HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 127 TAHUN KE 13
E-mail: hariansuarantb@gmail.com
JUMAT, 11 AGUSTUS 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Lotim dan Dompu Kena Sanksi Penyaluran DAK Fisik Rincian penyaluran DAK Fisik triwulan I dan II Pemda di NTB
(Sumber : Kanwil DJPB NTB)
Mataram (Suara NTB) – Dua kabupaten di NTB kena sanksi penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik triwulan II, yakni Lombok Timur dan Dompu. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum menyalurkan DAK Fisik untuk triwulan II bagi kedua kabupaten tersebut karena belum menyelesaikan laporan pertanggungjawaban triwulan I. “Kemungkinan mereka belum menyelesaikan pertanggungjawaban yang kemarin (triwulan I). Kedua, apakah ini bagian dari sanksi? Sesungguhnya iya,” kata Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Taukhid, SE, M.Sc.IB, M.BA di Mataram, Kamis (10/8) siang kemarin. Taukhid menyebutkan pagu DAK Fisik untuk 11 pemda di NTB tahun 2017 sebesar Rp 1,685 triliun lebih. Bersambung ke hal 15
Taukhid (Suara NTB/nas)
Dana Nganggur Besar, Pemda Bakal Dibuatkan Surat Utang Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB merasa yakin tidak akan kena pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU). Pasalnya, realisasi belanja dinilai cukup bagus, yakni sesuai dengan jumlah dana transfer yang diterima. Sementara itu, Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB akan membuat surat utang atau Surat Berharga Negara untuk
Pemda jika dana transfer pusat lebih banyak yang menganggur di bank. ‘’Apakah otomatis semua Pemda yang kurang belanjanya itu semuanya dipotong? Nggak, ada kriteria juga. Kriteria memotongnya ini dilihat berapa potensi yang tidak terserap, dana yang tak terpakai,” kata Kepala Kanwil DJPB NTB, Taukhid, SE, M.Sc.IB, M.BA di Mataram, Kamis (10/8)
siang kemarin. Ia menjelaskan, jika dana transfer yang telah dikirim ke masing-masing Pemda banyak yang mengendap di bank, maka nanti akan terkonversi dengan surat utang. Namun, Taukhid tak menyebutkan, berapa persen dana transfer yang mengendap di bank sehingga Pemda kena sanksi pemotongan DAU. Bersambung ke hal 15
2,4 Juta Warga Miskin dan Rentan Miskin di NTB Mataram (Suara NTB) Pengentasan kemiskinan di NTB dinilai lambat. Padahal anggaran yang diberikan setiap tahunnya meningkat. Pemprov NTB dalam satu tahun terakhir didampingi oleh Tim Nasional Percepatan Pengentasan Kemiskinan (TNP2K) untuk mengidentifikasi permasalahan kemiskinan yang terjadi di NTB. Berdasarkan hasil pendampingan itu, terdata setidaknya sebanyak 2,4 juta warga NTB atau hampir 50 persennya merupakan warga miskin dan rentan miskin. ‘’TNP2K itu melakukan pendampingan dan membantu kita untuk mengidentifikasi permasalahan di daerah. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
H.Ridwan Syah
TO K O H Masih Puldata PENYELIDIKAN kasus dugaan penyimpangan pada proyek pengadaan bibit cabai di Dinas Pertanian Kota Mataram masih berlangsung. Hanya saja, sejauh ini belum ada perkembangan signifikan. Penyelidikan masih berkutat di Intelijen. ‘’Kita di Pidsus belum terima. Kasusnya masih di Intel,’’ kata Aspidsus Kejati NTB, Ery Ariansyah Harahap, SH, Kamis (10/8). Dengan ditangani oleh Bidang Intelijen, artinya menurut dia, penanganan masih seputar penyelidikan awal atau pengumpulan data dan pengumpulan bahan keterangan (puldata pulbaket). “Kalau masih di Intel, berarti masih Puldata dan pulbaket,” tambah juru bicara Kejati NTB, Dedi Irawan, SH. Ery Ariansyah Harahap Bersambung ke hal 15
