20 HALAMAN
NOMOR 83 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (152 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
kamis wage, 10 november 2016
Janji Kontroversial Antarkan Trump Menangi Pilpres
New York -
Donald Trump memenangi pemilihan presiden AS. Ia berhasil mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dengan meraih setidaknya 276 suara elektoral, demikian perhitungan dari sejumlah media setempat. Trump akan menjadi presiden tertua yang pernah terpilih di Amerika Serikat dalam usia 70 tahun. Sementara itu istrinya, Melania, merupakan imigran kedua yang berhasil tinggal di Gedung Putih sebagai ibu negara. Dalam pidato kemenangannya, Trump meminta rakyat AS untuk mengesampingkan semua perdebatan panas dalam masa kampanye. ‘’Sudah saatnya mengesampingkan semua perbedaan dan bersama-sama membangun Amerika Serikat,’’ kata Trump, Rabu (9/11) kemarin, sebagaimana dilaporkan dalam siaran langsung saluran Washington Post. Clinton sendiri tidak akan berpidato mengakui kekalahannya pada saat ini dan meminta pendukungnya untuk tetap menunggu sampai semua suara dihitung, kata manajer kampanye Clinton. ‘’Clinton telah menelepon saya dan mengucapkan selamat kepada kita semua atas kemenangan bersejarah ini,’’ kata Trump. Pakar politik internasional Dewi Fortuna Anwar menilai kemenangan kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mengejutkan dunia. Hal ini di luar perkiraan dengan mayoritas jajak pendapat dan diskusi analis tidak menjagokannya. ‘’Ini di luar perkiraan banyak pihak, karena Trump yang notabene orang luar politik, dengan komentar yang aneh, sulit dibayangkan bisa memimpin Gedung Putih,’’ kata peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu. Hal. 19 Membuat Waswas
Panglima ISIS Asal Malang Dikabarkan Tewas Mangupura (Bali Post) Panglima ISIS asal Indonesia Abu Jandal (Salim Mubarak Atamimi) dikabarkan tewas. Untuk memastikannya, tim Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berangkat ke Irak dan Damaskus. Hal itu disampaikan Deputi Kerja Sama Internasional BNPT Irjen Pol. Petrus Golose di Media Center Sidang Interpol, BNDCC, Rabu (9/11) kemarin. Menurut Petrus, karena kendala jarak sehingga kesulitan mendapatkan data, tetapi pihaknya terus menjalin komunikasi dengan otoritas setempat. Tujuannya supaya dapat data lebih jelas. ‘’Lebih dari 70 orang Indonesia meninggal di sana,’’ tegasnya. Untuk memastikan apakah yang tewas itu memang benar Abu Jandal, BNPT harus melakukan tes DNA, finger print dan data yang sesuai dengan saudaranya. ‘’Apakah hasilnya sesuai atau tidak? Kalau hasilnya cocok baru berani dipastikan memang benar yang tewas itu Abu Jandal asal Malang, Jawa Timur,’’ ungkapnya. Hingga saat ini, lanjut Petrus, ratusan warga Indonesia bergabung jadi tentara ISIS. Meski demikian, menurutnya, jumlah tersebut masih tergolong rendah dibanding Eropa. Hal itu disebabkan kuatnya counter radikalisasi dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi keagamaan. ‘’Kami juga banyak melakukan pencegahan sehingga jumlahnya bisa ditekan. Tetapi banyak pula yang lolos karena pintu masuk Irak banyak,’’ ujarnya. (kmb36)
Donald Trump
@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Melania Trump
Hindari Jadi Pusat Perhatian
MELANIA Trump akan menjadi ibu negara yang berlatar belakang model. Ia adalah mantan model asal Slovenia kelahiran tahun 1970 di negara komunis Yugoslavia. Ia yang kini berusia 46 tahun memulai karier modelingnya saat dia berusia 16 tahun dan pada usia 18 dia menandatangani kontrak dengan agensi model di Milan, Italia. Dia tampil di banyak sampul majalah termasuk Harper’s Bazaar dan Vanity Fair. Dia juga pernah tampil telanjang di atas karpet putih untuk majalan Inggris, GQ. Nyonya Trump memiliki merek perhiasan dan produk perawatan kulit, dia bisa lima bahasa: Slovenia, Serbia, Inggris, Prancis dan Jerman. Melania bertemu Donald Trump di sebuah pesta Fashion Week di New York pada September 1998. Saat itu Trump telah berpisah dengan istri keduanya, Marla Marples. Keduanya lalu bertunangan tahun 2004 dan menikah di sebuah perayaan gereja di Florida tahun berikutnya. Gaun pernikahan Melania Trump dikabarkan seharga lebih dari 100.