20 HALAMAN
NOMOR 202 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
selasa pon, 14 maret 2017
Kasus ’’Meningitis Streptococcus suis’’
Badung Status KLB
Denpasar (Bali Post) Meningkatnya kasus meningitis yang disebabkan bakteri Streptococcus suis di Sibang, Abiansemal, Badung menyebabkan Badung berstatus outbreak meningitis. Karena sejak pertama dilaporkan, Minggu (5/3) hingga saat ini, total kasus suspect MSS (Meningitis Streptococcus suis) sebanyak 40 kasus dan 2 positif MSS, sisanya masih menunggu hasil laboratorium. Berdasarkan data STP rawat inap rumah sakit kabupaten/kota, tahun 2014 ada 24 kasus MSS, 5 di antaranya meninggal. Tahun 2015 ada 68 kasus, 7 di antaranya meninggal. Tahun 2016 sebanyak 26 kasus. Sebelum kasus meningitis pecah di Sibang, MSS telah menjangkiti warga Kubutambahan, Buleleng akhir Desember lalu. Kini empat warga Tabanan pun suspect MSS setelah mengonsumsi olahan babi. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali
dr. Ketut Suarjaya, MPPM. mengatakan, KLB MSS atau tidak ditetapkan oleh setiap kabupaten/kota, sesuai dengan Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa). Hal. 19 Tidak Dikenal
Pertama Teridentifikasi 1994
KASUS streptococcosis pada babi, pertama teridentifikasi tahun 1994 oleh BBVet Denpasar. Sampai saat ini streptococcosis bersifat endemi pada babi. Artinya kasus sering muncul dalam jumlah relatif kecil dengan morbiditas (angka kesakitan) hampir 70 persen dan mortalitas (angka kematian) 30 persen. Demikian penegasan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Bali drh. IKG Nata Kesuma, MMA., Senin (13/3) kemarin. Hal. 19 Para Jagal
@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Bisa Timbulkan Kelumpuhan Denpasar (Bali Post) Kasus Meningitis Streptococcus suis (MSS) sebelumnya telah ada. Kasusnya bersifat sporadis, artinya kasusnya sekali-sekali ada. Tetapi tidak sampai menimbulkan outbreak. ‘’Di RSUP Sanglah kasusnya sporadis, sekalisekali ada. Tapi MSS pada anak belum ditemukan sampai saat ini,’’ kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Saraf Anak RSUP Sanglah Dr. dr. I Gusti Ngurah Made Suwarba, Sp.A.(K). Lanjutnya, MSS bisa menyerang segala usia. Namun kelompok umur yang berpotensi besar terinfeksi MSS adalah kelompok usia dewasa. Karena orang dewasa sudah mulai makan daging babi dan lawar. Secara umum anak-anak usia di bawah 5 tahun rawan terkena meningitis tetapi MSS jarang pada karena penularannya melalui daging
babi. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada usia di bawah 5 tahun pada umumnya anak lebih jarang makan babi, apalagi lawar. Ia menjelaskan, meningitis adalah radang selaput otak. Sedangkan jika otak yang terinfeksi disebut dengan encephalitis. Meningitis penyebabnya beragam. Salah satunya bakteri. ‘’Kalau penyebabnya bakteri disebut meningitis bakteri. Kalau penyebabnya virus disebut meningitis virus,’’ jelasnya. Streptococcus suis adalah bakteri yang komensal ada di babi. Artinya bakteri tersebut memang ada di babi, namun tidak selalu menyebabkan babi sakit. Namun bakteri tersebut dapat membuat babi sakit jika kondisi ketahanan tubuh babi kurang baik. Hal. 19 Pembawa Bakteri
Sepuluh Terduga Teroris Ditangkap
Targetnya, Ledakkan Markas Brimob dan TNI Jakarta (Bali Post) Penyidik polisi masih menginterogasi sembilan terdua teroris yang ditangkap di Toli-toli dan Perigi, Sulawesi Tengah, dan mengusut asal jaringan mereka. Selain di Toli-toli dan dan Perigi, ploisi juga menangkap terduga teroris di Kediri, Jatim, Senin (13/3) kemarin. Ke sepuluh terduga teroris itu kini diperiksa di tempat yang berbreda. ‘’Terkait penangkapan sembilan orang di Sulteng, masih diusut berasal dari jaringan mana,’’ kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Senin kemarin. Belum bisa disimpulkan apakah ini jaringan Santoso. Ini masih pengembangan deteksi dini kepada pelaku yang memiliki potensi. Ternyata memang hasil pedalaman, mereka cukup kuat melakukan aksi teror. Bersama sembilan terduga teroris itu ditemukan sembilan barang bukti, seperti tiga kantong pupuk KNO3, dua botol cairan spiritus berukuran masing-masing 600 ml, dua botol air aki, empat kantong
