BANGLI
8
Selasa Pon, 14 Maret 2017
Pria Asal Tejakula Tebas Tangan Istrinya hingga Putus Bangli (Bali Post) Kesal lantaran istrinya sering minggat dari rumah, Kadek Juwena (50), warga asal Desa Les Kecamatan Tejakula, Buleleng, tega menganiaya istrinya, Ni Made Pasti (45), dengan sebilah parang hingga mengakibatkan jari tangan korban putus. Tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut dilakukan Juwena di rumah asal istrinya di Desa Sukawana Kintamani, Minggu (12/3) malam. Informasi yang dihimpun Senin (13/3) kemarin, kasus KDRT tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 wita. Kejadian berawal saat korban yang sudah menikah ke Singaraja ini pulang ke rumah asalnya di Banjar Tanah Daha Desa Sukawana, Kintamani. Korban pulang ke rumah asalnya karena sering terlibat cekcok dengan suaminya. Saat korban tertidur di dalam rumahnya di Sukawana, Jumewa yang datang dari Singaraja tanpa basabasi langsung menebas korban dengan sebilah parang. Beruntung korban yang tersadar saat itu menghindar dan berusaha menangkis serangan suaminya. Namun sayang, saat berusaha menangkis, korban terkena sabetan parang hingga mengakibatkan beberapa jari tangannya putus. Oleh beberapa warga yang mengetahui kejadian tersebut, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kintamani. Akan tetapi, karena luka yang dialami cukup serius, korban pun dirujuk ke RSU Bangli. Kanit Reskrim Polsek Kintamani AKP Dewa Gde Oka seizin Kapolsek Kompol Gede Sumena saat dikonfirmasi mengatakan, mendapat laporan KDRT tersebut pihaknya langsung mengamankan pelaku ke Polsek Kintamani. Dari hasil intrograsi yang dilakukan, diketahui bahwa pelaku nekat menganiaya istrinya karena kesal dengan korban lantaran sering minggat dari rumahnya di Desa Les, Tejakula. Sementara korban mengaku terpaksa minggat dari rumahnya di Desa Les karena sering dianiaya oleh suaminya. ‘’Korban juga menjelaskan bahwa suaminya sering mabuk,’’ kata AKP Dewa Oka. (kmb40)
Bali Post/ina
DIRAWAT - Korban saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Kasus Meningitis Tak Pengaruhi Penjualan Babi
Bangli (Bali Post) Munculnya sejumlah kasus Meningitis Streptococcus suis (MSS) yang ditularkan melalui babi ke manusia yang terjadi di beberapa daerah di Bali tidak terlalu mempengaruhi penjualan babi di Bangli. Hal itu diungkapkan salah seorang peternak babi di Banjar Galiran Desa Jehem, Tembuku Jro Mangku Puseh, Senin (13/3) kemarin. Jro Mangku Puseh mengatakan, kasus meningitis ini sudah ada sejak 2012 lalu. Hanya saja baru sekarang bakteri Streptococcus suis menular ke manusia. ‘’Meskipun kasus ini sudah banyak didengar masyarakat, namun tidak terlalu mempengaruhi penjualan babi. Penjualan babi masih lancar-lancar saja. Bahkan langganan dari Klungkung, Kintamani tetap membeli babi kemari,’’ katanya. Dikatakannya, untuk mengantisipasi agar babi peliharaannya tidak sampai terinfeksi bakteri Streptococcus suis, pihaknya sudah melakukan pembersihan kandang dengan menggunakan deterjen setiap tiga kali seminggu. Selain itu dia juga rutin memvaksin babi peliharaannya. Hal senada juga diungkapkan peternak babi di Banjar Sala Desa Abuan, I Ketut Mupu. Dia mengatakan, untuk di Bangli penjualan babi masih relatif stabil. Akan tetapi, dia mengaku tidak bisa memprediksi apakah kondisi ini akan tetap bertahan dalam beberapa waktu ke depan. ‘’Sementara ini memang penjualan masih stabil. Tapi dengan adanya kasus tersebut, ini juga pukulan bagi peternak babi karena baru saja peternak menikmati hasil dari sebelumnya harga daging babi di kandang Rp 26 per kilogram naik menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Semoga saja dengan kasus ini harga daging babi tidak turun lagi,’’ jelas Mupu. (kmb41)
Foto Bali Post/nan
BABI - Babi yang dipelihara peternak di Kabupaten Bangli.
Foto Bali Post/nan
JALAN LINGKAR - Jalan Lingkar di Desa Landih yang akan segera diaspal.