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,3 miliar. Hillary serta Bill Clinton, dua di antara para tamu yang hadir di resor Trump, Mar-aLago. Melania mendapat Green Card pada tahun 2001 setelah pindah ke AS setelah lima tahun dan menjadi warga negara AS pada 2006. Dia menyatakan tak ragu-ragu memberi nasihat politis pada suaminya, meski menghindari menjadi pusat perhatian selama kampanye. Pada sebuah wawancara dengan CNN, dia mengatakan, ‘’Saya sering memberi tahu dia pendapat saya. Saya tak setuju dengan semua perkataannya namun kau tahu itu normal. Saya punya pikiran sendiri, saya beri tahu dia apa pendapat saya. Saya rasa itu sangat penting dalam sebuah hubungan.’’ Dia membela suaminya setelah tayangan video yang muncul soal ucapan Trump tentang meraba wanita, namun dia juga menjadi tajuk utama setelah dia dituduh plagiat pidato Michelle Obama pada 2008. Kampanye apa yang akan dibawakannya? Melania Trump mengatakan dia akan berkampanye melawan cyberbullying karena dia merasa budaya di media sosial sudah menjadi ‘’sangat jahat dan terlalu keras’’ dan dipenuhi dengan hinaan berdasarkan ‘’penampilan dan intelijensia’’. (ant)
Dilaporkan ke Polisi
Fahri Hamzah Bantah Lakukan Makar
Fahri Hamzah
Jakarta (Bali Post) – Musisi Ahmad Dhani telah dilaporkan ke polisi oleh relawan Jokowi. Ia diduga melakukan penghinaan terhadap simbol negara (Presiden) saat orasi ketika demo 4 November lalu. Ahmad Dhani membantah hal tersebut dan menyatakan video yang beredar tidak sempurna. ‘’Ada yang dipenggal dan mengubah makna dari fakta sebenarnya,’’ kata kuasa hukum Ahmad Dhani, Ramdan Alamsyah, di Jakarta, Senin (7/11) lalu. Tak hanya Ahmad Dhani, Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) juga melaporkan Wakil Ketua DPR-RI Fahri Hamzah ke Bareskrim Polri. ‘’Bara JP datang ke Bareskrim untuk melaporkan dugaan peng-
hasutan makar terhadap pemerintah yang sah yang diucapkan Fahri Hamzah saat aksi unjuk rasa 4 November,’’ kata anggota Bara JP Birgaldo Sinaga, Rabu (9/11) kemarin. Sinaga menilai ucapan hasutan yang diucap oleh Fahri Hamzah berbahaya bagi republik ini. Sebagai anggota DPR seharusnya dia menjaga kebangsaan dan menjaga nilainilai kebinekaan. ‘’Sayangnya, dia ‘serampangan’ memutarbalikkan fakta dengan bahasa yang sangat provokatif dengan menuduh Presiden Jokowi melakukan penghinaan terhadap ulama, menuduh Presiden Jokowi telah membiarkan dan melindungi penista agama,’’ tuturnya. Fahri, katanya, juga telah menuduh
Presiden Jokowi seolah-olah presiden harus dilengserkan di mana ia mengatakan pada saat orasi dalam unjuk rasa itu ada dua cara melengserkan presiden, yakni impeachment melalui DPR dan melalui parlemen jalanan. ‘’Akibatnya, banyak teriakan di sana saat mendengarkan orasi itu untuk menyerukan turunkan Presiden Jokowi, akibatnya massa yang harus bubar pukul 18.00 WIB sesuai UU tetap bertahan hingga sampai dini hari, bahkan berkeinginan menduduki Gedung DPR. Fahri juga memberi jalan agar pintu gerbang DPR dibuka untuk dimasuki para demonstran,’’ ujarnya. Hal. 19 Media Online
DIALOG - Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla dan Menag Lukman Hakim Saifuddin berdialog dengan sejumlah pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Islam terkait demonstrasi 4 November di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/11) kemarin. Presiden berterima kasih kepada ormas Islam dalam rangka mendinginkan suasana saat demo 4 November lalu. Ormas yang hadir antara lain Muslimat NU, Syarekat Islam, Majelis Rasulullah, Al Irsyad Al Islamiyah, Ikadi, Perti, Nasyiatul Aisyiah, BKPRMI, Kahmi, Hidayatullah, Mathia ‘ul Anwar, DDII, Fathayat NU, Persis, ICMI, DMI, Wanita Islam dan PP GP Ansor.
Bali Post/ant
Pariwisata dan Pertanian Belum Sejalan
Jadikan Masyarakat Bangga Menjadi Petani Kemajuan sektor pariwisata dan pertanian di Bali, belum sejalan. Sektor pangan kian tersisih oleh kemajuan pariwisata yang tidak terbendung. Di Badung juga terjadi hal serupa. Dalam kurun waktu lima tahun rata-rata alih fungsi di Badung mencapai 45 hektar per tahun.
