sana lebih dari sebulan. Masih dicek anggota kami,’’ kata Kanitreskrim Polsek Denbar. (kmb36)
Rusiono juga menginformasikan bahwa mobil Toyota Avanza yang digunakan ngebom Gereja Pantekosta Pusat, Surabaya, dibeli dari Banyuwangi. Mobil itu dibelikan ayah kandung Puji Kuswati, H. Koesni. Sebelum dibelikan mobil Toyota Avanza, orangtua Puji Kuswati sempat dua kali membelikan mobil kepada keluarga ‘’bomber’’ tersebut. Namun keduanya sudah dijual tanpa alasan jelas. Namun, keluarga di Banyuwangi kembali membelikan mobil, tanpa diberikan BPKB. ‘’Keluarga kecewa, karena dua kali dibelikan mobil, lalu dijual dengan alasan yang kurang jelas. Akhirnya, dibelikan lagi, tetapi tidak diberi BPKB. Mobil itu yang diduga dipakai ngebom,’’ kata Rusiono. Selain mobil, pelaku juga dibelikan rumah seharga Rp 600 juta di Surabaya. Itu pun rencananya dijual oleh pelaku. Terkait mobil, katanya, keluarga di Banyuwangi hanya ingin membelikan untuk anak-anak pelaku. Sebab, pelaku, Puji Kuswati, sering naik bus ketika pulang ke Banyuwangi. ‘’Sejatinya, dibelikan mobil karena keluarga di Banyuwangi kasihan. Kalau pulang naik bus,’’ ujarnya. Keluarga tak menyangka mobil tersebut digunakan bom bunuh diri. (udi)
Bali Post/ist
PECALANG - Tim gabungan Densus 88, Bhabinkamtibmas, pecalang dan Linmas mendatangi rumah wanita bercadar yang beralamat di Jalan Pendidikan, Denpasar Selatan.