20 HALAMAN
NOMOR 170 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
sabtu umanis, 10 februari 2018
Presiden Tukar ’’Pekerjaan’’ dengan Wartawan
Oleh Ach. Fawaidi
PERS Mahasiswa lahir dari rahim perjuangan. Dia besar dengan darah kebebasan yang mendidih. Napasnya menggebu dengan semangat perubahan. Anak pertama yang lahir pada tahun 1908 diberi nama Hindia Putra. Si sulung yang merangsang adik-adiknya cepat lahir. Beberapa tahun setelahnya hadirlah Jong Java (1914), Oesaha Pemoeda (1923) dan Soeara Indonesia Moeda (1938). Mereka lahir dengan tujuan yang sama: Merdeka. Pun mereka besar dengan musuh yang sama: Belanda. Perjuangan mereka kerap kali ditangkis para imperialis. Tak jarang idealisme mereka digoda oleh menir-menir Belanda. Namun bukan pemuda harapan namanya jika tak militan. Mereka tetap gigih demi Sang Merah Putih. Merekalah para pejuang Pers Mahasiswa dan Indonesia. Pers Mahasiswa terus menggeliat di masa awal kemerdekaan. Hal. 19 Demokrasi Liberal
Pertemuan IMF-WB
Fasilitas Bali Memadai
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Hari Pers
Nestapa Pers Mahasiswa
@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom
Bali Post/ ist
GENDANG - Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua PWI Pusat Margiono, Ketua Dewan Pers Yoseph Adhi Prasetyo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memukul gendang tradisional sebagai tanda peresmian puncak Hari Pers Nasional 2018 di Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2) kemarin. Dalam sambutannya, Presiden mengatakan pers semakin diperlukan di tengah kemajuan teknologi digital dan banyaknya potensi informasi yang keliru di masyarakat.
YUSRI, satu dari ratusan wartawan yang bernasib baik pada peringatan Hari Pers Nasional di Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2) kemarin. Di tengah-tengah pidatonya, Presiden Jokowi mempersilakan satu wartawan untuk naik ke panggung. Banyak wartawan yang angkat tangan. Akhirnya satu yang terpilih. Dia adalah Yusri, wartawan dari Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, Presiden memosisikan diri sebagai wartawan. Yusri presidennya. Ada dua pertanyaan yang diajukan Jokowi. Petama, soal menteri yang dianggap paling penting di jajaran kabinet. Kedua, surat kabar apa yang menurut ‘’bapak presiden’’ paling menyebalkan. Awalnya ‘’presiden’’ Yusri menjawab normatif. Rupanya jawaban Yusri tak memuaskannya. Kembali Jokowi nanya: ‘’Pak presiden jangan mutar-mutar harus
jelas dan tegas. Koran apa yang menurut bapak paling nyebelin?’’ katanya mengulangi. Ketika Yusri menjawab nama sebuah media, Jokowi langsung menimpali. ‘’Rupanya apa yang pak rasakan juga sama yang saya rasakan,’’ jawab Jokowi dibarengi tepuk tangan hadirin. Pada awal sambutannya, Jokowi menyatakan bahwa lima tahun terakhir ada sorotan di tengah berkembangnya media online. Ada anggapan media mainstream akan dikalahkan media online. Namun, Presiden yakin hal itu tak terjadi dengan kemajuan teknologi. Media mainstream masih diperlukan untuk menyebarkan informasi. Media arus utama masih diperlukan membangun kebudayaan bangsa. Pada acara itu, Presiden juga mencanangkan 1.000 rumah Gadang untuk direvitalisasi di Kabupaten Solok Selatan. (019)
Bali Cenderung Gagal Urai Kemacetan ’’Pembangunan jalan baru yang sedikit tinggi dari badan jalan juga lebih bagus dampaknya terhadap lingkungan, karena tidak mengurangi tutupan lahan. Ini membuat absobsi air untuk masuk ke dalam tanah lebih tinggi dan banjir tidak akan terjadi.’’
