20 HALAMAN
NOMOR 343 TAHUN KE 68
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (144 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
rabu paing, 10 agustus 2016
Perlu Uji Publik WACANA full day school yang digulirkan Mendikbud, ditanggapi anggota Komisi X DPR-RI Venna Melinda. Ia mempertanyakan sejumlah hal bila full day school benar-benar diterapkan. Salah satunya pada kasus siswa yang orangtuanya harus bekerja sampai larut, apakah sekolah akan buka sampai larut? Kemudian, waktu kerja guru yang bertambah apakah mungkin tak disertai kenaikan gaji? Dia juga mempertanyakan bagaimana di sejumlah daerah yang tenaga pendidiknya terbatas atau bahkan kurang. Dihubungi Selasa (9/8) kemarin, Venna menilai wacana penerapan full day school perlu manajemen yang baik dengan indikator keberhasilan yang jelas, agar siswa betah di sekolah. Selain itu, memungkinkan guru mengobservasi perilaku, intelektualitas dan nilai sosial siswa. ‘’Secara umum, saya akan setuju (wacana full day school) tetapi harus diikuti dengan sejumlah nilai positif di dalamnya, yaitu dengan manajemen harus baik dengan indikator keberhasilan yang jelas,’’ tuturnya. Hal. 19 Harus Diuji
@balipostcom (4.295 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
’’Sekolah Sehari Penuh’’
Sekolah Harus Jadi Rumah Kedua bagi Anak ’’Sekolah harus bisa menjadi rumah kedua bagi anak, bisa menjadi tempat yang menyenangkan, bukan mall atau swalayan.’’
Jakarta (Bali Post) – Sekolah harus bisa menjadi rumah kedua bagi anak, bisa menjadi tempat yang menyenangkan, bukan mall atau swalayan. Demikian penegasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Selasa (9/8) kemarin.
Venna Melinda
Dia menjelaskan, ide sekolah sehari penuh (full day school) baru gagasan untuk mengimplementa-
sikan Nawa Cita pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Hal. 19 Kondisi Ideal
Muhadjir Effendy Mendikbud
Bom Bunuh Diri Guncang RS Pakistan 70 Tewas, 112 Lebih Luka-luka Quetta, Pakistan Pelaku bom bunuh diri menewaskan setidaknya 70 orang dan melukai lebih dari 112 orang lagi, Senin (8/8), dalam serangan terhadap pelayat di rumah sakit di Quetta, Pakistan barat daya. Pelaku menyerang saat kerumunan pengacara dan wartawan memenuhi bagian gawat darurat untuk melayat pengacara terkemuka, Faridullah, yang tewas tertembak di kota itu, kata wartawan yang luka kepada Reuters. Tayangan-tayangan televisi menunjukkan lokasi kekacauan di rumah sakit di Quetta, dengan masyarakat yang panik melarikan diri melalui puing-puing saat asap mengepul di lorong. Mayat berserakan di lapangan rumah sakit sesaat setelah ledakan, kantong darah dikumpulkan saat petugas darurat bergegas untuk
mengidentifikasi mereka yang selamat. Abdul Rehman Miankhel, petugas senior di rumah sakit milik pemerintah itu, mengatakan kepada wartawan setidaknya 70 orang tewas dengan lebih dari 112 orang lain luka. ‘’Banyak orang terluka. Jadi jumlah kematian dapat naik,’’ kata Rehmat Saleh Baloch, menteri kesehatan provinsi tersebut. Kantor berita ISIS, Amaq, melaporkan bahwa pergerakan dari Timur Tengah itu berada di balik kejadian tersebut. Hal. 19 Kekerasan Kelompok KORBAN LUKA - Para relawan mengangkut korban luka menjauh dari tempat kejadian ledakan bom di luar sebuah rumah sakit di Quetta. Bali Post/rtr
Bahas Reklamasi
Luhut Undang Pengembang
Eko Yuli Irawan
Bali Post/ant
Eko Yuli Persembahkan Perak
Rio de Janeiro Lifter putra Eko Yuli Irawan berhasil mempersembahkan medali perak bagi kontingen Indonesia pada cabang angkat besi kelas 62 kg Olimpiade ke31 di Rio de Janeiro, Brazil, Selasa (9/8) kemarin. Ini menjadi medali kedua yang diraih Indonesia setelah Sri Wahyuni juga mempersembahkan perak di kelas 48 kg putri. Dalam perlombaan di Pavilion 2 kompleks olahraga Riocentro tersebut, Eko mencatat angkatan total 312 kg, hasil dari snatch 142 kg dan clean and jerk 170 kg. Eko yang pada Olimpiade London 2016 mendapat perunggu itu, sempat mencoba 146 kg pada kesempatan kedua dan ketiga namun gagal. Hal. 19 Raih Emas
Bali Post/dok
MELANGGAR - Pulau G hasil reklamasi kini dikaji Menko Kemaritiman. Sebelumnya pulau ini dihentikan penataannya karena dinilai melanggar.