plastik arang kayu, satu kantong belerang, satu kantong plastik paku, satu buah tabung elpiji, tujuh buah telepon seluler, satu buah buku tabungan Bank BNI rekening 0439088386 atas nama Samsuriyadi. Kesembilan orang itu ditangkap di tempat berbeda pada Kamis (9/3) dan Jumat (10/3). Dari hasil pemeriksaan sementara, kesembilan terduga teroris itu diketahui telah merencanakan serangan pengeboman terhadap markas Brimob dan TNI di Kabupaten Toli-toli. Sementara itu, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menahan seorang terduga teroris yang tinggal di sebuah tempat kursus bahasa Arab di kawasan Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin kemarin. Informasi yang dihimpun, tim sudah mulai melakukan pengintaian sejak pukul 10.00 WIB. Petugas dengan mengenakan pakaian preman menunggu target yang berinisial MB (36). Hal. 19 Langsung Diamankan
Jakarta (Bali Post) – Polisi menyebut Soleh alias Zalzalat alias Gungun, yang diduga terkait aksi peledakan bom di Cicendo, memiliki sebuah laboratorium kimia di Gang Bahpian, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat. ‘’Lab di Babakan Ciparay diduga milik Soleh. Soleh ini memiliki kemampuan lebih dalam rakit-merakit bom,’’ kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol. Martinus Sitompul di Mabes Polri, Senin (13/3) kemarin. Ia mengatakan, Soleh juga menularkan kemampuannya merakit bom ke Agus alias Abu Muslim alias Abu Abdullah dan Yayat
Cahdiyat, yang tewas dalam baku tembak dengan polisi setelah meledakkan bom di Cicendo. Selain itu, menurut polisi, Soleh juga memberikan uang Rp 2 juta kepada Yayat untuk membiayai aksi teror. Polisi juga menyatakan bahwa Soleh, yang sehari-hari dagang susu keliling, sempat dititipi istri dan anak Yayat sebelum Yayat melakukan aksinya. Sementara Agus alias Abu Muslim berperan mendanai pembelian peralatan dan melakukan survei bersama Yayat Cahdiyat. ‘’Agus kesehariannya bekerja sebagai mekanik listrik di apartemen,’’ Martinus. Pada 7 Maret 2017, Detasemen Khusus 88 Polri menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam aksi teror di Lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan dua orang bernama Agus alias Abu Muslim alias Abu Abdullah dan Soleh alias Zalzalat alias Gungun itu ditangkap di tempat berbeda di Bandung. Hal. 19 Sita Panci
Soleh Punya Lab Kimia
Bali Post/ant
DUA WANITA - Tim Densus 88 dan Ditreskrimum Polda Jabar menggiring dua wanita yang diduga istri terduga teroris Soleh alias Abu Gungun alias Abu Fursan saat melakukan penggeledahan di kawasan Jamika, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/3) kemarin.
Ken Dwijugiasteadi
Bali Post/ant
Sidang Suap Pajak
Dirjen Pajak Akui Bertemu Ipar Jokowi
Jakarta (Bali Post) – Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengungkapkan isi pertemuannya dengan ipar Presiden Joko Widodo, Arief Sulistyo. ‘’Arief datang dengan Rudi, saat itu saya tidak sendiri karena ditemani dengan beberapa direktur. Mereka bertanya mengenai tax amnesty (TA), lalu saya putarkan film tentang TA,’’ kata Ken saat menjadi saksi di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin ((13/3) kemarin. Arief yang dimaksud adalah Arif Budi Sulistyo yang merupakan adik ipar Presiden Joko Widodo, sedangkan Rudi adalah Rudi Prijambodo Musdiono, seorang pengusaha. Dalam dakwaan disebutkan keduanya bertemu pada 23 September 2016. ‘’Saya kenal Arief dan Rudi saat itu saja, tapi tidak membicarakan mengenai PT EKP, hanya soal TA saja,’’ un-
gkap Ken. Ken menjadi saksi untuk terdakwa Country Director PT EK Prima Ekspor (EKP) Ramapanicker Rajamohanan Nair yang menyuap Kasubdit Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum pada Direktorat Jenderal Pajak Handang Soekarno sebesar 148.500 dolar AS (Rp 1,98 miliar) dari komitmen Rp 6 miliar untuk Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kakanwil DJP) Jakarta Khusus Muhammad Haniv dan Kasubdit Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum DJP Handang Soekarno. ‘’Awal pertemuannya adalah dia (Rajamohanan) menelepon Haniv, lalu Pak Haniv menelepon Handang dan Handang menghubungi katanya ada yang mau ketemu saya, jadi saya persilakan,’’ kata Ken. Hal. 19 Belum Kenal