Edisi 10 Juli 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 312 TAHUN KE 68

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

minggu umanis, 10 juli 2016

balipost (144 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (4.295 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Bisa Geser Budaya

Bali Perlu Batasi Duktang

Denpasar (Bali Post) Bali dipastikan kembali diserbu penduduk pendatang pada arus balik Lebaran kali ini. Keberadaan penduduk pendatang dari luar Bali membawa konsekuensi tersendiri bagi Pulau Dewata. Salah satunya, terjadinya pergeseran budaya akibat jumlah pendatang yang lebih banyak daripada penduduk lokal. Sementara melarang penduduk pendatang juga tidak bisa dilakukan, karena Bali masih menjadi bagian dari NKRI. “Kalau menurut saya duktang itu perlu dibatasi. Jadi paling tidak, itu diawasi kemudian katakanlah setiap wilayah yang akan dimasuki, di sana ada pecalang, klian banjar, klian adat menanyakan keterampilan yang dipunyai pendatang itu,” ujar anggota Komisi IV DPRD Bali, I Gede Suamba, kepada Bali Post, Sabtu (9/7) kemarin. Suamba menjelaskan, para pejabat adat atau banjar itu mesti melakukan klarifikasi terhadap keberadaan pendatang. Dalam hal ini harus jelas apa tujuan mereka datang ke Bali. Kalau memang untuk mencari

Pemerintah Harus Tegas Tindak Duktang

Antoine Griezmann

JIKA diperhatikan perkembangan Kota Denpasar sebagai kota metro, niscaya tiap tahun mengalami pertumbuhan yang tidak dibarengi dengan skill dari penduduknya. Kebanyakan setengah dari penduduk kota metro ini (Kota Denpasar -red) dihuni oleh kaum pendatang. Saat ini, penduduk Kota Denpasar sudah mencapai 800 ribu jiwa dan sebagian berasal dari Kabupaten Tabanan, Gianyar, dan Klungkung. “Melihat fenomena seperti itu, mestinya kaum pendatang jangan mengajak sanak saudara ke Kota Denpasar yang hanya berjualan atau menjadi buruh kasar. Demikian pula para pengembang proyek untuk menggunakan buruh lokal dan tidak mencari

Final Euro 2016

lagi buruh luar walaupun murah, tetapi berdampak lanjutan,” tegas Dr. Gde Made Swardhana, S.H., M.H. Sabtu (9/7) kemarin. Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan penduduk datang (duktang), semua pihak termasuk pemerintah harus bertindak tegas.

Salah satunya adalah pemerintah harus berani mengembalikan warga atau duktang yang tidak memiliki KTP atau tanda pengenal dan memperketat pemberian kipem, khususnya di kelurahan/desa. Hal. 19 Memiliki “Skill”

40 Ribu Menyeberang ke Bali Banyuwangi (Bali Post) Arus balik pemudik ke Bali makin padat di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (9/7) kemarin. Antrean roda empat dan roda dua terus memadati areal parkir pelabuhan. Bahkan, pengen-

dara roda empat harus menunggu hingga dua jam untuk bisa masuk kapal. Diprediksi, puncak arus balik ke Bali akan terjadi Minggu (10/7) ini. Hal. 19 Mulai Padat

Beban Berat Prancis

Paris – Perhelatan Euro 2016 telah mencapai laga puncak. Final akan mempertemukan tuan rumah Prancis kontra Portugal di Stade de France, Senin (11/7) dini hari nanti. Meski diunggulkan, namun tuan rumah tak ingin remehkan lawannya. Prancis berhasil melaju ke pinal setelah sukses menghentikan kutukan 58 tahun, dan meraih kemenangan 2-0 atas Jerman di semifinal melalui 2 gol yang diciptakan oleh Antoine Griezmann. Der Panzer dinilai lawan paling tangguh bagi Prancis, sehingga banyak yang mengunggulkannya di final nanti. Hal. 19 Harapan Publik