Jalan Lingkar di Landih akan Diaspal Bangli (Bali Post) Jalan lingkar sepanjang 1.135 meter di Banjar Buayang Desa Landih yang dibuka melalui program TMMD akan diaspal. Pemkab Bangli telah menyatakan kesiapan menganggarkan dana untuk hal tersebut. Hal itu diungkapkan Dandim 1626/Bangli Letkol Inf. Susanto Lastua
Manurung didampingi Kasdim Mayor Inf. Prajaka serta Pasi Teritorial Kapten Inf. Ida Bagus Mahendra, Senin (13/3) kemarin. Dandim menjelaskan, badan jalan yang dibuka tersebut lebarnya mencapai 6 meter. Dengan lebar tersebut, nantinya ruas jalan itu masuk kategori jalan kabupaten dan
dikelola Pemkab Bangli. Letkol Manurung menambahkan, pihaknya memilih Desa Landih untuk membuka akses jalan dengan pertimbangan warga setempat sangat membutuhkan infrastruktur tersebut. Warga Tempek Gelagah dan Tempek Dukuh Desa Bauyang sebelumnya tidak
memiliki akses jalan menuju kuburan. ‘’Sebelum dibuka badan jalan ini, mereka selama ini jika hendak ke kuburan hanya melalui jalan setapak yang sangat berbahaya. Itu lantaran kondisinya terjal dan curam,’’ jelasnya. Lebih lanjut dikatakannya, selain membuka akses
jalan, guna menumbuhkan rasa nasionalisme kepada seluruh warga, TNI juga bakal memutar film-film yang bernuasa perjuangan. Langkah itu dilakukan agar masyarakat bisa memahami betapa beratnya perjuangan yang dilakukan untuk mencapai sesuatu yang diharapkan. (kmb41)
Pemkab Diminta Ambil Alih Pembayaran LPJ
Bangli (Bali Post) -
Pemkab Bangli diminta mengambil alih pembayaran rekening lampu penerangan jalan (LPJ) yang sejak beberapa tahun terakhir ini menjadi tanggung jawab pemerintah desa. Hal ini mengingat sejak pembayaran diserahkan ke desa, banyak LPJ yang padam terutama di jalur kabupaten dan provinsi. Anggota DPRD Bangli I Wayan Subagan mengatakan, selama ini banyak desa yang tidak berani menganggarkan pembayaran LPJ. Hal ini karena LPJ-nya ada di ruas jalan berstatus jalan provinsi atau kabupaten. ‘’Ya akibatnya banyak LPJ yang dibiarkan padam,’’ kata Subagan dalam rapat kerja DPRD bersama Bappeda Litbang Bangli, Senin (13/3) kemarin. Subagan mencontohkan kondisi padamnya LPJ ada di wilayah Kota Kecamatan Tembuku. Akibat padamnya LPJ selama bertahun-tahun, ibu kota kecamatan itupun menjadi gelap gulita. Atas kondisi itu Subagan pun meminta pemerintah untuk mengambil alih kembali kewenangan pembayaran rekening LPJ. Wakil rakyat asal Desa Bangbang Tembuku ini mengungkapkan bahwa pihak desa sudah rela Alokasi Dana Desa (ADD) yang mereka terima
dikurangi untuk dipakai membayar rekening LPJ. Selain soal pembayaran LPJ, dalam raker yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Komang Carles itu juga muncul usulan dari anggota dewan, Ketut Suastika, soal pemberian punishment berupa pemotongan anggaran kepada OPD yang tidak mampu merealisasikan DAK tahun 2016. Hal itu menurutnya perlu dilakukan agar OPD terkait bisa berbenah dan meningkatkan kinerjanya. ‘’Jangan sampai OPD yang tidak benar kerjanya malah dapat reward, sementara yang kinerjanya bagus justru anggarannya dipotong,’’ kata Suastika. Sementara itu, Wakil Ketua I Komang Carles dalam rapat kemarin mempertanyakan soal belum dianggarkannya dana hibah dan bansos dalam APBD 2017. Dia menyatakan, sesuai aturan dana hibah dan bansos sejatinya diperbolehkan. ‘’Bagaimana tahun 2018, apakah polanya sama dengan
Bali Post/ina
RAPAT KERJA - Suasana rapat kerja Dewan dan Bappeda Litbang Bangli, Senin (13/3) kemarin. tahun 2017,’’ tanyanya. Menanggapi permintaan anggota dewan terkait pengembalian kewenangan pembayaran LPJ, Kepala Bappeda Litbang Bangli I Nyoman Widiana tidak
Pemkab Kembali Usulkan Pengangkatan Air Danau Batur
