Edisi Jumat 14 September 2018 | balipost.com

Page 12

KLUNGKUNG

12

Jumat Paing, 14 September 2018

Soal Tower Seluler Bodong

SOSOK

Desakan Dewan Belum Digubris

Museum di Hati

KLUNGKUNG dikenal sebagai kabupaten bersejarah. Beberapa peninggalan, termasuk kerajaan tersimpan di Museum Semarajaya yang menjadi satu areal dengan Kertha Gosa. Sebuah bangunan bersejarah yang sudah ada sejak zaman kerajaan Klungkung. Bangunan museum ini juga menjadi satu dengan Dinas kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Klungkung yang sekaligus menjadi penaung. Museum yang tepat ada di depan kantor Bupati Klungkung ini dibuka pada 28 April 1992, bertepatan dengan peresmian Monumen Puputan Klungkung yang menjulang tinggi di utara Kertha Gosa. Berbagai koleksi ada di dalamnya, mulai dari benda prasejarah, sejarah, tempat peralatan dan kerajinan tradisional. Jumlah keseluruhan mencapai 241 buah. Itu tak hanya melalui pengadaan. Namun juga sumbangan langsung dari masyarakat. Kepala UPTD Museum Semarajaya Cokorda Gede Nala Rukmaja mengatakan, museum ini tidak hanya untuk mempermanis sejumlah objek yang menjadi bagian city tour. Lebih penting dari itu, juga sebagai wahana edukasi. Akan tetapi, yang berminat untuk mengunjungi justru lebih banyak warga luar negeri. Sementara untuk warga lokal, tergolong minim. Guna menggugah keinginannya, diciptakan program “Atraksi Budaya Museum di Hatiku”. Siswa sejumlah sekolah dijadwalkan untuk berkunjung. Mereka tak sebatas melihat koleksi, namun juga langsung belajar mewarnai sket lukisan kamasan, menari dan menenun. “Museum ini sebagai wahana edukasi. Perlu diperkenalkan kepada masyarakat maupun anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah,” jelasnya, Kamis (13/9) kemarin. Program ini sudah berjalan sejak 2017. Diakui, tidak langsung berjalan mulus. Menyikapi itu, sosialisasi terus digencarkan langsung ke sekolah-sekolah. “Sekarang sekolah di Kecamatan Klungkung rutin mengajak siswanya berkunjung. Keinginan supaya sekolah lain ikut juga, pasti ada. Tetapi anggaran yang jadi kendala. Itu untuk pemandu melukis, pelatih tari maupun penenun,” imbuhnya. (sos)

Semarapura (Bali Post) Tower seluler bodong di Dusun Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan dan di Dusun Minggir, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung belum tersentuh penertiban. Padahal, hal itu sudah terungkap cukup lama. Kalangan dewan pun telah meminta supaya ada tindakan tegas. Meski demikian, tim yustisi pun belum menggubris desakan dewan, berdalih masih menunggu konfirmasi dari owner-nya yang identitasnya belum terungkap. “Sampai saat ini owner tower belum ada menghadap. Kami juga tak mengetahui alamatnya. Tower masih tersegel,” ungkap Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung Putu Suarta, Kamis (13/9) kemarin. Pejabat asal Lingkungan Pegending, Kelurahan Semarapura Kauh ini menyatakan, tidak berani mengambil langkah sebelum ada klarifikasi dari owner, menghindari hal yang justru dianggap melanggar hukum. “Kalau misalnya ada pembongkaran tanpa ada konfirmasi dari pemilik, kami bisa dinilai melakukan perusakan,” ucapnya. Sejauh ini pihaknya hanya sebatas melakukan patroli rutin untuk mengantisipasi adanya aktivitas. Anggota Komisi III DPRD Klungkung Sang Nyoman Putrayasa sempat mendesak pemkab untuk bertindak tegas menyikapi itu dan tidak lembek. Menurutnya, jika terus “menyerah”, dikhawatirkan menjadi angin segar bagi para investor untuk semakin masif melakukan pembangunan yang melanggar aturan. Langkah tegas sangat perlu diambil, bahkan sampai pembongkaran. “Jangan isi ewuh-