Rebut Sektor Informal di Kuta SEKTOR informal memiliki peran yang besar di negara-negara sedang berkembang (NSB) termasuk Indonesia. Sebab, sektor ini memiliki karakteristik seperti teknologi yang sederhana dan padat tenaga kerja dan tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah. Misalnya, pedagang keliling yang menjadi incaran para penduduk pedatang (duktang) yang bermukim di Bali. Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen(YLPK) Bali, Putu Armaya, mengatakan krama Bali mengalami kesulitan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhannya saat libur hari raya, terutama urusan perut. Sebab, sektor ini umumnya diambil para pendatang. Misalnya, dagang gorengan, bakso, sate dan sebagainya, bahkan layanan cuci motor dan laundry juga banyak yang tutup karena para pelaku usahanya mudik. Hal. 19 Sektor Informal

pekerjaan, apakah benar pendatang tersebut sudah memiliki skill atau keterampilan yang memadai. “Biar tidak istilahnya ngapung, tidak ada tujuan akhirnya merugikan diri sendiri. Di satu sisi merugikan diri sendiri, karena tidak ada keterampilan akhirnya tidak dapat pekerjaan. Kemudian yang sangat dikhawatirkan, justru nanti hal-hal negatif yang akan muncul,” jelas Politisi PDI Perjuangan asal Tabanan ini. Menurut Suamba, bila pendatang tidak diawasi demikian, maka Bali ini akan cepat penuh. Dari segi daya tampung dan daya dukung, tidak akan mencukupi lagi. Hal. 19 Tak Bisa Melarang

Wirausaha Bali dalam Kondisi Sulit Oleh: A.A. Ngurah Wiraputra

P E R G E R A K AN ekonomi pascalibur panjang Lebaran belum menjanjikan bagi pelaku usaha. Berbagai terobosan yang digulirkan pemerintah yang terakomodasi dalam berbagai paket kebijakan ekonomi belum mmenunjukkan tandatanda sinyal positif. Dalam kondisi begini, wirausaha Bali akan berhadapan dengan kondisi sulit dan berpotensi menjadi penonton, bahkan kolaps. Pascalibur Lebaran ini, Bali juga akan makin sarat beban. Pelaku usaha dan urban akan menjadikan Bali sebagai daerah target mengingat secara ekonomi Bali masih memiliki daya tahan. Hal. 19 Mengelola Ekonomi

BPM/udi

KE BALI - Petugas kapal mengarahkan pemudik yang akan kembali ke Bali masuk ke pelabuhan LCM Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (9/7) kemarin.

Arus Balik Lebaran dan Ketergantungan Bali DI Indonesia, fenomena mudik dan arus balik Lebaran memang unik. Sekitar satu minggu sebelum Lebaran, para perantau berbondong-bondong meninggalkan kota-kota besar, termasuk kota-kota di Bali. Kota Denpasar ‘‘kehilangan’’ sekitar 20-30 persen penduduknya. Selama sekitar seminggu, penduduk asli menikmati sedikit kelengangan, jalanjalan di kota tidak begitu mengalami kemacetan atau krodit seperti hari-hari biasa, meski di tempat-tempat wisata tetap sesak dijejali oleh kedatangan wisatawan nusantara yang memanfaatkan liburan panjang.

Oleh: Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M. Kini arus balik tiba. Bali dikejar oleh penduduk pendatang dari luar Bali. Ada terasa yang ‘‘hilang’’ ketika para pendatang pulang kampung, yakni tidak ditemuinya para pedagang informal yang menyediakan pecel lele, martabak, pisang goreng, dan yang lainnya. Termasuk juga kehilangan para pekerja kasar, loper koran, tukang bangunan, tukang cukur, asisten rumah tangga (PRT), buruh tani dan profesi yang lainnya. Di bidang pekerjaan,

pekerja krama Bali sudah jarang digunakan lagi dikarenakan ‘harga’-nya mahal, seperti tukang bangunan, buruh bangunan, buruh tani, tukang gali, dan yang sejenisnya, di mana ongkosnya bisa dua kali lipat dari para pendatang. Selain mahal, pekerja krama Bali lebih sering minta izin atau libur dengan berbagai alasan adat dan agama, yang berakibat pekerjaan proyek menjadi lambat penyelesaiannya. Lihat saja pada proyek-proyek pembangunan, hampir 90 persen menggunakan pekerja dari kaum pendatang. Di antara semua problem itu, hal yang paling mengkhawat-

irkan adalah nilai-nilai sosial yang menjadi pengintegrasi masyarakat Bali perlahanlahan mulai redup dan tergantikan oleh nilai-nilai sosial yang bersifat hedonis dan materialistis. Masuknya nilai-nilai baru tersebut ke masyarakat Bali, secara perlahan mengakibatkan perubahan karakter orang Bali dalam memandang suatu permasalahan. Dewasa ini orang Bali menjadi seseorang yang dipersepsikan sebagai seorang yang egoistik, sensitif, cenderung materialis, dan yang paling menakutkan adalah munculnya sifat temperamental. Hal. 19 Ubah Temperamental


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.