Bangli (Bali Post) Pemkab Bangli melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU), Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman tahun ini kembali mengusulkan bantuan pengangkatan air Danau Batur untuk tiga desa di Kintamani ke Pemerintah Pusat. Dalam usulan kali ini, Pemkab menyertakan Detail Engineering Design (DED) sesuai petunjuk pusat. Anggaran untuk proyek tersebut dirancang mencapai belasan miliar rupiah. Sekretaris Dinas PU, Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bangli I Made Soma didampingi Kabid Cipta Karya Wayan Suarsana, Senin (13/3) kemarin, mengatakan usulan bantuan pengangkatan air Danau Batur untuk tiga desa di Kintamani yakni Desa Suter, Abang Batu Dinding dan Abang Songan sudah sempat diajukan ke Pemerintah Pusat melalui Pemprov Bali pada tahun 2016. Namun, karena proposal yang disampaikan saat itu tidak disertai DED, usulan itu pun
belum mendapat respons dari Pemerintah Pusat. ‘’Kalau tidak ada DED, tidak bisa diterima sebagai usulan. Maka dari itu kami kembali mengajukan proposal dilengkapi DED. Dan sekarang proposalnya sudah maju,’’ terangnya. Sebagaimana proposal yang telah diajukan, proyek pengangkatan air Danau Batur untuk tiga desa di Kintamani tersebut diperkirakan menelan dana Rp 15 miliar. Pengangkatan air danau dirancang menggunakan empat step pompa seperti pengangkatan air di sumber mata air Pebini. Nantinya air yang berhasil diangkat dengan pompa akan ditampung dalam bak penampungan untuk selanjutnya disalurkan ke rumah penduduk. ‘’Volume air yang diangkat 20 liter per detik,’’ jelasnya. Diungkapkan Suarsana, diusulkannya bantuan pengangkatan air Danau Batur lantaran tiga desa tersebut
selama ini mengalami krisis air bersih. Untuk bisa mendapatkan air bersih, sebagian warga setempat terpaksa membelinya per tangki. Sebagian warga lainnya bahkan ada yang terpaksa memanfaatkan air hujan yang ditampung dalam cubang. Dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat, diharapkan krisis air bersih yang melanda tiga desa tersebut akan bisa teratasi. Disinggung mengenai kualitas air Danau Batur saat ini, baik Soma maupun Suarsana tidak bisa memastikannya. Pihaknya mengatakan, untuk mengetahui layak tidaknya air Danau Batur dikonsumsi, nantinya akan diuji oleh pemerintah pusat. ‘’Mengenai dusun dan desa lainnya yang mengalami krisis air bersih seperti dusun di terunyan atas dan dusun-dusun di balik bukit Desa Songan nanti akan diusulkan untuk diatasi secara bertahap,’’ imbuh Soma. (kmb40)
memberikan jawaban pasti. Menjawab soal hibah bansos, Widiana mengatakan bahwa untuk pola pencairan 2018 sama dengan tahun 2017. Untuk hibah bakal dialokasikan melalui program
Gerbang Gita Santi (GGS) dan dana bansos bakal dialokasikan melalui program Gerbangdessigot. ‘’Kalau untuk masalah kebijakan, akan kami sampaikan ke pimpinan,’’ tandasnya. (kmb40)
Disparbud Diminta Maksimalkan Pemanfaatan Media ”Online” Bangli (Bali Post) Minimnya anggaran menjadi salah satu kendala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli untuk mempromosikan pariwisata Bangli secara optimal. Untuk menyiasati hal itu, Anggota Komisi II DPRD Bangli Wayan Jamin meminta Disparbud untuk lebih kreatif. Salah satunya dengan memaksimalkan promosi pariwisata secara online. Menurut Jamin, untuk mempromosikan pariwisata yang ada di Bangli tak melulu harus dilakukan dengan promosi ke luar daerah ataupun ke luar negeri. Di zaman yang serba digital, menurut dewan asal Desa Landih Bangli ini, kegiatan promosi lebih efektif dilakukan secara online. ‘’Itu yang paling bagus dan efektif. Karena melalui media online, minim biaya dan banyak dibaca oleh semua kalangan wisatawan,’’ kata Jamin, Senin (13/3) kemarin.
Jamin menilai sejak beberapa bulan terakhir kegiatan promosi pariwisata yang dilakukan Disparbud sudah cukup bagus. Disparbud dinilainya sudah mulai aktif memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan keunggulan pariwisata di Bangli dibandingkan tiga bulan sebelumnya. ‘’Dengan anggaran yang minim seperti sekarang ini, saya harapkan bisa dimanfaatkan tepat sasaran. Selain itu saya harapkan Disparbud memaksimalkan promosi melalui media online yang ada,’’ kata Jamin. Meski mendorong Disparbud memaksimalkan promosi secara online, namun Jamin mengaku tetap siap mendukung agar anggaran promosi ke depannya bisa ditingkatkan. ‘’Kita siap mendukung agar anggaran promosi ditingkatkan ke depannya. Yang penting tepat sasaran dan sesuai kebutuhan di Bangli,’’ imbuhnya. (kmb40)