20 HALAMAN
NOMOR 252 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
rabu kliwon, 10 mei 2017
@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Divonis Dua Tahun
Ahok Ditahan
Jakarta (Bali Post) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok divonis dua tahun penjara dan langsung ditahan. Dalam sidang pembacaan vonis terhadap terdakwa kasus penodaan agama di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (9/5) kemarin, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menyatakan Ahok terbukti bersalah melanggar Pasal 156a KUHP tentang Penodaan Agama. Ketua majelis hakim Dwiarso Budi Santiarto dalam pembacaan vonisnya juga langsung memerintahkan Ahok ditahan. Ahok dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan penodaan agama. ‘’Pidana penjara selama dua tahun, menetapkan agar terdakwa ditahan,’’ kata Dwiarso saat mem-
Bali Post/rtr
MENANG - Fabregas (kiri), pemain Chelsea, saat berebut bola dengan pemain Middlesbrough, Selasa (9/5) dini hari. Pada pertandingan itu Chelsea menang 3-0 atas Middlesbrough.
bacakan putusan. Ahok didakwa dengan pasal 156a tentang penodaan agama dengan pasal 156 KUHP sebagai alternatif. Namun, dalam persidangan sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) menghilangkan pasal penodaan agama untuk Ahok. Hal. 19 Langsung Banding
Pendukung Ahok Merangsek ke Cipinang
Chelsea Dekati Gelar Juara
GOL-GOL di babak pertama yang dibukukan para pemain Spanyol Diego Costa dan Marcos Alonso serta penyelesaian Nemanja Matic mendongkrak Chelsea untuk berjarak tiga angka menuju gelar juara Liga Inggris pada Selasa (9/5) dini hari, sekaligus memastikan Middlesbrough terdegradasi. Costa mencetak gol ke-20 di liga musim ini dengan mengendalikan bola di area penalti dari kompatriotnya Cesc Fabregas dan mengecoh kiper Brad Guzan. Dua pemain Spanyol kembali terlibat pada gol kedua, Cesar Azpilicueta memberi umpan untuk dikonversi menjadi gol oleh Alonso. Hal. 19 Aroma Juara
CEO Qantas Dilempari Kue Saat Pidato
Bali Post/ap
PENDUKUNG AHOK - Polisi berjaga-jaga saat pendukung Ahok demonstrasi di luar Rutan Cipinang, Selasa (9/5) kemarin. Jumlah pendemo semakin malam semakin bertambah dan digelar aksi nyalakan lilin.
Jakarta (Bali Post) – Pascakeputusan hakim, Ahok akhirnya dijebloskan ke Rutan Cipinang. Pendukungnya pun mulai mendatangi lapas terbesar di Jakarta itu. Dalam orasinya, massa menuntut agar Ahok diberikan melakukan orasi di hadapan massa. Semakin malam semakin banyak massa yang datang ke Cipinang. Sebagai antisipasi, pihak kepolisian sekitar pukul 18.00 WIB menambah pengamanan di sekitar Rumah Tahanan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, dengan menempatkan satu unit kendaraan taktis Barracuda dan water cannon di area parkir. Selain itu, terlihat juga sejumlah personel yang menenteng senapan penembak peluru gas air mata yang disiagakan di dalam area tersebut. Hal. 19 Akan Bermalam
Sydney – CEO maskapai penerbangan Qantas Airways Alan Joyce dilempari kue pie yang mendarat di wajahnya dalam forum bisnis. Polisi akhirnya menahan seorang pria lansia atas insiden itu. Joyce sedang berpidato di podium forum Business Leadership Matters di Perth, Selasa (9/5) kemarin, ketika seorang pria yang mengenakan jas naik ke atas panggung dan melemparkan kue pie ke wajah bos Qantas tersebut sebelum dengan santainya menuruni panggung, menurut rekaman Channel Seven. Hal. 19 Motif Penyerangan
BEM PM Unud Gelar ’’Aksi Kita Indonesia’’ Dukung Keutuhan NKRI
Bali Post/rtr
LEMPARKAN KUE - Seorang pria ditahan setelah melemparkan kue pie ke CEO Qantas Alan Joyce, Selasa kemarin.
Tidak Terbit Terkait dengan hari raya Waisak yang juga merupakan hari libur nasional, maka Bali Post pada Kamis (11/5) besok tidak terbit. Bali Post hadir kembali seperti biasa mulai Jumat (12/5) lusa. Untuk itu kepada para pelanggan dan relasi iklan mohon maklum. Penerbit
Bali Post/ant
LAMBAIKAN TANGAN - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melambaikan tangan saat tiba di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta, Selasa (9/5) kemarin. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutuskan menjatuhkan hukuman selama dua tahun penjara karena terbukti melanggar Pasal 156 KUHP tentang penodaan agama.
Bali Post/eka
DEMO - Rektor Unud Prof. Ketut Suastika berorasi saat demo mahasiswa dan civitas akademika Unud di Jalan PB Sudirman, Denpasar, Selasa (9/5) kemarin. Demo tersebut merupakan pernyataan sikap untuk tetap mempertahankan keutuhan NKRI.
