20 HALAMAN
NOMOR 217 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
sabtu umanis, 1 april 2017
@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
’’Tax Amnesty’’ Berakhir
DJP Bali Raih Rp 1,157 Triliun
BERDASARKAN hasil sementara database Amnesti Pajak Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Bali yang diakses pada 31 Maret pukul 17.00, realisasi amnesti pajak yaitu total uang tebusan Rp 1,157 triliun. Total SPH 30.333 SPH, total repatriasi Rp 273,6 miliar, total deklarasi luar negeri Rp 3,1 triliun, total deklarasi dalam negeri Rp 58,3 triliun, total harta Rp 61,7 triliun. Kepala DJP Bali Nader Sitorus menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap semua pihak yang telah berpartisipasi menyukseskan Program Amnesti Pajak dan akan terus bersinergi dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak (WP). Apresiasi yang tinggi khususnya disampaikan kepada WP yang mengikuti amnesti pajak di lingkungan Kanwil DJP Bali. ‘’Dan kami harapkan dalam komitmennya untuk menjadi Wajib Pajak yang baik di periode selanjutnya,’’ katanya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016, tanggal 31 Maret 2017 adalah hari terakhir program amnesti pajak. Untuk itu DJP mengimbau seluruh masyarakat/WP yang memiliki masalah perpajakan di masa lalu untuk segera berpartisipasi dalam program ini dan mendapatkan manfaat dari berbagai fasilitas luar biasa yang ditawarkan dalam program pengampunan pajak. Hal. 19 Penempatan Harta
DJP Harus Berlaku Adil TAX amnesty yang berakhir Jumat (31/3) kemarin sangat membantu dalam APBN pemerintah. Walaupun sekarang tidak begitu signifikan, namun ke depan basis perpajakan akan sangat jelas dengan target pemasukan yang jelas pula. Demikian disampaikan sejumlah pengamat ekonomi di Bali. Hal. 19 Sangat Berdampak
1,157 30,333 Rp 273,6 miliar Rp 3,1 triliun Rp 58,3 triliun Rp 61,7 triliun
Pasca-OTT KPK, Dirut PT PAL Tersangka
Rikwanto
Suap Seleksi Masuk Polisi
Rp 4,7 Miliar Disita
Jakarta (Bali Post) – Penyidik Kepolisian Republik Indonesia menyita Rp 4,7 miliar dari delapan anggota Kepolisian Daerah Sumatera Selatan yang diduga terlibat kasus dugaan penyuapan dalam seleksi anggota polisi periode 20152016. ‘’Disita uang sebesar Rp 4,7 miliar dari rekening yang ada,’’ kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/3) kemarin. Menurutnya, delapan polisi ini terdiri atas beberapa perwira menengah dan bintara di Polda Sumsel. Hal. 19 Sistem Seleksi
Jakarta (Bali Post) – KPK menetapkan Direktur Utama PT PAL Muhammad Firmansyah Arifin sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi penerimaan suap terkait pembayaran fee agency atas penjualan Strategic Sealift Vessel (SSV) yaitu kapal perang antara PT PAL dengan pemerintah Filipina. ‘’Setelah melakukan pemeriksaan 1 x 24 jam dilanjutkan gelar perkara, disimpulkan adanya penerimaan janji atau hadiah terhadap penyelenggara negara dan meningkatkan status ke penyidikan dan menetapkan empat orang menjadi tersangka yaitu MFA (Muhammad Firmansyah Arifin) selaku Dirut PT PAL,’’ kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam konferensi pers di kantor KPK Jakarta, Jumat (31/3) kemarin. Firmansyah dan petinggi PT PAL lain diduga menerima 1,25 persen dari total penjualan dua SSV senilai 86,96 juta dolar AS atau 1,087 dolar yaitu sekitar Rp 14,476 miliar. ‘’KPK juga menetapkan AC (Arief Cahyana) sebagai General Marketing Treasury PT PAL, SAR (Saiful Anwar) selaku Direktur Keuangan PT PAL dan AN (Agus Nugroho) sebagai swasta selaku perantara dari AS (Ashanti Sales Inc),’’ tambah Basaria. Firmansyah, Arief dan Agus sudah ditahan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK yang dilakukan di Jakarta dan Surabaya dan mengamankan uang sebesar 25 ribu dolar AS. Basaria juga menjelaskan kesepakatan pembagian suap terhadap
Siswa SMA TN Tewas di Asrama
Ditemukan Pisau dan Baju Terbercak Darah Magelang (Bali Post) – Siswa SMA Taruna Nusantara (TN) Magelang, Jawa Tengah, Krisna Wahyu Nurachmad, ditemukan meninggal di kamar graha siswa (barak) sekolah tersebut pada Jumat (31/3) pagi. Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono mengatakan, korban adalah siswa kelas X ditemukan sudah meninggal di tempat tidur oleh pamong sekitar pukul 04.00 WIB. Pada tubuhnya ditemukan luka sekitar 10 sentimeter. Ia diduga dibunuh. Atas laporan Polres Magelang kemudian pihak Polda bersama-sama membentuk tim satuan tugas melakukan penyelidikan kasus tersebut. ‘’Kami kirim Puslabfor dari Semarang dan kami tutup tempat kejadian perkara dan dilakukan olah TKP,’’ ujarnya. Ia menyebutkan, dari olah TKP petugas menemukan sebilah pisau di kamar mandi yang diduga digunakan untuk membunuh korban. Selain itu, juga ditemukan baju dan celana ada