pakewuh. Apalagi kalau isi main mata,” tegasnya. Disampaikan lebih lanjut, pembangunan harus mengacu pada peraturam daerah. Jika itu dilanggar, terlebih berada di luar zonasi, berpotensi menimbulkan kesemrawutan tata ruang. “Jangan ada lagi investor seperti ini. Tidak boleh bangun dulu baru urus izin. Untuk antisipasi, pengawasan ke depan juga harus lebih intensif,” imbuh wakil rakyat asal Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan ini. Persoalan ini juga sempat menjadi sorotan Ombudsman RI Perwakilan Bali. Itu ditindaklanjuti dengan pertemuan bersama instansi terkait. Munculnya hal demikian dinilai sebagai imbas pengawasan yang kurang optimal. Untuk diketahui, pembangunan tower setinggi puluhan meter tersebut telah melanggar Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2017 tentang Penetapan Zona Penempatan Lokasi Pembangunan dan Pengoperasian Menara. Selain itu, juga Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembangunan dan Penataan Menara Telekomunikasi Bersama. (kmb45)

Soal Perekrutan CPNS 2018

Diwarnai Manuver Minta Jatah

Bali Post/sos

TINJAU - Tim yustisi Klungkung meninjau tower bodong di Dusun Minggir, Desa Gelgel beberapa waktu lalu.

Terima Kunjungan Konjen Tiongkok

Bupati Suwirta Bahas Kerja Sama Bidang Pariwisata USAI melaksanakan sejumlah kegiatan di Kecamatan Nusa Penida, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menerima kunjungan rombongan Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Denpasar diketuai langsung Mr. Gou Haodong di Ruang Rapat Kantor Bupati, Kamis (13/9) kemarin. Gou Haodong menyatakan, kunjungannya itu untuk mengenal lebih dekat Kabupaten Klungkung. Ingin mengetahui jenis kerja sama apa yang bisa dijalin. Ia yang sempat mengunjungi Museum Semarajaya dan Kertha Gosa menilai Klungkung patut disebut sebagai kota para raja dan pusat kebudayaan di Bali. Berkaitan dengan pariwisata, dilihat potensinya sangat besar dan sudah banyak dikenal wisatawan, khususnya Tiongkok. Oleh sebab itu, pihaknya berupaya membantu

pemkab dalam pembangunan infrastruktur dan menggenjot investasi, terutama bidang pariwisata. Ini pun akan dikomunikasikan dengan pengu-

saha dari negaranya. Bupati Suwirta mengharapkan dengan adanya kunjungan ini, dapat terjalin kerja sama lebih lanjut da-

lam mempercepat perbaikan infrastruktur, terutama di bidang pariwisata agar kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali, khususnya Kabupaten

Bali Post/ist

BERTEMU - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta (baju ungu) bertemu dengan Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Denpasar di Ruang Rapat Kantor Bupati, Kamis (13/9) kemarin. Kerja sama bidang pariwisata menjadi salah satu hal yang dibahas.

Klungkung bisa meningkat. “Saya minta pertemuan ini dilanjutkam dengan MoU, dengan kerja sama. Kita juga diminta menyiapkan data apa saja yang diperlukan. Ini segera ditindaklanjuti. Yang paling penting, saya minta bagaimana wisatawan Tiongkok bisa sebanyak-banyaknya ke Bali, khususnya Klungkung,” sebutnya. Sebelumnya rombongan Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Denpasar Mr. Gou Haodong berkunjung ke Dermaga Tribuana di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan untuk melihat sendiri proses penyeberangan dari Klungkung menuju Nusa Penida dan sebaliknya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, I Made Sudiarkajaya, Kepala Dinas Pariwisata I Nengah Sukasta dan instansi terkait lainnya. (ad 692)

Terganjal Status Lahan

Investasi di Eks Galian C Kerap Gagal Semarapura (Bali Post) Eks galian C Klungkung telah ditetapkan menjadi Kawasan Efektif Pariwisata (KEP). Namun sebagian besar investor gagal menanamkan modal di lokasi tersebut. Masih adanya ketidakjelasan status kepemilikan lahan menjadi penyebab. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Klungkung I Made Sudiarkajaya, Kamis (13/9) kemarin. Menurut pejabat asal Nusa Lembongan Kecamatan Nusa Penida ini, lahan di eks galian C seluas hampir 300 hektar ini masih ada yang dimiliki warga. Bahkan ada juga isu kepemilikan sertifikat ganda.