Tiga Rumah Tersangka Teroris Digeledah
Punya Tempat Latihan Menembak Jakarta (Bali Post) – Polisi menggeledah tiga rumah milik tersangka teroris kelompok Batam dan menemukan senjata airsoft gun yang dimodifikasi menyerupai senjata AK-47 di salah satu rumah tersangka. ‘’Petugas menggeledah rumah Gigih Rahmat Dewa (GRD), rumah ES dan rumah TS,’’ kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8) kemarin. Menurutnya, dari rumah tersangka Gigih, polisi menyita uang tunai senilai Rp 2.050.000, satu set alat pemanah, empat unit kamera, paspor atas nama yang bersangkutan, akta kelahiran anak, kartu
keluarga, buku tabungan Bank Mandiri, dan buku tabungan Bank Syariah Mandiri. Sementara di rumah terduga teroris ES, polisi menemukan barang bukti senjata airsoft gun yang dimodifikasi mirip senjata AK-47. ‘’Jadi airsoft gun ini dimodifikasi. Petugas menemukan airsoft gun ini di atas loteng rumah,’’ kata mantan Kapolda Banten ini. Selain menyita airsoft gun, polisi juga menyita Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), kartu keluarga, dan beberapa buku milik ES. Sementara dari rumah tersangka TS, polisi menyita satu pucuk senapan angin, satu senjata jenis airsoft gun, komputer dan juga
notebook. Sementara itu, Kapolda Kepri Brigjen Pol. Sam Budigusdian mengatakan kelompok teroris Khatib Rahmad Dewa pimpinan GR (31) yang ditangkap Jumat (5/8) pekan lalu memiliki tempat latihan menembak dan menggunakan berbagai jenis senjata di kawasan Nongsa. ‘’Tempat latihannya ada di Nongsa (Batam). Makanya saat ditangkap ditemukan senjata-senjata laras panjang dan laras pendek jenis airsoft gun yang digunakan untuk latihan. Ada juga senjata api laras panjang yang belum dirakit,’’ kata Sam di Batam, Senin lalu. Hal. 19 Sesuai Perintah
Boy Rafli Amar
Jakarta (Bali Post) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih mempelajari proyek reklamasi Teluk Jakarta, terutama di Pulau G, yang sebelumnya dihentikan oleh menteri pendahulunya, Rizal Ramli. Luhut yang ditemui di kantornya di Jakarta, Selasa (9/8) kemarin, mengatakan telah menggelar rapat lengkap dengan pihak terkait beberapa waktu lalu dan akan dilanjutkan Senin (15/8) depan. ‘’Kami mau bahas lagi, nanti orang PLN, pengembang, yang punya pipa, semua (diajak rapat) untuk bahas benar tidak isu yang dibicarakan itu,’’ katanya. Berdasarkan pernyataan Rizal Ramli saat menghentikan reklamasi di Pulau G, disebutkan bahwa anak perusahaan Agung Podomoro Land, PT Muara Wisesa Samudera, ditengarai membangun Pulau G di atas jaringan kabel listrik milik PT PLN (Persero) sehingga dinilai melakukan pelanggaran berat dan harus dihentikan. Lebih lanjut Luhut menuturkan, masih mempelajari aspek hukum dari status penghentian pembangunan Pulau G. Ia pun telah meminta bantuan sejumlah pihak termasuk dari kalangan akademisi dan praktisi untuk mempelajari reklamasi Pulau G. ‘’Saya sedang pelajari legalnya, salahnya di mana. Sudah saya kasih PR (pekerjaan rumah) tuh semua. Mereka sedang pelajari. Nanti minggu depan, kalau tidak salah hari Senin, kami akan duduk lagi dan masing-masing menyampaikan laporan,’’ jelasnya. Menurut Luhut, segera setelah data kajiannya lengkap, ia akan melakukan kunjungan ke Pulau G seperti yang ia janjikan saat serah terima jabatan dua pekan lalu. ‘’Nanti tunggu datanya lengkap dulu, baru kita kunjungi. Kalau datanya belum lengkap, nanti lihatnya tidak lengkap. Setelah 17 Agustus kita lihat,’’ tutupnya. Hal. 19 Pelanggaran Berat
Anak Buah Santoso Serahkan Diri
Jakarta (Bali Post) – Anak buah gembong teroris Santoso (alm) bernama Salman alias Opik yang masuk dalam daftar buron, menyerahkan diri kepada Satgas Tinombala pada Minggu (7/8). ‘’Salah satu DPO bernama Salman menyerahkan diri pada Minggu sore waktu setempat,’’ kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8) kemarin. Boy mengatakan informasi bahwa Salman hendak menyerahkan diri diperoleh dari seorang Bhabinkamtibmas yang tengah bertugas di Kampung Tamanjeka, Poso, Sulawesi Tengah. Tim satgas lalu menuju ke Kampung
Tamanjeka. Salman yang ketika itu tengah berada di kebun milik seorang warga bernama Samil, langsung diamankan satgas. ‘’Saat itu dia (Salman) sepertinya sudah berpasrah diri kemudian meminta bantuan, ada pihak yang mengomunikasikan kepada kepolisian,’’ katanya. Sebelumnya anak buah Santoso lainnya bernama Jumri alias Tamar telah menyerahkan diri pada Jumat (5/8). Saat itu Jumri menemui keluarganya dan meminta agar diserahkan kepada petugas pada Jumat (5/8) sekitar pukul 04.00 Wita di Dusun Ratulene, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso. (ant)