Edisi Selasa 14 Agustus 2018 | balipost.com

Page 1

16 HALAMAN

NOMOR 340 TAHUN KE 70

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost

@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengemban Pengamal Pancasila

Ibunda Wayan Sugiarta ’’Shock’’, Langsung Masuk RS Bali Post

SEJAK 1948

Bali ’’Menari’’ MEMASUKI era 1990an, barangkali bisa disebut sebagai tonggak di mana masyarakat Bali lewat beberapa pemerhatinya mulai sadar, ngeh, peduli tentang daya dukung Bali sebagai satukesatuan entitas. Saat itu memang sudah mulai tampak jelas suasana serta hiruk-pikuk pembangunan berbagai fasilitas pariwisata. Beberapa orang mulai eling tentang pentingnya rambu-rambu, batasanbatasan, aturan-aturan soal kawasan peruntukan. Hal ini sangat penting karena daya dukung (carrying capacity) Bali sangatlah terbatas. Tidak bisa di berbagai tempat dibangun fasilitas utama ataupun penunjang pariwisata. Tidak hanya keterbatasan lahan, juga ada hal pembatas yang juga mestinya dipahami serta dilaksanakan. Batasan yang ditimbulkan oleh kondisi sosio-kultural masyarakat setempat yang juga dijiwai oleh agama Hindu. Itulah sebabnya peraturan tata ruang serta kawasan dijiwai agama Hindu serta local genius. Pembicaraan soal kemampuan daya dukung Bali, menyangkut lahan, air bersih, jumlah penduduk, kompetensi penduduk dan lainnya cukup mengemuka. Namun, entahlah, persoalan konservasi lama-lama kok semakin hilang diganti dengan konversi. Persoalan carrying capacity diplesetkan menjadi crying capasity. Alih-alih mengimplementasikan moratorium, malahan yang berkembang justru semacam imperium. Jadi, Quo vadis Bali? Belum lagi soal konversi lahan produktif sawah serta tegalan yang mesti rela berganti wajah menjadi kawasan permukiman atau sejenisnya. Lahan sawah semakin menyempit dan lapangan kerja yang akrab dengan lumpur ini semakin tidak menarik lagi bagi kalangan muda. Generasi milenial kini, barangkali kalau ditanyakan soal sawah, jawabannya tidak akan selengkap serta sedetail generasi zaman old yang memang benar-benar akrab dengan kehidupan agraris. Hal. 15 Telah Berubah

Sebelum Kejadian, Istri Sempat ’’Video Call’’

Mendengar kabar kecelakaan pesawat yang dialami anaknya, ibunda Wayan Sugiara, Ni Kadek Nyampuh (62), shock berat hingga sesak napas. Riwayat sakit jantung yang dimilikinya membuat dia harus dilarikan ke Rumah Sakit Prima Medika, Sabtu (11/8) malam. Ditemui Senin (13/8) kemarin di Rumah Sakit Prima Medika saat mendampingi mertuanya dirawat, Komang Sri Maheni (37) – istri Wayan Sugiarta – menuturkan, sehari sebelum kecelakaan pesawat yang terjadi Sabtu (11/8), Wayan Sugiarta (45) sempat berkomunikasi dengannya melalui video call. Lewat video call itu ia melihat wajah suaminya berbeda dari hari-hari biasa. Dalam percakapan itu suaminya mengungkapkan kerinduan pada keluarganya. ‘’Dia juga sempat berpesan untuk menjaga ibu,’’ ungkapnya terkenang. Komunikasi melalui tele-

pon kerap dilakukan bersama suami. Bahkan di pagi hari, sebelum suaminya berangkat bekerja di hari kejadian, chatting masih dilakukan. Namun terakhir ia bertemu langsung dengan suami sebulan lalu pada 18 Juli 2018. Karena pada waktu itu Wayan Sugiarta dipindah tugas ke Papua. Kata Sri, mendapat tugas di Papua, Wayan Sugiarta merasa senang. ‘’Karena memang orangnya suka alam, tempat-tempat yang masih asri. Jadi ketika dapat tugas ke sana dia senang sekali,’’ kata Sri diiyakan adik kandung Wayan. Hal. 15 Sesak Napas

Penyuka Binatang

Bali Post/ist dan kmb41

Wayan Sugiarta (alm)

Dari kanan: istri, ibu, ayah dan keponakan Wayan Sugiarta.

