Edisi 06 Desember 2017 | Balipost.com

Page 1

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost

Rabu Kliwon, 6 Desember 2017

Hotel Tersangkut Kasus BPD

Nunggak Pajak Rp 5,9 Miliar Mangupura (Bali Post) – Kasus kredit Rp 200 miliar di BPD Bali yang kini ditangani pihak Kejati Bali, telah menyeret dua perusahaan. Salah satunya hotel di Kuta. Selain bermasalah terkait kredit, hotel yang terletak di Jalan Raya Tuban, Badung ini juga tidak menyetorkan pajak Rp 5,9 miliar. Tunggakan tersebut tercatat di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Pesedahan Agung Kabupaten Badung sejak September 2015 hingga sekarang. Kini hotel bintang empat ini telah diambil alih oleh pihak kurator karena menjadi agunan dalam kasus pidana pencairan kredit investasi pada bank daerah. Kepala Bapenda Badung Made Sutama membenarkan perihal tersebut. Pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan ini mengakui hotel tersebut telah dilelang lantaran pailit, tetapi pihaknya sudah mendaftarkan piutang pajak hotel tersebut kepada kurator yang menangani. ‘’Setelah kami cek memang ada tunggakan utang pajak mencapai Rp 5,9 miliar lebih dari bulan September 2015 sampai sekarang, dan ini sudah termasuk bunga,’’ ujar Made Sutama, Selasa (5/12) kemarin. Kasus yang membelit BPD Bali juga mengundang perhatian Ketua DPRD Badung Putu Parwata. Pasalnya, Pemkab Badung menyertakan dananya sebesar Rp 1,1 triliun. Untuk itu, politisi PDI Perjuangan ini meminta jajaran direksi bertanggung jawab atas kasus tersebut. ‘’BPD bank milik rakyat Bali harus punya kepekaan terhadap tata kelola. Boleh bisnis diperluas untuk meningkatkan profit, tetapi prinsip kehati-hatian perlu. Jadi direksi harus tanggung jawab terhadap dana Rp 200 miliar itu,’’ katanya.

20 HALAMAN

NOMOR 106 TAHUN KE 70

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Dampak Erupsi Gunung Agung terhadap Pariwisata

Lebih Buruk dari Bom Bali Bencana Gunung Agung benar-benar menjadi bencana. Tidak saja terhadap penduduk yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB), juga berdampak pada Bali. Pasca-erupsi, puluhan ribu wisatawan yang tinggal di Bali langsung angkat koper. Bahkan, wisatawan Cina yang selama ini mendominasi, langsung dijemput tujuh pesawat yang disewa pemerintah tirai bambu tersebut. Alhasil, hunian hotel jeblok. Bahkan lebih parah dari dampak Bom Bali I.

Sanur, Kuta dan Nusa Dua, ikon pariwisata di Denpasar dan Badung. Ketiganya kini merasakan dampak tidak langsung dari erupsi Gunung Agung. Hunian hotel di kawasan tersebut turun drastis. Di Sanur, misalnya. Hunian hotel berkisar antara 10 sampai 12 persen. Bahkan beberapa hotel tingkat huniannya hanya satu digit saja. Ketua Badan Promo-

si Pariwisata Daerah (BPPD) Denpasar I.B. Gede Sidharta Putra, Selasa (5/12) kemarin menyebutkan, dampak erupsi Gunung Agung sudah mulai terasa. Ironisnya, jauh lebih parah ketimbang Bom Bali 2012 lalu. Pada saat itu, hunian hotel masih berkisar pada angka 30 persen ke atas. ‘’Kon-

disi ini sangat mengkhawatirkan bagi kita pelaku pariwisata. Karena untuk bisa operasional secara penuh, minimal tingkat hunian berkisar antara 40 sampai 45 persen,’’ ujar Sidharta Putra yang juga Ketua PHRI Denpasar dan Ketua Yayasan Pembangunan Sanur ini. Hal serupa juga diakui Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Maria Antonia Dezire. Ia mengatakan, bencana erupsi Gunung Agung dipastikan berdampak besar terhadap kunjungan wisatawan