Denpasar (Bali Post) – BEM PM Unud, Selasa (9/5) kemarin, menggelar aksi deklarasi dengan tagline ‘’Aksi Kita Indonesia’’. Mereka menyatukan tekad mendukung keutuhan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Aksi yang dikomandoi langsung oleh Presiden BEM PM Unud I Komang Arta Yasa ini dihadiri Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD.-KEMD., para Wakil Rektor, dosen dan ribuan mahasiswa Unud. I Komang Arta Yasa dalam orasinya mengatakan, ‘’Aksi Kita Indonesia’’ ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa Unud terhadap NKRI. Sebab, akhir-akhir ini semangat persatuan Bhinneka Tunggal Ika dan ideologi Pancasila dirongrong oleh paham radikalisme yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Bahkan, golongan radikal berkedok agama telah ada dan sudah masuk ke dunia kampus yang menjadikan kaum akademis sebagai subjek sekaligus objek gerakan mereka. ‘’Ketika
kasus radikalisme telah masuk ke lingkungan kampus, tentu hal ini sudah tidak dapat dibiarkan lagi. Sehingga kami menyatakan sikap melawan terhadap gerakan radikalisme yang intoleran terhadap kebinekaan yang memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI,’’ tandas Arta Yasa. Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD.-KEMD. mengatakan aksi deklarasi ‘’Aksi Kita Indonesia’’ ini merupakan aksi nyata yang benarbenar atas inisiatif BEM PM Unud yang telah direncanakan tanpa intervensi dari pihak mana pun. Sebab, mahasiswa Udayana sangat concern dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan bangsa. ‘’Tidak ada hal lain lagi yang ingin dicapai pada aksi ini, selain menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan NKRI yang belakangan ini diutak-atik oleh paham radikalisme dan paham lainnya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI,’’ tandas Prof. Suastika. Hal. 19 Aksi Deklarasi
’’Mabela Pati’’ dan Mampu Berbagi
’’Pemimpin Bali masa depan mestinya mampu berbagi. Dalam setiap kebijakannya, memberikan porsi lebih kepada masyarakatnya sendiri. Tidak hanya terbatas kepada hal-hal bersifat ekonomi tetapi lebih jauh daripada itu. Serta lainnya adalah bagaimana kebijakan itu bisa menyentuh hati rakyatnya. Menyentuh kepekaan paling dalam terhadap kepentingan dasar mereka, baik jasmani atau rohani.’’ I Gusti Agung Prana
Ada sebuah ungkapan yang maknanya sangat heroik di masyarakat Bali: mabela pati. Artinya, membela sampai mempertaruhkan nyawa. Mungkin ini konotatif, namun apa salahnya kalau itu denotatif dalam konteks kekenian serta perkembangan kontemporer dalam masyarakat Bali saat ini? Kalau ada seorang pemimpin sampai mabela pati, kalau ada rakyatnya juga mabela pati. Itu tentu ada benang merah, hubungan sebab akibat yang sangat kental, rekat, dan mungkin hubungan itu kurang bisa terwakili oleh penjelasan kata-kata. Adakah pemimpin seperti itu? Adakah masyarakat seperti itu? Atau itu hanya masa lalu, potret sejarah pemimpin Bali serta rakyat Bali masa lalu?
BAGAIMANA konteksnya sekarang? ‘’Kalau sekarang banyak muncul figur, ya… itu bisa saja. Mungkin karena memang calon dari partai ataupun aspirasi masyarakat. Kita lihat saja, seberapa jauh memang mereka punya komitmen untuk menjaga, merawat dan membangun Bali,’’ ujar I Gusti Agung Prana, salah satu perintis pariwisata Bali. Mungkin secara sederhana, ‘’gampangan’’, inilah model simflifikasi mabela pati itu. Itulah sebabnya, pria yang menekuni pariwisata sejak 1969 ini mengajak masyarakat Bali berpikir dan berbuat cerdas. Apa yang ada sekarang ini, memang warisan masa lalu. Harus diakui dengan jujur, hampir tidak ada karya monumental yang bisa membuat generasi sekarang dan beberapa lagi di bawahnya untuk bungah dan menepuk dada. Dalam konteks pariwisata, kita ini memang hanya sebagai pewaris, belum pada taraf mewariskan sesuatu kepada
generasi sebelumnya. Kalau kini ingin mewariskan yang baik, tentu hal itu dilakukan dengan hati yang penuh ketulusan. Saat ini, apa yang dilakukan hanya pada taraf menjaga serta merawat. Sebab, objek-objek fisik yang adiluhung, budaya yang agung hanyalah produk nenek moyang, leluhur yang dengan kemampuan terbaiknya mampu melahirkan produk-produk budaya kelas dunia. ‘’Kita hanya menjaga dan merawat. Nah, dengan siapa kita melakukan hal ini? Tentu saja semuanya sesuai dengan porsi serta kemampuannya,’’ kata pria tiga anak dan kakek 10 cucu ini. Untuk itulah, pemerintah sebagai regulator mestinya paham hal ini. ‘’Jangan setengah-setengah dan jangan pula setengah hati. Produk kebijakan itu mestinya mampu berbagi dan menyentuh hati masyarakat Bali,’’ ulangnya lagi. Hal. 19 Kelemahan Sistem