Jakarta (Bali Post) Bank Dunia menilai Bali telah memiliki fasilitas yang memadai untuk menyelenggarakan Pertemuan Tahunan International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) yang akan berlangsung di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Oktober 2018. ‘’Indonesia beruntung karena sudah memiliki gedung konferensi dan fasilitas infrastruktur yang bagus,’’ kata Press Secretary External and Corporate Relations Bank Dunia David M. Theis dalam pemaparan, di Jakarta, Jumat (9/2) kemarin. Theis membandingkan fasilitas yang dimiliki Bali dengan persiapan Lima, Peru sewaktu negara tersebut menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-WB pada 2015. ‘’Di Lima, konstruksi gedung pertemuan belum sepenuhnya selesai, karena pembangunannya ada delay. Semuanya baru siap seminggu sebelum acara dimulai,’’ ujarnya. Persoalan kesiapan fasilitas juga terjadi ketika Istanbul, Turki menjadi tuan rumah penyelenggaraan IMF-WB pada 2009. Hal. 19 Berskala Internasional
Dr. Made Sudarma
Kemacetan di Bali telah lama menjadi isu strategis. Pembuatan jalan baru pun dijadikan solusi instan dan cenderung gagal mengatasi kemacetan. Armada publik pun tak kunjung efektif. Pembukaan jalan baru justru menambah beban baru bagi Bali. Selain aliran urban, solusi ini membuat Bali mengalami beban lingkungan yang parah. Makin menyusutnya daerah tangkapan air membuat Bali kebanjiran. Tata kelola pemetaan masalah perkotaan juga dinilai masih jauh dari perencanaan ideal. Ketua PPLH Unud Dr. I Made Sudarma, M.S. mengatakan, Bali patut melakukan evaluasi total dalam menata sistem transportasinya jika ingin tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Kini, semakin banyak jalan yang dibangun, kecenderungan permukiman-permukiman baru akan muncul. Ini adalah beban baru baik dari penyediaan pangan, sandang, termasuk fasilitas umum. Permukiman-permukiman baru ini mucul disebabkan adanya kebutuhan rumah akibat terjadinya migrasi yang besar-besaran datang ke Bali. Oleh karena itu, untuk meminimalisir agar tidak terjadi pertumbuhan permukiman baru, pemerintah harus bisa membuat regulasi yang tegas, bah-
wasanya tidak boleh ada permukiman baru di areal pembangunan jalan baru tersebut. ‘’Pembangunan jalan baru sebaiknya tanpa menyentuh tanah. Sebab, apabila pembangunan jalan baru bersentuhan dengan tanah secara langsung, otomatis akan memunculkan permukiman baru,’’ sarannya. Menurutnya, pembangunan jalan baru yang sedikit tinggi dari badan jalan juga lebih bagus dampaknya terhadap lingkungan, karena tidak mengurangi tutupan lahan. Ini membuat absobsi air untuk masuk ke dalam tanah lebih tinggi dan banjir tidak akan terjadi. Hal. 19 Resapan Air
PENDIDIKAN
Siswa Boleh Cetak Sendiri Hasil UN
Jakarta (Bali Post) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan mulai tahun ini siswa bisa mencetak sendiri hasil Ujian Nasional (UN). ‘’Mulai tahun ini, siswa bisa mencetak hasil UN mereka secara mandiri. Kami akan siapkan laman dan login khusus. Hanya siswa yang bersangkutan yang bisa mengaksesnya,’’ kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno, Jumat (9/2) kemarin. Menurutnya, semua peserta UN, baik Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) maupun Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP dan SMA bisa mencetak sendiri hasil UN. ‘’Nanti tidak ada lagi tanda tangan basah. Asal tahu login-nya, bisa mencetak hasil UN secara mandiri,’’ sambung Totok. UN SMK akan diselenggarakan pada 2 April hingga 5 April, sedangkan SMA/MA pada 9 hingga 12 April dan UN susulan SMK/SMA/MA pada 17 April hingga 18 April. Untuk SMP/MTs, UN akan diselenggarakan pada 23 hingga 26 April dan susulannya pada 8 hingga 9 Mei. Hal. 19 Tahun Lalu
