20 HALAMAN
NOMOR 53 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (152 rb Like) http://facebook.com/balipost
Selasa wage, 11 oktober 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Mewujudkan Kemandirian Petani Bali 1
Penuhi Kebutuhan Hotel dan Upakara Sinergi Bali Post dan Universitas Udayana menggelorakan pertanian Bali makin intensif. Tiga pekan lalu telah dilakukan penanaman bibit kelapa daksina dan talk show ‘’Membangkitan Pertanian Bali’’ serangkaian Dies Natalis ke-46 Unud. Senin (10/10) kemarin kembali diadakan pertemuan yang lebih khusus. Tempatnya di Bale Banjar Bali Global, Sanur. Hadir 13 akademisi Unud, tujuh di antaranya adalah guru besar di bidang pertanian. Secara khusus juga hadir Ketua Umum Kadin Bali. Mereka semua berkontribusi dalam mewujudkan kemandirian petani Bali. Berikut laporannya.
PETANI padi takkan pernah bisa kaya. Sebab, harga gabah saat panen raya akan anjlok. Demikian pula serangan hama akan selalu menghantui para petani. Karenanya, petani di Bali jangan lagi berorientasi menjadi penghasil beras. Mereka harus berorientasi untuk memenuhi kebutuhan upakara dan hotel yang jumlahnya ribuan di Bali. Sebab, selama ini kedua kebutuhan tersebut
dipenuhi dari luar daerah, khususnya Banyuwangi. Seperti kelapa dan sayur, sebagian besar dipasok dari luar daerah. Demikian pula sarana upakara. Sebagian besar dipasok dari luar daerah. Hal ini, menurut Prof. Dr. Ir. Nyoman Sutjipta, harus dijadikan peluang dan tantangan oleh krama Bali. Hal. 19 Harus Mampu
Bali Post/eka
Alit Wira Putra
Prof.Nyoman Rai
Prof. Sucipta
Prof. Sutjipta
DISKUSI - Sejumlah guru besar hadir dalam diskusi pertanian di Bale Banjar Bali Global, Sanur, Senin (10/10) kemarin.
Mabes akan Periksa Seorang Napi di Lapas Kerobokan
Kendalikan Peredaran Upal di 10 Provinsi Gerard Pique
Tak Lagi Diinginkan di Timnas Madrid – Gerard Pique mengatakan Piala Dunia 2018 di Rusia akan menjadi turnamen terakhirnya bersama Timnas Spanyol, karena dia merasa tidak lagi diinginkan dalam timnas. Bek Barcelona itu menyampaikan keinginannya setelah Spanyol menang 2-0 melawan Albania kemarin pada laga PraPiala Dunia. Spanyol kini memuncaki Grup G yang hanya membolehkan satu tim lolos otomatis ke putaran final. ‘’Saya selalu memberikan segala yang saya miliki di lapangan, tetapi ada orang yang menganggap lebih baik saya tidak di sini. Setelah Rusia, panggung akan berakhir bagi saya,’’ kata Pique dalam laman ESPN. Pique kerap diejek pendukung Spanyol karena dia pro-kemerdekaan Catalonia dan baru-baru ini dia ikut mendukung unjuk rasa pro-kemerdekaan Catalonia yang membuat marah penentang kemerdekaan. Pique mengatakan keputusannya pensiun dari timnas diambil jauh sebelum kontroversi Catalonia itu. ‘’Itu bukan karena apa yang terjadi hari ini, itu karena saya selalu memberikan yang terbaik di lapangan, kendati ada orang yang berterima kasih kepada saya, tetapi ada yang menganggap saya tidak oke di sini,’’ kata pemain berusia 29 tahun itu. Dia mengaku ingin memberikan jalan kepada para pemain muda. ‘’Anda perlu memberi ruang kepada mereka. Saya akan berusia 31 tahun, saya sudah memenangkan segalanya bersama tim nasional. Hal. 19 Tim Nasional
Indonesia Jangan Hanya Jadi Pasar Produk Asing Jakarta (Bali Post) – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR-RI Nurhayati Ali Assegaf menginginkan agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi derasnya produk asing yang masuk dari berbagai penjuru dunia. ‘’Sebagai wakil rakyat kami tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar untuk produkproduk negara-negara luar, tetapi kami juga ingin menjadi produsen,’’ kata Nurhayati setelah menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk RI Vincent Guerend yang dilakukan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/10) kemarin. Dia mengutarakan harapannya agar berbagai produksi yang dihasilkan Indonesia juga bisa diekspor ke negara-negara Uni Eropa, sehingga memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Indonesia. Dia mengungkapkan dalam pertemuan dengan Dubes UE tersebut juga membahas terkait dengan permasalahan minyak kelapa sawit Indonesia yang hingga saat ini dinilai sukar untuk menembus ke pasar Uni Eropa akibat beragam aturan yang diterapkan di sana. ‘’Sangat memprihatinkan, karena kelapa sawit merupakan salah satu penghasil devisa terbesar bagi Indonesia,’’ katanya. Hasil pertemuan itu juga menghasilkan kesepakatan untuk membentuk kelompok kerja sama bilateral antara Parlemen Uni Eropa dan RI. (ant)
Jakarta (Bali Post) Penyidik dari Mabes Polri akan memeriksa narapidana berinisial A yang saat ini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Bali. Pemeriksaan dilakukan untuk menelusuri peran A yang diketahui mengendalikan peredaran uang palsu (upal) di 10 provinsi. ‘’Terhadap saudara A yang berada di Lapas Kerobokan, tim akan berangkat besok untuk memeriksa A,’’ kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya Imam Effendi dalam keterangan pers di Jakarta, Senin
(10/10) kemarin. Agung menjelaskan, A mengendalikan peredaran uang palsu di 10 provinsi di Indonesia. ‘’Si A mengendalikan pengedaran uang di Banten, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung,
dan Sumatera Selatan. Itu yang sedang kami dalami mengenai cara dia sebagai otak pengedar uang palsu,’’ ujarnya. Peredaran uang palsu di 10 provinsi dikendalikan oleh napi Lapas Kerobokan Bali, terungkap setelah Subdit Upal Direktorat Tipideksus Bareskrim Polri menangkap 4 orang jaringan pembuat uang palsu di Semarang, Jawa Tengah. Dari hasil penyelidikan diketahui jaringan peredarannya dikendalikan oleh seorang narapidana dari dalam Lapas Kerobokan, Bali.
Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda mulai dari pembuat, kurir, penjual hingga pengendali peredaran uang palsu tersebut. HH (39) berperan menjual uang palsu pecahan dengan perbandingan satu banding tiga. Tersangka SV (26) sebagai pengendali pembuat uang palsu dan atas perintah orangtuanya (A) yang berada di Lapas Kerobokan Bali ditahan dengan kasus uang palsu. Hal. 19 Sebagai Kurir
Bali Post/ant
BERBINCANG - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) berbincang dengan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dari PDI-P, Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat, sebelum menuju Blitar di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (10/10) kemarin.
Megawati Bela Ahok Blitar (Bali Post) – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mempertanyakan mengapa ucapan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja (Ahok) selalu menjadi sentimen negatif. ‘’Kenapa (omongan Ahok) dimasukkan ke sentimen negatif,’’ ujar Megawati saat konferensi pers seusai mengajak sejumlah calon kepala daerah berziarah ke makam Soekarno di Blitar, Senin (10/10) kemarin. Megawati mengatakan tidak sedikit orang kerap memberikan sentimen emosional terhadap pernyataan Ahok. ‘’Banyak orang memberikan sentimen emosional,
untuk mengatakan Pak Ahok itu mulutnya agak kelewatan. Lalu saya bilang, sampai ke level presiden, saya bilang ke Pak Jokowi, kalau Pak Ahok mulutnya tidak begitu,’’ ujar Megawati. Menurut Megawati, setiap suku memiliki ciri khas masing-masing. Misalnya orang dari suku Jawa yang terkenal dengan tutur perilaku halus. ‘’Kalau Jawa memang halus, tetapi orang sebelah sana (Bangka Belitung) biasanya ya… begitu kan. Kalau saudara-saudara ada yang dari Batak, kalau nyanyi juga kan kayak teriak-teriak. Jadi kenapa dimasukkan ke sentimen negatif,’’ ujar Megawati.
Senin kemarin, Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden kelima Megawati Soekarnoputri mengajak sejumlah calon gubernur dan wakil gubernur, termasuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berziarah ke makam Bung Karno di Blitar. Pasangan cagub dan cawagub tersebut adalah cagub dan cawagub Ahok-Djarot (DKI Jakarta), Rano-Embay (Banten), Hana Hasanah-Tony Yunus (Gorontalo), Rustam-Irwansyah (Babel), Ali Baal Masdar (Sulbar), dan Dominggus Mandacan (Papua Barat). Hal. 19 Calon Gubernur
’’Banyak orang memberikan sentimen emosional, untuk mengatakan Pak Ahok itu mulutnya agak kelewatan. Lalu saya bilang, sampai ke level presiden, saya bilang ke Pak Jokowi, kalau Pak Ahok mulutnya tidak begitu.’’ Megawati
Jokowi Soroti KB
Bali Post/ant
WARGA - Presiden Joko Widodo (tengah) bersalaman dengan warga saat berkunjung di kampung Keluarga Berencana (KB) di Dusun Jasem, Srimulyo, Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (10/10) kemarin.
Bantul (Bali Post) – Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia harus menjadi negara dan bangsa maju di tengah persaingan yang ketat saat ini. ‘’Kalau kita ingin negara menjadi bangsa maju dimulai dari keluarga,’’ kata Presiden Jokowi saat meninjau program Keluarga Berencana Nasional di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Senin (10/10) kemarin. Jokowi mengatakan pembangunan menjadi negara maju berawal dari keluarga yang direncanakan. ‘’Apakah pingin anaknya satu silakan, pingin anaknya dua silakan. Tetapi yang paling penting direncanakan dengan baik,’’ katanya. Presiden mengingatkan, jika anak itu kalau sudah lahir pasti membutuhkan biaya untuk sandang, biaya sekolah, dan sebagainya yang disebutnya akan selalu mengalami peningkatan dari jenjang SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. ‘’Tidak boleh anak-anak kita berhenti di SD, harus
terus bersekolah. Karena dengan bersekolah, memiliki pendidikan kita bisa bersaing dengan negara lain,’ kata Presiden. Jokowi meminta perencanaan keluarga dilakukan sejak awal dengan menyisihkan biaya untuk pendidikan anak ke jenjang yang tinggi. Dia meminta para orangtua untuk memperhatikan gizi anak saat di dalam kandungan hingga sudah lahir. ‘’Gizi sangat penting, baik berupa protein untuk anak-anak,’’ katanya. Presiden lalu meminta Kepala BKKBN untuk terus mengawal program KB. ‘’KB ini pastikan makin banyak keluarga yang mengikuti dan perhatian khsusus diberikan kepada generasi muda atau keluarga baru. Supaya dari awal mereka tidak salah langkah membangun keluarga,’’ harap Presiden dalam acara yang juga dihadiri Gubermur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono. Hal. 19 Saluran Air