LUAS lahan pertanian di Badung pada 2011 mencapai 10.243 hektar. Mengalami penyusutan menjadi 10.195 hektar di tahun 2012. Penyusutan juga terjadi di tahun 2013 yakni sebesar 51 hektar, sehingga luas lahan yang tersisa mencapai 10.144 hektar, sedangkan di 2014 lahan pertanian di Gumi Keris tinggal 9.984 hektar. Beruntung di tahun 2015 terdapat penambahan luas fungsi sawah, sehingga di tahun 2015 lahan pertanian mencapai 10.006 hektar. Sementara hal berbeda terjadi di sektor pariwisata. Jumlah akomodasi wisata sampai 31 Desember 2015 meliputi hotel berbintang sebanyak 155 unit, hotel nonbintang 458 unit, pondok wisata 685 unit dan kondotel 44 unit. Angka ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hingga bulan Mei 2016, atau dalam kurun waktu hanya lima bulan peningkatan terjadi pada hotel nonbintang menjadi 471 unit, pondok wisata 716 unit dan kondotel 47 unit, sedangkan hotel berbintang jumlahnya tetap 155 unit. Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan I Gst. A. Ketut Sudaratmaja tidak
menampik adanya alih fungsi lahan akibat kemajuan sektor pariwisata. Selain pengaruh pembangunan akomodasi wisata, alih fungsi lahan juga dikarenakan belum adanya regulasi atau payung hukum yang tetap mengenai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) atau yang dikenal dengan lahan pertanian abadi. Konsep tersebut sejatinya telah masuk dalam Rancangan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang saat ini sedang dalam pembahasan di DPRD Badung. Rancangan ini masih di meja dewan. ‘’Kalau nanti RDTR Badung sudah disahkan, kita punya payung hukum untuk menjaga eksistensi lahan pertanian pangan dari alih fungsi lahan,’’ ujarnya. Menurutnya, para petani kini juga tidak bisa hanya bergantung pada sektor pangan. Mereka harus mencari pekerjaan sampingan untuk menghidupi keluarga. Karena itu, sektor pertanian yang berkembang kini di Badung adalah pertanian berbasis produksi dan ekonomi. ‘’Petani di Badung kini sudah berbasis produksi dan berbasis ekonomi. Artinya, pendapatan petani di Badung 50 persen
dari pertanian dan 50 persen dari nonpertanian. Dengan kata lain petani sekarang sudah nyambi pekerjaan lain, karena luas tanah di Badung terbatas,’’ ungkapnya. Menurutnya, dengan luas lahan pertanian mencapai 10 ribu hektar lebih tidak cukup sebagai tumpuan hidup. ‘’Bayangkan dengan jumlah petani 33 ribu rumah tangga hanya mengarap 0,3 hektar. Kalau itu (pertanian – red) tok dikerjakan tidak akan mencukupi. Dengan demikian dia harus merebut peluang lain di sektor lainnya,’’ terangnya. Sudaratmaja mengaku menunggu turunnya Perda RDTR untuk membendung alih fungsi lahan di Gumi Keris. Sebab, adanya Perda RDTR adalah sebagai dasar menetapkan lahan pertanian abadi. Aturan ini nantinya akan diperkuat dengan perbup, sehingga bisa melindungi lahan pertanian, baik lahan kering maupun basah untuk tidak bisa diutak-atik. ‘’Dengan adanya lahan abadi, petani akan mendapat hak-haknya. Seperti insentif, keringanan pajak, sarana produksi, jaringan infraktruktur, informasi dan teknologi, jaringan pemasaran serta asuransi. Kalau itu bisa
diwujudkan petani bisa terjamin, sehingga alih fungsi lahan bisa teratasi,’’ pungkasnya. Ketua DPRD Badung Putu Parwata mengakui pembahasan RDTR memerlukan proses panjang, karena diperlukan adanya pemetaan terhadap zona-zona yang ada di Kabupaten Badung. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara kondisi di lapangan dengan rancangan perda yang tengah digarap. ‘’Ini yang memerlukan waktu cukup panjang, karena dilakukan per blok. Misalnya, Desa Dalung, potensinya apa, masing-masing banjar apa, jadi kita petakan betul dan disesuaikan jangan sampai kawasan penduduk dijadikan kawasan limitasi. Ini yang perlu proses,’’ tegasnya. Sebelumnya, mantan Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Badung I Nyoman Sujastra juga berpendapat alih fungsi puluhan hektar sawah menjadi akomodasi pariwisata dan perumahan tidak terlepas dari sikap pemerintah yang tidak konsisten mempertahankan lahan pertanian. Hal. 19 Wacana Semata