ke Denpasar. ‘’Mau tidak mau, kita pasti kena dampaknya,’’ ujar mantan Kabag Pengadaan Barang dan Jasa ini. Selain Sanur, Kuta juga mengalami hal serupa. GM Grand Istana Rama Hotel Adi Soenarno mengakui mengalami imbas dari erupsi Gunung Agung. Dia mengatakan, okupansinya mencapai kisaran 40 persen dari normalnya 80 persen. ‘’Okupansi saat ini mencapai 40 persen,’’ katanya saat berkunjung ke Kantor Bali Post bersama jajaran manajemen Grand Istana Rama Hotel, Selasa kemarin. Ia mengaku penurunan okupansi ini masih lebih baik dibandingkan dengan sejumlah hotel di kawasan Kuta. Sebab, di sejumlah hotel, okupansi bahkan menyentuh persentase 1 digit. Untuk itu pelaku pariwisata harus berupaya untuk meyakinkan dunia bahwa Bali masih aman dikunjungi. Selain itu, di masa sepi wisatawan ini, ia menilai perlu diadakan sejumlah kegiatan yang bisa menarik wisatawan untuk datang ke Bali.

Bendesa Adat Kuta I Wayan Swarsa mengatakan, kondisi sepi seperti sekarang ini bukan dirasakan di Kuta saja, namun di semua daerah wisata di Bali juga mengalami hal yang sama. Sesuai data yang diterimnya, di Kuta hunian kamar hotel memang sampai angka 1 digit. Bahkan ada juga yang sampai nol atau tidak ada sama sekali. Kondisi ini sangat dirasakan setelah penutupan bandara. Pihaknya berharap agar pemerintah gencar melakukan komunikasi dengan pihak maskapai internasional untuk menyatakan bahwa Bali aman. Sementara itu, Wakil Ketua Umum I DPP IHGMA I Made Ramia Adnyana menambahkan, saat ini memang kunjungan wisatawan agak menurun. Diperkirakan kondisi ini akibat kendala penerbangan. Bahkan saat dilakukan gathering Senin lalu, sudah disepakati untuk seluruh pelaku pariwisata maupun maskapai agar mengadakan promosi besar-besaran untuk akhir tahun. ‘’Ini langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memulihkan kembali kondisi pariwisata. Hal. 19 Pihak Konsulat

Penuhi Prosedur Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan CSR BPD Bali Anak Agung Made Agung, S.E. menegaskan tidak ada pembobolan di BPD Bali. Pemberian kredit juga telah memenuhi prosedur internal BPD Bali. Demikian pula tingkat kesehatan Bank BPD Bali dalam predikat 2. Ini mencerminkan kondisinya secara umum sehat. Sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Tercermin dari penilaian faktor profil risiko, penerapan GCG rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik. Hal. 19 Kondisi Lancar

Keluarga Soeharto Incar Kursi Ketua Umum Golkar Jakarta (Bali Post) Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar berembus makin kuat meski rapat pleno DPP Golkar telah memutuskan menunggu keputusan praperadilan yang diajukan ketua umumnya, Setya Novanto. Salah satu kader yang akan meramaikan bursa calon ketua umum Golkar adalah keluarga mantan Presiden RI, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto. Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar itu menyatakan dirinya bakal maju sebagai calon ketua umum dalam Munaslub Partai Golkar. ‘’Kami sangat prihatin, saya, keluarga Pak Harto (Soeharto) bersama saudara-saudara saya. Kami sangat prihatin apa yang terjadi di Golkar saat ini, sudah di bawah sekali. Jadi saya tergerak untuk mungkin bisa membawa Golkar menjadi lebih baik,’’ kata Titiek Soeharto di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/12) kemarin. Titiek mengaku tidak mempersoalkan tudingan sejumlah pihak yang beranggapan bahwa niat pencalonan dirinya itu sebagai upaya membangkitkan semangat kekuasaan Orde Baru. Yang pasti, anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Golkar ini menegaskan bahwa keinginannya adalah untuk melakukan perubahan di internal partai yang dianggapnya sudah makin terpuruk akibat persoalan hukum yang saat ini dialami Setya Novanto. ‘’Harus ada perubahan, karena di kepemimpinan Partai Golkar yang kemarin ini, dipimpin oleh Pak Setya Novanto, ternyata ranking Golkar turun, bukan naik. Ke depan, kalau mengambil orang yang tidak pas, dikhawatirkan akan tambah turun lagi di (pemilu) 2019,’’ tegasnya. Hal. 19 Kandidat Kuat

