20 HALAMAN
NOMOR 46 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
rabu paing, 4 oktober 2017
@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Bakti Purnama Kapat di Besakih
Rabu Ini ’’Mapepada’’ dan ’’Nedunang’’ Ida Batara
Foto Bali Post/kmb41
NGAYAH - Sejumlah krama saat ngaturang ayah memasang sanggar tawang dan perlengkapan lainnya di Pura Penataran Agung Besakih untuk persiapan upacara nedunang Ida Batara dan mapepada wewalungan, Rabu (4/10) hari ini.
PVMBG Tunggu Perkembangan Sepekan ke Depan
Di Bangli 611 Siswa SD Sudah Pulang Dipta mengatakan pengungsi yang pulang sebagian berasal Jasri Kecamatan Karangasem. Lingkungan Jasri yang berada di wilayah Kelurahan Subagan sendiri masuk dalam 28 desa yang wajib mengungsi karena masuk dalam zona perluasan dampak erupsi. Kalau dilihat peta zona letusan yang diterbitkan Badan Geologi, Jasri berwarna kuning atau berpotensi terkena aliran lahar dingin jika terjadi erupsi. Berbeda dengan Posko Ulakan, Posko Lapangan Gajah Wea di Kecamatan Abang masih dijejali pengungsi yang sebagian besar berasal dari Batudawa dan Muntig, Kecamatan Kubu. Mereka bertahan karena kampung mereka masuk zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) II dan III. Hal. 19 Menengok Ternak
Peduli Pengungsi Gunung Agung Bali Post menerima titipan sumbangan untuk disalurkan kepada para pengungsi Gunung Agung. Bagi masyarakat yang peduli dan ingin membantu saudara kita yang kini berada di pengungsian, bisa menitipkan sumbangan ke Bali Post. Sumbangan bisa langsung diserahkan ke Sekretariat Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar, telepon (0361) 225764 atau melalui dompet simpati Anda Bali Post BCA Cabang Denpasar NO: 040-3555000. Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 5.000.000 Yayasan Pendidikan Rekayasa, Dps Rp 3.000.000 Badan Ekskutif Mahasiswa Universitas Ngurah Rai Rp 2.000.000 I Wayan Mas Suyasa, S.H., Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 1.000.000 Nyoman Bagus Gurna, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 1.000.000 I Ketut Rina, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 1.000.000 Gung De, Denpasar Rp 1.000.000 Ni Putu Mustini/Guru Anji, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 500.000 Nyoman Sukarata, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 500.000 PDAB. Tirta Amerta Desa Adat Bugbug Rp 500.000 I Wayan Suardana/Godogan, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 300.000 I Komang Widyadarma, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 300.000 I Nengah Simpen,S.Par, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 250.000 I Gede Sujana, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 Ketut Gambir, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 Ni Nengah Sri Astiningsih, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 Warung Jepun Bali, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 I Komang Roseta, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 Diah Mahisa Kondao, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 Jiro, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 Kade Pradnya W, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 I Nengah Garia/Kos, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 I Nengah Suparta, S.H., Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 I Nengah Merta T., Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 Gede Candra, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 200.000 I Made Muda, Denpasar Rp 200.000 I Putu Warsita, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 150.000 I Wayan Dita, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 150.000 I Nengah Redana, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 150.000 I Ketut Sukaya, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 120.000 Ketut Doyok, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 100.000 Gemuh Adi, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 100.000 Nyoman Tanggu, Desa Adat Bugbug, Karangasem Rp 100.000 Sri Astiti Ary, Desa Adat Bugbug Rp 100.000 Hal. 19 Jumlah diterima kemarin
terus dilakukan. Bahkan sekarang ini (kemarin - red) krama ngaturang ayah memasang empat Sanggar Tawang untuk upacara besok (hari ini - red). ‘’Upacara nedunang Ida Batara lebih dulu dilakukan. Setelah itu mapepada wewalungan menggunakan kerbau dan kambing. Upacara dimulai pukul 08.00 yang akan di-puput sulinggih,’’ ungkap Jro Mangku Sueca. Mangku Sueca menerangkan, sebelum pujawali Purnama Kapat dilaksanakan, Senin (2/10) diawali matur piuning di sejumlah palinggih dan pura di Besakih. Hal. 19 Dari Denpasar
Penurunan Status
Pengungsi dari Daerah Terdampak Ikut Pulang
Menginjak hari ke-12, posko pengungsian mulai ditinggalkan sejumlah warga. Seperti di Lapangan Ulakan, Kecamatan Manggis. Tak kurang dari 300 orang sudah meninggalkan tempat tersebut. Bahkan, sebagian dari mereka berasal dari 28 desa terdampak. Sementara di Bangli, ratusan pengungsi juga sudah meninggalkan tempat pengungsian. Misalnya siswa pengungsi mengalami penurunan 611 orang kalau dibandingkan dengan hari ketiga pengungsian. Posko Lapangan Ulakan sebelumnya menampung 825 pengungsi. Namun sejak Senin (2/10) mulai ada yang pulang dan sampai Selasa (3/10) siang kemarin pengungsi yang masih bertahan sebanyak 518 jiwa. ‘’Sudah 307 pengungsi yang pulang,’’ kata Kepala Posko yang juga Perbekel Ulakan I Nengah Dipta.