percikan darah yang diduga milik pembunuh dibuang di tempat sampah. Ia menuturkan, saat ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 12 saksi, terdiri atas delapan siswa dan empat pamong SMA Taruna Nusantara. ‘’Kami baru melakukan olah TKP belum menetapkan pelakunya. Kalau nanti sudah ditemukan identitas pelakunya baru tahu motif pembunuhan tersebut,’’ katanya. Ia mengatakan korban saat ini menjalani autopsi di RSUD Kota Magelang. ‘’Kami masih terus olah TKP, mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap pelakunya,’’ ujarnya. Sementara itu, pembelajaran di SMA Taruna Nusantara Magelang pascapembunuhan tetap berlangsung normal. Kabag Humas SMA TN Cecep Iskandar mengatakan, seluruh siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas bersama dengan para pamong. Hal. 19 Sangat Berduka
para petinggi PT PAL tersebut. ‘’Pada 2014, PT PAL menjual dua unit kapal perang SSV kepada instansi pemerintah Filipina senilai 86,96 juta dolar AS. Perusahaan yang bertindak sebagai agen penjualan kapal SSV itu AS Incorporation. Dari nilai kontrak tersebut, AS Incorporation mendapatkan 4,75 persen atau sekitar 4,1 juta dolar AS yang diduga sebagai fee agency,’’ ungkap Basaria. Dari persentase tersebut, sebagian untuk pejabat PT PAL. ‘’Dari jumlah tersebut terdapat alokasi untuk pejabat PT PAL sebesar 1,25 persen, sedangkan sisanya 3,5 persen untuk AS Incorporation. Fee dibayar tiga tahap. Tahap pertama terjadi Desember 2016 sejumlah 163 ribu dolar AS dan selanjutnya ada penyerahan 25 ribu dolar AS dalam OTT kemarin,’’ jelas Basaria. Sebelumnya KPK memeriksa 17 orang terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap petinggi PT PAL di Jakarta dan Surabaya. ‘’Pagi ini telah datang tim dari Surabaya dan sejumlah orang yang diamankan di OTT kemarin. Total sekitar 17 orang yang terdiri dari unsur petinggi atau pegawai BUMN dan swasta,’’ kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah. (ant) PT PAL - Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (kanan) dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat menggelar konferensi pers terkait OTT pejabat PT PAL Indonesia di Kantor KPK, Jakarta, Jumat (31/3) kemarin.
Bali Post/ant
Jelang Demo 313
Lima Ditangkap Termasuk Sekjen FUI Jakarta (Bali Post) – Polda Metro Jaya mengamankan lima terduga permufakatan makar di tempat yang berbeda pada Jumat (31/3) pagi, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Pol. R. Argo Yuwono. ‘’Tim penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya menangkap lima orang di tempat yang berbeda berkaitan dengan peemufakatan makar,’’ ujarnya, Jumat kemarin. Saat ini kelima orang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. ‘’Polisi punya alat bukti dan menangkap sesuai dengan prosedur secara profesional. Penangkapan di tempat yang berbeda jamnya ada yang 01.00 dan ada yang 02.30 WIB,’’ ungkap Argo. Kelima orang yang diamankan tersebut berinisial ZA, IR, MAK, V dan M. Salah satu yang diamankan adalah
Pimpinan Aksi ‘’313’’ yang juga Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al Khaththath. Pada aksi 313 kemarin, salah satu tuntutannya adalah membebaskan kelimanya. Pun ketika perwakilan aksi bertemu Menteri Politik Hukum dan HAM Wiranto. Selain meminta agar Ahok dicopot, mereka juga meminta agar ulama yang ditangkap segera dilepaskan. Terkait dengan tuntutan tersebut, Wiranto berjanji untuk menyampaikan aspirasi Aksi 313 kepada Presiden Joko Widodo. ‘’Presiden meminta saya untuk menerima perwakilan Aksi 313. Saya sudah mendengar semua aspirasinya, percayakan kepada saya. Saya akan menyampaikan semua kepada Presiden,’’ kata Wiranto usai menerima peserta aksi di Kementerian Politik Hukum dan HAM, Jakarta.
Ada beberapa hal yang diminta pengunjuk rasa, salah satunya adalah tidak mengkriminalisasi ulama, setelah Sekjen FUI Muhammad Al-Khaththath, Zainudin Arsyad, Irwansyah dan Dikho Nugraha ditangkap oleh polisi beberapa jam sebelum aksi itu digelar. Mereka ditangkap karena diduga melakukan permufakatan makar. Menurut Wiranto, aparat penegak hukum mempunyai alasan yang jelas untuk menangkap kelimanya dan dia berjanji untuk melihat apakah polisi mempunyai bukti yang cukup untuk menangkap mereka atau tidak. ‘’Mereka minta ulama-ulama untuk dibebaskan pada sore hari. Saya akan lihat masalah ini,’’ kata Wiranto. Para demonstran juga meminta pemerintah tegas mencopot Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama. Hal. 19 Tidak Berpihak