KEPERGIAN Co-pilot Wayan Sugiarta yang meninggal dalam insiden pesawat Dinomin Air PK HVQ yang jatuh di pegunungan Bintang, Papua, menyisakan duka yang amat mendalam bagi pihak keluarga. Kepergian Sugiarta untuk selama-lamanya itu memang tak pernah diduga sebelumnya oleh pihak keluarga. Ni Wayan Suparmi, bibi alamarhum, Senin (13/8) kemarin mengungkapkan, informasi kecelakaan pesawat diberikan

langsung oleh pihak perusahaan. ‘’Setelah mendapatkan informasi bahwa pesawat yang ditumpangi Wayan Sugiarta hilang kontak, saya hanya bisa berdoa agar dia selamat. Karena informasinya bagian belakang pesawat yang lebih dulu jatuh, sehingga saya berpikir co-pilot yang berada di depan kemungkinan masih selamat. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain,’’ ujarnya berlinang air mata. Suparmi menuturkan, Sugiarta merupakan sosok yang sederhana.

Rajin pulang ke kampung apabila ada upacara atau acara keluarga. ‘’Kalau ada waktu libur pasti datang. Terakhir pulang saat upacara pengebenan neneknya, 15 Juli 2018,’’ ujarnya. Wayan Sugiarta juga penggemar binatang. ‘’Dia memang hobi memelihara anjing. Setiap pulang pasti ngurus anjing,’’ terangnya. Terkait pelaksanaan upacara, dia menegaskan, belum bisa memastikan sekarang, karena masih membicarakan dengan tetua adat. (kmb41)

Prabowo Pilih Perang daripada Disuntik

PEDULI PENGUNGSI GEMPA LOMBOK Bali Post menerima titipan sumbangan untuk disalurkan kepada para pengungsi gempa Lombok. Bagi masyarakat yang peduli dan ingin membantu saudara kita yang kini berada di pengungsian, bisa menitipkan sumbangan ke Bali Post. Sumbangan bisa langsung diserahkan ke Sekretariat Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar, telepon (0361) 225764 atau melalui dompet simpati Anda Bali Post BCA Cabang Denpasar NO: 040-3555000.

Keluarga Besar Parada Badung, Jl. Mudutaki II Gatsu Barat Rp 2.500.000 ANAHATA Rp 1.697.000 AA Gede Wintara Rp 1.500.000 Ni Putu Candrayani Rp 1.000.000 KSP Mekar Sari Rp 665.000 Rama Tours Operation Department Rp 540.000 Dw Md Merta Sedana Rp 500.000 Sasra Rp 500.000 I Nyoman Sukerta Rp 500.000 I Wayan Gede A Rp 500.000 Perkumpulan Praktisi Ling Chi Bali (PPLB) Rp 500.000 I Wayan Bagiastra Rp 500.000 I Nyoman Pariadi Rp 300.000 I Komang Dany Sutr Rp 300.000 CARISA Family Rp 250.000 I Nyoman Kariasa Rp 250.000 Kadek Nopa Dwipaya Rp 200.000 I Gede Sumertha Rp 200.000 Made Sudiri, Jl. Sakura Denpasar Rp 200.000 I Ketut Gede Sunar Rp 150.000 I Gusti Ngurah Oka Rp 100.000 Kadek Mirah Rp 100.000 Komang PM Rp 100.000 I Made Panji Ananda Pahlawan, Br.Kedaton Kesiman Rp 100.000 Ni Wayan Bunga Pandansari, Br. Kedaton Kesiman Rp 100.000 I Nyoman Purnawan Rp 88.000 I Komang Widana Rp 50.000 I Nyoman Lanang Putra Pandu, Br.Kedaton,Kesiman Rp 50.000 I Ketut Baskara Meguna, Br. Kedaton Kesiman Rp 50.000 Jumlah penerimaan hari ini Rp 13.490.000 Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 27.089.867 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 40.579.867

Bali Post/ant

LAMBAIKAN TANGAN - Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno melambaikan tangan usai pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Senin (13/8) kemarin.