Amlapura (Bali Post) Upacara nedunang Ida Batara dan mapepada wewalungan dilaksanakan di Pura Penataran Agung Besakih, Rendang, Karangasem, Rabu (4/10) hari ini. Upacara itu merupakan rangkaian pujawali Purnama Kapat di Pura Pentaran Agung Besakih. Sejumlah krama terlihat ngaturang ayah memasang Sanggar Tawang dan persiapan lainnya menjelang upacara tersebut. Pemangku di Pura Penataran Agung Besakih Jro Mangku Sueca, Selasa (3/10) kemarin mengungkapkan, persiapan menyambut upacara nedunang Ida Batara dan mapepada wewalungan
Amlapura (Bali Post) Status Gunung Agung sampai 3 Oktober masih tetap dalam level awas. Untuk menurunkan status itu, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menunggu perkembangan hingga sepekan ke depan. Kalau kegempaannya terus mengalami penurunan, maka status tersebut akan dievaluasi.
Bali Post/dok
PENGUNGSI - Sejumlah siswa pengungsi ditampung di sejumlah sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Kini ratusan siswa SD yang ditambung di sekolah di Bali sudah pulang bersama keluarganya.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG/BG ESDM I Gede Suartika mengatakan, sampai sekarang ini Gunung Agung masih level awas dan belum terjadi erupsi. Gempa masih cukup tinggi. Bahkan jumlah gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal dan tektonik lokal masih tinggi. Data per Senin (2/10) kegempaan yang terjadi mendekati 900-an. Sementara secara
visual kepulan asap dari kawah masih terus terlihat. ‘’Tinggi kepulan asap masih kisaran 200-500 meteran,’’ katanya. Suartika menambahkan, melihat intensitas gempa yang terjadi masih cukup tinggi, pihaknya masih akan terus mengumpulkan data, terkait kegempaannya seperti apa. Hal. 19 Lakukan Evaluasi
Dampak Gunung Agung
Banyak Wisman Batal ke Bali
Bali Post/dok
DISTOP - Dua wisatawan asing distop oleh petugas saat melintas di kawasan rawan bencana. Ketika itu status Gunung Agung bersatus awas.