Hal tersebut membuat investor berpikir ulang untuk menanamkan modal. “Status kepemilikan ini yang jadi penghambat. Investor juga bingung apakah membeli lahan itu, kontrak atau apa,” jelasnya. Persoalan itu cukup sulit disikapi. Yang dilakukan hanya mengarahkan investor untuk koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). “Kami tidak bisa berbuat apa soal lahan itu,” katanya. Disampaikan lebih lanjut, sudah ada beberapa yang sempat berkomunikasi, menyatakan tertarik untuk investasi. Bahkan sudah ada yang mengurus izin prinsip dan lokasi. Namun itu tidak berlanjut. “Jelang membangun, batal. Ada seperti itu,”

Bali Post/sos

GALIAN C - Eks galian C di Desa Gunaksa yang masuk sebagai Kawasan Efektif Pariwisata.

katanya. Eks galian C yang berlokasi di sekitar Tukad Unda ini menjadi satu-satunya KEP di Klungkung daratan. “Kemarin ada investor dari Tiongkok, Korea dan Hongkong. Itu konsorsium. Ingin membangun panggung hiburan terbuka dan teater. Perlu lahan

sepuluh hektar. Diarahkan ke eks galian C, tapi mintanya di daerah perbatasan dengan Gianyar. Kan tidak dapat. Kalaupun ada, harus ada perubahan tata ruang,” ungkapnya. Sejauh ini, kepungan investor lebih besar menyasar Kepulauan Nusa Penida, baik

dalam negeri maupun asing. Di wilayah ini, terdapat sembilan KEP, yakni Desa Lembongan, Jungutbatu, Sakti, Pejukutan, Bungamekar, Suana, Batununggul, Ped dan Toya Pakeh. “Di Nusa Lembongan paling banyak yang investasi,” ungkap mantan Camat Nusa Penida ini. (kmb45)

Semarapura (Bali Post) Kabupaten Klungkung mendapat jatah perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini. Sejalan dengan munculnya informasi itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengaku mulai banyak yang “meneror”, meminta bantuan supaya bisa lolos seleksi. “Banyak yang menghubungi, minta supaya dibantu. Jangan lagi menghubungi,” tegasnya saat ditemui, Kamis (13/9) kemarin. Bupati asal Nusa Ceningan Kecamatan Nusa Penida ini mengimbau masyarakat untuk jangan percaya terhadap janji untuk membantu. Ia pun mendengar informasi ada yang menyiapkan kunci jawaban tes. “Jangan percaya dengan isu ada yang bisa membantu. Dari sekarang saya pesan,” sebutnya. Seleksi ini menggunakan Computer Asisted Test (CAT). Diyakini akan berlangsung secara transparan. Calon pelamar pun diminta untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. “Silakan belajar dengan baik. Hanya diri sendiri yang bisa membantu. Bukan orang lain. Nanti akan saya pasang tulisan di rumah dinas. Tidak menerima pesanan nomor CPNS,” imbuhnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Klungkung I Gede Putu Winastra menjelaskan formasi CPNS sudah diserahkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) kepada Bupati Klungkung beberapa waktu lalu. Jatahnya sebanyak 176 formasi, rinciannya bidang pendidikan 70 orang, disusul kesehatan 56 orang dan teknis 50 orang. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada pensiunan tahun ini sebanyak 141 orang. “Untuk formasi ini berdasarkan pertimbangan pusat. Jumlahnya persis dengan pensiunan tahun ini. Klungkung dapat lebih banyak karena ada untuk Rumah Sakit Pratama Nusa Penida,” jelasnya. Terkait jadwal pendaftaran maupun seleksinya, pejabat asal Tabanan ini menyatakan, masih menunggu kepastian dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Pada rekrutmen ini, pemerintah daerah tidak berperan banyak. Hanya sebatas mengumumkan tahapan dan memverifikasi administrasi. Melancarkan itu, juga dibentuk tim khusus. “Untuk tesnya kan menggunakan CAT. Nanti BKN yang menetapkan teknisnya. Untuk di kabupaten, segera bentuk tim,” ungkapnya. Jatah CPNS yang diterima itu memang masih sangat jauh dari kebutuhan yang mengacu pada analisa beban kerja (ABK) maupun jabatan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mencapai 1.800 orang. Demikian pula dengan jumlah pegawai pensiun sejak 2011 yang mencapai 989 orang. Winastra pun mengakui itu. Namun, ditegaskan, seluruhnya mengacu pada aturan pusat. “Kami mengikuti ketentuan pusat saja,” imbuhnya. Sementara itu, untuk honorer K-2 harus berbesar hati. Pasalnya tidak ada jatah perekrutan menjadi CPNS. Hal tersebut dikarenakan tidak ada yang memenuhi kualifikasi pendidikan bidang kesehatan dan kependidikan. (kmb45)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Jumat 14 September 2018 | balipost.com by e-Paper KMB - Issuu