Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
senin, 14 Agustus 2017
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 129 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
TGH. Hasanain Djuani, Lc. M.H Calon Bupati Lombok Barat 2019-2024
“Saya Meniti Sebuah Takdir” yang harus dikelola dengan maksimal untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat lahir dan batin. Jika Allah mengizinkan saya menjadi bupati Lombok Barat, saya akan pastikan kerja gerak cepat. Tentu bukan saya sendiri, tetapi semua elemen masyarakat saya ajak dalam semangat yang sama, terutama birokrasi pemerintahan sebagai mata rantai terdepan pembangunan. Apa maksud “kerja gerak cepat” ini? Kerja adalah ibadah. Gerak adalah barokah dan cepat adalah kebutuhan zaman. Prinsip kerja gerak cepat ini saya maksudkan untuk menjadi energi positif yang mengerakkan segenap komponen masyarakat Lombok Barat untuk membangun dan mengelola mulai dari setiap jengkal potensi daerah yang kita miliki. Prinsip kerja gerak cepat ini harus dimulai dari diri saya sendiri, birokrasi pemerintahan untuk kemudian “menular” kepada semua warga Lombok Barat. Persoalan dan tantangan kita besar, tanpa kerja gerak cepat,kita akan semakin jauh tertinggal atau ditinggal zaman.
T
uan Guru itu Hasanain Djuani namanya. Usianya memasuki 53 tahun, tapi semangatnya seperti anak muda 35 tahun. Awal Juli silam, Hasanain resmi ditawarkan Nahdatul Wathan sebagai calon bupati Lombok Barat. Sontak publik menyambutnya hangat. Terutama kalangan terdidik dan para pegiat gerakan sosial di lapangan. “Lombok Barat berlimpah potensi, memerlukan ketulusan dan kerja keras pemimpin dan warganya untuk mengapai berkah,” itu pernyataan pertama Hasanain setelah ia mengucap beberapa kali istigfar. Siapkah ia memasuki dunia baru sebagai calon bupati?Apa visi besarnya? Sejauh mana ia yakin akan memenangkan pilkada? Berikut petikan wawancara Harian Suara NTB bersama Hasanain yang menyelesaikan pendidikan santrinya dari Pesantren Gontor di Jawa Timur.
Anda resmi ditawarkan NW menjadi Calon Bupati Lombok Barat, bagaimana ceritanya? Saya adalah Sekjen PB. NW. Sebagai kader, nama saya ditawarkan organisasi sebagai calon bupati kepada masyarakat Lombok Barat. Ditawarkan itu berarti terbuka untuk dinilai oleh masyarakat layak tidaknya saya menjadi pemimpin daerah. NW menawarkan kadernya sebab NW bukan partai politik yang bisa mencalonkan seseorang menjadi calon bupati. NW menawarkan kadernya sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik kepada jemaah atau ummat untuk terlibat aktif mencari calon-calon pemimpin daerah yang terbaik.
#KerjaGerakCepat Lalu langkah Anda selanjutnya bagaimana? Tentu saja harus terus bergerak. Menemui masyarakat Lombok Barat secara langsung. Mendengar aspirasi mereka dan menyampaikan pikiran-pikiran saya. Sesuatu yang sebenarnya juga sudah lama saya kerjakan. Sebab saya lahir dan berkiprah di Lombok Barat. Hanya saja kali ini konteksnya berbeda. Apa bayangan Anda tentang jabatan bupati? Dan visi besar apa yang anda usung kelak jika rakyat memilih Anda? Menjadi bupati bagi saya tidak ada yang istimewa. Sebab menjadi bupati itu amanah berat, jadi bukan sesuatu yang perlu dibanggakan apalagi diagung-agungkan. Tetapi satu hal yang saya setuju,bahwa di tangan bupati ada kekuasaan yang besar. Kekuasaan itulah
uan Guru Hasanain adalah T alumni Gontor. Pesantren tersohor di tanah air. Pendidikan
tingginya ia selesaikan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPQA) dan Master Ilmu Hukum dari Unram. Hasanain sosok tuan guru yang “unik”. Pendekatannya kepada umat kongkret. Menawarkan kerja-kerja perubahan yang nyata di tingkat akar rumput. Prestasinya menonjol, terutama pada bidang konservasi alam dan hutan. Ia meraih penghargaan kelas dunia Magsasay Award (2011) dari negara Filipina sebagai “Green Local Hero”. Ia dinobatkan menjadi Tokoh Perubahan Indonesia (2015) oleh Harian Republika. Setahun kemudian (2016) ia meraih penghargaan Kalpataru. Penghargaan tertinggi di bidang lingkungan di negeri ini.
Hasanain sosok tuan guru yang “unik”. Pendekatannya kepada umat kongkret. Menawarkan kerja-kerja perubahan yang nyata di tingkat akar rumput. Prestasinya menonjol, terutama pada bidang konservasi alam dan hutan. Ia meraih penghargaan kelas dunia Magsasay Award (2011) dari negara Filipina sebagai “green Local Hero”. Ia dinobatkan menjadi Tokoh Perubahan Indonesia (2015) oleh Harian Republika. Setahun kemudian (2016) ia meraih penghargaan Kalpataru. Penghargaan tertinggi di bidang lingkungan di negeri ini. Banyak kalangan mengakui anda hebat sebagai tuan guru yang gigih memperjuangkan lestarinya hutan, tetapi banyak juga kalangan yang tidak yakin anda akan hebat jika jadi bupati, komentar anda? Saya mengerti soal keraguan itu. Itu pertanda mereka mencinta saya dengan
“
mengingatkan sedini mungkin betapa menjadi bupati dan mengelola pemerintahan itu bukan perkara mudah. Saya menjalani proses politik ini dengan satu keyakinan penuh bahwa saya sedang menjalani sebuah takdir. Takdir ini harus saya jalani sebaik mungkin sebab didalamnya menyangkut juga nasib masyarakat Lombok Barat. Saya ini bukan siapa-siapa tanpa dukungan banyak orang. Saya akan jadikan setiap tetes pertolongan dan dukungan masyarakat sebagai hutang sosial sekaligus bekal energi untuk bekerja lebih cepat dan lebih cerdas. Apa Kongkretnya yang akan Anda lakukan? Saya ingin Lombok Barat menjadi daerah penghasil bibit dan benih terkemuka di tanah air, saya ingin memfasilitasi beasiswa agar anak-anak Lombok Barat yang berprestasi bisa sekolah setinggi-tingginya. Saya ingin memastikan hutan di Lombok Barat lestari dan produktif. Mengembangkan pusat wisata alam hutan Sesaot, Kahuripan dan Sekotong. Saya ingin masyarakat Lombok Barat sehat dan berprestasi. Harus lahir atletatlet hebat dari Lombok Barat. Saya ingin masyarakat Lombok Barat lebih berempati dan bergotong royong mengatasi masalahnya bersama. Pengelolaan zakat, infak dan sekedah harus lebih membumi. Saya ingin membangun 50 destinasi wisata berbasis desa dan 500 home stay milik masyarakat. Saya ingin memastikan seniman, budayawan dan penulis berkembang idenya dan terjamin masa depannya. Saya ingin melatih sebanyak mungkin anak-anak muda menjadi tenaga kerja yang handal. Jika pun menjadi TKI mereka bekerja di sektor-sektor yang lebih pasti masa depannya. Anda yakin semua keinginan itu bisa anda kerjakan? Insya Alloh. Prinsip saya hidup ini harus optimis dan terus mencari jalan untuk menjawab tantangan. Saya menawarkan diri sepenuhnya bekerja untuk Lombok Barat maju dan berkah. Maju saja tidak cukup jika tanpa keberkahan di dalamnya. Maju tanpa keberkahan adalah kemajuan semu. Maju dengan keberkahan adalah kemajuan yang dirasakan semua orang. Kemajuan yang berdimensi fisik dan non fisik. Mencakup lahir dan batin. []
Tuan Guru Hasanain seperti anak saya. Saya berpesan padanya Bangunlah Lombok Barat dengan konsep sholat berjemaah. Berjemaah itu mengajarkan kebersamaan, kerjasama dan saling percaya. Buahnya pahala yang berlipat ganda. Saya yakin Tuan Guru Hasanain punya bekal yang cukup untuk jadi imam yang baik. Imam yang memberi teladan bagi makmum di Lombok Barat. Luruskan niat, Insha Alloh hasilnya akan baik....” Tuan Guru Bagu, TGH M. Turmuzi Badaruddin Mustasyar Pengurus Besar NU