AKTIVITAS Gunung Agung yang kini berstatus awas, rupanya telah memengaruhi pariwisata Bali. Banyak grup wisatawan asing yang sudah membatalkan kunjungannya pada Oktober ini. Atas situasi tersebut, Dinas Pariwisata Bali pun segera membentuk ‘’Tim Crisis Center’’. ‘’Tim Crisis Center yang kita buat ini untuk menyebarkan informasi real tentang Gunung Agung,’’ ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali A.A. Gede Yuniartha Putra, Selasa (3/10) kemarin. Selain itu, lanjut Yuniartha, tim juga akan menginformasikan tentang Bali yang memiliki banyak objek wisata di radius aman dari kemungkinan bencana erupsi Gunung Agung. Menurut Yuniartha, Tim Crisis Center ini bertugas untuk memviralkan kebenaran informasi tentang Gunung Agung. Termasuk perkembangan terkini situasi Gunung Agung pascanaik ke level IV atau awas. Selain Dinas Pariwisata, tim juga beranggotakan BNPB, Diskominfo, dan seluruh stakeholder pariwisata di Bali. Mengenai travel advice dari sejumlah negara, diakui sudah ada namun ditanggapi secara positif. ‘’Memang sudah ada tapi tidak bisa kita counter. Kita berpikir positif karena mereka hanya katakan jangan mendekati
Gunung Agung, hati-hati di situ. Jadi hanya memberi tahu warganya seperti itu, bukan melarang datang ke Bali,’’ jelasnya. Sementara itu, I Nyoman Astama, Ketua IHGMA DPD Bali, Selasa kemarin, mengakui pariwisata Bali terdampak atas status awas Gunung Agung. Salah satunya telah terjadi penurunan wisatawan. ‘’Yang terjadi sebenarnya itu lebih banyak penurunan wisatawan dari grup. Yang individu tidak banyak, tetapi ada penurunan. Yang paling besar itu dari grup MICE,’’ ungkapnya, di sela-sela rapat stakeholder pariwisata bersama Dinas Pariwisata Bali. Wisatawan tersebut berasal dari negara-negara sumber wisatawan yang mengingatkan kembali warga negaranya dengan memberikan travel advice. ‘’Inilah yang sebenarnya memicu dan memacu penundaan. Atau kalaupun ditunda berarti bulan ini atau tahun ini batal. Ini yang kita alami secara faktanya,’’ ujarnya. Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga mengakui adanya penurunan booking hotel di bulan Oktober. Sudah dibatalkan sebesar 20-30 persen. ‘’Mungkin November lebih banyak lagi,’’ ujarnya. Tamu yang membatalkan beralasan karena Gunung Agung. (kmb42)
IHPS I 2017 Diserahkan
Seluruh Daerah di Bali Dapat WTP Jakarta (Bali Post) Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara menyerahkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2017 dalam rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10) kemarin. Dari IHPS I 2017 tersebut diketahui seluruh daerah di Bali memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dalam rapat tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) menyebutkan, menemukan 14.997 permasalahan yang berpotensi merugikan negara Rp 27,39 triliun. Sejumlah permasalahan tersebut meliputi kelemahan sistem pengendalian intern (SPI), ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan senilai Rp 25,14 triliun. Dari jumlah itu, per-
masalahan karena ketidakpatuhan telah mengakibatkan kerugian negara senilai Rp 1,81 triliun, sedangkan potensi kerugiannya mencapai Rp 4,89 triliun, serta kekurangan penerimaan senilai Rp 18,44 triliun. ‘’Pada saat pemeriksaan, entitas yang diperiksa telah menindaklanjuti dengan menyerahkan aset atau menyetor ke kas negara/daerah Rp 509,61 miliar,’’ terang Moermahadi. Menurut Moermahadi, untuk permasalahan karena ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan senilai Rp 2,25 triliun. IHPS I Tahun 2017 ini, dijelaskannya, merupakan ringkasan dari 687 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang terdiri atas 645 LHP keuangan, 9 LHP kinerja, dan 33 LHP dengan tujuan tertentu. Terkait dengan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2016, telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sebanyak 74 Laporan Keuangan Kementerian Lembaga (LKKL) memperoleh opini WTP (84%), capaian ini mulai mendekati target Sasaran Pokok Pembangunan Tata Kelola dan Reformasi Birokrasi sampai dengan tahun 2019 sebesar 95%. 8 LKKL memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (9%), dan 6 LKKL memperoleh opini Tidak Menyatakan Pendapat (7%). Indeks opini atas capaian tingkat perolehan opini WTP pada pemeriksaan tahun 2017 adalah 3,70, masih di bawah target bidang Reformasi Keuangan Negara yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 sebesar 3,88. Hal. 19 Penguatan Pemerintah
Moermahadi Soerja Djanegara