Pembangunan Tak Jelas
Lokasi NCC Dipenuhi Semak Belukar
(Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Rencana pembangunan NTB Convention Centre (NCC) pada lahan milik Pemprov di Jalan Bung Karno, Kota Mataram hingga kini belum jelas. Padahal, penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov NTB dengan investor yang menjadi mitra pemerintah daerah untuk pembangunan NCC tersebut sudah dilakukan sejak 2013. Pantauan Suara NTB di
lapangan, lokasi pembangunan NCC tersebut dipenuhi semak belukar. Banyak tumbuhan-tumbuhan liar yang tumbuh pada lahan eks Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi tersebut. Pada lahan tersebut, Suara NTB menjumpai salah seorang warga bernama Yosep membersihkan lokasi tersebut dari semak belukar yang tumbuh. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
SEMAK BELUKAR - Lokasi pembangunan NCC di Jalan Bung Karno, Kota Mataram dipenuhi semak belukar. Pemprov NTB dan investor telah menandatangani MoU pemanfaatan aset milik daerah ini sejak Juni 2013 lalu. Namun, hingga saat ini belum terlihat aktivitas pembangunan hotel dan convention centre terbesar di NTB itu.
Baperjakat Bahas Mutasi, Gubernur Segera Reposisi Pejabat Eselon II
(Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) melakukan pertemuan dan pembahasan terkait dengan mutasi pejabat lingkup Pemprov NTB. Informasi yang diserap, rencananya gubernur akan segera melakukan reposisi pejabat eselon II. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang juga Sekretaris Baperjakat Pemprov NTB, Drs. H. Fathurahman, M.Si yang dikonfirmasi tak membantah akan segera dilakukan mutasi peja-
H. Fathurahman
’’
bat. Namun, ia mengatakan belum ada petunjuk yang turun dari Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. ‘’Saya sedang menunggu petunjuk. Kan harus ada arahan dulu apa iya atau ndak besok itu (hari ini) (mutasi). Saya mau ke Pak Sekda ini. Ditunggu saja, nanti kita informasikan kalau sudah ada informasinya,’’ kata Fathurahman ketika dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (10/8) siang kemarin. Ia mengatakan, jika ada arahan maka kemungkinan hanya pergeseran pejabat saja. Pasalnya, kalau ada pengisian jabatan baru maka
harus dilakukan melalui seleksi terbuka yang dilakukan Pansel. Sejauh ini, kata Fathurahman, dirinya belum mengetahui siapa saja pejabat yang berpotensi akan digeser dari jabatan yang ada saat ini karena belum ada petunjuk dari gubernur. Fathurahman juga menjelaskan belum ada pejabat eselon II yang akan diganti karena memasuki usia pensiun. Sehingga, kemungkinan besar akan ada pergeseran pejabat eselon II saja. Ia mengatakan, dari puluhan pejabat eselon II Pemprov NTB, hanya Kepala Dinas Tenaga Kerja
Saya sedang menunggu petunjuk. Kan harus ada arahan dulu apa iya atau ndak besok itu (hari ini) (mutasi). Saya mau ke Pak Sekda ini.
dan Transmigrasi (Disnakertrans) yang akan memasuki usia pensiun pada Januari 2019 mendatang. Apakah mutasi yang akan dilakukan gubernur berkaitan dengan beberapa pejabat eselon II yang akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam Pilkada 2018 mendatang? Fathurahman mengaku belum mengetahui. “Besok (hari ini) saja kita lihat kalau memang dia arahnya ke sana. Makanya kita belum ada petunjuk ini. Saya mau ke Pak Sekda dulu,” ucapnya. Pada prinsipnya, lanjut mantan Kepala Biro Kesra Setda NTB ini, Baperjakat siap kapan pun akan dilaksanakan mutasi. ‘’Intinya kapan pun kita siap. Tinggal kita laksanakan, kalau besok, bisa pagi, bisa siang,’’ tandasnya. Bersambung ke hal 15