Bali Post/kmb23

SEPI – Pasca-erupsi Gunung Agung yang diikuti dengan penutupan Bandara Ngurah Rai selama dua hari, berdampak pada sepinya Kuta dari lalu-lalang turis asing. Selain itu juga menyebabkan anjloknya hunian hotel di kampung internasional tersebut.

Gunakan Narkoba, Pilot Lion Air Ditangkap

Titiek Soeharto

Bali Post/ant

Kupang (Bali Post) – Seorang pilot maskapai Lion Air berinsial MS (49) yang terciduk polisi ketika menggunakan narkoba di salah satu hotel di Kota Kupang, diketahui membawa obat-obatan terlarang di dalam pesawat yang diterbangkannya. Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota AKBP Anthon C Nugroho kepada wartawan di Kupang, Selasa (5/12) sore, menjelaskan tersangka mengaku membawa narkoba jenis sabu-sabu dari tempat asalnya di Tangerang, Jakarta. ‘’Satu paket narkoba jenis sabu ini disimpan yang bersangkutan dalam dompetnya saat menerbangi pesawat

menuju Kota Kupang,’’ katanya. Anthon menjelaskan, pada Senin (4/12) malam unit Satuan Narkoba Polres Kupang Kota mendapatkan informasi terjadinya penyalagunaan narkoba di salah satu kamar hotel di Kota Kupang. Dari informasi tersebut, lanjutnya, Kepala Satuan Narkoba bersama penyidik berkoordinasi dengan pihak manajemen hotel tersebut untuk melakukan penangkapan. ‘’MS diciduk ketika sedang menggunakan narkoba dan setelah dilakukan pengetesan yang bersangkutan diketahui positif menggunakan narkoba jenis sabu,’’ katanya. Ia menyebutkan, hasil penggeledahan

mendapati sejumlah barang bukti berupa satu paket narkotika jenis sabu, satu alat isap, pemantik gas, sedotan plastik, jarum suntik, satu handphone, dan satu botol miras yang sudah dikonsumsi. ‘’Saat penangkapan dilakukan, paket sabu yang digunakan tersisa sekitar 0,57 gram dan sisanya sudah dikonsumsi, berdasarkan pengakuannya, yang bersangkutan baru pertama kali menggunakan narkoba,’’ katanya. Ia mengatakan, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap beberapa perempuan di kamar hotel berbeda yang merupakan rekan kerja tersangka

atau awak kabin pesawat, namun tidak ditemukan melakukan penyalagunaan narkoba. ‘’Kemudian terkait barang yang lolos dibawa dalam pesawat itu masih kami selidiki dalam pengembangan selanjutnya,’’ katanya. Akibat perbuatannya itu, tersangka MS dikenakan Pasal 112 subsider Pasal 127 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman penjara paling singkat empat tahun penjara. Sanksi Tegas Kementerian Perhubungan akan memberikan sanksi tegas terhadap pilot Lion Air yang kedapatan mengonsumsi

narkoba. ‘’Saya prihatin akan kejadian itu, tentunya kita akan lakukan tindakan tegas,’’ kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa kemarin. Humas Lion Air Ramaditya Handoko mengucapkan terima kasih kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pihak kepolisian yang terus melakukan pemberantasan pengedaran dan penggunaan narkoba. ‘’Kami sangat mendukung termasuk pemberantasan penggunaan di kalangan awak pesawat,’’ katanya. Hal. 19 Setiap Pagi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 06 Desember 2017 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu