HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 153 TAHUN KE 13
E-mail: hariansuarantb@gmail.com
RABU, 13 SEPTEMBER 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Konferensi PRBBK XIII (1)
Peran Komunitas sebagai Ujung Tombak Pengurangan Risiko Bencana INDONESIA menjadi laboratorium dunia dalam upaya pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Hal terpenting dalam pengarus utamaan PRB adalah pengakuan komunitas sebagai pelaku utama penanggulangan bencana. Sebab komunitas menunjukkan peran dan kemampuannya dalam penanggulangan bencana yang lebih baik. Kemampuan komunitas mengurangi risiko ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengelola ancaman (hazard) dan mengurangi kerentanan serta meningkatkan kapasitasnya. Kepala BPBD NTB Ir. H.Mohammad Rum, MT mencontohkan Kota Bima. Saat terjadi bencana banjir bandang Desember 2016 lalu, disyukuri tidak ada satu pun
(Suara NTB/ars)
NARASUMBER - Narasumber dalam Konferensi PRRBK XIII, dari kiri Kepala BPBD NTB H.Mohammad Rum, Asisten I Setda NTB M. Agus Patria, Ketua Forum Perguruan Tinggi untuk PRB, Eko Teguh Paripurno, Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Raditya Jati. jatuh korban jiwa. Ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah setempat yang sejak awal menyiapkan 30 kelurahan se-
bagai wilayah tangguh bencana. ‘’Seluruh masyarakat di kelurahan, Bersambung ke hal 15
Pelaku Penembakan Diduga Mantan Napi Terorisme Mataram (Suara NTB) Perburuan pelaku penembakan dua anggota polisi di Kota Bima belum menemukan titik terang. Meskipun sudah mengamankan sedikitnya enam orang, pelaku utama belum berhasil ditangkap. Namun identitas pelaku sudah dalam genggaman polisi.
TO K O H Jangan Ada Lagi Insiden Serupa INSIDEN penembakan terhadap dua orang anggota Polres Bima Kota, Bripka Jainal dan Bripka Gafur, Senin (11/9) pagi, dikecam dan disayangkan Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri. ‘’’Kami menyayangkan insiden ini, semoga pelakunya cepat ditangkap,’’ katanya, Selasa (12/9) dan berharap peristiwa serupa tidak terulang lagi. Bupati Bima telah membesuk dua anggota polisi yang menjadi korban penembakan tersebut, Bersambung ke hal 15 Hj. Indah Dhamayanti Putri (Suara NTB/dok)
Wakapolda NTB, Kombes Pol.. Imam Margono, Selasa (12/9) menyebutkan, penembakan polisi di Kota Bima ada kaitannya mantan narapidana terorisme yang baru sepekan lalu keluar dari penjara. “Yang melakukan itu terhadap Bripka Gafur itu berdua. Mun dan Bl yang baru keluar dari Nusakambangan,’’ ungkapnya saat ditemui di Mapolda NTB. Ia menegaskan, dua pelaku utama yang menembak Bripka Gafur belum tertangkap. Enam orang yang diamankan Senin (11/9) masih berstatus saksi. Antara lain, IF, ZU, WD, IM, FR dan terakhir IZ. Mereka ditangkap di Kelurahan Penatoi, Mpunda, Kota Bima sejak pagi hingga petang. Sementara seorang wanita berinisial LS sudah dipulangkan. Rekam jejak IJ yang ditangkap belakangan, menunjukkan keterkaitan antara peristiwa penembakan dengan keterlibatan Bl alias Bilal alias Rahmat alias Mamat, mantan narapidana terorisme. Bl antara 2012 sampai 2015 pernah mengikuti pelatihan seperti militer di Pegunungan Biru, Desa Tamanjeka, Poso bersama Santoso, yang merupakan jaringan Mujahidin Indonesia Timur. “Diduga pelaku yang dilihat korban sampai sekarang belum tertangkap. Korban Bripka Gafur mengenali pelaku karena dia ditembak dari arah depan,” terang Imam. Penembakan tersebut diduga kuat didalangi kelompok radikal yang berada di Penatoi. Meskipun sampai sekarang motifnya belum terungkap karena pelaku belum tertangkap. “Orang yang di daerah Penatoi. Di Penatoi kan banyak yang bersimpati dengan kelompok garis keras,” jelasnya. Bersambung ke hal 15
Penembakan Polisi di Bima
Senjata Rakitan, Peluru Pabrikan PROYEKTIL yang bersarang di tubuh dua polisi korban penembakan di Kota Bima berhasil dikeluarkan. Polisi masih mengidentifikasi senjata dan peluru yang digunakan para pelaku. ‘’Gambaran awal berupa peluru tembaga yang melebihi senjata kaliber 5.56 milimeter. Peluru pabrikan. Itu yang di Bripka Zainal,’’ beber Wakapolda NTB, Kombes Pol. Imam Margono, Selasa (12/9).