Buruk, Sistem Transportasi Bali
Made Rai Ridartha
POLEMIK Terminal Ubung yang ingin dikembalikan melayani bus Antar-Kota AntarProvinsi (AKAP) oleh PO-PO bus, merupakan cerminan buruknya sistem transportasi di Bali, terutama di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita). Rendahnya komitmen pemerintah dalam penyediaan transportasi umum seperti Trans Sarbagita, menjadi salah satu penyebab utama. Buktinya, dari 17 koridor bus Trans Sarbagita yang
harus disediakan ternyata setelah enam tahun berjalan baru tersedia hanya tiga koridor. Padahal seharusnya minimal ada tambahan satu koridor baru setiap tahunnya. Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali I Made Rai Ridartha, ATD., Dipl. UG., Meng.Sc. menilai belum ada komitmen serius dari pemerintah dalam menuntaskan masalah transportasi di Bali. Hal. 19 Transportasi Umum
Bali Post/eka
PELEBARAN - Beberapa orang mengawasi pengerjaan proyek pelebaran Jalan Imam Bonjol, Denpasar. Pelebaran jalan ini dilakukan di atas alur Tukad Teba sebagai upaya mengatasi kemacetan di jalur ini.
Sembahyang ’’Guru Piduka’’ di Pura Segara Rupek
Bhisama Diabaikan, PHDI Se-Bali Segera Temui Presiden Singaraja (Bali Post) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) bersama Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) dan Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) se-Bali menggelar sembahyang Guru Piduka di Pura Segara Rupek, Desa Pakraman Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Jumat (9/2) kemarin. Persembahyangan juga diikuti 14 desa adat se-Kabupaten Buleleng dan satu Desa Adat Gilimanuk, beserta ratusan umat pangempon Pura Segara Rupek. Dalam persembahyangan Guru Piduka ini, lembaga tinggi umat Hindu memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar alam dan kesucian pura di Bali, utamanya Pura Segara Rupek yang
merupakan pura dang kahyangan tetap lestari dan tidak diusik oleh pembangunan proyek yang dapat mencemari kesucian pura. Persembahyangan Guru Piduka dilakukan mengingat kawasan suci Pura Segara Rupek rencananya akan dibangun jaringan listrik Jawa-Bali (Bali Crossing) dengan tower setinggi 376 meter melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) oleh PLN. Padahal, berdasarkan bhisama yang telah dikeluarkan oleh PHDI Bali bertentangan dengan Bhisama PHDI Bali mengenai radius kesucian pura. Dalam bhisama radius kesucian Pura Kahyangan Jagat, seperti Pura Segara Rupek ditetapkan apeneleng alit, yaitu sejauh dua kilometer
tidak boleh ada pembangunan proyek apa pun. PHDI, MUDP, dan MMDP se-Bali akan segera melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi, agar keputusan lembaga umat Hindu diperhatikan demi keajegan Bali. Ketua PHDI Bali Prof. Dr. IGN Sudiana, M.Si. mengatakan bhisama merupakan suatu keputusan tinggi umat Hindu yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan maupun pemerintah jika ingin membangun proyek di Bali. Sebab, Bali mempunyai budaya dan adat yang merupakan rohnya Bali yang harus dilestarikan. Terlebih, pura merupakan taksu-nya Bali. Hal. 19 Pembangunan Sutet
Bali Post/win
LEMBAGA UMAT - Ketua PHDI Bali Prof. Dr. IGN Sudiana, M.Si. bersama MUDP, MMDP dan lembaga umat Hindu lainnya se-Bali melakukan foto bersama seusai persembahyangan ‘’Guru Piduka’’ di Pura Segara Rupek, Jumat (9/2) kemarin.