Jakarta (Bali Post) Pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (13/8) kemarin. Prabowo datang ke RSPAD Gatot Soebroto didampingi keponakannya yang juga anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djoyohadikusumo. Sedangkan Sandiaga tidak terlihat didampingi istrinya, Nur Asia, ataupun anaknya. Kepada wartawan, Prabowo bercerita tentang ketakutannya dengan jarum suntik. Apabila diminta memilih, mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus mengaku lebih baik memilih terjun ke medan perang ketimbang harus bertemu dengan dokter, terutama jarum suntik. ‘’Saya mantan tentara yang takut dokter, terutama takut suntik saya, lebih baik suruh terjun saja,’’ kata Prabowo terkekeh usai menjalani pemeriksaan kesehatan. Dalam kesempatan itu, Prabowo menjelaskan, dirinya harus mengikuti serangkaian perintah dokter sebelum menjalani panjangnya rentetan tes kesehatan. Ia mengaku sempat kelaparan karena harus berpuasa selama delapan jam. ‘’Saya diperintah oleh dokter untuk puasa dari jam 8 malam, enggak biasa saya, biasa makan jam 10 malam, saya jadi enggak tidur, kelaparan. Tapi, karena perintah dokter enggak berani saya melanggar,’’ ujar Prabowo. Sementara itu, Sandiaga memuji kualitas pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim dokter gabungan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan RSPAD yang sudah sekelas internasional. Ia pun berharap tes kesehatan kali ini dapat berjalan lancar. ‘’Profesional banget pemeriksaannya. Jadi, kita terima kasih nih sama semua dokter, luar biasa ini kelas dunia fasilitasnya, mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar,’’ kata Sandi.(kmb4)

Orang Bali Harus Bersatu

Made Mangku Pastika

Bali Post/dok

ADA yang berbeda dari peringatan HUT ke-60 Provinsi Bali tahun 2018. Pasalnya, provinsi yang dibentuk sejak 14 Agustus 1958 silam ini akan segera berganti kepemimpinan. Gubernur Bali Made Mangku Pastika akan mengakhiri masa jabatan selama dua periode akhir Agustus ini. Selanjutnya, Bali dipimpin Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, perjuangan Bali masih belum selesai. Justru semakin bertambah. Oleh karena itu, orang Bali harus bersatu. ‘’Orang Bali harus bersatu, apa pun soroh, apa pun asal, apa pun profesi. Itu saja pesan yang mau saya sampaikan. Jadi, orang Bali itu sedikit. Kita harus bersatu. Kalau kita bertengkar, orang lain yang akan mengambil alih. Kita rugi sendiri,’’ ujarnya

kepada Bali Post, belum lama ini. Di pengujung masa jabatan, Pastika justru terkaget-kaget sendiri dengan sejumlah capaian yang menurutnya tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bekerja dengan sungguh-sungguh, sabar, dan ikhlas (lascarya) menjadi kunci Pastika tetap bisa bertahan di tengah tantangan dan hambatan yang ada. Ia sendiri tidak pernah merasa telah membuat sesuatu yang besar. Semuanya adalah hal-hal sederhana yang muaranya adalah keberpihakan pada masyarakat miskin. Seperti tergambar dalam program Jamkrida, Simantri, Bedah Rumah, dan Gerbangsadu. Simantri khususnya dibuat agar orang Bali mau kembali bertani. Sebab sekarang, petani rata-rata sudah berusia di atas 50 tahun. Hal. 15 Bedah Rumah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.