Operasi di RS Bhayangkara terhadap Bripka Gafur berhasil dilaksanakan. Proyektil peluru sebelumnya bersarang di tulang pinggulnya. Pun demikian terhadap Bripka Zainal di RSUD Bima yang ditembak di bagian punggung. ‘’Jenis peluru di korban Bripka Gafur, bentuknya sudah gepeng. Nanti itu kita teliti ini jenis apa akan uji Labfor. Baru kita bisa lihat dari jenis apa,’’ jelasnya. Bripka Gafur ditembak dari
jarak dekat, dari arah depan saat melintas di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Penatoi, Mpunda, Kota Bima, Senin (11/ 9) sekitar pukul 07.15 Wita. Adapun senjata yang digunakan para pelaku meski sempat terlihat oleh korban tetapi tidak dapat diidentifikasi. Tetapi dari hasil pemeriksaan awal proyektil peluru, diduga memakai senjata buatan sendiri. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/why)
MEMBAIK - Wakapolda NTB, Imam Margono menjenguk Gafur anggota Polres Bima Kota, di RS Bhayangkara, Selasa (129).
Penyidikan Kasus BPR, Tiga Saksi Diperiksa Mataram (Suara NTB) Kasus merger BPR NTB menjadi PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB sudah resmi naik tahap penyidikan beberapa waktu lalu. Sebagai tindak lanjut, Selasa (12/9) kemarin, tiga saksi diperiksa. Tidak disebutkan dari kalangan mana saja tiga saksi yang diperiksa. Secara umum disebutkan Aspidsus Kejati NTB, Ery Ariansyah Harahap, SH,.MH, saksi
yang dipanggil erat kaitan dengan penggunaan anggaran operasional pada proses merger BPR yang jadi sasaran bidikan.’’Hari ini (kemarin) ada tiga saksi diperiksa. Besok akan lanjut empat saksi lagi,’’ kata Aspidsus sebagaimana informasi diterimanya dari Kasi Penyidikan Pidsus, Zulkifli, SH kepada Suara NTB, Selasa siang. Dalam penjelasan sebelumnya, bidikan penyidik
terkait penggunaan Rp 1,6 miliar sebagai alokasi pembiayaan pada proses merger BPR. Meski sudah ada Peraturan Daerah (Perda) untuk proses merger, namun teralokasinya anggaran itu diselidiki dasar hukumnya. Aspidsus menambahkan, meski kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan, namun belum menetapkan tersangka. Menurutnya, status kasus penyidikan masih sifatnya umum. ‘’Ini penyidi-
Proyek Rehabilitasi Terminal Haji Ditargetkan Rampung November Mataram (Suara NTB) – Proyek rehabilitasi Terminal Haji/TKI di Lombok International Airport (LIA) ditargetkan rampung November mendatang. Saat ini, progres pengerjaan proyek senilai Rp 2,8 miliar itu diklaim sudah mencapai 30 persen. Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Laut Dinas Perhubungan NTB, Muh. Syakaruddin mengatakan, proyek ini mulai dikerjakan sejak 20 Agustus hingga 25 November mendatang. Beberapa item pekerjaan yang dikerjakan dalam proyek rehabilitasi Terminal Haji/TKI ini seperti perbaikan plafon, ru-
mah jaga, tembok keliling. Termasuk juga memasang jaringan listrik dan air bersih. “Sekarang sudah 30 persen progresnya. Sisa waktu tinggal 2,5 bulan lagi,” kata Syakaruddin ketika dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (12/9) siang kemarin di ruang kerjanya. Belum lama ini sudah dilakukan perbaikan plafon. Kemudian sudah ditentukan jenis aluminium yang dipakai untuk kusen jendela. Fondasi untuk tembok keliling juga, kata Syakaruddin sudah selesai. “Kemudian plafon sudah dikerjakan, sedang berjalan. Kemudian rumah jaga. Itu item-item yang dikerjakan. Progresnya sesuai dengan schedule,” tambahnya. Bersambung ke hal 15
kan umum,’’ sebutnya. Namun demikian, dalam waktu dekat, akan ada sikap dari pihaknya untuk mengarahkan bidikan ke penetapan tersangka. Yang pasti, tim masih bekerja untuk meminta keterangan saksi-saksi. Mereka yang diperiksa ini, tidak lain saksi yang sudah pernah dipanggil sebelumnya pada tingkat penyelidikan. Penjelasan Kepala BPR Lotim yang menjabat sekretaris tim konsolidasi
merger, Mutawalli sebelumnya menyebutkan, rincian penggunaan anggaran itu diantaranya biaya rapat pembahasan merger, biaya hearing dengan DPRD NTB. Anggaran selain dialokasikan untuk operasional, juga untuk pembelian perangkat. Salah satunya terkait pembelian inventaris untuk IT (Information Technology). Karena dalam konsolidasi menggunakan online system. (ars)
DIKERJAKAN - Proyek rehabilitasi Terminal Haji/TKI di LIA mulai digarap lagi. Ditargetkan, proyek ini rampung November mendatang.
(Suara NTB/kir)